Anda di halaman 1dari 136

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI

PENYAKIT MENULAR DENGAN PEMANFAATAN YOUTUBE


SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING KELAS VA
SDN 20 MUARO

(PTK)

Oleh
ARI YUNANDA, S.Pd

SDN 20 MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG
KABUPATEN SIJUNJUNG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang


merupakan ulasan hasil penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi di seminarkan
dan didokumentasikan di perpustakaan SD Negeri 20 Muaro Kecamatan
Sijunjung Kabupaten Sijunjung hasil penelitian dari:

Nama : Ari Yunanda, S.Pd

NIP : 19820814 2006042 011

Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada


Materi Penyakit Menular Dengan Pemanfaatan
Youtube Sebagai Media Pembelajaran Daring Kelas
V A SDN 20 Muaro

Mengetahui : Muaro, November 2020


Plt. Kepala Sekolah Penulis

Syafni Nurti, S. Pd Ari Yunanda, S. Pd


NIP. 19750225 200604 2 011 NIP. 19840220 200902 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 20 MUARO
KECAMATAN SIJUNJUNG
Alamat : Jalan Pengayoman No. 1 Muaro Kode Pos 27551

SURAT KETERANGAN
No. 04 /Perp /SDN 20 - 2020

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Perpustakaan SD Negeri 20 Muaro,


Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Hayati Sufi, S. Pd


NIP : 19840220 200902 2 003
Pangkat / Gol : PENGATUR / II / C
Tempat Tugas : SDN 20 Muaro
Alamat : Muaro Sijunjung

Yang namanya tersebut diatas telah menyerahkan PTK yang berjudul “Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Debit Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Kelas
V.A SDN 20 Muaro, untuk didokumentasikan di Perpustakaan SDN 20 Muaro

Demikianlah surat keterangan ini kami berikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya

Mengetahui: Muaro, November 2020


Plt. Kepala SDN 20 Muaro Kepala Perpustakaan

SYAFNI NURTI, S.Pd ARI YUNANDA, S.Pd


NIP. 19750225 200604 2 011 NIP. 19820814 200604 1 010
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI
PENYAKIT MENULAR DENGAN PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN DARING KELAS V A SDN 20 MUARO
Ari Yunanda, S. Pd
SDN 20 Muaro
Sijunjung Sumatera Barat

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi
belajar Matematika setelah diterapkannya Metode Inquiri. (b) Ingin mengetahui
pengaruh motivasi belajar PJOK setelah menggunakan media Youtube (c)
memberikan gambaran metode pembelajaran yang tepat dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan menjadikan peserta didik aktif
dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
(action research) sebanyak dua putaran . setiap putaran terdiri dari empat tahap,
yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran
penelitian ini adalah peserta didik kelas V. A di Sekolah Dasar Negeri 20 Muaro
tahun pelajaran 2020/2021. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar
observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa rata-
rata prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus
II, yaitu siklus I (76,7), dan siklus II (84,16). Simpulan dari penelitian ini adalah
metode pembelajaran menggunakan media youtube dapat berpengaruh positif
terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta didik V.A Sekolah Dasar Negeri 20
Muaro, serta media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
pembelajaran PJOK.

Kata Kunci : media youtube, hasil belajar, debit


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi
akhir zaman, kepada keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik hingga akhir zaman. Tanpa bantuan dan masukan berbagai
pihak penulisan tindakan kelas ini tidak akan bisa terwujud. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Syafni Nurti, S. Pd, selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan


kesempatan kepada saya untuk dapat menyusun penelitian tindakan kelas
(PTK) ini

2. Marina Syifianti, S. selaku guru kelas V.A yang telah memberikan dukungan
dan bantuannya dalam melaksanakan penelitian.

3. Rekan-rekan majelis guru SDN 20 Muaro

PTK ini penulis beri judul Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi
Debit Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Kelas V A SDN 20 Muaro, berisi
ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi masalah pendidikan dan pembelajaran
yang ada di sekolah. Menjelaskan tentang perbaikan dan pengembangan potensi
peserta didik.

Mudah-mudahan PTK ini dapat bermanfaat. Penyempurnaan secara berkelanjutan


akan terus dilakukan seiring dengan makin berkembangnya kebutuhan peserta
didik.

Muaro, 15 November 2020


Penulis,

Hayati Sufi, S.Pd


DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN ……………………................................ i

ABSTRAK……… ………………………………….…………………… ii

KATA PENGANTAR…………………………………………. ................ iii

DAFTAR ISI.. .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… vii

DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.....………………………………… 1

1. Latar Belakang Yang Relevan...................................... 1

2. Identifikasi Masalah....................................................... 9

3. Analisis Masalah............................................................. 10

B. Rumusan Perbaikan………………………………………….. 11

C. Tujuan Perbaikan.............….………………………………… 11

D. Manfaat Perbaikan..................………………………………... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian..................... ………………………………. 20

B. Deskripsi Penelitian Per Siklus.................................................. 20

C. Rencana Perbaikan..................................................................... 21

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan................................................ 26

E. Prosedur Pelaksanaan ………………………………………. 26

BAB IV TEMUAN DAN HASIL YANG DIPEROLEH


A. Deskripsi Persiklus.......…………………………………….. 28

B. Deskripsi Temuan ..................……………………………… 28

C. Pembahasan Dari Setiap Siklus…………………………….. 35

D. Hal-hal Yang Unik.................................................................. 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………… 41

B. Saran ……………………………………………………….. 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, Bahan Ajar, Media

Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Evaluasi.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, Bahan Ajar, Media

Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Evaluasi.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III, Bahan Ajar, Media

Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Evaluasi.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
sesuai dengan kebutuhan. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, seperti yang disebutkan di
dalam UUD 1945 (versi Amendemen), pasal 31 ayat 3 bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Hal ini
juga disebutkan di dalam Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Bab II
Pasal 3 yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”

Hal yang harus dilakukan di dalam meningkatkan mutu pendidikan antara


lain dengan meningkatkan kualitas guru, memperbaiki kurikulum, sistem
pendidikan, bahkan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah baik di dalam
maupun di luar. Salah satu di antaranya yang akan di kupas didalam tulisan ini
adalah proses kegiatan belajar mengajar.
Dalam komponen ini, guru sangat berperan penting di dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang studi
yang akan diajarkan saja, tetapi juga harus menguasai dan mampu
mengajarkan pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik. Proses belajar
mengajar hendaknya tercipta suatu hubungan yang sifatnya mendidik dan
mengembangkan. Guru kreatif, professional dan menyenangkan harus
memiliki beberapa konsep dan cara untuk mendongkrak kualitas
pembelajaran. Pembelajaran akan berjalan dengan baik ketika guru memiliki
tanggung jawab di dalam pembelajaran tersebut misalnya inisiatif penggunaan
inovasi metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bisa belajar
secara maksimal dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
Belajar pada dasarnya merupakan proses mental dan proses berpikir
dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara
optimal untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Oleh karena itu pengetahuan yang dimiliki peserta didik
seharusnya merupakan hasil yang diperoleh melalui keterampilan berpikir dan
menemukan. Dengan demikian, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh peserta
didik akan lebih bertahan lama karena kebenaran didapat oleh peserta didik
sendiri.
Pengajaran ekspositori di dominasi oleh metode ceramah
mengakibatkan peserta didik belajar sekedar menghafal materi, pengetahuan
yang didapat hanya dari guru saja, suasana belajar menjadi sangat
membosankan dan kemampuan berpikir peserta didik pun tidak berkembang
optimal sehingga hasil belajar pun kurang memuaskan.
Sementara itu salah satu mata pelajaran di sekolah dasar seperti
Matematika khususnya materi debit, bukan hanya sekedar penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Perlu Pembelajaran yang memberikan
peserta didik ruang untuk bereksplorasi, berpikir dan memperoleh kesempatan
berdiskusi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat juga
bekerjasama secara kelompok. Untuk itu pada pembelajaran materi debit ini
hendaknya peserta didik dibawa ke dalam situasi yang nyata, mereka melihat
dan membuktikan sendiri, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan sendiri
berdasarkan fakta yang ada dan memperoleh pengalaman konkret.
Cara yang bisa dipakai di dalam pengembangan proses pembelajaran
dimulai dari adanya inovasi metode pembelajaran. Salah satu metode tersebut
adalah metode inkuiri, dimana di dalam metode pembelajaran ini berupaya
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri peserta didik, sehingga
dalam proses pembelajaran ini peserta didik lebih banyak belajar sendiri,
mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Sampai sekarang,
metode ini dianggap sebagai metode yang efektif untuk pembelajaran
matematika.
Metode inkuiri merupakan proses pembelajaran berdasarkan penemuan
dan pencarian melalui proses berpikir secara sistematis, dimana guru
memimpin murid-murid dengan tahapan-tahapan yang benar, mengijinkan
adanya diskusi, memberikan pertanyaan yang menuntun, dan
memperkenalkan ide pokok bila dirasa perlu. Dengan metode inkuiri, peserta
didik dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk
seperlunya dari seorang guru. Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas V A SD Negeri 20 Muaro
diketahui fakta bahwa dalam proses pembelajaran Matematika pada materi
debit di kelas V A dengan penggunaan metode pembelajaran yang bersifat
konvensional atau ekspositori membuat peserta didik kurang bersemangat dan
bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Sumber pengetahuan yang hanya
didapat dari guru dan buku paket, peserta didik terlihat kurang berperan aktif
di dalam proses pembelajaran sehingga kemampuan peserta didik tidak
berkembang secara optimal, serta prestasi belajar peserta didik kelas V A pada
mata pelajaran Matematika masih rendah. Hal ini teramati dari nilai rata-rata
pada ulangan harian yaitu dengan nilai 71, berada di bawah KKM yang
ditetapkan yaitu 75.
Mengingat betapa pentingnya konsep materi pembelajaran debit pada
mata pelajaran Matematika, maka salah satu cara untuk meningkatkan prestasi
belajar peserta didik di kelas V. A di Sekolah Dasar Negeri 20 Muaro adalah
dengan memilih metode-metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode
yang tepat digunakan adalah metode inkuiri. Penelitian ini akan menguji
metode inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menemukan beberapa
masalah yang teridentifikasi yaitu:
1. Penerapan metode pembelajaran konvensional pada materi debit
membosankan bagi peserta didik dan terlihat membuat mereka tidak
bersemangat
2. Sumber utama belajar saat ini hanya berasal dari guru dan buku paket.
3. Peserta didik kurang berperan aktif di dalam proses pembelajaran
sehingga kemampuan yang dimiliki peserta didik tidak terlihat
berkembang secara optimal. Prestasi belajar peserta didik masih rendah
terutama pada materi debit pada mata pelajaran Matematik.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti memberikan pembatasan
masalah sehingga ruang lingkup dalam penelitian yang dilakukan yaitu
tentang Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Debit Dengan
Model Pembelajaran Inkuiri pada Kelas V A di SD Negeri 20 Muaro.

D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Adakah
pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap prestasi belajar peserta didik
pada materi debit.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar peserta didik kelas V A SDN 20
Muaro pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 pada materi debit.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
1. Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan dalam penggunaan
metode pembelajaran yang sekiranya lebih efektif diterapkan untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

2. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam


penelitian atau penulisan berikutnya.

2. Manfaat Praktis
A. Bagi guru
Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan metode inkuiri
pada pembelajaran materi debit yang selanjutnya bisa diterapkan juga
untuk mengajar materi lain.
B. Bagi peserta didik dengan penelitian ini dan dilaksanakannya kegiatan
menggunakan metode inkuiri, peserta didik lebih mudah di dalam
memahami dan mempelajari mata pelajaran Matematika
C. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai kajian bahan pertimbangan bagi
lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan
kegiatan pembelajaran sehari-hari dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis,
logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran peserta
didik dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik untuk belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui
tanya jawab antara guru dan peserta didik. Pembelajaran ini sering juga
dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang
merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi peserta didik, yaitu :
(1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang
mengundang peserta didik berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu
diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam
proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta,
sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.
B. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri   memiliki beberapa ciri, di antaranya Pertama,
pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara
maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dalam proses
pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima materi
pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self
belief). Dengan demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru
bukan sebagai satu-satunya sumber belajar,  tetapi lebih diposisikan sebagai
fasilitator dan motivator belajar peserta didik. Aktivitas pembelajaran biasanya
dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan peserta didik. Karena
itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat
utama dalam melakukan inkuiri. Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di
kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan
fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian,
dalam pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara
optimal. Sebaliknya, peserta didik akan dapat mengembangkan kemampuan
berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari
pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.
Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses
interaksi, baik interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta
didik dengan guru, bahkan interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai
pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam
menggunakan pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Sebab,
kemampuan peserta didik untuk menjawab setiap pertanyaan pada
dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Dalam hal
ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran  ini juga perlu
dikembangkan sikap kritis peserta didik dengan selalu bertanya dan
mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang  dipelajarinya.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir. Belajar bukan hanya mengingat
sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how
to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah
pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai
hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah
menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukannya.

D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri


Proses pembelajaran inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a)
kesadaran terhadap masalah; (b) melihat pentingnya masalah dan (c)
merumuskan masalah.
2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam
mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) menguji dan
menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan
merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan
hipotesis.
3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a)
merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang
dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b)
menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data,
menginterpretasikan data dan mengkasifikasikan data.; (c) analisis
data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan
perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a)
mencari pola dan makna hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

E. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri


Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,
karena  memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada


pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang,  sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap
jauh lebih bermakna.
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan peserta didik yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta
didik yang lemah dalam belajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas “classroom action
research”. Ini berawal dari istilah “action research” atau penelitian
tindakan kelas. Secara umum “action research” digunakan untuk
menemukan pemecahan permasalahan yang dihadapi seseorang dalam
tugasnya sehari-hari. PTK bersifat situasional dan kontekstual, maksudnya
adalah PTK selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk
kelas dan mata pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun
hanya diarahkan pada konteks yang bersangkutan, bukan untuk konteks
lain. Subyek penelitian dalam skripsi ini adalah terdiri dari guru, peneliti
dan kolaborator.
a. Guru dan Peneliti
Pada penelitian ini peneliti sekaligus bertindak sebagai guru yang
melakukan proses pembelajaran hukum mim sukun dengan model
Everyone is a Teacher Here. Dengan demikian sebelum melaksanakan
tugas harus mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lainnya yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.

b. Kolaborator
Kolaborator adalah suatu kerjasama dengan pihak-pihak terkait
seperti atasan, sejawat atau kolega. Kolaborator ini diharapkan dapat
dijadikan sumber data, karena pada hakekatnya kedudukan peneliti pada
penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari situasi dan kondisi dari
suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat,
tetapi juga terlibat langsung dalam proses, situasi dan kondisi.
c. Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah kelas V.
A sebanyak 18 anak.

2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi debit dengan model pembelajaran inkuiri kelas V. A
SDN 20 Muaro

3. Waktu dan tempat penelitian


Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Oktober s/d 20 November
2020 di SD Negeri 20 Muaro, yang beralamat di jalan Pengayoman No. 1
Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera
Barat.

B. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dipilih dengan menggunakan model spiral
dari Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dalam
bukunya “Penelitian Tindakan Kelas” yang terdiri dari beberapa siklus
tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
tindakan tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dalam setiap siklusnya
terdiri dari empat elemen penting, yaitu:
1) Perencanaan tindakan,
2) Pelaksanaan tindakan,
3) Observasi, dan refleksi,
4) Perencanaan kembali.

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Dalam penelitian Tindakan Kelas, penelitian menggunakan 3
siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Sebelum dilaksanakan siklus
I, peneliti mengadakan pre-tes yaitu untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi yang akan diajarkan.
Pre-tes ini juga digunakan untuk menentukan skor awal dalam
menentukan kemajuan tim setelah peserta didik melaksanakan tes.
Sedangkan untuk tiap-tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi.
Model Penelitian Tindakan

Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa dalam melaksanakan


penelitian tindakan ini, peneliti menggunakan model tindakan Kemmis
dan Mc Taggart dengan kolaborasi dari pola yang peneliti buat sendiri.
Karena peneliti ingin mengetahui motivasi peserta didik menjelang
kegiatan pembelajaran dengan model tim ahli atau Inquiri. Begitu pula
observasi terhadap kegiatan selama pembelajaran berlangsung. Dengan
demikian dapat di simpulkan alur dalam PTK ini yaitu; perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, yang selanjutnya di
sebut siklus. Lazimnya penelitian dilakukan minimal dengan 2 siklus,
namun tidak menutup kemungkinan dilakukan siklus 3 jika dengan 2
Sebagaimana dalam siklus dianggap belum berhasil. Ukuran keberhasilan
dalam penelitian ini adalah mengacu pada pemahaman peserta didik
terhadap materi tentang debit. Jika dalam test setelah akhir siklus kedua
didapatkan rata rata kelas sejumlah delapan puluh persen diatas angka 6
maka penggunaan model pembelajaran tipe tim ahli atau Inquiri dianggap
berhasil. Penelitian tindakan kelas sebagaimana alur diatas direncanakan
kembali dan merupakan dasar untuk suatu rencana atau ancang ancang
dalam pemecahan masalah. Adapun skema penelitian tindakan kelas dapat
digambarkan dalam bentuk spiral tindakan yaitu sebagai berikut
Rencana tindakan yang peneliti lakukan adalah mengidentifikasi
masalah yang kemudian menjadi rumusan masalah. Selanjutnya peneliti
membuat jadwal penelitian, mempersiapkan materi dan bahan pelajaran,
menyusun tujuan, membuat rencana tindakan dan mempersiapkan
kelengkapan dalam melakukan penelitian (seperti ATK untuk model
pembelajaran tim ahli dan perangkat pembelajarannya). Pelaksanaan
tindakan dalam penelitian ini mengacu pada Rencana Persiapan
Pembelajaran (RPP) yang sudah penulis desain untuk kegiatan penelitian
ini. Adapun observasi kegiatan penulis lakukan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivtas belajar peserta didik, juga untuk mengetahui
sejauh mana perhatian peserta didik dan aktivitas belajar mereka baik
secara individu utamanya secara kelompok. Refleksi atau merefleksi
adalah dampak yang dapat dilihat setelah pelaksanaan penelitian.
Kemudian peneliti akan membuat rencana tindakan berikutnya untuk
mengetahui peningkatan pemahaman dan motivasi belajar materi debit
pada peserta didik SDN 20 Muaro Kecamatan Sijunjung .
Selanjutnya untuk satu alur PTK tersebut dinamakan dengan
siklus. Perencaan kembali sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang di
hadapi. Dalam hal ini adalah pemahaman dan motivasi peserta didik
terhadap mata pelajaran materi debit pada peserta didik kelas V. A.
Meskipun penelitian ini menggunakan metode Kemmis dan Mc Taggart,
namun peneliti juga menggunakan teknik kolaborasi, karena peneliti
terlibat sebagai guru materi debit di kelas V. A tersebut. Adapun sifat
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, karena dalam penelitian ini
bertujuan mengetahui sejauhmana pemahaman dan motivasi belajar
peserta didik terhadap materi materi debit di kelas V. A.

C. Rencana tindakan
Sebelum melakukan tindakan, peneliti membuat rencana agar pelaksanaan
tindakan dalam penelitian dapat berjalan sesuai dengan alur yang sudah
ditetapkan peneliti. Langkah langkah yang telah disusun dengan adanya
rencana tindakan ini, akan dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Adapun
tahapan perencanaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan
a) Menentukan tindakan dengan mengidentifikasi indikator pemaham
peserta didik terhadap mata pelajaran materi debit tentang materi-
materi;
1) Mencari debit, Volume maupun waktu dengan menggunakan
berbagai cara/strategi
2) Mengidentifikasi satuan yang berbeda
3) Menghitung volume, debit dan waktu saat debit zat cair
berlangsung dengan berbagai satuan yang berbeda.
b) Menyiapkan kartu untuk kelompok yang akan di bentuk, yaitu berupa
nama untuk memberi identifikasi pada setiap kelompok
c) Membuat soal yang berbeda antara kelompok satu dengan kelompok
lain
d) Menata/ mensetting tempat duduk agar mobilisasi atau pergerakan guru
bisa merata sehingga setiap kelompok merasa di perhatikan.
e) Menyiapkan media untuk presentasi setiap kelompok, bisa berupa
kertas plano dan spidol.
f) Menyiapkan soal pre test dan post test
g) Menjelaskan kepada peserta didik adanya tindakan penelitian yaitu
dengan mempraktekkan model pembelajaran Inquiri atau tim ahli pada
materi tentang debit.
h) Menyiapkan skenario pembelajaran dan RPP sesuai dengan model
pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni model pembelajaran
Inquiri.
i) Menyiapkan dokumentasi dengan bantuan teman sejawat, sekaligus
sebagai penilai terhadap keberhasilan dalam aplikasi pembelajaran
model Inquiri yang dilaksanakan.
j) Mencoba dengan merencanakan alternatif dan solusi manakala terjadi
hal yang tidak sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan.

Pada setiap siklus kegiatan yang dilakukan peneliti meliputi hal hal sebagai
berikut:
a) Mengkaji kurikulum, melalui kegiatan penyusunan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga pertemuan
b) Pembuatan media pembelajaran tentang debit
c) Penyusunan instrumen penelitian
d) Penyusunan alat evaluasi.

Pada saat Pelaksanaan, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi:


a. Memberikan tes awal kepada peserta didik
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
sebanyak tiga kali pertemuan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran
c. Memberikan tes akhir di setiap siklus kepada peserta didik.
Adapun kegiatan pengamatan, yang dilakukan peneliti meliputi kegiatan:

a) Mengamati aktivitas peserta didik selama pelaksanaan kegiatan


pembelajaran
b) Mencatat kejadian-kejadian yang tampak pada peserta didik selama
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
c) Mengumpulkan data hasil pengamatan selama pelaksanaan kegiatan
pembelajaran

Kegiatan refleksi, yang meliputi hal hal sebagai berikut:

1). Menganalisis data hasil pelaksanaan tindakan


2). Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada setiap
siklus
3). Merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.
4). Perencanaan yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
terdiri dari satu pertemuan
b) Pembuatan media pembelajaran berbentuk media
presentasi program power point
c) Penyusunan instrumen penelitian
d) Penyusunan alat evaluasi. Pelaksanaan, yang meliputi kegiatan:
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran materi dengan
menggunakan media visual sebanyak satu kali
pertemuan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran
2) Memberikan tes akhir siklus kepada peserta didik.

Pengamatan, yang meliputi kegiatan:

a. Mengamati aktivitas peserta didik selama pelaksanaan kegiatan


pembelajaran
b. Mencatat kejadian-kejadian yang tampak pada peserta didik selama
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
c. Mengumpulkan data hasil pengamatan selama pelaksanaan kegiatan
pembelajaran
d. Mengumpulkan data angket tentang tanggapan peserta didik terhadap
penggunaan media visual dalam kegiatan pembelajaran materi irisan
bidang dengan bangun ruang

D. Implementasi Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan dengan langkah
langkah pembelajaran model Inquiri sebagai berikut:

1). Membaca untuk menggali informasi. Peserta didik memperoleh topik


topik permasalahan untuk di baca sehingga mendapatkan informasi materi
yang dipelajari/dibahas tersebut.
2). Diskusi kelompok ahli. Peserta didik yang mendapatkan topik bertemu
dalam satu kelompok ahli untuk membicarakan topik permasalahan.
3). Laporan kelompok. Kelompok ahli setelah membahas
materi/permasalahan mereka kembali ke kelompok asal, dan menjelaskan
hasil yang didapat dari diskusi tim ahli.
4). Pertanyaan/ kuis dilakukan mencakup semua topik yang dibahas
5). Perhitungan skor kelompok dan memberi penghargaan kelompok

Tabel 1. langkah langkah pembelajaran kooperatif tipe Inquiri

Tahap Tindakan Guru

1. Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai
2. Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi/materi kepada peserta
didik melalui bahan bacaan dengan cara
mendemontrasikan
3. Mengorganisasi kan Guru menjelaskan cara membentuk kelompok
peserta didik dalam belajar dan membimbing setiap kelompok agar
kelompok melakukan pembelajaran secara kelompok dengan
belajar benar
4. Membimbing Guru membimbing setiap kelompok untuk
kelompok mengerjakan tugas mereka
5. Evaluasi Guru memberi evaluasi tentang materi yang di
pelajari setiap kelompok
6. Memberi penghargaan Guru memberi pengahargaan pada setiap kelompok
sesuai dengan model yang kehendaki guru dengan
tujuan memberi motivasi kepada peserta didik

E. Teknik Mengumpulkan Data


1). Observasi dan Interpretasi
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas
guru dan peserta didik selama pembelajaran dengan model Inquiri .
Setelah lembar observasi terkumpul, baik observasi tentang aktivitas guru
maupun observasi tentang aktifitas peserta didik, maka peneliti
memberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data yang terkumpul
tersebut.
1. Analisis dan Refleksi
Seluruh data yang terkumpul, baik data tentang motivasi
peserta didik melalui angket yang telah dibagikan maupun data
tentang ranah kognitif atau pemahamn peserta didik melalui data
hasil tes formatif akan peneliti analisis untuk melihat sejauh
mana motivasi belajar peserta didik dan pemahaman terhadap
materi debit dengan menggunakan model pembelajaran Inquiri .
Selanjutnya peneliti mengulas kembali untuk mencari
kekurangan dalam pembelajaran sebelumnya. Hal ini bertujuan
agar pada siklus berikutnya terjadi perbaikan atau peningkatan
yang memberikan pemahaman lebih baik.

Cara pengumpulan data pada penelitian tindakan ini yaitu :


a. Observasi
Lembar observasi dapat digunakan mengidentifikasi keaktifan
peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Bentuk
lembar pengamatan observasi keaktifan peserta didik antara lain
sebagai berikut:

Lembar Observasi untuk mengamati motivasi peserta didik


N Aspek yang diamati B B C K
o S
1 Antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan
Belajar mengajar
2 Kemauan peserta didik dalam mengemukakan ide ide
guna Menyelesaiakan persoalan
3 Keaktifan peserta didik bertanya pada saat mengalami
kesulitan
4 Kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan
5 Keberanian peserta didik dalam menyelesaikan tugas
Dengan maju dan menulis di papan tulis
6 Keaktifan berdiskusi menyelesikan masalah
7 Aktif mencari sumber belajar lain untuk menjawab Dan
menyelesaikan tugas kelompok
8 Kemampuan menanggapi/mengoreksi kelompok lain
9 Kemampuan menyimpulkan hasil kerja kelompok
10 Kekompakan dan kerjasama dalam kelompok

Agar lebih jelas penulis membuat lembar aktifitas kegiatan belajar


mengajar dalam 2 kegiatan, yaitu lembar aktifitas guru dan lembar aktifitas
peserta didik. Berikut akan penulis sajikan model lembar aktifitas guru dan
peserta didik.

b. Lembar aktifitas guru


No KegiatanGur Y Tidak
u a
1. Pendahuluan
a) Guru melakukan appersepsi dengan salam
b) Guru mempersilahkan peserta didik untuk
berdoa
c) Guru mengabsen peserta didik
d) Guru memberi motivasi peserta didik
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru mengajukan pertanyaan dan
mengaitkan dengan materi sebelumnya
2. Kegiatan Inti
a) Guru membagi peserta didik menjadi 4
kelompok dan membagi Lembat Kegiatan
Peserta didik
b) Guru menugaskan kelompok ahli untuk
membahas materi yang berbeda
c) Guru menugaskan kelompok ahli untuk
menyebar dan menempati kelompok yang
sudah ditunjuk
d) Guru menugaskan tim ahli menjelaskan pada
kelompoknya masing masing
e) Guru aktif membantu setiap kelompok jika
mengalami kesulitan
f) Guru mempersilahkan setiap tim
ahli mempresentasikan hasil kerjasama timnya
3 Penutup

a) Guru memberi evaluasi hasil belajar setiap


kelompok
b) Guru memberi penghargaan baik upaya
maupun hasil belajar individu maupun
kelompok

3. Lembar aktifitas peserta didik


No Kegiata Y Tidak
n Guru a
1. Pendahuluan

a. Peserta didik menjawab salam

b. Peserta didik melakukan berdoa

c. Peserta didik menjawab absensi guru

d. Peserta didik mendengarkan guru


memotivasi

e. Peserta didik mendengarkan tujuan


pembelajaran

f. Peserta didik menjawab pertanyaan yang


diajukan guru tentang materi sebelumnya
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik membentuk diri menjadi 4
kelompok dan menerima Lembat
Kegiatan Peserta didik
b. Peserta didik sebagian ditunjuk
guru menjadi kelompok ahli untuk
membahas materi yang berbeda
c. Peserta didik setelah membahas materi
pada kelompok ahli lalu menyebar dan
menempati kelompok yang sudah
ditunjuk
d. Peserta didik yang menjadi tim ahli
menjelaskan materi pada kelompoknya
masing masing
e. Siawa aktif membahas materi dalam
kelompok jika mengalami kesulitan
bertanya pada guru
f. Peserta didik yang menjadi tim ahli
mempresentasikan hasil kerjasama
mereka
3 Penutup

g. Peserta didik menerima hasil evaluasi


terhadap materi yang telah dibahas dan
dipresentasikan
h. Peserta didik mendapat penghargaan
sesuai dengan hasil evaluasi guru

b). Dokumentasi (daftar nilai)


Digunakan untuk mengumpulkan data tentang arsip hasil/nilai mata
pelajaran materi debit materi debit pada saat sebelum melakukan
tindakan dan setelah melakukan tindakan, baik pada siklus I , siklus II
maupun siklus III
c). Tes Formatif
Digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman peserta
didik terhadap mata pelajaran materi debit materi debit dikelas V. A
SDN 20 Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung semester
ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Adapun instrumen yang digunakan
adalah butir soal dengan kisi kisi sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi Butir Soal Tes Pemahaman

Satuan : SDN 20 Muaro Kelas/Semester : V/ I


Pendidikan
Mapel : Mate Materi Pokok :
matik
a
KD : 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perbandingan dua besaran yang berbeda (kecepatan, debit).
C2 7
volume dalam liter, peserta didik
mencari debit zat cair dalam satuan
liter /detik

 Disajikan debit zat cair dalam satuan C2 8


liter/menit dan volume bak yang
berukuran 6x4 mater dengan tinggi 3
meter. Peserta didik mencari waktu
dalam satuan menit

 Disajikan volume sebuah tangki C2 9


dengan diamater 1,5m dan tinggi 70
cm, waktu 30 menit. Peserta didik
mencari debit dalam dalam satuan
liter/menit

 Disajikan volume kolam dengan C2 10


ukuran p x l x t adalah 5mx 4m x 2m
dan waktu 2 jam. Peserta didik
mencari debit dalam satuan m3/jam
1. Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar
peserta didik. Adapun instrumen yang peneliti gunakan adalah butir angket.
Berikut peneliti sajikan lembar observasi motivasi belajar peserta didik:

Kisi kisi dan indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

No Indikator Indikator Butir Angket Nomor


Motivasi Butir
1 Merasa senang1. Peserta didik merasa senang dengan pembelajaran yang 1
disampaikan guru 2
2. Peserta didik senang dengan pembentukan kelompok 3
3. Peserta didik senang dengan model Inquiri
2 Merasa mudah 1. Peserta didik mudah dalam menyelesaikan soal 4
2. Peserta didik menjadi mudah bersosiali sasi sehingga dapat 5
bertanya pada tim ahlinya dengan rileks 6
3. Peserta didik terbiasa mencari informasi dengan teman yang
lain
3 Merasa lebih 1. Peserta didik merasa lebih baik dan semangat dalam belajar 7
baik 2. Peserta didik merasa lebih baik dengan model belajar 8
kelompok
4 Mendukung 1. Peserta didik sangat antusias dengan model pembelajaran 9
2. Peserta didik mendukung pelaksanaan model pembelajaran 10
Inquiri

Berikut Bentuk Format Angket Untuk Peserta didik

Format Angket Untuk Peserta


Didik

Nama :

Kelas :…

Tugas : Isilah dengan memberi tanda (X) pada


kolom frekuensi sesuai dengan kenyataan
yang kalian alami terhadap pernyataan ini.
Bagaimana tanggapan kamu tentang metode Inquiri dalam pembelajaran materi
debit tentang materi mengenal satuan debit?

No Pernyataan Frekuensi Jumlah


STS TS RR S SS
1 Saya senang dengan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran
2 Saya senang dengan belajar kelompok
3 Saya senang dengan model pembelajaran Tim
Ahli
4 Saya merasa mudah memahami penjelasan guru
5 Saya merasa mudah mengerjakan soal soal dengan
berkelompok
6 Saya merasa mudah mengerjakan soal, karena bias
bertanya pada tim ahli
7 Saya menganggap pembelajaran kelompok lebih
baik dalam memahami materi pelajaran
8 Saya menganggap pembelajaran model Inquiri
lebih baik karena
ada tim ahli
9 Saya merasa model pembelajaran kelompok agar
selalu digunakan
10 Saya merasa pembelajaran model Inquiri agar
selalu di gunakan dalam maple materi debit
Jumlah

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh X 100% Skor maksimal

Kriteria motivasi sebagai berikut:

a. Motivasi tinggi : 80-100


b. Motivasi sedang: 50-79
c. Motivasi rendah : 20-49

2. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peningkatan pemahaman peserta didik adalah melalui


peningkatan prestasi belajar peserta didik yang dilihat dari nilai rata rata dan
kriteria ketuntanasan minimal

a). Rata-Rata
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata – rata tes formatif dapat dirumuskan :

X ̅ = ∑

Dengan : ̅x = Nilai rata – rata


X = Jumlah skor yang peroleh peserta didik
N = Jumlah peserta didik

Dikatakan ada peningkatan prestasi belajar peserta didik apabila rata-rata


siklus lebih besar daripada rata-rata siklus sebelumnya.

b). Ketuntasan Belajar


Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum
1994 yaitu seorang peserta didik telah tuntas belajar bila telah mencapai
skor 60% atau nilai 60 dan ketuntasan disebut tuntas belajar bila dikelas
tersebut terdapat 80% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau
sama dengan 60%. Untuk menghitung prosentasi ketuntasan belajar
menggunakan rumus sebagai
berikut :

P=∑Peserta didik yang tuntas belajar x 100 %

∑Peserta didik

Keterangan :

P = ketuntasan belajar

Kehadiran Peneliti mutlak dilakukakn karena pendekatan


penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, maka
kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Menurut Moleong,
kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul,


penganalisis, penafsir data dan akhirnya sebagai pelapor hasil
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru, disamping
berperan sebagai pengumpul dan penganalisis data di lapangan,
peneliti juga berperan secara langsung dalam proses pembelajaran
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan penilaian.
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh seorang guru teman
sejawat sebagai observer. Sumber data penelitian ini adalah peserta
didik kelas V. A SDN 20 Muaro tahun pelajaran 2020/2021. Alasan
pemilihan kelas ini dikarenakan peneliti sebagai guru di kelas tersebut
dan observer adalah sebagai guru mapel.

A. Indikator Kinerja
Penulis memilih materi tentang debit dan volume.
Sebagaimana telah penulis jelaskan bahwa penelitian ini merupakan
upaya peningkatan pemahaman dan motivasi peserta didik terhadap
materi pelajaran materi debit kelas V. A dengan menggunakan model
Inquiri. Indikator kinerja yang dijadikan patokan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata nilai peserta didik ≥ 60.


2. Prosentasi ketuntasan minimal peserta didik adalah ≥ 80% dari
jumlah peserta didik.
3. Prosentase peserta didik yang bermotivasi tinggi ≥ 75 %

B. Tim Peneliti dan Tugasnya


Dalam penyusunan PTK ini, peneliti berkolaborasi dengan
guru lain. Peneliti sebagai guru kelas bertugas menjadi pelaku dan
guru lain sebagai pengamat (observer), sedangkan penerapan model
pembelajaran dalam penenlitian ini adalah model kooperatif tipe
Inquiri pada pelajaran materi debit materi debit. Peneliti berupaya
memberikan pemahaman kepada peserta didik sesuai dengan
konsepnya yang benar. Motivasi peserta didik dalam pembelajaran
sangat diharapkan senantiasa tumbuh, kerana dengan motivasi
tersebut akan mampu memberikan dampak positif antara lain
pemahaman yang benar pada materi yang diajarkan. Sehingga tidak
terdapat pemahaman yang salah atau liskonsep. Dengan demikian
miskonsep peserta didik terhadap materi tentang debit maupun
volume dapat di minimalisir. Harapannya materi pembelajaran
tentang debit ini sesuai dengan konsep yang sebenarnya.

Observer dari guru lain dimaksud sebatas menilai pelaksanaan


model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran
Inquiri, berhasil atau tidak. Sebab dalam praktiknya peserta didik
dibentuk menjadi beberapa kelompok saja dan hal ini dengan mudah
dapat dilaksanakan.

Karena data yang penulis dapatkan motivasi belajar dengan


model ceramah dan tanya jawab masih rendah. Model pembelajaran
tim ahli (Inquiri) ini merupakan model pembelajaran berpusat pada
peserta didik atau student centre, sehingga guru bersifat sebagai
fasilitator dan motivator. Namun guru tetap memberikan penjelasan
detail terhadap materi dan setiap tim manakala terdapat kesulitan yang
dialami tim. Setelah selesai maka wakil kelompok tampil kedepan
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Guru memberikan
penilaian, baik ketika kelompok berdiskusi dan setelah kelompok
tersebut selesai menjawab tugas yang di berikan. Untuk mengukur
tingkat keberhasilan dalam pemahaman materi maka guru memberikan
tugas atau pertanyaan untuk setiap individu/ perorangan. Dari hasil
jawaban inilah dapat diukur kemampuan memahami materi yang di
bahas. Tentang motivasi peserta didik dapat dilihat dalam antusiasme
peserta ketika mengikuti proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian dilakukan pemetaan nilai matematika
peserta didik serta melakukan observasi pada kelas V A pada September 2020.
Observasi dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi kondisi
peserta didik ketika pembelajaran matematika berlangsung selama ini.
Informasi yang di peroleh bahwa peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan
soal-soal dalam matematika, situasi ini juga di pengaruhi oleh pandemi covid-
19 sehingga pelaksanaan belajar mengajar dilakukan dalam bentuk 3 moda,
secara daring, daring kombinasi dan tatap muka dengan persentase kehadiran
50 % peserta didik saja.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan data bahwa dari 18


jumlah peserta didik dalam kelas, 10 peserta didik belum mampu merumuskan
hipotesis berdasarkan pertanyaan yang diajukan guru. Selain itu, 14 peserta
didik belum menunjukkan alasan sesuai dengan jawaban. Hasil observasi juga
menunjukkan bahwa 13 peserta didik juga belum mampu memberikan
penjelasan lebih lanjut saat mendapatkan informasi. Selain itu, hanya 1 peserta
didik yang mampu menuliskan bukti terhadap penyelesaian masalah yang
dibuat. Selanjutnya, 14 peserta didik belum melakukan pengecekan pada tugas
yang diberikan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara peneliti untuk
melakukan rencana tindak lanjut melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pelajaran
matematika.

Kesulitan peserta didik pada muatan pelajaran matematika diperkuat


dengan dalam studi dokumentasi yang dilakukan dalam materi debit. Selama
dua tahun terakhir yakni tahun ajaran 2017/2018 dan 2018/2019 hanya
sebagian kecil peserta didik yang tuntas mencapai KKM. Peneliti meminta
data nilai matematika materi debit tersebut untuk melihat kondisi hasil belajar
sebagai awal dalam melakukan penelitian

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Peserta didik Kelas V A
pada Materi Debit

Indikator Kondisi Awal


Tahun Ajaran Tahun Ajaran
2017/2018 2018/2019
Nilai Rata-Rata Hasil belajar Siswa 47,46 52
Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai 6 x 100% = 8 x 100% = 32%
26 25
KKM 23%

Berdasarkan data di atas peneliti mendapatkan nilai kondisi awal ulangan


harian matematika materi debit dua tahun terakhir. Pada tahun ajaran 2017/2018
nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada ulangan harian debit adalah 47,46
dan hanya 6 peserta didik yang tuntas mencapai KKM yang ditetapkan sekolah.
Berdasarkan data di atas peneliti mendapatkan nilai kondisi awal ulangan harian
matematika materi debit dua tahun terakhir. Pada tahun ajaran 2018/2019 nilai
rata-rata hasil belajar peserta didik pada ulangan harian debit adalah 47,46 dan
hanya 6 peserta didik yang tuntas mencapai KKM yang ditetapkan sekolah,
apabila dihitung persentase peserta didik yang tuntas KKM hanya
...6... x 100% = 23 %.
26

Sedangkan pada tahun ajaran 2018/2019, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik
sedikit meningkat yaitu 52, namun masih jauh dari KKM yang ditetapkan oleh
sekolah. Pada tahun ajaran 2018/2019 ada 8 dari 25 peserta didik yang tuntas
dalam materi debit dengan persentase ketuntasan adalah

...8... x 100% = 32 %.
25

Batas ketuntasan minimal atau KKM muatan pelajaran matematika adalah 75.
Selain itu, peneliti juga menyajikan hasil observasi keterampilan berpikir kritis
peserta didik dalam pembelajaran matematika pada kondisi awal

I. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1


a. Perencanaan
Penelitian dilakukan pada Peserta didik kelas V.A SD Negeri 20
Muaro Sijunjung, pada pembelajaran materi debit. Siklus 1 direncanakan
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2020, pukul 08.00–11.00
WIB, dilaksanakan secara daring. Skenario pelaksanaan siklus 1 tertuang
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 1 pada lampiran
dari laporan ini

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus 1 tidak berjalan baik sesuai dengan rencana
karena banyak peserta didik tidak mengikuti kegiatan pada pembelajaran
dengan menggunakan moda daring.

c. Pengamatan
Dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus 1 sesuai dengan RPP yang
telah disusun dengan menggunakan metode inkuiri pembelajaran tidak di
hadiri semua peserta, peserta yang hadir pun tidak menyeleseikan tugas
sebagaimana mestinya, karena kurang daya dukung seperti pendamping /
orang tua yang tidak bisa berperan seperti yang di harapkan dalam
mendampingi peserta didik. Ada beberepa kelemahan dalam proses belajar
mengajar antara lain, Keterbatasan akses internet dan perangkat sehingga
kehadiran peserta didik tidak sesuai dengan harapan, berkurangnya interaksi
dengan pengajar, kemampuan memahami materi yang berbeda antar peserta
didik, serta minimnya pengawasan.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK SIKLUS 1
MODA DARING SD NEGERI 20 MUARO
N Indikator Aktivitas Peserta Persent
Nama Peserta didik Skor Ket
o didik ase
1 Afifa Cahya Ardita 1 1 1 1 4 100 % Online
2 Aini Khairunnisa 1 1 1 1 4 100 % Online
Sohid
3 Aldan Razaqi - - - - - - -
4 Althaf Favian - - - - - - -
5 Ariq Zufar Manaf 1 1 1 1 4 100 % Online
6 Divo Kastano - - - - - - -
7 Earlene Azalia Fausta - - - - - - -
8 Elvano Brilliant Youri - - - - - - -
9 Faddey Gavrel yujo - - - - - - -
10 Fahri Akbar 1 1 1 1 4 100 % Online
11 Faivi Nessa gita - - - - - - -
12 Fakhri Hasanul P.D - - - - - - -
13 Farel Okta Setiadi - - - - - - -
14 Iqbal Kurniawan - - - - - - -
15 Luffi rahman Alkhalif - - - - - - -
16 Lutfil Hadiy - - - - - - -
17 M. Al ‘Azhiim. B.H 1 1 1 1 4 100 % Online
18 M. Zakirul Rahman - - - - - - -
Jumlah Peserta didik 5 5 5 5 5
Aktif
% Item Kegiatan 27, 27,7 27,7 27, 27,7
7 7

Keterangan, Item Pernyataan


1. Berusaha dan melakukan sendiri keterampilan baru
2. Melaksanakan langsung percobaan dalam pembelajaran
3. Hasil pembelajaran diperoleh sendiri oleh peserta didik
4. Belajar bersama dalam kelompok (orang tua)

Klasifikasi Individual Skor %


A Sangat Baik 80 - 100
B Baik 70 - 79
C Cukup 60 - 69
D Kurang < 59
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS 1
SD NEGERI 20 MUARO KEC. SIJUNJUNG, KAB. SIJUNJUNG
No Nama Skor Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas


1 Afifa Cahya Ardita 100 √ -
2 Aini Khairunnisa Sohid 100 √ -
3 Aldan Razaqi - - √
4 Althaf Favian - - √
5 Ariq Zufar Manaf 100 √ -
6 Divo Kastano - - √
7 Earlene Azalia Fausta - - √
8 Elvano Brilliant Youri - - √
9 Faddey Gavrel yujo - - √
10 Fahri Akbar 100 √ -
11 Faivi Nessa gita - - √
12 Fakhri Hasanul P.D - - √
13 Farel Okta Setiadi - - √
14 Iqbal Kurniawan - - √
15 Luffi rahman Alkhalif - - √
16 Lutfil Hadiy - - √
17 M. Al ‘Azhiim. B.H 100 √ -
18 M. Zakirul Rahman - - -
Jumlah 500 Tuntas = 5
Rata-rata 27,7 Belum Tuntas = 13
Persentase Ketuntasan Belajar Siklus 1= 27 %

Berdasarkan data pada siklus 1 diatas diperoleh hasil sebagai berikut :


Keaktifan peserta didik yang berjumlah 18 orang dalam mengikuti pembelajaran
sangat rendah yaitu berkisar di persentase keaktifan 27,5%, dan hasil belajar
peserta didik hanya 27,7 % saja yang tuntas diatas KKM SD Negeri 20 Muaro
yaitu 75, dari 18 orang peserta didik terdapat 5 orang tuntas dan 13 orang belum
tuntas. Jika melihat data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan metode inkuiri melalui moda daring aktivitas belajar peserta didik
tidak valid, karena faktor kehadiran peserta didik, walaupun hasil belajarnya yang
hadir mengikuti pembelajaran daring mencapai 100 %.
Hal ini disebabkan dalam mengerjakan evaluasi pada siklus 1 yang
dilaksanakan secara daring, peserta didik dibantu oleh orang tua dirumah dalam
pengerjaan latihan, sesuai dengan beberapa temuan rekan-rekan guru tentang
keterlibatan orang tua dalam mengerjakan tugas anaknya di rumah. Ada juga
peserta didik yang tidak bisa mengikuti pembelajaran moda daring, karena tidak
ada pendamping dalam belajar, atau tidak tersedianya perangkat ketika jam-jam
pelajaran berlansung, dikarenakan perangkat di bawa oleh orang tuanya pergi
bekerja.

d. Refleksi
Berdasarkan analisis data pada siklus I di atas terdapat beberapa
kelemahan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya :
1) Perlunya komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua pada masa-
masa pandemi ini, agar bisa di buat desain pembelajaran yang sesui dengan
kondisi peserta didik.
2) Salah satu hasil rekomendasi pertemua dari orang tua peserta didik dengan
pihak sekolah adalah pemetaan kemampuan dari peserta didik di rumah.
Mengingat ada perbedaan status sosial maka sekolah bisa menyepakati dan
menginventarisasi moda-moda yang akan di pilih oleh orang tua dan
peserta didik pada masa pandemi, agar kebutuhan peserta didik terhadap
pendidikan tetap bisa terpenuhi..
3) Perlu pengulangan materi pada siklus ke-2 untuk memastikan keikutsertaan
peserta didik pada materi debit, agar penguasaan materi oleh peserta didik
benar-benar terjadi.

II. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2


a. Perencanaan
Siklus 2 direncanakan akan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal
30 Oktober 2020, pukul 08.00–11.00 WIB, dilaksanakan secara moda
tatap muka. Skenario pelaksanaan siklus 2 tertuang pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 2 pada lampiran dari laporan ini.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus 2 dengan tatap muka berjalan baik sesuai
dengan rencana yang telah disusun pada perangkat pembelajaran yang
sudah disusun sebelumnya. Karena semua peserta didik sudah mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan moda tatap muka.

c. Pengamatan
Dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus 2 sesuai dengan RPP yang
telah disusun dengan menggunakan metode inkuiri, pembelajaran berjalan
baik dan aktivitas peserta didik meningkat. Berikut hasil pengamatan
pelaksanaan pembelajaran siklus 2.
1) Dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator dalam
memberi arahan dan membimbing peserta didik. Guru juga
memanfaatkan media yang sudah disiapkan.
2) Peserta didik terlibat aktif dalam setiap kegiatan dan bersemangat belajar
menemukan hal-hal baru dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri,
3) Materi yang diberikan bisa diikuti peserta didik dengan baik, di ikuti oleh
semua peserta didik serta terjadi fase dimana mereka menemukan sendiri
konsep pembelajarannya. Namun dalam pembagian tugas pada setiap
kelompok pelaksanaannya belum merata, masih ada peserta didik yang
terlihat kurang aktif karena tidak mendapatkan tanggung jawab dalam
kelompok belajar tersebut.
4) Peserta didik yang aktif itu ke itu saja, sehingga kurang tersebar dan
meratanya pembagian tugas berimbas kepada penguasaan pengetahuan
dan keterampilan yang mereka peroleh.
5) Nilai peserta didik yang mendapatkan poin 100 di siklus 1 mengalami
penurunan karena pada siklus 2. Karena dalam pengerjaannya dilakukan
secara mandiri. Adapun pada siklus 1 ketika moda daring mereka
mendapatkan bantuan dari orang tua.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK SIKLUS 2 MODA
TATAP MUKA SD NEGERI 20 MUARO
N Indikator Aktivitas Peserta Persent
Nama Peserta didik Skor Ket
o didik ase
1 Afifa Cahya Ardita 1 1 1 - 3 75
2 Aini Khairunnisa 1 1 1 3 75
Sohid
3 Aldan Razaqi 1 1 1 - 3 75
4 Althaf Favian 1 1 1 - 3 75
5 Ariq Zufar Manaf 1 1 1 - 3 75
6 Divo Kastano 1 1 1 - 3 75
7 Earlene Azalia Fausta 1 1 1 - 3 75
8 Elvano Brilliant Youri 1 1 1 1 4 100 %
9 Faddey Gavrel yujo 1 1 1 - 3 -
10 Fahri Akbar 1 1 1 - 3 -
11 Faivi Nessa gita 1 1 1 1 4 100 %
12 Fakhri Hasanul P.D 1 1 1 - 3 75
13 Farel Okta Setiadi 1 1 1 - 3 75
14 Iqbal Kurniawan 1 1 1 1 4 100 %
15 Luffi rahman Alkhalif 1 1 1 - 3 75
16 Lutfil Hadiy 1 1 1 1 4 100 %
17 M. Al ‘Azhiim. B.H 1 1 1 - 3 75
18 M. Zakirul Rahman 1 1 1 - 3 75
Jumlah Peserta didik 18 18 18 4 58
Aktif
% Item Kegiatan 100 100 100 22,2 77,33

Keterangan, Item Pernyataan


1. Berusaha dan melakukan sendiri keterampilan baru
2. Melaksanakan langsung percobaan dalam pembelajaran
3. Hasil pembelajaran diperoleh sendiri oleh peserta didik
4. Belajar bersama dalam kelompok
Klasifikasi Individual Skor %
A Sangat Baik 80 - 100
B Baik 70 - 79
C Cukup 60 - 69
D Kurang < 59
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS 2
SD NEGERI 20 MUARO KEC. SIJUNJUNG, KAB. SIJUNJUNG
No Nama Skor Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Afifa Cahya Ardita 70 - √
2 Aini Khairunnisa Sohid 70 - √
3 Aldan Razaqi 70 - √
4 Althaf Favian 70 - √
5 Ariq Zufar Manaf 70 - √
6 Divo Kastano 70 - √
7 Earlene Azalia Fausta 70 - √
8 Elvano Brilliant Youri 85 √ -
9 Faddey Gavrel yujo 75 √ -
10 Fahri Akbar 75 √ -
11 Faivi Nessa gita 90 √ -
12 Fakhri Hasanul P.D 75 √ -
13 Farel Okta Setiadi 75 √ -
14 Iqbal Kurniawan 80 √ -
15 Luffi rahman Alkhalif 75 √ -
16 Lutfil Hadiy 100 √ -
17 M. Al ‘Azhiim. B.H 75 √ -
18 M. Zakirul Rahman 75 √ -
Jumlah 1370 Tuntas = 11
Rata-rata 76,11 Belum Tuntas = 7
Persentase Ketuntasan Belajar Siklus 2= 61 %

Berdasarkan data pada siklus 2 diatas diperoleh hasil sebagai berikut :


Semua peserta didik yang berjumlah 18 orang sudah hadir mengikuti proses
belajar mengajar, namun dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ke aktifan nya
masih rendah yaitu berkisar di persentase 77,33 %, dan hasil belajar peserta didik
76,11 % yang tuntas. Sudah diatas KKM SD Negeri 20 Muaro yaitu 75, dari 18
orang peserta didik terdapat 11 orang tuntas dan yang belum tuntas berjumlah 7
orang.

Jika melihat data tersebut, maka dapat disimpulkan ada peningkatan pada
siklus 2 ini, dan penggunaan metode inkuiri melalui moda tatap muka terdapat
peningkatan dalam aktivitas belajar peserta didik. Walaupun hasil belajarnya yang
ada yang mengalami penurunan nilainya dibandingkan ketika moda daring,
namun pada moda tatap muka tugas tersebut murni hasil pekerjaan mereka.

d. Refleksi
Berdasarkan analisis data pada siklus I di atas terdapat beberapa
kelemahan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya :
4) Perlunya dalam kelompok belajar, di lakukan pembagian tugas oleh guru,
agar tidak satu orang peserta didik saja yang aktif dalam setiap kelompok
tersebut. Namun semua anggota kelompok di berikan tugas dan tanggung
jawab sehingga semua nya aktif dalam belajar pada kelompoknya.
5) Perlu pengulangan materi pada siklus ke-3 untuk memastikan keikutsertaan
semua anggota kelompok ikut berperan salam mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya. Dengan pembagian tugas pada setiap peserta didik
dalam mengerjakan materi debit, membuat semua mereka ikut aktif dengan
harapan akan berdampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik.

III. Pelaksanaan Tindakan Siklus 3


a. Perencanaan
Siklus 3 direncanakan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 13
November 2020, pukul 08.00–11.00 WIB, dilaksanakan dengan tatap
muka. Skenario pelaksanaan siklus 3 tertuang pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP ) Siklus 3 pada lampiran dari laporan ini.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus 3 dengan tatap muka berjalan baik sesuai
dengan rencana yang telah disusun pada perangkat pembelajaran yang
sudah disusun sebelumnya. Karena semua peserta didik sudah mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan moda tatap muka. Serta
pelaksanaan kegiatan hasil rekomendasi refleksi pada siklus 2

c. Pengamatan
Dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus 3 sesuai dengan RPP yang
telah disusun dengan menggunakan metode inkuiri, pembelajaran berjalan
lebih baik dan aktivitas peserta didik meningkat signifikan. Berikut hasil
pengamatan pelaksanaan pembelajaran Siklus 2.
1) Dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator dalam
memberi arahan dan membimbing peserta didik. Guru juga
memanfaatkan media yang sudah disiapkan dengan maksimal.
2) Peserta didik terlibat aktif dalam setiap kegiatan sesuai skenario kegiatan
dengan tujuan semua peserta didik mendapatkan peran dan tugas serta
aktif bersemangat belajar menemukan hal-hal baru dalam mencapai
tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri,
3) Materi yang diberikan bisa diikuti peserta didik dengan baik, di ikuti oleh
semua peserta didik serta terjadi fase dimana mereka menemukan sendiri
konsep pembelajarannya berjalan maksimal, dengan alokasi waktu yang
lebih cukup.
4) Nilai peserta didik mengalami peningkatan karena pada siklus 3 mereka
mengerjakan tugas dalam kelompoknya secara bergantian, bekerja dalam
tim mandiri yang benar-benar aktif serta kepandaian mereka sudah
mengalami peningkatan khususnya menerapkan metode inkuiri.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK SIKLUS 3 MODA


TATAP MUKA SD NEGERI 20 MUARO
N Indikator Aktivitas Peserta Persent
Nama Peserta didik Skor Ket
o didik ase
1 Afifa Cahya Ardita 1 1 1 1 4 100
%
2 Aini Khairunnisa 1 1 1 1 4 100
Sohid %
3 Aldan Razaqi 1 1 1 - 3 75
4 Althaf Favian 1 1 1 - 3 75
5 Ariq Zufar Manaf 1 1 1 1 4 100
%
6 Divo Kastano 1 1 1 1 4 100
%
7 Earlene Azalia Fausta 1 1 1 - 3 75
8 Elvano Brilliant Youri 1 1 1 1 4 100 %
9 Faddey Gavrel yujo 1 1 1 - 3 -
10 Fahri Akbar 1 1 1 - 3 -
11 Faivi Nessa gita 1 1 1 1 4 100 %
12 Fakhri Hasanul P.D 1 1 1 - 3 75
13 Farel Okta Setiadi 1 1 1 - 3 75
14 Iqbal Kurniawan 1 1 1 1 4 100 %
15 Luffi rahman Alkhalif 1 1 1 - 3 75
16 Lutfil Hadiy 1 1 1 1 4 100 %
17 M. Al ‘Azhiim. B.H 1 1 1 - 3 75
18 M. Zakirul Rahman 1 1 1 1 4 100
%
Jumlah Peserta didik 18 18 18 9 63
Aktif
% Item Kegiatan 100 100 100 22, 87,5
2

Keterangan, Item Pernyataan


1. Berusaha dan melakukan sendiri keterampilan baru
2. Melaksanakan langsung percobaan dalam pembelajaran
3. Hasil pembelajaran diperoleh sendiri oleh peserta didik
4. Belajar bersama dalam kelompok

Klasifikasi Individual Skor %


A Sangat Baik 80 - 100
B Baik 70 - 79
C Cukup 60 - 69
D Kurang < 59

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS 3


SD NEGERI 20 MUARO KEC. SIJUNJUNG, KAB. SIJUNJUNG
No Nama Skor Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas


1 Afifa Cahya Ardita 80 √ -
2 Aini Khairunnisa Sohid 80 √ -
3 Aldan Razaqi 80 √ -
4 Althaf Favian 80 √ -
5 Ariq Zufar Manaf 80 √ -
6 Divo Kastano 80 √ -
7 Earlene Azalia Fausta 80 √ -
8 Elvano Brilliant Youri 100 √ -
9 Faddey Gavrel yujo 80 √ -
10 Fahri Akbar 80 √ -
11 Faivi Nessa gita 100 √ -
12 Fakhri Hasanul P.D 85 √ -
13 Farel Okta Setiadi 80 √ -
14 Iqbal Kurniawan 85 √ -
15 Luffi rahman Alkhalif 85 √ -
16 Lutfil Hadiy 100 √ -
17 M. Al ‘Azhiim. B.H 80 √ -
18 M. Zakirul Rahman 80 √ -
Jumlah 1515 Tuntas = 18
Rata-rata 84,16 Belum Tuntas = 0
Persentase Ketuntasan Belajar Siklus 2= 100 %

Berdasarkan data pada siklus 3 diatas diperoleh hasil sebagai berikut :


Keaktifan peserta didik yang berjumlah 18 orang dalam mengikuti pembelajaran
berkisar di persentase keaktifan 87,5 %, dan hasil belajar peserta didik hanya
84,16 %. Semua sudah diatas KKM SD Negeri 20 Muaro yaitu 75, dan semua
sudah Tuntas. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan metode inkuiri dengan maksimal kepada peserta didik, pada moda
tatap muka, dengan memberikan tugas tugas dan tanggung jawab yang merata
kepada setiap peserta dalam kelompoknya, yang di sertai dengan kewajiban
membuat catatan singkat per individu, maka aktivitas belajar peserta didik
meningkat pesat, karena semua mereka aktif berperan. Keaktifan peserta didik ini
mempercepat penguasaan mereka terhadap materi debit.

d. Refleksi
Berdasarkan analisis data pada siklus 3 di atas, pengelolaan terhadap
peserta didik sudah optimal, adapun pengembangan yang masih bisa dan perlu
dilakukan adalah:
1) Perlunya dalam kelompok belajar rotasi tugas dan tanggung jawab
sehingga mampu memperkaya pengetahuan dan keterampilan yang sudah
di miliki, di lakukan pembagian tugas oleh guru, agar tidak satu orang
peserta didik saja yang aktif dalam setiap kelompok tersebut. Namun
semua anggota kelompok di berikan tugas dan tanggung jawab sehingga
semua nya aktif dalam belajar pada kelompoknya.
2) Perlu menyempurnakan bahan / media yang di gunakan beserta perangkat
agar guru memiliki kecepatan dalam mengeksplorasi kemampuan peserta
didik pada materi debit serta membuat variasi dalam bahan pratikum
bersama peserta didik.
3) Perlunya melakukan kunjungan ke sumber seperti perpustakaan, serta
perlunya di setiap lokal membuat miniatur laboratorium matematika.

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV, penelitian ini disimpulkan


sebagai berikut:

1. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk meningkatkan


keterampilan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam muatan pelajaran
matematika materi debit tahun ajaran 2020/2021 sesuai dengan sintaks
model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: a) orientasi yaitu guru
menjelaskan topik yang akan dipelajari dan langkah-langkah melakukan
eksperimen, b) siswa menyusun rumusan masalah sesuai dengan soal
cerita dengan bimbingan guru, c) siswa menyusun hipotesis atau perkiraan
jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah dibuat, d) siswa
melakukan eksperimen yang terdiri dari mengumpulkan data-data,
melakukan percobaan, dan menganalisis data, e) siswa menarik
kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, f) siswa dalam
kelompok presentasi hasil dari data yang telah didapatkan.
2. Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktifitas
peserta didik kelas V A SDN 20 Muaro tahun ajaran 2020/2021 pada
materi debit. Peningkatan dapat dilihat dari data awal dengan nilai rata-
rata yaitu 27,7 pada siklus I, dan pada siklus II terjadi peningkatan lagi
menjadi 77,33 dan pada siklus III naik signifikan menjadi 87,5 dengan
kategori aktiftas peserta didik.
3. Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V A SDN 20 Muaro tahun ajaran 2020/2021 pada muatan
pelajaran matematika materi debit. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat
dari nilai rata-rata siklus I yaitu 27,7 dengan persentase jumlah siswa
yang tuntas KKM pada tahun ajaran 2020/2021 sebesar 27% sedangkan
pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata 76,96 dan
persentase siswa yang tuntas KKM sebanyak 61,11 %, kemudian meningkat
lagi pada siklus III menjadi 84,16 dan persentase siswa yang tuntas KKM
sebanyak 100 %.
A. Keterbatasan Penelitian

Kondisi Pandemi membuat siklus kegiatan menjadi 3 siklus,


disamping itu juga aktualisasi model inkuiri yang belum lazim dilakukan
memperpanjang waktu yang di perlukan dalam melakukan penelitian
B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat saran yang


diberikan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kemajuan pendidikan di
Sekolah Dasar, khususnya dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dan hasil belajar sebagai berikut:

1. Peneliti lain sebaiknya tidak hanya satu kali menerapkan model inkuiri
pada pembelajaran matematika, supaya siswa dapat memiliki keterampilan
berpikir kritis.
2. Peneliti lain dapat menggunakan model-model pembelajaran inovatif
lainnya untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa misalnya PBL.

Daftar Pustaka

Amalia, N. F. dan Pujiastuti, E. (2017). “Kemampuan berpikir kritis dan


rasa ingin tahu melalui model PBL”. Dalam: Prisma (Prosiding
Seminar Nasional Matematika). Semarang: Universitas Negeri
Semarang. Hlm. 523-531. Diakses di laman
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/2157
1 pada tanggal 6 Februari 2020.

Amin. (2018). Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal


satuan debit melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT). Dalam: Jurnal Penelitian
Guru FKIP Universitas Subang, Vol.1/No.1/Februari-2020.
Diakses di laman
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1054723.

Anam, K. (2015). Pembelajaran berbasis inkuiri


metode dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran kelas: Teori


dan aplikasinya. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Arsyad, A. (2005). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Asnawir dan Usman, M. B. (2002). Media

pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Baharuddin &

Wahyuni, E. N. (2015). Teori belajar & pembelajaran.

Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.

Citrasari, A. (2019). Maestro untuk SD/ MI kelas V A:


Matematika (kurikulum 2013). Sukoharjo: CV
Hasan Pratama.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori belajar dan
pembelajaran. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.

Daryanto. (2014). Pendekatan pembelajaran saintifik


kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24
tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, (online). Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Diakses di laman https://bsnp-


indonesia.org/2016/08/peraturan-menteri-
pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-24-tahun-
2016. Pada 6 Februari 2020.

Fajri, N., Nuryahya, S. D., dan Praptini, Y. (2013).


Buku pendamping matematika (kurikulum 2013)
kelas 5 untuk SD/ MI. Sukoharjo: CV Hasan
Pratama.

Fridanianti, A., Purwati, H., dan Murtianto, Y. H.


(2018). “Analisis kemampuan berpikir kritis
dalam menyelesaikan soal aljabar kelas VII SMP
Negeri 2 Pangkah ditinjau dari gaya kognitif
reflektif dan kognitif impulsif”. Dalam: Aksioma.
Vol.9/NO.1/Februari-2020. Hlm. 11-20. Diakses
di laman
https://www.researchgate.net/publication/335205
948_ANALISIS_KEMA
MPUAN_BERPIKIR_KRITIS_DALAM_MEN
YELESAIKAN_SOAL_A
LJABAR_KELAS_VII_SMP_N_2_PANGKAH
_DITINJAU_DARI_GA
YA_KOGNITIF_REFLEKTIF_DAN_KOGNITI
F_IMPULSIF.

Hamdaya, J. (2014). Model dan metode pembelajaran kreatif dan


berkarakter.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Hagi, N. A., Koeswanti, H. D., dan Radia, E. H. (2019). “Peningkatan


kemampuan berpikir kritis melalui model Problem Based
Learning (PBL) pada muatan matematika kelas V SDN Salatiga
01”. Dalam: Jurnal Basicedu. Vol.3/NO.1/Februari-2020. Hlm.
53-59.Diakses di laman
https://www.researchgate.net/publication/334738099_Peningkata
n_Kema
mpuan_Berpikir_Kritis_Melalui_Model_Problem_Based_Learnin
g_pada_ Muatan_Matematika_Kelas_V_SDN_Salatiga_01

Heruman. (2007). Model pembelajaran matematika di


SD. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual


dalam pembelajaran abad 21: Kunci sukses
implementasi kurikulum 2013. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Johnson, E. B. (2010). Contextual teaching & learning:


Menjadikan kegiatan belajar-mengajar
mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Kaifa.

Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik


(teori, praktik, dan penilaian). Bandung:
Alfabeta.

Kusumah, Wijaya, dan Dedi. (2011). Mengenal


penelitian tindakan kelas, edisi kedua. Jakarta:
PT. Indeks.

Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar


siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Mulyasa, E. (2007) Menjadi guru profesional


menciptakan pembelajaran kreatif dan
menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.

Muslich, M. (2011). Authentic assessment: Penilaian


berbasis kelas dan kompetensi. Bandung: Refika
Aditama.
Parwati, N. N., Suryawan, P. P., Apsari, R. A., (2018). Belajar dan
pembelajaran.
Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Prameswari, S. W., Suharno, dan Sarwanto. (2018).


“Inculcate critical thinking skills in primary
schools”. Dalam: Social, Humanities, and
Education Studies (SHEs): Conference Series.
Vol.1/NO.1/Februari-2020. Hlm. 746- 747.

Diakses

di

laman
https://www.researchgate.net/publication/33622
7223_INCULCATE_CRI
TICAL_THINKING_SKILLS_IN_PRIMARY_
SCHOOLS

Prihanti, G.S. 2015. Strategi belajar. Malang: Penerbit


Universitas Muhamadiyah Malang.

Rawlinson, J. G. (1989). Berpikir kreatif dan sumbang


saran. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Sabaruddin, A. (2015). Manajemen kolaborasi dalam


pelayanan publik; teori, konsep dan aplikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sani, R. A. (2019). Pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order


Thinking Skills).
Tangerang: Tirasmart.

Sani, R. A. (2019). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum


2013.
Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, H. (2011). Penelitian tindakan kelas. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem


pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Santrock. (2009). Psikologi pendidikan edisi 3 buku 2. Jakarta: Salemba


Humanika.

Setiasih, A. D., Panjaitan, R. L., dan Julia. (2016).


“Model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi sifat-sifat magnet di kelas v
sdn sukajaya kecamatan jatinunggal kabupaten
sumedang”. Jurnal Pena Ilmiah.
Vol.1/NO.1/Februari-2020. Diakses di laman
https://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/art
icle/view/3051

Setiawan, B. (2019). Spectrum light of knowledge buku


pendamping matematika untuk SD/ MI kelas 5A.
Solo: CV Pustaka Persada.

Slavin, R. E. (2008). Psikologi Pendidikan: Teori dan praktik edisi


kedelapan jilid
1. Indonesia: PT Macanan jaya cemerlang.

Sungkono. (2008). “Pemilihan dan penggunaan media


dalam proses pembelajaran”. Majalah Ilmiah
Pembelajaran. Vol.4/NO.1/Juni-2020. Diakses
di laman
https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/vi
ew/6878&ved=2ahUKEw
j6ocPKlvHpAhUDcCsKHUdADv8QlBhAB&us
g=AOvVaw3fUPuuVW WBq_kr-Ytmi9S2

Surya, M. 2015. Strategi kognitif dalam proses


pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suryani, Nunuk, Achmad, & Aditin. (2018). Media
pembelajaran inovatif dan pengembangannya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di


Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan


pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Tabany, T. I. B. A. (2014). Mendesain model


pembelajaran inovatif, progresif, dan
kontekstual: Konsep, landasan, dan
implementasinya pada kurikulum 2013
(kurikulum tematik integratif/TKI). Jakarta:
Prenadamedia Group.

Trianto. (2010). Model-model pembelajaran inovatif

progresif. Jakarta: Kencana. Widoyoko, E. P. (2009).

Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Yani, A. & Ruhimat, M. (2018) Teori dan implementasi


pembelajaran saintifik kurikulum 2013.
Bandung: PT Refika Aditama.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : (2x30 menit)/ 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar IPK

3.3 Menjelaskan perbandingan 3.3.3 Menjelaskan konsep perbandingan


. dua besaran yang berbeda . dua besaran yang berbeda (debit
(kecepatan sebagai sebagai perbandingan volume dan
perbandingan jarak dengan waktu)
waktu, debit sebagai
perbandingan volume dan 3.3.4 Membuktikan hubungan antara dua
waktu). . besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan
waktu)

4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.3 Menjelaskan hubungan antara


. yang berkaitan dengan . waktu, volume, dan debit
perbandingan dua besaran menggunakan rumus
yang berbeda (kecepatan
dan debit).

Keterangan: tulisan yg berwarna merah menunjukkan indikator HOTS

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan sebuah percobaan dan mengisi LKPD, peserta didik
dapat membuktikan hubungan antara dua besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan percaya diri. (PPK)
2. Setelah mengamati tayangan vidio tentang debit ( mengintegrasikan ict),
peserta didik dapat menjelaskan konsep perbandingan dua besaran yang
berbeda (debit sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan benar
3. Setelah melakukan diskusi di zoom meeting tentang hasil percobaan
(kolaboratif/ 4c), peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara waktu,
volume, dan debit menggunakan rumus, dengan tepat.

D. MATERI POKOK
1. Konsep hubungan antara waktu, volume, dan debit
2. Rumus menghitung volume
3. Rumus menghitung debit

E. PENDEKATAN & METODE


Model pembelajaran : Inkuiri
Teknik : Penugasan
Metode : Percobaan (eksperimen), tanya Jawab, Diskusi,
dan Ceramah.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Daring
Pendahulua 1. Kegiatan dibuka dengan salam, dan dilanjutkan 10
n dengan membaca do’a dalam hati masing-masing mnt
(orientasi)
2. Guru menanyakan tentang hafalan ayat pendek
yang ditugaskan guru di rumah.
3. Peserta didik diingatkan untuk terus bersyukur
dan selalu ingat kepada Allah. Dan diberi penguatan
agar selalu rajin dan bersemangat dalam belajar
(motivasi)
4. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari, dan juga mengaitkannya
dengan pengalaman peserta didik (appersepsi)
Inti 1. Gur 40
u mengajukan petanyaan pada peserta didik mnt
mengenai arti debit.
2. Gur
u menayangkan sebuah vidio untuk mengarahkan
pemikiran peserta didik pada arti debit.
3. Gur
u dan peserta didik bertanya jawab mengenai isi
tayangan vidio, untuk menyimpulkan arti debit.
4. Gur
u bertanya pada peserta didik untuk menimbulkan
rasa ingin tahu peserta didik tentang konsep debit
dan cara menghitung debit. (tahap merumuskan
masalah)
“Bagaimana petugas penjaga pintu air bisa
menghitung debit air yang masuk melewati pintu air
tsb?”
5. Gur
u mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan
peserta didik terhadap jawaban sementara tentang
hal yang mempengaruhi debit dan yang
berhubungan dengan debit. (tahap hipotesis)
“kenapa sungai di Jakarta sering meluap dan terjadi
banjir saat musim hujan”
“kenapa debit air tersebut bisa meningkat, kemudian
sampai meluap ke luar sungai bahkan sampai ke
pemukiman penduduk?”
6. Pes
erta didik diajak mengamati vidio sebuah
percobaan yang ditayangkan guru di zoom
meeting. (menghitung waktu yang dibutuhkan untuk
mengisi sebuah wadah dengan ukuran (volume)
tertentu sampai penuh).
7. Gur
u mengajak peserta didik untuk melakukan
percobaan yang sama dengan tayangan vidio.
(peserta didik diminta untuk membuat rekaman
vidio pada kegiatan percobaannya)
8. Pes
erta didik mengisi tabel (1) percobaan tsb dalam
LKPD yang telah dikirim guru di google
classroom. (tahap pengumpulan data)
9. Pes
erta didik melaporkan hasil percobaannya di forum
diskusi zoom meeting.
10. Pes
erta didik diminta menjawab pertanyaan kelompok 2
dalam LKPD tadi (untuk mengarahkan agar peserta
didik dapat menjelaskan konsep perbandingan dua
besaran yang berbeda: debit sebagai perbandingan
volume dan waktu). (tahap menganalisis data)
11. Gur
u mengarahkan peserta didik untuk menjelaskan
hubungan antara waktu, volume, dan debit
menggunakan rumus. (tahap kesimpulan)
12. Pes
erta didik diajak mengamati tayangan vidio ke-2
“Vidio Pembelajaran: Debit, Volume, dan Waktu”
13. Gur
u mengajak peserta didik untuk melakukan diskusi
kelas membahas tayangan vidio tadi untuk
penguatan materi pembelajaran.
Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan 10
pembelajaran yang telah dilaksanakan. mnt
2. Guru memberi penguatan terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
kegiatan dengan berdo’a.
4. Guru menutup dengan salam.

G. PENILAIAN
1. Penilaian Pengetahuan
a) Prosedur penilaian : post test (berbentuk quis)
b) Teknik penilaian : Tulisan
c) Bentuk penilaian : essay (pertanyaan)
d) Instrumen penilaian : soal dan kunci jawaban (terlampir)

2. Penilaian Keterampilan
a. Prosedur penilaian : unjuk kerja
b. Teknik penilaian : lisan
c. Bentuk penilaian : penilaian kinerja
d. Instrumen penilaian : (terlampir)

3. Penilaian sikap
a. Prosedur penilaian :
b. Teknik penilaian : observasi
c. Bentuk penilaian : tes tertulis
d. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian harian
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
(Terlampir)

2. Pengayaan
(Terlampir)

I. SUMBER DAN MEDIA


1. Sumber :
 Buku Peserta didik K13 Matematika Kelas 5 (yuliati, yuyun: cv.arya
duta, 2016)
 Internet (google dan youtube)

2. Media :
 Google classroom, zoom meeting
 Vidio “Percobaan Debit?” (youtube)
 “Vidio Pembelajaran: Debit, Volume, dan Waktu “
 LKPD beserta alat dan bahan percobaan

Mengetahui: Muaro, Oktober 2020


Plt. Kepala SDN 20 Muaro Guru Kelas V.A

SYAFNI NURTI, S.Pd HAYATI SUFI, S.Pd


NIP. 19750225 200604 2 011 NIP. 19840220 200902 2 003
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : (2x30 menit)/ 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar IPK


3.3 Menjelaskan perbandingan 3.3.3 Menjelaskan konsep perbandingan
. dua besaran yang berbeda . dua besaran yang berbeda (debit
(kecepatan sebagai sebagai perbandingan volume dan
perbandingan jarak dengan waktu)
3.3.4 Membuktikan hubungan antara dua
waktu, debit sebagai
perbandingan volume dan . besaran yang berbeda (debit sebagai
waktu). perbandingan volume dan waktu)
4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.3 Menjelaskan hubungan antara
. yang berkaitan dengan . waktu, volume, dan debit
perbandingan dua besaran menggunakan rumus
yang berbeda (kecepatan
dan debit).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan melakukan sebuah percobaan dan mengisi LKPD, peserta didik


dapat membuktikan hubungan antara dua besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan percaya diri. (PPK)
2. Setelah mengamati tayangan vidio tentang debit ( mengintegrasikan ict),
peserta didik dapat menjelaskan konsep perbandingan dua besaran yang
berbeda (debit sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan benar
3. Setelah melakukan diskusi di zoom meeting tentang hasil percobaan,
dan mengamati tayangan vidio ke-II (kolaboratif/ 4c), peserta didik
dapat menjelaskan hubungan antara waktu, volume, dan debit
menggunakan rumus, dengan tepat.

D. TOPIK MATERI
1. Arti debit
2. Konsep hubungan antara waktu, volume, dan debit.
3. Rumus menghitung debit.

E. URAIAN MATER
1. Konsep Hubungan Antara Waktu, Volume, dan Debit.
Debit adalah ukuran dari banyaknya volume air yang mampu melewati
suatu tempat ataupun yang dapat ditampung di dalam sebuah tempat per satuan
waktu. Debit disebut juga kecepatan aliran zat cair yang dihitung dalam
satuan waktu.

Debit air digunakan sebagai penunjang kehidupan masyarakat dalam


bentuk zat cair. Air memiliki peran terpenting dalam kebutuhan manusia.
Satuan debit sering digunakan dalam pengawasan daya tampung
(kapasitas) air di sungai atau bendungan supaya air yang ada dapat
dikontrol.
Debit air sangat erat hubungannya dengan waktu & volume. Debit
adalah kecepatan mengalirnya zat cair dalam jumlah tertentu pada rentang
waktu tertentu.

2. Rumus Menghitung Volume Wadah

Volume/isi/kapasitas (V) = luas alas wadah (L) x


tinggi wadah (t)
Satuan: V= ml, liter, m3
L = dm2 cm2, m2, mm2
t = dm, cm, m, mm

 contoh:
 Contoh soal:
3. Rumus menghitung debit.
F. RANGKUMAN MATERI
Debit adalah Debit adalah kecepatan mengalirnya zat cair dalam jumlah
tertentu pada rentang waktu tertentu.
Rumus menghitung debit :
G. RUJUKAN
a. Tim Bina Karya Guru. “Terampil Berhitung Matematika untuk SD/MI
Kelas V”. 2018. Erlangga.
b. Guru Belajarku, “Debit Air”, 29 Juli 2020,
<https://gurubelajarku.com/debit-air/>, [diakses 27 Sept 2020]
c. Rumusrumus.com, “Rumus Debit Air dan Debit Andalan Beserta Contoh
Soalnya”, 8 Mei 2020, <https://rumusrumus.com/rumus-debit-air-
andalan/>, [diakses 27 Sept 2020]
MEDIA PEMBELAJARAN

POWER POINT
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : 30 menit

Hari/ tanggal
:.....................................
Nama :.................................. .
.
A. Judul
“Mengenal Konsep Debit”
B. Indikator
3.3.3. Menjelaskan konsep perbandingan dua besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan waktu).
3.3.4. Membuktikan hubungan antara dua besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan waktu).
4.3.3. Menjelaskan hubungan antara waktu, volume, dan debit menggunakan
rumus.
4.3.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan debit.

C. Tujuan Kegiatan
1. Peserta didik dapat membuktikan hubungan antara dua besaran yang
berbeda (debit sebagai perbandingan volume dan waktu).
2. Peserta didik dapat menjelaskan konsep perbandingan dua besaran yang
berbeda (debit sebagai perbandingan volume dan waktu).
3. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara waktu, volume, dan
debit menggunakan rumus.

D. Alat dan Bahan


1. Vidio “Percobaan debit air”

2. Botol minum atau air mineral 1 buah, (ukurannya terserah kamu, tetapi
harus tau kapasitas isinya)
3. Stopwach
4. Air yang mengalir (selang atau kran)

E. Langkah Kegiatan
1. Buka vidio “Percobaan debit air” yang telah dikirimkan!
2. Simak tayangan vidio tersebut dengan teliti!
3. Lakukan juga percobaan seperti tayangan vidio. Lakukan bersama orang
tua atau kakakmu!
4. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan!
5. Lihat ukuran isi botol yang tertulis di botol!
6. Isilah botol dengan air dari kran yang dihidupkan full!
7. Hitunglah waktu mulai dari mengisi sampai botol penuh, menggunakan
stopwach!
8. Tulis hasil pengamatan pada tabel di bawah!
9. Kosongkan lagi botol tadi, isi lagi dengan kran yang dihidupkan setengah.
Hitung juga waktu yang dibutuhkan sampai botol penuh!
10. Tuliskan pada tabel tadi!
11. Kosongkan lagi botol tadi, isi lagi dengan kran yang dihidupkan sedikit.
Hitung juga waktu yang dibutuhkan sampai botol penuh!
12. Tulis juga hasilnya di tabel.
13. Jawablah beberapa pertanyaan dalam tabel yang telah disediakan!
14. Kemudian simpulkan hasil percobaanmu!

F. Hasil Percobaan
1. Isilah tebel di bawah ini berdasarkan hasil percobaanmu!
Hasil percobaan
Waktu yang
Boto dibutuhkan
l Keadaan Kapasitas/isi Kapasitas :
sampai botol
kran (A) penuh waktu (C)
Ke-
(B)
1 Diputar full

Diputar
2
setengah

Diputar
3
sedikit/ kecil
2. Berdasarkan tabel di atas, jawablah
pertanyaan di bawah ini!
a. Berdasarkan dari pengamatan matamu saat mengisi botol, kran manakah
yang lebih kencang aliran airnya?

...........................................................
b. Berdasarkan hasil menghitung tabel C (kapasitas : waktu), botol manakah
yang paling besar hasil penghitungannya?

Botol . . . . . . . . . . . . . dengan keadaan kran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


.....

c. Cocokkan hasil pengamatan kran dengan hasil penghitungan tabel C.


Apakah sama jawabannya?

. . . . . . . . . . . . . yang airnya kencang


adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, maka
kesimpulannya:

1. Semakin besar aliran kran, semakin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


waktu yang dibutuhkan.
2. Kecepatan aliran air dapat dihitung dengan:
Membagi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .dengan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........
Itulah yang disebut dengan DEBIT.
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI BERORIENTASI HOTS
DAN BERBASIS CBT

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas/ Semester :V/1
Muatan Pembelajaran : Matematika
Aplikasi yang digunakan : Google form
Jumlah Soal :4
Bentuk soal : pertanyaan (essay)
Penilaian :
Skor maksimal : 100
Waktu : 30 menit
Link :
A. SOAL (essay)
1. Apa yang dimaksud dengan debit? Jelaskan jawabanmu!
2. Apa saja yang mempengaruhi debit? Jelaskan jawabanmu!
3. Jelaskan hubungan antara waktu, volume, dan debit!
4. Tulis rumus menghitung debit, beserta satuannya!

B. KUNCI JAWABAN
1. Debit artinya kecepatan aliran zat cair dalam waktu tertentu.
Debit juga diartikan perbandingan antara volume dengan waktu
2.
3.
4.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : (2x30 menit)/ 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar IPK

3.3 Menjelaskan perbandingan 3.3.4 Membuktikan rumus hubungan


. dua besaran yang berbeda . antara dua besaran yang berbeda
(kecepatan sebagai (debit sebagai perbandingan
perbandingan jarak dengan volume dan waktu)
waktu, debit sebagai
perbandingan volume dan
waktu).

4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.3 Menjelaskan hubungan antara


. yang berkaitan dengan . waktu, volume, dan debit
perbandingan dua besaran menggunakan rumus
yang berbeda (kecepatan
dan debit).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Dengan melakukan sebuah percobaan dan mengisi LKPD, peserta didik
dapat membuktikanrumus hubungan antara dua besaran yang berbeda
(debit sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan percaya diri.
(PPK)
5. Setelah mengamati tayangan vidio dan melakukan diskusi di zoom
meeting(kolaboratif/ 4c), peserta didik dapat menjelaskan hubungan
antara waktu, volume, dan debit menggunakan rumus, dengan tepat.
D. MATERI POKOK
4. Rumus menghitung volume
5. Rumus menghitung debit

E. PENDEKATAN & METODE


Model pembelajaran : Inkuiri
Teknik : Penugasan
Metode :Percobaan (eksperimen), tanya Jawab, Diskusi, dan
Ceramah.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Daring
Pendahulua 5. Kegiatan dibuka dengan salam, dan dilanjutkan 10
n dengan membaca do’a dalam hati masing-masing mnt
(orientasi)
6. Guru menanyakan tentang hafalan ayat pendek
yang ditugaskan guru di rumah.
7. Peserta didik diingatkan untuk terus bersyukur
dan selalu ingat kepada Allah. Dan diberi penguatan
agar selalu rajin dan bersemangat dalam belajar
(motivasi)
8. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari, dan juga mengaitkannya dengan
pengalaman peserta didik (appersepsi)
Inti 1. Guru 40
mengajukan sebuah permasalahan yang berkaitan mnt
dengan debit (memberikan contoh soal cerita yang
berhubungan dengan debit)
(tahap merumuskan masalah)
2. Guru
mengajak peserta didik untuk membaca, menelaah
dan menganalisis soal tersebut.
3. Guru
mengajak peserta didik untuk berdiskusi singkat
mengenai soal tersebut.
4. Guru
mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan peserta
didik terhadap jawaban sementara tentang unsur soal
cerita tsb (apa yang diketahui, apa yang ditanya),
kemudian mengaitkannya dengan hubungan antara
volume, waktu, dan debit. (tahap hipotesis)
5. Guru
mengajak peserta didik untuk melakukan percobaan
untuk membuktikan hubungan antara volume, waktu,
dan debit yang terdapat dalam soal cerita tsb. (peserta
didik diminta untuk membuat rekaman vidio pada
kegiatan percobaannya)
6. Peser
ta didik mengisi tabel padaLKPD yang telah dikirim
guru di google classroom.(tahap pengumpulan data)
7. Peser
ta didik melaporkan hasil percobaannya di forum
diskusi zoom meeting.
8. Peser
ta didik diajak berdiskusikelas untuk mengaitkan hasil
percobaan dengan soal cerita tadi (untuk
mengarahkan agar peserta didik dapat menjelaskan
rumus hubungan antara volume, waktu, dan debit).
(tahap menganalisis data)
9. Peser
ta didik diminta menjelaskan dengan bahasanya
sendiri hubungan antara waktu, volume, dan debit
menggunakan rumus.(tahap kesimpulan)
10. Peser
ta didik diarahkan untuk dapat membolak-balikkan
rumus tsb.
11. Guru
memberikan penguatan atas jawaban peserta didik,
dengan menayangkan sebuah vidio tentang rumus
debit.
Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan 10
pembelajaran yang telah dilaksanakan. mnt
2. Guru memberi penguatan terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
kegiatan dengan berdo’a.
4. Guru menutup dengan salam.
G. PENILAIAN
4. Penilaian Pengetahuan
e) Prosedur penilaian : post test (berbentuk quis)
f) Teknik penilaian : Tulisan
g) Bentuk penilaian : essay (pertanyaan)
h) Instrumen penilaian : soal dan kunci jawaban (terlampir)

5. Penilaian Keterampilan
e. Prosedur penilaian : unjuk kerja
f. Teknik penilaian : lisan
g. Bentuk penilaian : penilaian kinerja
h. Instrumen penilaian : (terlampir)

6. Penilaian sikap
e. Prosedur penilaian :
f. Teknik penilaian : observasi
g. Bentuk penilaian : tes tertulis
h. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian harian
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
(Terlampir)

2. Pengayaan
(Terlampir)

I. SUMBER DAN MEDIA


3. Sumber :
 Buku Peserta didik K13 Matematika Kelas 5 (yuliati, yuyun: cv.arya
duta, 2016)
 Internet (google dan youtube)
4. Media :
 Google classroom, zoom meeting
 “Vidio Pembelajaran: Debit, Volume, dan Waktu “
 LKPD beserta alat dan bahan percobaan

Muaro, November 2020


Mengetahui:
Plt. Kepala SDN 20 Muaro Guru Kelas V.A

SYAFNI NURTI, S.Pd HAYATI SUFI, S.Pd


NIP. 19750225 200604 2 011 NIP. 19840220 200902 2 003
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : (2x30 menit)/ 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar IPK

3.3 Menjelaskan perbandingan 3.3.4 Membuktikanrumus hubungan


. dua besaran yang berbeda . antara dua besaran yang berbeda
(kecepatan sebagai (debit sebagai perbandingan
perbandingan jarak dengan volume dan waktu)
waktu, debit sebagai
perbandingan volume dan
waktu).
4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.3 Menjelaskan hubungan antara
. yang berkaitan dengan . waktu, volume, dan debit
perbandingan dua besaran menggunakan rumus
yang berbeda (kecepatan
dan debit).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan sebuah percobaan dan mengisi LKPD, peserta didik
dapat membuktikan rumus hubungan antara dua besaran yang berbeda
(debit sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan percaya diri.
(PPK)
2. Setelah mengamati tayangan vidio dan melakukan diskusi di zoom
meeting(kolaboratif/ 4c), peserta didik dapat menjelaskan hubungan
antara waktu, volume, dan debit menggunakan rumus, dengan tepat.

D. TOPIK MATERI
1. Rumus menghitung volume
2. Rumus menghitung debit

E. URAIAN MATER

4. Rumus Menghitung Volume Wadah

Volum e/isi/kapasitas (V) = luas alas wadah (L) x


tinggi wadah (t)
Satuan: V= ml, liter, m3
L = dm2 cm2, m2, mm2
t = dm, cm, m, mm

 contoh:
 Contoh soal:
5. Rumus menghitung debit.
F. RANGKUMAN MATERI
Debit adalah Debit adalah kecepatan mengalirnya zat cair dalam jumlah
tertentu pada rentang waktu tertentu.
Rumus menghitung debit :
G. RUJUKAN
a. Tim Bina Karya Guru. “Terampil Berhitung Matematika untuk SD/MI
Kelas V”. 2018. Erlangga.
b. Guru Belajarku, “Debit Air”, 29 Juli 2020,
<https://gurubelajarku.com/debit-air/>, [diakses 27 Sept 2020]
c. Rumusrumus.com, “Rumus Debit Air dan Debit Andalan Beserta Contoh
Soalnya”, 8 Mei 2020, <https://rumusrumus.com/rumus-debit-air-
andalan/>, [diakses 27 Sept 2020]
MEDIA PEMBELAJARAN
POWER POINT
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : 30 menit

Hari/ tanggal
:.....................................
Nama :.................................. .
.
A. Judul
“Membuktikan Rumus Hubungan Antara Volume, Waktu, dan Debit”

B. Indikator
3.3.5. Menjelaskan konsep perbandingan dua besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan waktu).
3.3.6. Membuktikan hubungan antara dua besaran yang berbeda (debit
sebagai perbandingan volume dan waktu).
4.3.5. Menjelaskan hubungan antara waktu, volume, dan debit menggunakan
rumus.
4.3.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan debit.

C. Tujuan Kegiatan
4. Peserta didik dapat membuktikanrumus hubungan volume, waktu, dan
debit).
5. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara waktu, volume, dan
debit menggunakan rumus.

D. Alat dan Bahan


5. Wadah penampung air (kapasitasnya sesuai dengan yang ada dalam soal
cerita)
6. Stopwach
7. Air yang mengalir (selang atau kran)

E. Langkah Kegiatan
15. Bacalah soal cerita yang ada di bawah ini!
“Sebuah botol air mineral dengan kapasitas 1 liter diisi dengan air sampai
penuh dari kran, selama 2 menit. Berapa dabit air kran tersebut?”

16. Tentukan apa yang diketahui, dan apa yang ditanya dalam soal cerita
tersebut!
Tuliskan pada tabel 1.a di bawah ini!
17. Lakukan percobaan sesuai unsur yang ada dalam soal cerita tersebut!
18. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan soal cerita
tersebut!
19. Isilah wadah selama waktu yang telah ditentukan dalam soal cerita!
20. Amatilah, apakah setelah waktu habis, wadah sudah terisi penuh?
Isikan jawabannya di tabel hasil percobaan kolom nomor 1 !
21. Buat juga sebuah percobaan yang kamu inginkan, kemuadian isikan
hasilnya pada kolom no 2 dan 3!

F. Hasil Percobaan
1. Isilah tebel di bawah ini berdasarkan hasil percobaanmu!
Hasil percobaan

Waktu yang dibutuhkan DEBIT


Kapasitas/isi
sampai botol penuh (Kapasitas : waktu)
(A)
(B) (C)

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, maka
kesimpulannya:

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI BERORIENTASI HOTS


DAN BERBASIS CBT

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas/ Semester :V/1
Muatan Pembelajaran : Matematika
Aplikasi yang digunakan : Google form
Jumlah Soal :4
Bentuk soal : pertanyaan (essay)
Penilaian :
Skor maksimal : 100
Waktu : 30 menit
Link :
A. SOAL (essay)
1. Volume bak mandi di rumah paman adalah 2.280 liter. Jika waktu
yang diperlukan untuk mengisi bak mandi dari kondisi kosong
adalah 30 menit, maka debit air dari kran besarnya .... liter/menit
2. Selang air dari sebuah mobil pemadam kebakaran mengalirkan 1 500
m3 dalam waktu 30 menit. Debit air dari selang mobil adalah ....
m3 /menit
3. Amir membeli minyak di sebuah pom bensin. Jika debit minyak
yang mengalir adalah 2 dm3/detik, dan berhenti dalam waktu 2
menit, maka volume minyak yang dibeli Amir adalah .... lite
4. Sebuah tangki minyak solar berisi 2 500 liter. Minyak solar tersebut
kemudian diisikan ke dalam 5 buah drum sehingga tersisa 1 300 liter
dalam waktu 20 menit. Debit minyak solar yang keluar dari tangki
adalah...liter/detik.

B. KUNCI JAWABAN
1)
2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : (2x30 menit)/ 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar IPK

3.3 Menjelaskan perbandingan 3.3.4 Membuktikan masalah sehari-hari


. dua besaran yang berbeda . tentang hubungan antara dua
(kecepatan sebagai besaran yang berbeda (debit
perbandingan jarak dengan sebagai perbandingan volume dan
waktu, debit sebagai waktu)
perbandingan volume dan
waktu).

4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.3 Memecahkan masalah sehaari-hari


. yang berkaitan dengan . yang berkaitan dengan konsep
perbandingan dua besaran hubungan antara waktu, volume,
yang berbeda (kecepatan dan debit menggunakan rumus
dan debit).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
6. Dengan menyelesaikan soal cerita, peserta didik dapat membuktikan
masalah sehari-hari tentang hubungan antara dua besaran yang berbeda
(debit sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan percaya diri.
(PPK)
7. Setelah mengamati tayangan vidio dan melakukan diskusi kelompok
(kolaboratif/ 4c), peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara waktu,
volume, dan debit menggunakan rumus, dengan tepat.
D. MATERI POKOK
6. Soal cerita yang berhubungan dengan debit
7. Rumus menghitung volume
8. Rumus menghitung debit

E. PENDEKATAN & METODE


Model pembelajaran : Inkuiri
Teknik : Penugasan
Metode :Percobaan (eksperimen), tanya Jawab, Diskusi, dan
Ceramah.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Daring
Pendahulua 9. Kegiatan dibuka dengan salam, dan dilanjutkan 10
n dengan membaca do’a dalam hati masing-masing mnt
(orientasi)
10. Guru menanyakan tentang hafalan ayat pendek
yang ditugaskan guru di rumah.
11. Peserta didik diingatkan untuk terus bersyukur
dan selalu ingat kepada Allah. Dan diberi penguatan
agar selalu rajin dan bersemangat dalam belajar
(motivasi)
12. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari, dan juga mengaitkannya dengan
pengalaman peserta didik (appersepsi)
Inti 1. Guru 40
mengajukan sebuah permasalahan yang berkaitan mnt
dengan debit (memberikan contoh soal cerita yang
berhubungan dengan debit)
(tahap merumuskan masalah)
2. Guru
mengajak peserta didik untuk membaca, menelaah
dan menganalisis soal tersebut.
3. Guru
mengajak peserta didik untuk berdiskusi singkat
mengenai soal tersebut.
4. Guru
mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan peserta
didik terhadap jawaban sementara tentang unsur soal
cerita tsb (apa yang diketahui, apa yang ditanya),
kemudian mengaitkannya dengan hubungan antara
volume, waktu, dan debit. (tahap hipotesis)
5. Guru
mengajak peserta didik untuk melakukan diskusi
kelompok untuk membuktikan hubungan antara
volume, waktu, dan debit yang terdapat dalam soal
cerita tsb.
6. Peser
ta didik mengisi tabel pada LKPD yang telah
disediakan .(tahap pengumpulan data)
7. Peser
ta didik melaporkan hasil percobaannya di forum
diskusi kelas.
8. Peser
ta didik diajak berdiskusi kelas untuk membahas
penyelesaian soal cerita tsb (untuk mengarahkan agar
peserta didik dapat menjelaskan rumus hubungan
antara volume, waktu, dan debit).(tahap menganalisis
data)
9. Peser
ta didik diminta menjelaskan dengan bahasanya
sendiri hubungan antara waktu, volume, dan debit
menggunakan rumus.(tahap kesimpulan)
10. Guru
memberikan penguatan atas jawaban peserta didik,
dengan menayangkan sebuah vidio tentang rumus
debit.
Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan 10
pembelajaran yang telah dilaksanakan. mnt
2. Guru memberi penguatan terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru mengajak peserta didik mengakhiri
kegiatan dengan berdo’a.
4. Guru menutup dengan salam.

G. PENILAIAN
1. Penilaian Pengetahuan
 Prosedur penilaian : post test (berbentuk quis)
 Teknik penilaian : Tulisan
 Bentuk penilaian : essay (pertanyaan)
 Instrumen penilaian : soal dan kunci jawaban (terlampir)

2. Penilaian Keterampilan
 Prosedur penilaian : unjuk kerja
 Teknik penilaian : lisan
 Bentuk penilaian : penilaian kinerja
 Instrumen penilaian : (terlampir)

3. Penilaian sikap
 Prosedur penilaian :
 Teknik penilaian : observasi
 Bentuk penilaian : tes tertulis
 Instrumen penilaian : Jurnal penilaian harian
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
(Terlampir)
2. Pengayaan
(Terlampir)
I. SUMBER DAN MEDIA
Sumber :
 Buku Peserta didik K13 Matematika Kelas 5 (yuliati, yuyun: cv.arya
duta, 2016)
 Internet (google dan youtube)
1. Media :
 “Vidio Pembelajaran: Debit, Volume, dan Waktu “
 LKPD beserta alat dan bahan percobaan
Muaro, November 2020
Mengetahui:
Plt. Kepala SDN 20 Muaro Guru Kelas V.A

SYAFNI NURTI, S.Pd HAYATI SUFI, S.Pd


NIP. 19750225 200604 2 011 NIP. 19840220 200902 2 003
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas / Semester : V /1
Bidang studi : Matematika
Materi : Debit
Alokasi waktu : (2x30 menit)/ 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar IPK

3.3 Menjelaskan perbandingan 3.3.4 Membuktikan masalah sehari-hari


. dua besaran yang berbeda . tentang hubungan antara dua
(kecepatan sebagai besaran yang berbeda (debit
perbandingan jarak dengan sebagai perbandingan volume dan
waktu, debit sebagai waktu)
perbandingan volume dan
waktu).
4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.3 Memecahkan masalah sehaari-hari
. yang berkaitan dengan . yang berkaitan dengan konsep
perbandingan dua besaran hubungan antara waktu, volume,
yang berbeda (kecepatan dan debit menggunakan rumus
dan debit).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Dengan menyelesaikan soal cerita, peserta didik dapat membuktikan
masalah sehari-hari tentang hubungan antara dua besaran yang berbeda
(debit sebagai perbandingan volume dan waktu), dengan percaya diri.
(PPK)
4. Setelah mengamati tayangan vidio dan melakukan diskusi kelompok
(kolaboratif/ 4c), peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara waktu,
volume, dan debit menggunakan rumus, dengan tepat.

D. TOPIK MATERI
3. Rumus menghitung volume
4. Rumus menghitung debit

E. URAIAN MATER

6. Rumus Menghitung Volume Wadah

Volum e/isi/kapasitas (V) = luas alas wadah (L) x


tinggi wadah (t)
Satuan: V= ml, liter, m3
L = dm2 cm2, m2, mm2
t = dm, cm, m, mm

 contoh:
 Contoh soal:
7. Rumus menghitung debit.
F. RANGKUMAN MATERI
Debit adalah Debit adalah kecepatan mengalirnya zat cair dalam jumlah
tertentu pada rentang waktu tertentu.
Rumus menghitung debit :
G. RUJUKAN
d. Tim Bina Karya Guru. “Terampil Berhitung Matematika untuk SD/MI
Kelas V”. 2018. Erlangga.
e. Guru Belajarku, “Debit Air”, 29 Juli 2020,
<https://gurubelajarku.com/debit-air/>, [diakses 27 Sept 2020]
f. Rumusrumus.com, “Rumus Debit Air dan Debit Andalan Beserta Contoh
Soalnya”, 8 Mei 2020, <https://rumusrumus.com/rumus-debit-air-
andalan/>, [diakses 27 Sept 2020]
MEDIA PEMBELAJARAN

POWER POINT
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI BERORIENTASI HOTS
DAN BERBASIS CBT

Satuan Pendidikan : SDN 20 Muaro


Kelas/ Semester :V/1
Muatan Pembelajaran : Matematika
Aplikasi yang digunakan : Google form
Jumlah Soal :4
Bentuk soal : pertanyaan (essay)
Penilaian :
Skor maksimal : 100
Waktu : 30 menit
Link :
B. SOAL (essay)
1. Volume bak mandi di rumah paman adalah 2.280 liter. Jika waktu
yang diperlukan untuk mengisi bak mandi dari kondisi kosong
adalah 30 menit, maka debit air dari kran besarnya .... liter/menit
2. Selang air dari sebuah mobil pemadam kebakaran mengalirkan 1 500
m3 dalam waktu 30 menit. Debit air dari selang mobil adalah ....
m3 /menit
3. Amir membeli minyak di sebuah pom bensin. Jika debit minyak
yang mengalir adalah 2 dm3/detik, dan berhenti dalam waktu 2
menit, maka volume minyak yang dibeli Amir adalah .... lite
4. Sebuah tangki minyak solar berisi 2 500 liter. Minyak solar tersebut
kemudian diisikan ke dalam 5 buah drum sehingga tersisa 1 300 liter
dalam waktu 20 menit. Debit minyak solar yang keluar dari tangki
adalah...liter/detik.

B. KUNCI JAWABAN
1. .
2. .
3. .

Anda mungkin juga menyukai