Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

SEISMOLOGI TG3111

MODUL KE – 01

PENDAHULUAN

Oleh:
Muhammad Al Fiqri Idham 119120039

Asisten :

Remon 12117119
Lisa Safitri 118120011
Dea Dahlila 118120022
Rosmawati 118120044
Alexander Victoria 118120105
M Rafly Abdillah Noorie 118120168

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021

1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telepon : (0721) 8030188, Email: pusat@itera.ac.id,Website: http://www.itera.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, Asisten pembimbing mata kuliah Seismologi
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 3
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 3
BAB 2 PENGOLAHAN DATA ................................................................................................ 5
2.1 Langkah Pengerjaan ......................................................................................................... 5
2.2 Alat dan Bahan Praktikum................................................................................................ 8
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 9
3.1 Hasil .................................................................................................................................. 9
3.2 Pembahasan .................................................................................................................... 12
BAB 4 PENUTUP .................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 13
4.2 Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gempabumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena


pergerakan/pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba akibat pergerakan
lempeng‐lempeng tektonik. Gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan lempeng
tektonik disebut gempabumi tektonik. Namun selain itu, gempabumi bisa saja terjadi akibat
aktifitas gunung berapi yang disebut sebagai gempabumi vulkanik (Sunarjo, 2010).
Potensi terjadinya bencana alam geologi seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung
api di Indonesia sendiri cukup besar. Hal ini dikarenakan letak geografis Indonesia yang terletak
pada pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng
Pasifik. Aktivitas tektonik lempeng ini menyebabkan terbentuknya gunung api. Gunung api
yang posisinya berada di Asia-Pasifik disebut Ring Of Fire atau deret sirkum pasifik. Gempa
bumi sering terjadi pada wilayah yang terdapat banyak patahan aktif. Biasanya patahan aktif
banyak terdapat pada wilayah yang posisinya terletak diantar pertemuan lempeng dan deretan
gunung api (Saputri, 2020)
Gelombang seismik adalah gelombang elastik gempabumi yang menjalar ke seluruh
bagian dalam bumi dan melalui permukaan bumi, akibat adanya lapisan batuan yang patah
secara tiba‐tiba atau adanya suatu ledakan. Dapat juga dianalogikan sebagai gelombang yang
menjalar seperti pada suatu kolam air yang dijatuhkan di atasnya sebutir batu. Air mengalami
gangguan dan gelombangnya terpancar keluar dari pusat awalnya mencapai jarak terjauh
kolam. Akan tetapi partikel air yang terganggu tersebut tak bergeser dalam arah pergerakan
gelombang. Gelombang utama gempabumi bumi terdiri dari dua tipe, yaitu gelombang bodi
(body wave) dan gelombang permukaan (surface wave) (Sunarjo, 2010)
Seismologi merupakan ilmu yang mempelajari aktivitas pergerakan fasa atau material
saat terjadi gelombang seismik. Metode seismik adalah metode pemantauan untuk merekam
aktivitas vulkanik gunung api ataupun gempa bumi yang pastinya berhubungan dengan
gelombang seismik (Maryanto, 2016)

1.2 Tujuan
Tujuan pada praktikum Seismologi modul 1 berjudul “Pendahuluan” adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi gelombang P dan S

3
2. Dapat melakukan picking pada gelombang P dan gelombang S secara manual dengan
menggunakan software SEISGRAM
3. Dapat menghitung nilai Amplitudo, Max Ground Velocity dan mengetahui polarisasi
pada setiap stasiun
4. Dapat mengetahui selisih waktu tiba antara gelombang P dan gelombang S.

4
BAB 2
PENGOLAHAN DATA

2.1 Langkah Pengerjaan

Langkah pengerjaan untuk menentukan gelombang P dan S dengan data gempa yang telah
diberikan menggunakan software Seisgram

1. Buka Seisgram

2. Pilih File ⇾ Open File ⇾ Buka file gempa yang telah diberikan sebelumnya, pilih ⇾
Open

5
6
3. Identifikasi gelombang P, S, dan Amplitudo maximumnya pada setiap stasiun yang
tersedia. Kemudian picking, minimal 4 stasiun., Hasil picking akan tersave dengan
format notepad dan tersimpan ke file dimana folder seisgram berada.

7
4. Lakukan pengolahan data dengan excel untuk menentukan waktu tiba gelombang P
(tp), waktu tiba gelombang S (ts), amplitudo maksimum (Amax), serta polarisasi
(kompresi dan dilatasi).
5. Hitunglah nilai AGV (Amplitude Groud Velocity)

2.2 Alat dan Bahan Praktikum

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
1. Software Seisgram
2. Microsoft Excel
3. Data Gempa

8
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 3.1 Tabel Pengolahan

Tp Ts Max Ground
Nama Stasiun Ts-Tp A max
Jam Menit Detik Jam Menit Detik Velocity
WAN 20 50 35.888 20 50 37.46 1.572 3343.389 0.0000196670
WON 20 50 36.399 20 50 38.166 1.767 52214.58 0.0003071446
BOG 20 50 36.613 20 50 38.646 2.033 8733.146 0.0000513714
KRI 20 50 38.001 20 50 40.963 2.962 1719.702 0.0000101159

Gambar 3 1 Hasil Perhitungan Manual

9
Gambar 3 2 Hasil Picking stasiun KRI

Gambar 3 3 Hasil Picking stasiun BOG

10
Gambar 3 4 Hasil Picking stasiun PEL

Gambar 3 5 Hasil Picking stasiun WON

11
3.2 Pembahasan

Pada praktikum modul 1 Seismologi berjudul “Pendahuluan”, dilakukan picking


gelombang P, gelombang S dan amplitudo tertinggi dari data gempa pada tanggal 4 juli 2006
dengan menggunakan software seisgram. Proses picking dilakukan pada 4 atau lebih stasiun
yang berbeda memiliki satu garis lurus waktu kejadian yang sama. Gelombang p yang
merupakan gelombang yang pertama terbaca oleh seisgram hanya dapat dipicking pada
gelombang warna biru yaitu HHZ. Gelombang p juga memiliki amplitudo lebih kecil dari
gelombang S. Jika amplitudo gelombang P lebih besar dibandingkan gelombang S dan hanya
ada terdapat beberapa bukit atau lembah gelombang, maka dapat dipastikan sebagai noise
sehingga tidak dapat dilakukan picking di daerah tersebut (mencari gelombang dengan
amplitudo yang lebih stabil). Sedangkan gelombang S dapat dipicking pada gelombang yang
tiba-tiba terjadi kenaikan amplitudo secara signifikan. Picking amplitudo dapat dilakukan pada
titik puncak atau titik lembah terjauh dari posisi normal gelombang.

Saat melakukan picking gelombang p dan gelombang s, perlu dilakukan penentuan


polarisasi yang terjadi pada gelombang. Polarisasi gelombang merupakan peristiwa penyerapan
arah bidang getar gelombang dan hanya dapat dialami oleh gelobang transversal. Ada 2 macam
polarisasi yaitu dilatasi dan kompresi. Ciri dari dilatasi yaitu gelombang membentuk lembah,
sedangkan kompresi gelombang membentuk bukit (Firdaus, 2016)

AGV atau Amplitude Ground Velocity merupakan kecepatan maksimal yang


dipengaruhi oleh amplitudo. Dapat diketahui dari Tabel 3.1 bahwa semakin besar nilai
amplitude yang dimiliki gelombang maka semakin besar juga nilai AGV, nilai AGV juga
berbanding lurus dengan nilai R. Nilai R didapat dari nilai amplitude tertinggi dibagi dengan
sensivitas digiter (SD) yang bernilai 10^6. Nilai AGV didapat dari nilai R dibagi dengan nilai
Sensivitas seismometer (SS) yang bernilai 170 V/kine

12
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari praktikum Seismologi Modul 1 “Pendahuluan” adalah

1. Gelombang P datang terlebih dahulu daripada gelombang S dan biasanya ditandai


dengan amplitude yang berbeda
2. Picking daapt dilakukan dengan software Seisgram untuk mempermudah mencari nilai
Tp, Ts dan Amax
3. Karena Gelombang P datang terlebih dahulu daripada gelombang S, selisih nya dapat
dilihat dari picking gelombang P dan gelombang S
4. Nilai Amplitudo maximum dapat dilihat dari bentuk lembah atau bukit gelombang yang
sangat besar, Sedangkan Max Ground Velocity bergantung pada nilai Amplitdo
tertinggi nya. untuk mencari nilai Max ground Velocity dapat mencari Nilai R didapat
dari nilai amplitude tertinggi dibagi dengan sensivitas digiter (SD) yang bernilai 10^6.
Nilai MGV didapat dari nilai R dibagi dengan nilai Sensivitas seismometer (SS) yang
bernilai 170 V/kine

4.2 Saran
Untuk melakukan pemickingan yang akurat dapat dilakukan picking pada minimal 4
stasiun berbeda yang memiliki waktu kejadian satu garis lurus yang sama sehingga dapat
dilakukan pengolahan data yang lebih akurat. Kedepannya akan dilakukan peningkatan
pemahaman dalam melakukan praktikum. Diperkirakan hal ini juga didorong dengan kerancuan
pendapat dalam cara picking gelombang khususnya gelombang S.

13
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, N. S. (2016). Pengukuran Perubahan Sudut Polarisasi dan Fluoresensi pada Sampel
Minyak Zaitun. Youngser Physics Journal Vol. 5 No. 4, 475-480.
Maryanto, S. (2016). Seismik Vulkanologi. Malang: UB Press.
Saputri, N. W. (2020). Sistem Peringatan Bencana dan Rencana Tanggap Darurat Masyararakat
Wilayah Zona Merah Kota Padang Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi. Jurnal
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) Vol. 01 No. 01, 41-52.
Sunarjo, D. (2010). GEMPABUMI EDISI POPULER. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai