Anda di halaman 1dari 21

BAB V

PENDEKATAN ACUAN PERANCANGAN

A. Pendekatan Acuan Makro

1. Lokasi

Lokasi Kantor Bupati Asmat berada di jalan Franskasaepo distrik

Agats merupakan faktor yang mendukung perwujudan wadah fisik

Kantor Bupati Kabuaten Asmat. Dengan beberapa pertimbangan yang

telah ada di lokasi Kantor Bupati Kabupaten Asmat. Adalah sebagai

berikut :

1) Tersedia jaringan utilitas kota.

2) Lokasi berada jalur transportasi umum

3) Area perkantoran.

4) Topografi tanah

64
Gambar V.11 Skema Lokasi Perancangan
(Sumber : Penulis 2017)

Gambar V.12 Skema Lokasi Perencanaan


(Sumber : Penulis 2017)

2. Tapak

65
Yang analisis faktor pertimbangan adalah :

1) Keselamatan bangunan dari dari bahaya yang ada dilingkungan

seperti kebakaran dan cuaca.

2) Kondisi tanah yang berlumpur

3) Meyediakan space yang cukup antara bangunan dengan

lingkungannya.

4) Pencapaian site yang mudah

5) Terjangkau oleh sarana transformasi

6) Tersedia jaringan utilitas kota.

Gambar V.13 Skema Lokasi Perencanaan


(Sumber : Penulis 2017)

66
3. Analisis tapak.

a. Lingkungan

Analisis lingkungan digunakan untuk mengetahui perkembangan

kondisi fisik di dalam site.

b. Ukuran, luas dan sempadan.

Analisi jenis ini di gunakan untuk mengetahui seberapa luas

wilayah yang akan di rencanakan sebuah bangunan.

c. Sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan.

Analisis ini di gunakan untuk memperjelas letak jalur pejalan kaki

yang masuk bangunan dan jalur kendaraan yang menuju bangunan.

d. Pemandangan dari site ke site

Analisis ini di gunakan untuk mendapat view terbaik dari luar dan

kedalam bangunan.

e. Kebisingan

Analisis kebisingan digunakan untuk mengetahui seberapa besar

intensitas suara yang sesuai dengan batas yang ditentukan dan

disesuaikan dengan fungsi kawasan untuk tingkat kebisingannya.

f. Iklim, angin, dan matahari

Analisis ini digunakan untuk mengetahui letak dari suatu bangunan

yang dapat disesuaikan dengan lintasan matahari dan arah angin,

dan di sesuaikan dengan keadaan site yang akan di bangun.

B. Pendekatan Acuan Mikro

1. Pengelompokan ruang

67
Untuk penyusunan ruang-ruang dalam suatu bangunan, dianggap perlu

untuk mengadakan pengelompokan ruang bertujuan untuk mnciptakan

efisiensi dan aktifitas dalam koordinasi hubungan ruang.

a) Pengelompokan ruang beradasarkan kegiatan yang di wadahi

b) Pengelompokan ruang berdasarkan pada sifat peruangannya

c) Pengelompokan ruang berdasarkan karakter dan fungsi ruang

d) Pengelompokan ruang berdasarkan sifat peruangannya

2. Pendekatan ruang

a) Kelompok ruang utama

b) Kelompok ruang penunjang

c) Kelompok ruang servis

Lingkup Karakteristik
Pelaku Aktifitas Ruang
pelayanan perencanaan
 Bupati
Wakil bupati  Ruang kerja
 Sekda  Ruang
Berada di darah
 Staf ahli  Kerja istirahat
Kegiatan yang tenang jauh
 Asisten  Istirahat  Ruang audio
Utama dari kebisingan
 Kepala dan  Ruang tunggu
kendaraan
sub bagian  Ruang tamu
 staf  Wc/km
 bendahara
Kegiatan  Pegawai Berada di bagian  Lobby
Penunjang  Satpam  Rapat mainentarnc,  Ruang jaga
 Karyawan  Foto kopy pelayanan dan  Ruang aula
 Gudang mudah di akses  Ruang rapat
 Jalur sirkulasi oleh pegawai  Ruang foto

68
 Memberikan copy
informasi  Ruang gengset
 Pegawai  Parkir  Ruang
Area yang banyak
Kegiatan  Karyawan  Sholat musholah
memiiliki aktifitas
service  Kendaraan  Istirahat  Km/wc
untuk istirahat
 Tamu  Upacara  Parkir

3. Lanscape

a. Matrial kasar.

1) Kursi taman

2) Paving block

3) Tempat sampah

4) Lampu taman

b. Material lunak

1) Rumput

2) Pohon

3) Bungga

4. Bantuk dan penampilan bangunan

Mengambil dari rumah suku adat yang ada di papua.

a. rumah suku asmat(jew), berada di daerah pesisir atau hilir sungai.

b. Rumah suku dani(honai), berada di daerah pegunungan

69
c. Rumah pohon(korowae), berada di pedalaman.

5. Pola tata massa dan lingkungan

a. Pola tata massa

1) Penampilan simbolis massa

2) Ruang yang terbentuk

3) Adaptasi lingkungan

4) Luas area tapak /site

5) Bangunan utama

b. Usulan tata massa

1) Zoning yang sudah ada

2) Efisensi ruang dan tanah

3) Pembntukan ruang luar

Altenatif pola tata massa

(a) Pola tata massa simetris

70
Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur

organisasi terpusat dan linier. Organisasi ini terdiri dari ruang

pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi linier

berkembang menurut arah jari-jarinya.

(b) Pola tata massa terpusat

Pola terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang

terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan

mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal

bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap:

• kebutuhan akan fungsi.

• menunjukkan kepentingan relatif.

• lingkungan sekitar.

• kondisi tapak.

(c) Pola tata massa linier

71
Bentuk organisasi simtris bersifat fleksibel dan dapat

menanggapi terhadap bermacam kondisi dan bentuk tapak.

 Penempatan ruang penting pada bagian tengah rangkaian.

 Penempatan ruang penting pada ujung rangkaian.

 Penempatan ruang penting pada titik-titik belok rangkaian.

 Penempatan ruang penting di luar organisasi.

6. Struktur

a. Atap

1) Genteng metal

Kelebihan :

 Pemasanganya mudah dan tidak memerlukan rangka

atap yang terlalu banyak,

 bentuknya yang variatif bisa dibuat sesuai kebutuhan,

bisa seperti genteng tanah liat, genteng sirap dan

sebagainya,

 Kemudian bobotnya yang sangat ringan serta efek bisa

memantulkan panas

72
 Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir

untuk mengecet ulang yang tentunya memerlukan biaya

tambahan.

 Teknologi baru yang membuat genteng tidak

menimbulkan panas dan tidak mudah terbakar.

 Menggunakan bahan anti pecah jadi lebih aman dari

kebocoran.

Kekurangan :

Ketika pemasangan jenis genteng ini digarapkan rapi ,

karena jika tidak rapi maka akan menggurangi keindahan

atap rumah Anda.

2) Seng

Kelebihan :

Jauh lebih murah dan ringan serta sering menjadi pilihan

utama sebagai atap untuk rumah di pedesaan dan bagi

kalangan masyarakat level bawah.

Kekurangan :

73
 penampilan yang lebar dan kurang atraktif serta

sifatnya yang menahan panas dan gampang berkarat

serta rusak.

 Akan Berisik jika terjadi hujan besar.

3) Sirap

74
Kelebihan:

 Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar,

ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat

alami.

 Membuat rumah terasa sejuk karena tidak

menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara

yang bagus bagi atap.

Kekurangan :

 Bahan susah didapatkan, harganya mahal,

pemasangannya susah, perawatan harus teratur dan

telaten.

(Sumber : dacore.id/2016/04/jenis-jenis-atap)

b. Dinding.

Dinding adalah suatu elemen bangunan yang dapat

memisahkan suatu ruangan.

1) Beton ringan

75
Kelebihan :

 Memiliki bobot yang ringan

 Memiliki ukuran dan kwalitas yang seragam sehingga

dapat menghasilkan dinding yang rapi.

 Pengangkutan lbih mudah di lakukan.

 Pengerjaan lebih cepat karena ukurannya lebih besar.

 Tidak perlu di gunakan plateran yang lebih tebal.

 Kuat tekan tinggi

 Mempuyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi

Kekurangan :

 Karena ukuran yang besar, sisa pemotongan yang lebih

besar.

 Harus menggunakan perekat khusus

 Diperlukan keahlian khusus untuk pemasangannya.

 Pengeringan yang lama, jika terkena air.

 Harga relatif lebih mahal di bandingkan dengan bata

merah.

2) Bata merah

76
Kelebihan :

 Mudah untuk di susun dan di pasang sehingga tidak

memerlukan keahlian terntentu.

 Mudah diangkut karena ukurannya yang kecil

 Harganya cukup murah

 Tidak memerlukan perekat khusus (cukup semen dan

pasir).

 Tahan panas sehingga melindungi bangunan lebih lama

dari api.

Kekurangan :

 Sulit membuat pasangan bata yang rapi.

 Bahannya adalah bahan yang menyerap panas saat

musim panas dan menyerap dingin saat musim dingin,

sehingga suhu ruangan di dalamnya tidak stabi

 Cenderung boros dalam menggunakan material perekat

 Bata merah adalah material yang cukup berat sehingga

menimbulkan beban lebih pada struktur bangunan

77
3) Kayu

78
Kelebihan :

 Kayu mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau

dibentuk sesuai keinginan.

 Kualitas kayu bisa dilihat secara visual.

 Kayu lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan.

 Dengan adanya bermacam jenis kayu, maka kayu

memiliki tekstur yang baik dan indah.

 Kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga

bisa mengapung dan sifat resonansinya.

 Kayu dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu),

dan bisa diolah untuk dijadikan bahan produk lainnya,

misal untuk bahan baku pembuatan kertas.

Kekurangan :

 Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi

kalau dalam kondisi kering.

 Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan.

79
 Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu

seperti rayap atau serangga lainnya.

 Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap

bentuk kayu.

 Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap

kelembaban.

(sumber:rumah.armina123.com/kelebihan-dan-

kekurangan-dinding-dari-dinding/)

c. Pondasi.

Pondasi merupakan struktur bawah yang menahan beban

dari atas bangunan.

1) Batu kali

80
Kelebihan :

 Pelaksanaan pondasi mudah

 Waktu pengerjaan pondasi cepat

 Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)

 Kekurangan :

 Batu belah di daerah tertentu sulit dicari

 Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila

sesuai kondisi pertama)

 Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk

rumah bertingkat.

2) Tapak (floor plat)

Kelebihan :

 Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya

 Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur

saja).

81
 Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot

plate lebih handal daripada pondasi batu belah.

Kekurangan :

 Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu

(Persiapan lebih lama).

 Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus

menunggu beton kering/ sesuai umur beton).

 Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.

 Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.

 Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus

selesai setelah dilakukan galian tanah.

4) Sumuran

Kelebihan :

 Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material

batu banyak dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan

tiang pancang.

82
 Tidak diperlukan alat berat.

 Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu.

 Kekurangan :

 Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat

di kontrol (Karena batu dan adukan dilempar/ dituang

dari atas)

 Pemakaian bahan boros.

 Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada

tulangan).

 Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan

karena susah dalam menggalinya.

(sumber: http://imagebali.net/detail-artikel/991-jenis-

jenis-pondasi-serta-kelebihan-dan-kekurangannya.php)

7. Kelengkapan bangunan dan sistem utilitas.

Kelengkapan bangunan terbagi atas beberapa bagian yaitu :

a. Jaringan kumunikasi

Sangat berperang penting dalam menentukan kelancaran

pada suatu bangunan.

1) Telepon

2) Intelkom

b. Sitem elektrikal

1) Perusahaan Listrik Negara (PLN)

2) Genset

83
c. Penanggulangan kebakaran

1) Pencegahan

2) Pemadaman

d. Penangkal petir

Bertujuan untuk menetralisir kekuatan arus yang

terjadi akbiat adanya petir.

e. Sistem utilitas

1) Jaringan air bersih

2) Jaringan air kotor

3) Pembuangan sampah

84

Anda mungkin juga menyukai