OLEH
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
HALAMAN LOGO .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 6
F. Definisi Operasional ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sampah plastik........................................................................................... 7
1. Pengertian sampah plastik .................................................................... 7
2. Jenis-jenis sampah plastik..................................................................... 7
3. Dampak sampah plastik bagi kesehatan dan lingkungan…………… . 8
B. Alat pirolisis .............................................................................................. 10
C. Pengujian bahan bakar .............................................................................. 11
B. Rumusan Masalah
1. Cara pembuatan alat pirolosis sederhana untuk pembuatahn bahan bakar alternative
2. Mengkaji dari hasil proses pirolisis sampah plastik yang menghasilkan bahan bakar
alternatif
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan cara pembuatan alat pirolisis sederhana
2. Mendiskripsikan sifat fisikokimia dari hasil proses pirolisis sampah plastic
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat dengan mudah mengetahui prosedur pembuatan alat pirolisis sederhana dalan
memanfaatkan plastik hasil buangan masyarakat.
2. Memanfaatkan plastik yang sudah terbuang menjadi bahan lain berupa BBM yang
memiliki nilai produksi.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penulisan proposal ini penulis dapat menggambarkan ruang lingkup dan batasan
masalah sebagai berikut:
1. Jenis sampah plastik yang digunakan berdasarkan plastik yang digunakan seperti
polypropylene (PP), High Density Polyethylene (HDPE) dan Polyethylene Terephthalate
(PET).
2. Pembuatan alat pirolisis sederhana berdasarkan bahan yang digunakan dari logam besi.
3. Estimasi hasil bahan bakar alternatif dari proses pirolisis berdasarkan volume alat yang
digunakan.
F. Definisi Operasional
1. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018.
2. Plastik adalah Plastik adalah senyawa polimer dengan struktur kaku yang terbentuk
dari polimerisasi monomer hidrokarbon yang membentuk rantai panjang.
3. Pirolisis adalah dekomposisi termokimia bahan organik melalui proses pemanasan
tanpa atau sedikit oksigen atau pereaksi kimia lainnya, di mana material mentah
akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas.
4. Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
5. Alternatif adalah pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sampah plastik
1. Pengertian plastik
Istilah “palstik” berasal dari Bahasa Yunani “palsticos” atrinya cocok
untuk dicatak benjadi beberapa bentuk seperti Istilah ''plastik'' berasaldari kata Yunani
''plastikos'', artinya cocok untuk dicetak; menjadi berbagai bentuk. Plastik merupakan
bahan organik yang mempunyai kemampuan untuk dibentuk ke berbagai bentuk,
apabila terpapar panas dan tekanan. Plastik dapat berbentuk batangan, lembaran, atau
blok, bila dalam bentuk produk dapat berupa botol, pembungkus makanan, pipa,
peralatan makan, dan lain-lain. Komposisi dan material plastik adalah polymer dan zat
additive lainnya. Polymer tersusun dari monomer-monomer yang terikat oleh rantai
ikatan kimia (Waste management information, 2004).
2. Jenis-jenis plastik
Berdasarkan jenis produknya,terdapat 6 jenis plastik yaitu Polyethylene
Terephthalate (PET), High Density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC),
Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP), Polystyrene (PS) dan Other.
(Hartulistiyoso, dkk, 2014). Umumnya sampah plastik memiliki komposisi 46%
Polyethylene (HDPE dan LDPE), 16% Polypropylene (PP), 16% Polystyrene (PS), 7%
Polyvinyl Chloride (PVC), 5% Polyethylene Trephthalate (PET), 5% Acrylonitrile-
Butadiene-Styrene (ABS) dan polimer-polimer lainnya. Lebih dari 70% plastik yang
dihasilkan saat ini adalah Polyethylene (PE), Polpropylene (PP), Polystyrene (PS), dan
Polyvinyl Chloride (PVC) sehingga sebagian besar studi yang dilakukan berhubungan
dengan keempat jenis polimer tersebut (Praputri dkk, 2016).
B. Alat pirolisis
Pirolisis, yaitu proses degradasi termal molekul polimer rantai panjang
menjadimolekul yang lebih pendek dan kurang kompleks melalui panas dan tekanan,
tampaknya layak untuk didaur ulangdari sampah plastik. Proses ini mampu menghasilkan
minyak cair dalam jumlah besar hingga 80 wt. % padasuhu sedang sekitar 300 - 500 o C
(SM Fakhrhoseini, 2013). Pirolisis tidak menghasilkan banyakpencemaran lingkungan,
sehingga ketika campuran pakan tanpa Sulfur dan diklorinasipolimer, bahkan dengan itu,
pekerjaan dapat dilakukan untuk mengembangkan teknologi menjadi hijauteknologi.
Minyak mentah yang dihasilkan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti
tungku,boiler, turbin dan mesin diesel, dll.( AV Bridgwater, 2012). Selain itu, produk
sampingan berupa gas memilikinilai kalori yang dapat digunakan kembali untuk
mengkompensasi kebutuhan energi keseluruhan daripabrik pirolisis. Selain itu, penanganan
proses juga jauh lebih mudah dan fleksibel, penyortiran yang intens adalahtidak benar-benar
diperlukan karena campuran plastik yang berbeda dapat dimasukkan ke dalam reaktor, dan
dengan demikiankurang padat karya (F. Abnisa, 2014)
Pirolisis adalah proses material yang kompleks dekomposisi menjadi yang lebih
kecil, dengan menggunakan intensif perlakuan pemanasan di atmosfer yang miskin oksigen.
Untuk pirolisis plastik, produk utamanya adalah minyak, gas, dan arang.(Sharuddin dkk.,
2018). Beberapa aspek yang mempengaruhi kinerja pirolisis plastik adalah suhu, reaktor,
jenis, tekanan, waktu tinggal, dan jenis dan laju alirangas untuk tipe reaktor fluidized bed.
Suhu adalah factor yang paling penting karena pirolisis adalah proses
memutuskan/memecahkan ikatan kimia di dalam molekul. Suhu dalam skala molekul terkait
dengan besarnya energi vibrasi molekul. Karena itu,suhu tinggi mendorong pemutusan
ikatan kimia. Suhu optimum untuk pirolisis berbeda untuksetiap jenis plastik. Untuk PET,
suhu optimum adalah 350-520 °C, dan untuk LDPE pada kisaran 360-550 °C.Kisaran yang
hampir sama juga berlaku untuk HDPE, pada 378-539°C (Anuar Sharuddin et al., 2016).
Selain suhu,laju pemanasan juga membawa pengaruh yang signifikan, baik untuk tingkat
konversi atau komposisi produk dan nilai kalori (Tao et al., 2013).
Secara umum, ada tiga komponen pirolisis:reaktor: pemanas, reaktor, dan
pendingin. Untuk pemanas, gas (LPG) pembakaran umumnya digunakan (Gaurh &
Pramanik,2018) sebagai sumber panas. Jenis bahan bakar lainnya adalah pemanasanminyak
(Lee, Yoshida, & Yoshikawa, 2015). Di laboratorium-percobaan skala, listrik lebih disukai
karena kesederhanaan dan pengendalian (Abdullah et al., 2018;Yuliansyah dkk., 2015)
m = massa kg
v = volume m³
c. Nilai Kalor
Nilai kalor rendah (LHV, Lower Heating Value) adalah jumlah energi yang
dilepaskan dalam proses pembakaran suatu bahan bakar dimana kalor laten dari
uap air tidak diperhitungkan atau setelah terbakar temperatur gas pembakaran
dibuat 150ºC. Pada temperatur ini air berada dalam kondisi fasa uap. Jika jumlah
kalor laten uap air diperhitungkan atau setelah terbakar temperatur gas hasil
pembakaran dibuat 25ºC maka akan diperoleh nilai kalor atas (HHV,Higher
Heating Value). Pada temperatur ini air akan berada dalam kondisi fasa cair.
Salah 21 satu cara untuk mengukur nilai kalor suatu bahan bakar adalah dengan
menggunakan bomb kalorimeter. Caranya adalah dengan membakar bahan bakar
yang akan diuji menggunakan arus listrik, kemudian mencatat kenaikan suhu
yang terjadi pada kalorimeter kemudian membandingkannya dengan standar
asam benzoat untuk mendapatkan nilai kalor bahan bakar tersebut.
2. Pengujian efisiensi termal kompor dengan bahan bakar minyak pirolisis sampah plastik
Pada pengujian ini menggunakan kompor minyak yang telah dimodifikasi dan
menggunakan bahan bakar minyak pirolisis yang bertujuan untuk menguji besarnya
efisiensi termal kompor apabila menggunakan minyak pirolisis sebagai bahan bakarnya.
Metode yang digunakan yaitu dengan metode water boiling test (WBT).
Dasar teori yang digunakan untuk perhitungan efisiensi kompor minyak pirolisis
adalah sebagai berikut :
a. Panas Sensibel (Sensible Heat)
Panas sensibel adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur air. Panas sensibel diukur sebelum dan sesudah air
mencapai temperatur pendidihan. Panas sensibel dihitung menggunakan
m x Cp x Δ𝑇
Rumus SH =
t
G. Prosedur Kerja
Sampah dipotong-potong terlebih dahulu sebelum dipirolisis untuk memudahkan
pemasukan ke dalam reaktor dan memungkinkan reaktor terisi sampah dengan jumlah yang
lebih banyak. Prosedur yang dilakukan dalam proses pirolisis adalah sebagai berikut :
1. Menimbang bahan baku yaitu komposisi plastik
2. Memasukkan sampah plastik ke dalam reaktor untuk memulai proses pirolisis.
3. Memanaskan reaktor pirolisis dengan menggunakan gas LPG hingga suhu 360-
550ºC yang dijaga konstan.
Mulai Persiapan :
Reaktor Pirolisis, Pipa, Unit Pendingin, Tempat minyak pirolisis, Thermometer, ,
timbangan digital, LPG
Pirolisis
Uji viskositas