Anda di halaman 1dari 7

Nama : Elisabet Siregar

NIM : 023001801106
Nama Dosen : Pak Norman
Hari, tanggal : Selasa, 20 April 2021

NOMOR 1
a. manfaat yang diperoleh mahasiswa dari pendidikan kewarganegaraan yaitu
Pendidikan Kadeham yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas dan penuh rasa
tanggung jawab dari peserta didik. Sikap tersebut antara lain:
• Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah
bangsa;
• Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
• Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warganegara Indonesia;
• Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara;
• Aktif memanfaatkan iptek serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.

b. akibatnya apabila mahasiswa tidak memperoleh pendidikan kewarganegaraan, yaitu :


Jika mahasiswa tidak memperoleh Pendidikan kewarganegaraan yaitu memudarnya sikap toleran
dan menghormati nilai-nilai pluralisme sehingga kekerasan begitu mudah terjadi serta sikap tidak
setia pada negara. Serta kurangnya Pemahaman akan wawasan kebangsaan dan juga semangat
nasionalisme.

c. strategi saudara agar mahasiswa dapat termotivasi untuk mempelajari pendidikan kewarganegara,
yaitu :
Pengembangan strategi pembelajaran kewarganegaraan berbasis kearifan lokal akan membawa
peserta didik pada pembelajaran yang kontekstual. Mereka diajak untuk terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menarik dan penuh makna.
Pembelajaran kewarganegaraan tidak lagi menjadi pelajaran yang membosankan bagi para siswa,
melainkan akan menjadi sebuah proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

d. Tindakan apa dari mahasiswa agar pemahamannya terhadap pendidikan kewarganegaraan dapat
terealisasi dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan berkontribusi terhadap negara, yaitu :
• K

NOMOR 2
a. faktor apa yang menyebabkan masyarakat di pulau Pulai tidak mau membayar pajak bumi dan
bangunan (PBB), yaitu :
• Kesadaran Wajib Pajak
Kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajiban pajak akan meningkat bilamana
dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. Meningkatnya pengetahuan
perpajakan masyarakat melalui pendidikan perpajakan baik formal maupun non formal
akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajakuntuk membayar pajak.
• Pengetahuan Wajib Pajak
Konsep Pengetahuan pajak yaitu wajib pajak harus meliputi pengetahuan mengenai
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pengetahuan mengenai Sistem Perpajakan
di Indonesia dan pengetahuan mengenai fungsi perpajakan.
• Kualitas Pelayanan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik,
mengharuskan setiap penyelenggaraan pelayanan publik memiliki standar pelayanan
yang dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan
termasuk pelayanan perpajakan.
• Tingkat Penghasilan
Tingkat Penghasilan akan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak
tepat pada waktunya. Kemampuan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajak terkait
erat dengan bersama penghasilan, maka salah satu hal yang di pertimbangkan dalam
pemungutan pajak adalah penghasilan.
• Persepsi wajib pajak terhadap sanksi Sanksi pajak merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, karena fungsi sanksi adalah digunakan sebagai cara
untuk mengatur sekelompok populasi untuk memenuhi aturan yang ditentukan.

b. segi positif bagi masyarakat pulau Pulai dengan membayar PBB, yaitu :
Jadi dengan taat membayar pajak masyarakat ulau Pulai akan mendapatkan manfaat:

• Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit
• Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya
• Subsidi pangan dan Bahan Bakar Minyak
• Kelestarian Lingkungan hidup dan Budaya
• Dana Pemilu
• Pengembangan Alat transportasi Massa, dan lain-lainnya.

c. dampak negatifnya jika masyarakat pulau-pulai tidak membayar PBB, yaitu :


• jika masyarakat tidak membayar pajak maka pembangunan tidak berjalan dengan baik
dan lancar, uang negara juga tidak cukup untuk membayar kebutuhan negara dan hutang
negara.dan mengakibatkan pertumpukan hutang.
• dampak negatif bagi wajib pajak adalah adanya sanksi atau denda atas pajak yang tidak
dibayar lebih luasnya adalah kurangnya pembangunan yang seharusnya dapat dinikmati
oleh wajib pajak jika dia menyetorkan pajaknya.

d. usaha pemerintah pulau Pulai untuk menyadarkan masyarakat agar membayar PBB, yaitu :
• Bekerjasama dengan Pemerintah
Kerjasama merupakan suatu proses sosial yang paling dasar. Kerjasama dapat timbul
apabila seseorang mulai menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingankepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian
terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut melalui kerjasama.
• Mengoptimalkan Seluruh Perangkat Desa
Kerjasama tim adalah sekelompok orang yang saling membantu sehubungan dengan
informasi, sumber daya, dan keterampilan untuk mencapai tujuan bersamaProgram
untuk pemungutan pajak yang dilakukan oleh kepala desa merupakan kerjasama tim yang
mengharuskan seluruh perangkat desa terlibat dalam pemungutan pajak.
• elaksanakan Sosialisasi
Kepatuhan membayar pajak dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya factor
sosialisai.
• Mendatangi Langsung Wajib Pajak
Mendatangi langsung wajib pajak merupakan strategi yang cukup efektif karena petugas
pemungut pajak bisa langsung berinteraksi dengan wajib pajak.
NOMOR 3
a. Pengertian Demokrasi
Pengertian Konseptual Ditinjau dari asal-usul katanya, istilah demokrasi berasal dari kata Yunani
"demos" yang berarti rakyat, dan "kratia" berarti kewenangan untuk mengatur Kata "demokrasi"
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata
kunci dalam bidang ilmu politik.
Secara sederhana demokrasi dapat didefinisikan sebagai kekuasaan / kewenangan untuk mengatur
masyarakat / rakyat. Konsep demokrasi sebagai "kedaulatan rakyat" bertumpu pada prinsip
bahwa rakyat secara diam-diam sebagai pemegang kedaulatan politik. Rakyat adalah sumber
utama kekuasaan, kewenangan dan kepentingan, sehingga kesejahteraan rakyat adalah tujuan
utama bagi para penguasa politik / pemerintah (Bahmuller & J. Patrick, 1999, David Beethan,
2005).

Tujuan pelaksaan demokrasi di negara Republik Indonesia, yaitu :


• Memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi
Tujuan demokrasi yang pertama adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi.
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, rakyat akan memiliki kebebasan untuk
memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka di muka umum. Hal ini
menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi.
• Mencegah perselisihan antar kelompok
Tujuan demokrasi yang kedua yaitu untuk mencegah adanya perselisihan antar kelompok.
Demokrasi juga bertujuan untuk mencegah terjadinya perselisihan dan konflik. Dalam negara
demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan dengan musyawarah.
Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan
antar kelompok dan bisa menyelesaikan masalah secara damai.
• Menciptakan keamanan dan ketertiban Bersama
Tujuan demokrasi yang ketiga yaitu untuk menciptakan keamanan dan ketertiban bersama. Secara
umum, demokrasi juga bertujuan untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di
lingkungan masyarakat.
• Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan
Tujuan demokrasi yang selanjutnya adalah untuk mendorong masyarakat aktif dalam
pemerintahan. Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat.Artinya, rakyat akan dilibatkan
dalam setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi
aspirasi terkait kebijakan publik. Rakyat juga didorong untuk aktif terlibat dalam bidang politik
guna memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.
• Membatasi kekuasaan pemerintahan
Tujuan demokrasi yang terakhir adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan
tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di tangan rakyat.
Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan.

b. Menurut saya pelasanaan Pikad di Kabupaten Sabu Raijua di Nusa Tenggara Timur
Menurut saya tentang pelasanaan Pikad di Kabupaten Sabu Raijua di Nusa Tenggara Timur
adalah tidak adil dan tidak sah, dikarenakan WNA tidak ada hak untuk mengikuti pilkada karena
menurut saya itu adalah hak WNI bukan hak WNA
c. Kurangnya pengawasan yang terjadi selama pemilihan tersebut sehingga hal tersebut dapat
terjadi. Serta tidak adanya aturan yang jelas dalam mengatur hal tersebut sehingga hal tersebut
dapat terjadi.

NOMOR 4
a. HAM
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada keberadaan manusia sebagai mahluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia .

perkembangan HAM penerapannya di Indonesi, yaitu :


Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia mengalami pasang dan surut yang secara jelas dapat
terlihat melalui tabel periodesasi sejarah Indonesia, mulai tahun 1908 hingga sekarang. Pada
dasarnya, konsep HAM bukanlah semata-mata sebagai konsep tentang hak-hak asasi individual,
melainkan juga kewajiban-kewajiban asasi yang Sejarah Perlindungan Hak Hak Asasi Manusia,
Konsepsi Negara Hukum 87 menyertainya. Periode perkembangan HAM di Indonesia dipaparkan
sebagai berikut:

• Periode 1908-1945
Konsep pemikiran HAM telah dikenal oleh Bangsa Indonesia terutama sejak tahun 1908 lahirnya
Budi Utomo, yakni di tahun mulai timbulnya kesadaran akan pentingnya pembentukan suatu negara
bangsa (nation state) melalui berbagai tulisan dalam suatu Majalah Goeroe Desa.
• Periode 1950-1959
Meskipun usia RIS relatif singkat, yaitu dari tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950,
namun baik sistem kepartaian multi partai maupun sistem pemerintahan parlementer yang
dicanangkan pada kurun waktu pertama berlakunya UUD 1945, masih berlanjut. Kedua sistem
yang menumbuhkembangkan sistem politik demokrasi liberal/parlementer tersebut semakin
berlanjut setelah Indonesia kembali menjadi negara kesatuan dengan berlakunya UUDS 1950 pada
periode 17 Agustus 1950- 5 Juli 1959.
• Periode 1959-1966
Memasuki periode kedua berlakunya UUD 1945 yaitu sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1959, gagasan atau konsepsi Presiden Soekarno mengenai demokrasi terpimpin dilihat dari sistem
politik yang berlaku yang berada di bawah kontrol/kendali Presiden. Dalam perspektif pemikiran
HAM, terutama hak sipil dan politik, sistem politik demokrasi terpimpin tidak memberikan
keleluasaan ataupun menenggang adanya kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pikiran dengan tulisan.
• Periode 1966-1998
Pemberontakan G30S/PKI tanggal 30 September 1966 yang diikuti dengan situasi chaos
mengantarkan Indonesia kembali mengalami masa kelam kehidupan berbangsa. Presiden Soekarno
mengeluarkan Supersemar yang dijadikan landasan hukum bagi Soeharto untuk mengamankan
Indonesia. Masyarakat Indonesia dihadapkan kembali pada situasi dan keadaan dimana HAM tidak
dilindungi. Hal ini disebabkan oleh pemikiran para elite kekuasaan terhadap HAM.
• Periode 1998
Dalam Undang-undang ini pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia ditentukan dengan
berpedoman pada Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB, konvensi PBB tentang penghapusan segala
bentuk diskriminasi terhadap wanita, konvensi PBB tentang hak-hak anak dan berbagai instrumen
internasional yang mengatur tentang Materi undang-undang ini Sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan pembangunan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila, UUD 45 dan TAP
MPR RI Nomor XVIVMPR / 1998.
• Periode saat ini
Sepanjang tahun 2020, Amnesty International Indonesia melakukan pemantauan terhadap situasi
hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia dan menemukan bahwa pendekatan keamanan yang
berlebihan dalam merespon pandemi COVID-19, pemaksaan agenda sektor ekonomi dan
serangkaian kebijakan publik lainnya berdampak negatif pada hak-hak asasi manusia.
Jumlah orang yang dihukum karena dituduh melakukan pencemaran nama baik terhadap
pemerintah atau menyebarkan berita bohong meningkat. Terjadi banyak intimidasi kepada
mahasiswa, akademisi, jurnalis dan aktivis yang mengkritik pemerintah atau mengangkat isu-isu
politik yang sensitif seperti pelanggaran HAM di Papua.

b. Pelanggaran HAM yang bagimana masih banyak terdapat di Indonesia


Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, pelanggaran berat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Kejahatan Genosida Kejahatan genosida merupakan perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, dan kelompok agama. Kejahatan Genosida biasanya dilakukan dengan
cara membunuh kelompok, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok
tertentu ke kelompok lain.
contohnya : pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia
antara 1991 hingga 1996. Pembantaian Srebenica ini adalah kasus pertama di Eropa yang
dinyatakan sebagai genosida oleh suatu keputusan hukum.
• Kejahatan terhadap kemanusiaan Kejahatan terhadap kemanusiaan merupakan perbuatan
yang dilakukan sebagai bagian dari serangan meluas atau sistematik yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.
contohnya : Penganiayaan, pemindahan pemaksaan penduduk

Hal ini bisa terjadi karena ada 2 faktor, yaitu :

Faktor internal antara lain, yaitu


• ego yang tinggi, kesadaran yang rendah akan pentingnya HAM, kurangnya sikap toleransi.
• Kurangnya kesadaran akan HAM mengakibatkan sikap semena-mena terhadap orang lain
karena menganggap bahwa HAM bukanlah sesuatu yang pantas dihargai.

Faktor Eksternal antara lain, yaitu :

• Penyalahgunaan kekuasaan, ketidaktegasan aparat penegak hukum, penyalahgunaan


teknologi, serta kesenjangan sosial.
• Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Dengan banyaknya kasus-kasus HAM yang
semakin mencuat, saya sangat jarang mendengar bahwa para pelanggar HAM tersebut
dihukum berat sesuai dengan perbuatannya.
• Faktor ketiga yaitu penyalahgunaan teknologi. Kita tentu tahu bahwa teknologi
merupakan salah satu hal yang paling dibutuhkan di era ini.

c. startegi dalam meminimalisasikan pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu :


• Pendidikan Karakter Tidak dapat kita sangkal bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat vital
bagi tiap diri manusia. Pentingnya pendidikan bagi manusia adalah karena ia juga termasuk
dalam hak asasi manusia dan keberadaannya serta pelaksanaannya dijamin oleh undang-undang.
Bukan hanya aspek saintis yang perlu diajarkan pada peserta didik. Namun yang lebih penting
adalah mendidik karakter dari tiap generasi penerus bangsa
• Mempelajari Segala Sesuatu tentang HAM Sekalipun hak asasi manusia adalah hal yang sangat
dekat dengan kita, namun masih banyak orang-orang yang hak asasinya belum ia peroleh, masih
banyak yang diam saja ketika hak asasinya dilanggar, dihalangi, atau dikurangi.
• Menegakkan HAM dengan Berbuat Baik Setelah mendapat pendidikan karakter, hasil dari
pendidikan itu sendiri harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar suasana kondusif
bagi penegakkan hak asasi manusia dapat tercapai. Perbuatan baik itu misalnya sering berdiskusi,
bersikap jujur, ramah kepada orang lain, toleransi terhadap perbedaan yang ada di keluarga
ataupun masyarakat, menaati hukum dan aturan yang berlaku, melerai apabila ada yang
bertengkar, melaporkan pada pihak yang berwenang apabila terdapat kejadian pelanggaran
HAM, melaksanakan hak asasi dengan tidak melupakan tanggung jawab, dan sebagainya.

d. Covid-19 juga telah merusak Hak Asasi Ekonomi (property rigths) khususnya hak untuk memiliki
dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Sepanjang tahun 2020, Amnesty International Indonesia
melakukan pemantauan terhadap situasi hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia dan
menemukan bahwa pendekatan keamanan yang berlebihan dalam merespon pandemi COVID-19,
pemaksaan agenda sektor ekonomi dan serangkaian kebijakan publik lainnya berdampak negatif
pada hak-hak asasi manusia.
Jumlah orang yang dihukum karena dituduh melakukan pencemaran nama baik terhadap
pemerintah atau menyebarkan berita bohong meningkat. Covid-19 telah membatasi Hak Asasi
Pribadi (personal rights) khususnya kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah pindah
tempat; dan hak kebebasan untuk, menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-
masing. Hampir 10 bulan lamanya warga tak lagi bebas berpergian, dan umat beragama tak lagi
leluasa beribadah secara berjemaah. Covid-19 juga telah merusak Hak Asasi Ekonomi (property
rigths) khususnya hak untuk memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Anda mungkin juga menyukai