Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
kami telah berhasil melaksanakan kegiatan program sanitasi selama tahun 2018 dan
menyelesaikan poa kesling program 2019.
Poa ini berdasarkan cakupan kegiatan dan data terkait dengan bidang sanitasi
yang dilaksanakan di Puskesmas Kembiritan yang terdiri dari Penyehatan Tempat-
Tempat Umum (TTU), Penyehatan Lingkungan Perumahan (PLP), Pemantauan
Kualitas Lingkungan dan Pengamanan Pestisida, Penyehatan Tempat Produksi
Makanan dan Minuman (TPM), dan Klinik Sanitasi. Oleh karena itu, laporan ini
merupakan profil dan gambaran Hygiene Sanitasi Puskesmas yang berisi jenis
kegiatan yang dilaksanakan dan hasil kegiatan yang telah dicapai beserta
permasalahan, alternatif pemecahannya dan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah member
masukan dan membntu dalam penyusunan Poa.
Kami menyadari penyusunan poa ini jauh dari sempurna, maka kritik, saran dan
petunjuk yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
SUROSO, SKM
NIP. 19660710 199103 1 010
A. LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumberdaya
yang ada secara efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumberdaya
yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah RUK
yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena focus pada
perencanaan hilir yaitu kegiatan-kegiatan.
RUK semakin sarat dengan pola perencanaan strategis. Ditambah kondisi
lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang harus dicapai Puskesmas, sehingga
penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja
Puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM dan PKP.
Bagi Puskesmas Kembiritan situasi tersebut merupakan momentum untuk
mendokumentasikan hal–hal yang melatarbelakangi proses perencanaan dalam
RUK sekaligus menterjemahkan intangible asset Puskesmas agar dapat
didistribusikan pada yang berkepentingan guna membangun partisipasi dan
peran serta. Kesemuanya bermula dari Visi dan Misi Puskesmas Kembiritan.
B. TUJUAN
1. Agar semua program kesehatan Puskesmas Kembiritan dapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan
yang telah di tetapkan.
2. Agar Kepala Puskesmas Kembiritan dapat melaksanakan pemantauan dan
penilaian kegiatan secara benar dan terarah.
4. TATA NILAI
a. T: Tertib
b. O: Optimis
c. P: Profesional
i. PETA WILAYAH
a. BATAS WILAYAH
c. KEADAAN GEOGRAFIS
JUMLAH FASILITAS
JUMLAH SEKOLAH PELAYANAN
LUAS JUM KESEHATAN
Jml
N KELURAH WILAY LAH JML
RT/R PO LAIN2
O AN/ DESA AH RUM KK
W SLT PO POS SK Dr/Bd/
(KM2) AH T SD SMP PUS
A/MA NP KES ES BP
K /MI /MTS TU
/SMK ES DES TR SWAS
EN TA/RS
GENTENG 4/3/1/
1 23,91 132/26 4688 5905 13 8/2 4/1 1/1/1 2 1 1 1
WETAN 1
KEMBIRIT 12/ 4/4/1/
2 9,91 115/45 6639 5855 14 3/2 1/-/2 1 1 1 -
AN 3 0
KONDISI
JENIS
NO JUMLAH RUSAK RUSAK RUSAK KET
SARANA/PRASARANA
RINGAN SEDANG BERAT
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 2 Berfungsi
2. Poskesdes 2 Berfungsi
3. Rumah Dinas Perawat 1 Berfungsi
Puskesmas Keliling
4. Roda 4 1 Berfungsi
5. Sepeda Motor 3 Berfungsi
II Sarana Penunjang
1. LCD Monitor 1 Buah Berfungsi
2. Speaker 2 Buah Berfungsi
3. PC all in one 12 Buah Berfungsi
4. Jam Dinding 6 Buah Berfungsi
5. Kipas Angin 14 Buah Berfungsi
6. CPU unit 4 Buah Berfungsi
7. Monitor 4 Buah Berfungsi
A. Bentuk Kegiatan.
Beberapa kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Kembiritan
tahun 2018 tersusun dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Setiap awal tahun dilakukan pendataan sasaran serta penentuan masalah
tentang kesehatan lingkungan yang didasarkan pada hasil evaluasi program,
survey di lapangan dan analisa PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Hasil
pendataan sasaran disampaikan kepada semua petugas Puskesmas untuk
selanjutnya disusun rencana kerja tahunan dan target yang ingin dicapai
selama setahun.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan.
Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
dilaksanakan oleh semua petugas puskesmas yang ada, baik dalam bentuk
konseling, survey maupun pengawasan. Bentuk-bentuk kegiatan yang
dilaksanakan di Puskesmas Kembiritan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengawasan.
Setiap sasaran program kesehatan lingkungan dilakukan pengawasan
melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan lingkungan dan dicacat
dalam register serta dilaporkan setiap bulan. Hasil kegiatan pengamatan
dan pengawasan setiap bulan sebagaimana terlampir.
b. Kegiatan Penyuluhan.
Secara berkala petugas mengadakan penyuluhan kesehatan lingkungan
yang dilakukan dengan cara :
- Penyuluhan kelompok melalui sasaran di Posyandu dan
kelompok masyarakat potensial lainnya.
- Penyuluhan kelompok melalui pembinaan kader dan lintas
sektor terkait.
- Penyuluhan keluarga melalui PHN berdasarkan status
kesehatan.
c. Klinik Sanitasi.
d. Siaran Keliling.
Penyuluhan melalui media siaran keliling dilaksanakan berdasarkan
pengamatan epidemiologi yang didasarkan pada musim penyakit di daerah
tertentu. Biasanya pada musim tertentu khususnya pada musim diare,
ISPA, DBD dilaksanakan penyuluhan terpadu dengan lintas sektoral
3. Tahap Evaluasi
Setiap akhir tahun dilakukan evaluasi tentang hasil dan indikator kesehatan
lingkungan di wilayah Puskesmas Kembiritan. Beberapa indikator yang dapat
diamati dan diukur meliputi :
a. Perubahan pola pikir masyarakat tentang hygiene sanitasi.
b. Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Perubahan keadaan status kesehatan lingkungan.
Selanjutnya hasil evaluasi disampaikan kepada seluruh petugas dan lintas
sektor melalui mini lokakarya tahunan.
BAB IV
ANALISA MASALAH
Berdasarkan hasil PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) tahun 2018 dan dari
data 10 (sepuluh) besar penyakit diperoleh bahwa, penyakit diare masih masuk
dalam 10 besar penyakit. Penyakit ini banyak disebabkan oleh perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Masyarakat. Dapat diidentifikasi data tersebut sebagai berikut :
Tingkat Urgensi 5 4 3
Tinkat Keseriusan 4 4 3
Tingkat Perkembangan 3 3 3
Total 60 ( I ) 48 ( II ) 27 ( III )
MANUSIA
ALAT/SARANA LINGKUNGAN
RENDAHNYA
PENGETAHUAN
KEBIASAAN BAB
MASYARAKAT TTG BAB
WILAYAH DI SUNGAI
DI JAMBAN SEHAT
DIKELILINGI SUNGAI Kurangnya
kesadaran ttg
RUK KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2018 Page 21
kesehatan
CETAKAN JAMBAN
DAN
PENGGUNAANNYA
YG TERBATAS CAKUPAN AKSES
JAMBAN SEHAT
94% DARI
TARGET 85%
RENDAHNYA
TINGKAT
PEREKONOMIAN PEMICUANKurangnya
BELUM koordinasi
mASY llinsek dan Linprog
MAKSIMAL
DILAKUKAN DI SETIAP
DUSUN
DANA
METODE
KURANGNYA KESADARAN
MASARAKAT TENTANG PHBS DI
TERBATASNYA LINGKUNGAN RUMAH
BELUM ADA
MEDIA PENYULUHAN
TENAGA PETUGAS
KURANG SEPERTI LEAFLET
UNTUK SANITARIAN
CETAKAN JAMBAN DAN
PEMBINAAN
PENGGUNAANNYA YG
RUMAH
TERBATAS
RUMAH MEMENUHI
SYARAT TERCAPAI
93% DARI TARGET
75%
PEMBINAAN KE MASYARAKAT
KURANG MAKSIMAL PEMBINAAN BELUM
DILAKSANAKAN DI
SEMUA WILAYAH
DUSUN
KURANGNYA
KOORDINASI LINTAS
SEKTOR DAN LINTAS
PROGRAM
DANA
METODE
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
B. SARAN.
Untuk melaksanakan dan mencapai tujuan dimaksud diperlukan :
1. Protap dan petunjuk tehnis lebih lanjut dari Dinas Kesehatan.
2. Adanya dukungan dana dari Pemerintah Daerah maupun Desa.
3. Kerjasama lintas sektoral / pengambilan kebijakan dalam penanganan
Program Kesehatan Lingkungan.
4. Sebaiknya untuk pemegang atau setiap petugas kesehatan diberikan satu
program saja agar dalam pelaksanaannya bisa lebih maksimal sehingga
program Kesehatan Lingkungan benar-benar berjalan seperti yang kita
harapkan.