Laporan Kasus Komposit Fiber Sebagai Metode Penatalaksanaan Splinting Kegoyangan Gigi Pada Periodontitis Kronis PDF Free
Laporan Kasus Komposit Fiber Sebagai Metode Penatalaksanaan Splinting Kegoyangan Gigi Pada Periodontitis Kronis PDF Free
2
tekanan oklusi. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan resin
komposit yang diberi tambahan suatu bahan berkekuatan tinggi, biokompabilitas
dan estetik yang baik, yang dikenal dengan fiber reinforced komposit (Suwandi,
2010).
Berdasarkan kasus yang diteliti oleh Dewi L. Ichwana (2016) pada Journal
of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci), peneliti menyajikan kasus
mengenai penatalaksanaan kegoyangan gigi pada periodontitis kronis dengan
splinting fiber komposit.
3
BAB II
LAPORAN KASUS
Gambar 1. Keadaan intraoral gigi anterior mandibula bagian fasial dan lingual
Setelah scaling dan root planing, dilakukan preparasi groove pada gigi
yang akan di splinting menggunakan diamond bur. Perhatikan bagian yang akan
dipreparasi untuk menghindari cedera pada pulpa. Tempat meletakkan fiber splint
4
disiapkan, dibilas dan dikeringkan dengan hati-hati. Fiber strip disiapkan,
dipotong dengan gunting tajam atau pisau bedah dan sangat didukung oleh
panjang jari yang tepat dari groove gigi yang akan displint dan telah diukur
sebelumnya dengan dental floss. Keuntungan menggunakan fiber dalam teknik ini
yaitu dapat mengikat secara kimia dengan resin komposit.
Gambar 2. Bagian lingual yang telah dipreparasi, dilakukan etsa dan rebonding, setelah
itu diaplikasikan fiber
5
Gambar 3. Fiber sudah diadaptasikan pada groove, dilapisi dengan resin komposit, gigi
43 dan 44 siap untuk diaplikasikan fiber
Gambar 4. Fiber dipotong sesuai dengan ukuran, diletakan wedge pada interdental gigi
43-44
Gambar 5. Fiber diaplikasikan setelah dilakukan etsa dan rebonding, lalu dilapisi dengan
resin komposit
DISKUSI
7
BAB III
KAITAN DENGAN TEORI
1.1 Periodontitis
1. Periodontitis Kronis
Karakteristik pada pasien dengan periodontitis kronis:
• Lebih banyak terjadi pada orang dewasa tetapi dapat terjadi pada anak-
anak.
• Dipengaruhi banyak faktor local yang mampu memperparah.
• Banyak kalkulus subgingival ditemukan.
8
• Perkembangan lambat ke sedang yang berkemungkinan memperparah
kondisi.
• Faktor yang dapat mendukung terjadinya periodontitis:
• Faktor penyakit sistemik, seperti: diabetes mellitus dan infeksi
human immunodeficiency virus (HIV).
• Faktor local predisposisi periodontitis.
• Faktor lingkungan, seperti: merokok dan stress.
2. Periodontitis Agresif
Karakteristik pada pasien dengan periodontitis agresif:
• Oral hygiene menurun.
• Lepasnya perlekatan jaringan secara cepat dan kerusakan tulang.
• Jumlah deposit bakteri meningkat.
10
1.2 Splinting
2. Melindungi pulpa
11
6. Mengobati kasus-kasus periodontal yang diperlukan baik terapi restoratif dan
periodontal yang dilakukan secara bersamaan, diperlukan imobilisasi, atau
untuk mempertahankan hasil perawatan periodontal
Indikasi
12
8. Splinting digunakan untuk menghilangkan gerakan di area penyembuhan
setelah operasi periodontal karena micromovement pada area bedah dapat
menghambat perbaikan yang terjadi di area penyembuhan
9. Splinting gigi dapat diindikasikan untuk satu atau lebih gigi bergerak di
mana ekstraksi dan terapi implant bukan alternatif yang terbaik.
10. Pencegahan drifting teeth setelah perawatan ortodontik atau ketika gigi
hilang
11. Pencegahan mobilitas setelah trauma akut seperti pada subluksasi dan
avulsi Azodo dan Erhabor, 2016; Astuti, 2015).
Menurut Tarnow dan Fletcher indikasi splinting meliputi:
1. Trauma karena oklusi primer
2. Trauma karena oklusi sekunder
3. Mobility progresif, migrasi gigi, dan nyeri ketika berfungsi
Splinting dilakukan untuk mengontrol mobilitas gigi, inflamasi gingiva,
pembentukan poket periodontal, karena peningkatan mobilitas gigi adalah akibat
langsung trauma oklusi, bruxism, dan clenching (Strassier, 2001).
Kontraindikasi
14
1. Short-term temporary splint
1. Splint Eksternal
2. Splint Internal
Tabel 1
Type Keterangan Indikasi Rekomendasi
Digunakan saat masa
Short-term Digunakan
perawatan periodontal
temporary kurang dari 6 Direkomendasikan
aktif, dapat dilanjutkan
splint bulan
dengan splinting tipe lain
Digunakan untuk
membantu diagnosa,
Medium-term Beberapa bulan
biasanya dilanjutkan
provisional hingga Direkomendasikan
dengan splinting
splint beberapa tahun
menggunakan tipe yang
lebih stabil
Tabel 2
Type Keterangan Indikasi Rekomendasi
Ligature wires
Ligature
Indikasi untuk gigi anterior yang
wires, night
Splint mengalami mobilitas.
guards, Direkomendasikan
External Menggunakan kawat dead-soft
protesa cekat
round stainless steel (0,25-0,30
interim
mm) atau kawat brass
15
Night guards
Indikasi untuk pasien dengan
riwayat bruxism atau clenching.
Stabilisasi gigi pasca perawatan
occlusal adjustment. Occlusal
splint tipe heat polymerized
polymethylmethacrylate.
Protesa cekat interim
Indikasi pada gigi dengan
masalah periodontal yang belum
ditetapkan rencana perawatan
pasti. Dapat merestorasi estetika
dan kondisi oklusa untuk
mendukung pemasangan protesa
nantinya. Memberikan waktu
untuk evaluasi desain dan
kondisi oklusal sebelum
penetapan restorasi permanen.
Indikasi pada gigi yang sangat
Komposit goyang dan gigi anterior karena
dengan atau keperluan estetik. Untuk
tanpa kawat meningkatkan kemampuan
Direkomendasikan
dan menahan shear stress resin
campuran komposit ditambahkan dengan
fiber fiber high strength yang dapat
dibentuk dan berwarna estetik
16
Reversibel: mudah dilepas ketika splint tidak lagi diperlukan
Mudah diperbaiki jika terdapat kesalahan saat bonding ulang atau aplikasi
bahan baru
Mendukung perawatan yang lebih agresif yang dilakuka pada gigi geligi
dengan prognosis yang diragukan berdasarkan stabilisasi jangka panjang
Nilai estetik yang tinggi\
Mudah dibersihkan sendiri oleh pasien dirumah sehari-hari
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Strassler, H. E., Brown, C., 2001, Periodontal Splinting with a Thin-High-
Modulus Polyethylene Ribbon. Compendium Journal, Vol 22, No 8
Suwandi, Trijani., 2010, The Initial Treatment of Mobile Teeth Closure
Diastema in Chronic Adult Periodontitis, PDGI Jour, 59:105-109.
20