Anda di halaman 1dari 8

RESUME TEORI AKUNTANSI

BAB 6
THE SEARCH OF OBJECTIVES

OLEH :

MALIKA BALQIS 041924253001

NABILLAH FARRAS LUTHFI 041924253004

DIAN KUSUMA WARDHANI 041924253006

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
2

CHAPTER 6
Pendekatan berdasarkan dalil dan prinsip seringkali mengabaikan objektif dari pengguna
laporan keuangan. Pada akhir 1960 objektif pengguna laporan keuangan dianggap menjanjikan,
dan beberapa organisasi mulai mengembangkan risalah dan pernyataan, seperti AAA, AICPA,
APB, dan FASB. Beberapa dokumen yang akan dibahas pada bab ini adalah :
 A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) – 1966 oleh AAA
 Basic Concepts and Accouning Principles Underlying Financial Statements of Business
Enterprises (APB Statement 4) – 1970 oleh APB
 Objectives of Financial Statements (Trueblood Committee Report) – 1973 oleh AICPA
 Statement of Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA) – 1977 oleh AAA
Salah satu kritik terhadap dokumen-dokumen tersebut adalah mereka tidak benar-benar
membahas sesuatu yang baru. Selanjutnya, kita membahas masing masing dokumen dan laporan
tersebut dari dua topik yaitu 1. Objektif pengguna dan 2. Keragaman pengguna.

ASOBAT
Merupakan produk dari AAA, yang komitenya pada saat itu diberi tugas untuk
mengembangkan teori akuntansi dasar yang terintegrasi, yang dapat dijadikan panduan untuk
pengajar, praktisi, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan di bidang akuntansi. Komite
perlu memasukkan unsur aturan, sifat, dan batasan pada akuntansi kedalamnya.
Perkembangan Menuju Pendekatan Pengguna
Definisi akuntansi menurut ASOBAT adalah ‘Proses mengidentifikasi, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi sebagai dasar pengguna untuk memberikan
pertimbangan dan mengambil keputusan.” Penekanan di definisi tersebut hanya meliputi
aktivitas akuntan dan tidak menyinggung dari sudut pandang pengguna. Menurut pandangan
sosiologi , definisi tersebut seakan membentengi akuntan sebagai profesi terdidik, yang
presentasinya harus dapat diterima, termasuk oleh mereka yang tidak memiliki kualifikasi dan
mandate yang setara.
Barulah pada tahun 1950an muncul literatur yang menyebutkan kebutuhan para pengguna.
Orientasi Pada Teori
Definisi teori oleh komite adalah “Seperangkat aturan memaksa tentang suatu hipotesis,
prinsip-prinsip konseptual dan pragmatis yang mencakup secara umum referensi atau bidang
studi.” Untuk menerapkannya terhadap bidang akuntansi, di lakukan beberapa langkah seperti :
identifikasi bidang akuntansi sehingga dibuat suatu generalisasi dan dapat dikembangkan teori,
membuat standar yang dapat digunakan sebagai pertimbangan informasi akuntansi, melihat
peluang untuk memperbaiki praktik akuntansi, membuat suatu rerangka kerja yang
memungkinkan peneliti memperluas kegunaan akuntansi dan lingkup subjek akuntansi. Definisi
3

ASOBAT lebih sempit daripada definisi teori menurut buku di bab pertama, karena tidak
termasuk sistem valuasi dan pekerjaan empiris.
Tujuan Akuntansi
Empat tujuan akuntansi :
 Membuat keputusan mengenai penggunaan sumberdaya terbatas, dan menentukan tujuan
dan objektif.
 Mengarahkan dan mengontrol sumberdaya manusia maupun bahan baku yang dimiliki
organisasi
 Menjaga dan melaporkan pemeliharaan sumberdaya
 Memfasilitasi fungsi dan kontrol sosial

Standar Informasi Akuntansi


Terdapat empat standar untuk mengevaluasi akuntansi yaitu relevansi, dapat dibuktikan,
bebas dari bias, dan dapat diukur.
Panduan Untuk Mengkomunikasikan Informasi Akuntansi
Yang pertama adalah kelayakan untuk penggunaan, dengan kata lain, relevan atau
tidaknya informasi yang disediakan dihubungkan dengan kebutuhan pengguna, selain itu juga
menyinggung soal aktualitas penyajian informasi. Yang kedua adalah penjelasan mengenai
hubungan yang signifikan, yang menyinggung masalah pengumpulan agregat data data yang
mungkin penting, namun tertimbun di dalam laporan keuangan. Yang ketiga adalah memasukkan
mengenai informasi kelingkungan, menggambarkan dalam kondisi apa data dikumpulkan dan
asumsi penyedia informasi terkait penggunaannya. Yang keempat adalah keseragaman praktik di
dalam dan diantara entitas, yang berhubungan juga dengan konsistensi.
Pada akhirnya, ASOBAT dikritik terlalu singkat dalam membahas keseluruhan topik.
Seharusnya lebih diperluas dan menggunakan terminology atau istilah-istilah yang lebih tepat.
Namun keberadaannya cukup penting dan berpengaruh terhadap dokumen dan laporan yang
muncul setelahnya.

APB STATEMENT 4
Dipublikasikan pada Oktober 1970 pada saat APB mengalamai tekanan terkait dengan
Opinion 16 dan 17 karena dianggap kurang melakukan riset, tidak independennya anggota, dan
kurangnya eksposur dari hasil pekerjaan sebelum publikasi. Tujuannya adalah meyatakan konsep
konsep dasar dalam pelaporan keuangan yang dijadikan dasar dalam mengeluarkan opini APB.
Orientasi Tentang Definisi
Definisi akuntansi disini lebih user oriented daripada yang ada di ASOBAT, dan
berbunyi “Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang ditujukan untuk membuat
keputusan ekonomi yang berguna.” Pernyataan yang dikeluarkan juga sangat menekankan
perihal keberagaman pengguna. Para pengguna informasi keuangan diklasifikasikan menjadi dua
4

kelompok yaitu yang memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan, dan yang tidak
memiliiki kepentingan langsung. APB Statement 4 ini juga menyatakan bahwa pengguna laporan
keuangan hendaknya memiliki pengetahuan dan paham tentang karakteristik dan limitasi dari
laporan keuangan. Laporan keuangan dianggap sebagai “general purpose”, dan tidak secara
khusus ditujukan untuk sekelompok pengguna tertentu.
Meski begitu, terdapat definisi-definisi lain yang dianggap kurang bermanfaat, seperti
elemen dasar akuntansi keuangan yaitu aset, liabilitas, modal pemiliki, pendapatan, dan biaya.
Definisi setiap elemen tersebut didasarkan pada apa yang sudah ada di praktiknya.
Aspek-Aspek Lain Pada Apb Statement 4
Meskipun terdapat kekurangan, masih banyak aspek baik dalam dokumen ini seperti
pernyataan bahwa “akuntansi adalah disiplin pengukuran”. Terdapat overlap antara standard /
guideline terhadap qualitative objectives yang ada pada APB Statement 4. Qualitative objectives
terdiri dari relevansi, dapat dipahami, dapat dibuktikan, bersifat netral, aktualitas, dapat
dibandingkan, dan kelengkapan. Objektif tersebut mungkin saja bertentangan satu sama lain, dan
apabila terjadi, harus diselesaikan melalui rerangka metateoritis. APB Statement 4 juga
menyoroti perihal keseragaman laporan keuangan, dan mengakui cukup sulit untuk mencapai
tujuan tersebut. Namun dibanding ASOBAT, dokumen ini lebih berkonsentrasi pada pendekatan
user oriented.

THE TRUEBLOOD COMMITTEE REPORT


Komite dibentuk oleh AICPA pada April 1971. Komite ini ditugasi untuk menyempurnakan
tujuan laporan keuangan sebagai bagian dari struktur metateoritif. Komite kemudian menghitung
ada total 12 tujuan dari akuntansi keuangan:
1. Objektif dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna untuk
membuat keputusan ekonomi.
2. Objektif laporan keuangan yaitu menyediakan para pemakai yang memiliki otoritas terbatas,
kemampuan, dan sumberdaya untuk mendapatkan informasi, dan mereka yang bergantung
pada laporan keuangan sebagai sumber informasi utama tentang aktifitas ekonomi
perusahaan.
3. Objektif dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna bagi investor
dan kreditur untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi aliran kas potensial,
baik dari sisi jumlah, waktu, maupun ketidakpastiannya.
4. Objektif dari laporan keuangan yaitu menyediakan informasi kepada para pengguna, untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi earning power perusahan.
5. Objektif laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna sebagai dasar
pertimbangan kemampuan perusahaan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya
oleh perusahaan secara efektif, dalam mencapai tujuan utama perusahaan.
6. Objektif laporan keuangan adalah menyediakan informasi faktual dan interpretif mengenai
transaksi-transaksi dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan,
dan mengevaluasi earning power perusahaan.
5

7. Objektifnya adalah untuk menyediakan laporan posisi keuangan perusahaan yang berguna
untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi earning power perusahaan.
8. Objektifnya adalah untuk menyediakan laporan pendapatan periodik yang berguna untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi earning power perusahaan.
9. Objektif lainnya adalah untuk menyediakan laporan mengenai aktivitas perusahaan yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi earning power perusahaan.
Laporan terutama mengenai transaksi perusahaan yang terjadi maupun diharapkan akan
terjadi, dan memiliki dampak signifikan terhadap kas.
10. Objektif dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna untuk proses
memprediksi.
11. Objektif dari laporan keuangan pada pemerintahan dan organisasi non profit adalah
menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi efektifitas pengelolaan
sumberdaya dalam mencapai tujuan organisasi.
12. Objektif laporan keuangan adalah melaporkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang
mempengaruhi masyarakat, yang dapat ditentukan dan dideskripsikan atau diukur dan yang
berperan penting dalam lingkungan masyarakat.
Komite tidak menentukan urutan hirarkis terhadap objektif-objektif tersebut, namun
kemudian Sorter dan Gans, kemudian Anton menyusunnya.

Lapisan 1 (objektif dasar)


Objektif 1

Pemerintah dan
Kreditur dan Masyarakat (obj
Lapisan
Umum2(obj
(Pengguna
2) dan
Investor kebutuhannya)
(obj 3)
lembaga non
12)
profit (obj 11)

Prediksi,
perbandingan,
dan evaluasi Akuntabilitas
Lapisan 3 (Kebutuhan
earning power
pengguna) (obj 5)
perusahaan (obj
4)

Lapisan 4 (Perusahaan memenuhi kebutuhan


Objektif 6 tersebut)

Lapisan 5 (Laporan Objektif


keuangan 7 mengkomunikasikan
Objektif 8 informasi
Objektif 9tersebut) Objektif 10

Kritik yang muncul terhadap The Trueblood Committee Report adalah objektifnya terlalu
kentara dan tidak menjelaskan secara detail objektif operasional yang dapat
6

dipraktikan.Meski begitu, kritik tersebut dinilai tidak pas, karena objektif justru
merepresentasikan langkah penting untuk membangun rerangka konseptual.
SATTA
Diberikan tugas oleh AAA pada tahun 1973. Tujuan keseluruhannya hamper mirip
dengan ASOBAT, yaitu menyediakan penelitian mengenai literature akuntansi keuangan saat
ini dan dan pernyataan yang mendasari pemahaman para profesi tentang teori akuntansi.
Hubungan SATTA dengan ASOBAT, yaitu keduanya adalah produk dari komite AAA yang
memiliki panduan luas. Di satu sisi ASOBAT berusaha untuk mengembangkan panduan
metateoritis dalam mengevaluasi informasi akuntansi dan sistem valuasi/penilaian.
Sedangkan SATTA, fokus terhadap beberapa sistem valuasi akuntansi dan pertimbangan
teoritis lainnya, dan menyusun penyebab kenapa tidak akan ada sistem valuasi tunggal yang
benar-benar tepat untuk digunakan semua akuntan.
Pendekatan Teori Akuntansi
Pendekatan Klasik
Merupakan sekumpulan sistem valuasi yang digolongkan lama atau tua dari segi
sejarahnya. Sebagian besar memiliki karakteristik normative dan deduktif, dan tidak
memperhatikan kebutuhan pengguna untuk mengambil keputusan. Dalam beberapa hal,
pembuat teori klasik sebenarnya menggunakan pendekatan induktif, namun induktif disini
dalam arti khusus : mengambil dari literature akuntansi dan observasi praktik akuntansi.
Pendekatan Kegunaan Keputusan (Decision Usefulness Approach)
Banyak pendekatan saat ini yang utamanya berfokus pada pengguna laporan akuntansi,
termasuk keputusan mereka, informasi yang dibutuhkan dan kemampuan mengolah
informasi. Pendekatan Kegunaan Keputusan lalu didikotomi menjadi Orientasi Model
Keputusan dan Orientasi Pembuat Keputusan.
 Orientasi Model Keputusan
Terdapat beberapa karakteristik:
 Bersifat normative dan deduktif untuk memenuhi sistem teoritis.
 Penekanan pada beberapa bentuk relevansi keputusan khusus oleh pengguna khusus.
 Kriteria relevansi membantu dalam memilih atribut aset, liabilitas, dan transaksi
pendapatan.
Masalah yang kemudian muncul adalah ketika para pengguna tidak memahami atau tidak
ingin menggunakan sistem ini.
 Orientasi Pembuat Keputusan
Lebih bersifat desktiptif karena berusaha untuk menemukan informasi yang diinginkan,
yang kemudian harus dan perlu untuk disediakan oleh laporan akuntansi. Karena bersifat
desktiptif, riset yang dilakukan adalah induktif/empiris.
Pendekatan Informasi Ekonomi
7

Informasi ekonomi dalam teori akuntansitidak berhubungan langsung dengan sistem


penilaian, namun lebih fokus pada masalah kos dan keuntungan dari pembuatan dan penggunaan
informasi tersebut. Informasi ekonomi dianggap sebagai barang ekonomi.
Kekurangan Pendekatan-Pendekatan Tersebut Kepada Teori
Masalah utama yang ingin dikemukakan SATTA adalah keragaman pengguna dari segi
keputusan dan perbedaan kebutuhan informasi. Seperti pada ASOBAT, yang berusaha
menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan beberapa ukuran, namun pada kenyatannya
tidak menyelesaikan maslaah karena para pengguna pun punya batas kemampuan untuk
mengolah tambahan informasi tersebut. Kemudian The Trueblood Committee berpendapat
bahwa walaupun terdapat beragam pengguna laporan keuangan, namun sebenarnya keputusan
yang mereka buat dan kebutuhan informasinya adalah sama. Yang terakhir inilah yang sangat
mirip dan berhubungan dengan orientasi model keputusan.
SATTA melihat masalah ini melalui homogenitas pengguna. Pada homogenitas pengguna
yang tinggi, terdapat banyak kesaaan kebutuhan informasi, sebaliknya terjadi pada homogenitas
pengguna yang rendah. Kemudian dilihat sifat informasi akuntansi sebagai suatu barang milik
umum.

OBJEKTIF PENGGUNA DAN KERAGAMAN PENGGUNA


Disini dibahas objektif pelaporan perusahaan, dan mengaitkan masalah keragaman
pengguna kepada objektif tersebut.
Objektif Pengguna
Kemampuan Prediksi dan Akuntabilitas adalah dua area utama yang paling sering diaplikasikan
pengguna informasi akuntansi.
 Kemampuan Prediksi
 Akuntabilitas
 Objektif sekunder

Keragaman Pengguna
Berikut merupakan daftar kelompok yang merupakan pengguna laporan keuangan:

 Pemilik saham
 Kreditur
 Analis dan penasihat keuangan
 Karyawan
 Perserikatan buruh
 Pelanggan
 Pemasok
 Asosiasi dagang
 Agen pemerintahan
 Kelompok kepentingan umum
8

 Peneliti dan pembuat standar


 Auditor
 Manajemen
 Komunitas

DAFTAR PUSTAKA

Wolk, H. I., Dodd, J. L., & Rozycki, J. J. (2013). Accounting theory: conceptual issues in a
political and economic environment (Vol. 7): Sage.

Anda mungkin juga menyukai