Background: The family as the smallest unit in society has a share in disaster preparedness, especially
for families with disabilities, this is due to the lack of disaster management for families with disabilities.
According to a 2013 UN global survey, worldwide 20% of people with disabilities can save themselves
and 31% of people say they need someone who can help during a disaster. Imogiri Bantul District is the
red zone that suffered the worst damage and from the results of preliminary studies disaster prepared
families have not been formed in real terms. Aims of this study is to analize effect pamily disaster
planning to improve knowledge and ability disability person in disaster. Methods: Quasi eksperiment pre
and post test without control. Research instrument with preparedness instrument. There are 31 subjects in
this research. Results: Knowledge and attitude to prepare disaster in disabilities can improve
significantly p<0.005 (Wilcoxon test). Conclusion: With family disaster planning the knowledge and
attitude can improve significantly to prepare disaster in disabilities and their family.
183
184 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 9, No 2, November 2020, hlm 117-268
terdiri dari serangkaian aktivitas pada saat merupakan zona merah yang mengalami
pra, emergency dan pasca bencana untuk kerusakan terparah dan keluarga siaga
mengurangi jumlah korban. Keluarga bencana dari hasil studi pendahuluan
sebagai unit terkecil di dalam masyarakat belum terbentuk secara riil. Jumlah
mempunyai pengaruh yang besar terhadap keluarga disabilitas tahun 2019 sebanyak
pemberian informasi dan sosialisasi untuk 15 KK. Aktivitas kesiapsiagaan bencana
penanggulangan risiko bencana yang dalam keluarga disabilitas masih belum
terjadi (Yuwanto, 2019). Tidak hanya dilakukan, belum adanya kegiatan yang
keluarga pada umumnya namun keluarga melibatkan multistruktural dalam
dengan disabilitas juga harus diperhatikan membentuk keluarga siaga bencana.
karena masih minimnya manajemen Pembentukan family disaster planning
bencana bagi keluarga dengan disabilitas (keluarga tanggap bencana) diharapkan
(Wardhana, 2015). mampu mempersiapkan kesiapsiagaan
Menurut survey global PBB tahun keluarga dalam menghadapi bencana.
2013, diseluruh dunia hanya 20% Tujuan dari penelitian ini untuk
penyandang disabilitas bisa mengatahui efek family disaster planning
menyelamatkan diri, dan 31% penyandang dalam meningkatkan pengetahuan dan
mengatakan bahwa mereka butuh sikap disabilitas dalam menghadapi
seseorang yang mampu membantu ketika bencana.
bencana. Oleh karena itu pentingnya
family disaster planning di keluarga METODE PENELITIAN
disabilitas. Penyandang disabilitas Jenis penelitian kuantitatif dengan
mengalami tingkat kematian yang lebih quasi eksperimen pre post test without
tinggi dan lebih besar daripada populasi control grup. Kuesioner yang digunakan
umum. Penelitian menunjukkan bahwa dari Lenawida, 2011. Kuesioner yang
penyandang disabilitas yang terkena digunakan yaitu kesiapsiagaan bencana
dampak bencana mengalami peningkatan Uji validitas Pearson Product Moment
risiko yang lebih tinggi karena r=0.647 dan uji realibilitas dengan
pengetahuan dan kesiapsiagaan keluarga Cronbach Coefficient Alpha dengan hasil
yang membantu penyandang disabilitas 0.959. Penelitian dilaksanakan di
masih rendah pada saat terjadi bencana Kecamatan Imogiri Bantul Yogyakarta
(Wolf-Fordham et al., 2015). Kurangnya pada bulan Juni 2020. Variabel yang
pengetahuan dalam menangani digunakan adalah pengetahuan, sikap,
penyandang disabilitas dalam situasi dukungan anggota keluarga. Dalam
bencana menyebabkan masalah yang jauh penelitian ini menggunakan metode
lebih besar. Banyak dari mereka hidup family disaster planning. Family disaster
dengan peningkatan risiko dan planning merupakan kegiatan yang
keterpaparan bencana, mereka sangat ditujukan untuk disabilitas maupun
rentan terhadap risiko dan lebih mungkin keluarganya dalam mempersiapkan jika
meninggal atau terluka saat bencana terjadi bencana. Family disaster planning
daripada orang normal pada umumnya dalam penelitian ini bekerjasama dengan
(UNISDR, 2014). tagana dan secara door to door diberikan
Kecamatan Imogiri Bantul menurut materi, poster,video, dan praktik secara
peta kerusakan gempa tahun 2006 langsung jika terjadi bencana. Untuk
Brigitta Ayu Dwi Susanti, Family Disaster Planning untuk Peningkatan Pengetahuan 185
melihat pengaruh family disaster terhadap penelitian terdiri dari umur responden,
pengetahuan dan sikap menggunakan uji pekerjaan dan pendidikan. Penelitian yang
wilxocon. dilakukan pada Juni 2020 dapat di
deskripsikan karakteristik responden
HASIL PENELITIAN seperti tabel berikut ini :
Subyek penelitian terdiri dari 31
KK. Karakteristik responden dalam
menjadi 35,5% hasil pre test 61,3% dan Kabupaten perlu adanya pendampingan
post test menjadi 96,8%). kesiapsiagaan bencana di masyarakat
Saran untuk keluarga meliputi : 1) terutama di masing-masing keluarga
Keluarga terutama yang memiliki anggota setelah diberikan penyuluhan maupun
keluarga dengan disabilitas perlu pelatihan. Pendampingan yang dapat
konsisten dalam menerapkan penanganan dilakukan misalnya dengan membuat
dan kesiapsiagaan dalam menghadapi perencanaan dan perancangan untuk dapat
bencana berdasarkan informasi yang telah meningkatkan kesiapan atau
diperoleh; 2) Keluarga perlu bekerjsama kesiapsiagaan masyarakat atau masing-
dengan anggota keluarga lainnya untuk masing keluarga dengan pelaksanaan dan
mempersiapkan segala kebutuhan yang evaluasi secara rutin
diperlukan jika suatu saat terjadi bencana; Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu
3) Kepala keluarga dan anggota keluarga menggunakan data penelitian ini
yang lainnya sering bertemu, komunikasi meningkatkan kesiapsiagaan di
dan berkoordinasi untuk saling masyarakat dengan penilaian Desa Siaga
mengingatkan tentang hal penting saat Bencana. Peneliti selanjutnya diharapkan
terjadi bencana; 4) Kepala keluarga dapat menyusun program-program terkait
membagi tugas dan peran dengan anggota dengan indikator keluarga siaga bencana
keluarga yang lain mengenai siapa yang yang masih kurang atau rendah dalam
akan bertanggungjawab dalam melindungi pelaksanaannya.
dan menolong anggota keluarga yang
mengalami disabilitas agar selamat dari DAFTAR RUJUKAN
bencana; 5) Adanya koordinasi dan Adiwijaya, C. (2016). Pengaruh
kerjasama diantara anggota keluarga Pengetahuan Kebencanaan dan
terkait dengan penempatan, pengaturan sikap Masyarakat terhadap
dan peletakkan benda atau barang-barang Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
di dalam rumah agar tidak berisiko Tanah Longsor’, pp. 81–101.
menciderai anggota keluarga saat terjadi
bencana; 6) Keluarga dapat mengatasi Azizah, Y. N., Ratnawati, R. dan
keadaan darurat dengan mempersiapkan Setyoadi. (2015). Pengalaman
sebelumnya dan bekerja sama dengan Perawat dalam Melakukan Penilaian
anggota keluarga lainnya karena keluarga Cepat Kesehatan Kejadian Bencana
merupakan tombak utama bagi para pada Tanggap Darurat Bencana
disabilitas. Kesiapsiagaan merupakan Erupsi Gunung Kelud Tahun 2014
kunci untuk bertahan pada saat darurat di Kabupaten Malang (Studi
dan mengelola kekacauan yang terjadi Fenomologi)’, Jurnal Ilmu
sesudahnya. Banyak hal yang harus Keperawatan, 3(2), pp. 129–143.
dipersiapkan untuk persiapan keluarga Available at:
menghadapi bencana alam. Salah satu cara http://jik.ub.ac.id/index.php/jik/artic
untuk mempersiapkannya adalah dengan le/view/41/60.
menyiapkan peralatan siaga bencana serta
kebutuhan lainnya (CINCH, 2011). Bakornas Penanggulangan bencana.
Saran untuk Instansi terkait meliputi (2007). Pengenalan Karakteristik
: 1) Tagana, BPBD maupun Dinas Sosial
190 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 9, No 2, November 2020, hlm 117-268