Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEHAMILAN

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas I


Dosen Pengampu : IbuNs. Nuryani, S.Kep.,M.Kep.,Sp. Mat

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Muhammad Dimas W. P (19216107)


2. Nayla Yusrotul Zahra (19216114)
3. Novitasari (19216120)
4. Nuraeni Putri (19216123)
5. Nur Nazla Muffidah (19216133)
6. Nurul Rezaini (19216125)
7. Pifi Muftika (19216130)
8. Ria Amelia (19216148)
9. Safrani (19216156)
10. Yogi Prayoga (19216209)

TINGKAT 2 C – S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI

Jl. Arya Santika No. 40 A, Bugel, Margasari, Karawaci Kota Tangerang

Telp : (021) 5572655 / 55725974 Fax : (021) 22252518

Website :www.stikesyatsi.ac.id

2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu dan semaksimal mungkin dalam tugas mata kuliahKeperawatan Maternitas I.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung, membantu, memberi masukan dan memfasilitasi
penyusunan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Diantaranya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya.
2. Ibu Dr. Ida Faridah, S.Kp., M.Kes., Selaku Ketua STIKes YatsiTangerang.
3. Ibu Ns. Febi Ratnasari, S.Kep., M.Kep., Selaku Kaprodi S1 Keperawatan.
4. Ibu Ns. Alfika Safitri, S.Kep Selaku Penanggung Jawab Tingkat 2 C Keperawatan.
5. Ibu Ns. Nuryani, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat Selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan
Maternitas I.
6. Orang Tua yang telah membantu pembuatan makalah ini dalam segi materil.
7. Teman-teman yang telah mendukung pembuatan makalah ini, dan Semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran,
kritik dan masukan sebagai penyempurnaan kedepannya agar lebih baik.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menambah wawasan kita dalam mempelajari Keperawatan Maternitas I.

Tangerang, 25 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kehamilan 3
B. Definisi Konsepsi 3
C. Definisi Perkembangan Janin 4
D. Anatomi dan Fisiologi Kehamilan 6
E. Nutrisi Pada Ibu Hamil 9
F. Nutrisi Pada Janin 11
G. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 19
B. Saran 19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu
menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang
normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga.
Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai pengalaman
yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya
sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu
menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang
normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga.
Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai pengalaman
yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya
sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Kehamilan adalah suatu proses alamiah yang melibatkan perubahan
fisiologis, anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal pada ibu hamil akan
mempengaruhi hampir semua sistem organ, termasuk rongga mulut (Muhsinah et
al., 2014).
Perubahan ini terkadang tidak kentara namun dapat menyebabkan
komplikasi yang berbahaya jika tindakan yang tidak tepat dilakukan selama
perawatan gigi. Secara fisiologis terjadi perubahan pada sistem kardiovaskular,
hematologi, pernafasan, gastrointestinal, genitourinari, endokrin, dan orofasial.
Perubahan oral meliputi gingivitis, hiperplasi gingiva, granuloma piogenik, dan
perubahan saliva. Peningkatan sirkulasi estrogen menyebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler, merupakan faktor predisposisi wanita hamil menderita
gingivitis dan hiperplasia gingiva (Kurien et al., 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kehamilan?
2. Apa Definisi Konsepsi?
3. Apakah Definisi Perkembangan Janin?
4. Jelaskan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan?
5. Apa Saja Nutrisi Pada Ibu Hamil?
6. Apa Saja Nutrisi Pada Janin?
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat dilihat dan diidentifikasi tentang Kehamilan dalam materi
Keperawatan Maternitas I, dan dapat digunakan sebagai penunjang proses
belajar dan mengajar khususnya untuk mahasiswa jurusan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui Definisi Kehamilan
2. Mengetahui Definisi Konsepsi
3. Mengetahui Definisi Perkembangan Janin
4. Memahami Anatomi dan Fisiologi Kehamilan
5. Mengetahui Nutrisi Pada Ibu Hamil
6. Mengetahui Nutrisi Pada Janin
7. Memahami Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan
sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan
nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013).
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14
minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan
trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli,2017).
Masa kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila dihitung
saat fertilisasi sehingga lahirnya bayi. Lamanya kehamilan normalnya adalah 40
minggu atau 10 bulan (sembilan bulan menurut kalender internasional).
Kehamilan terbagi menjadi tiga dimana trimester pertama berlangsung 12
minggu, trimester kedua dari minggu ke-13 sampai minggu ke-27, trimester ketiga
minggu ke-28 sampai minggu ke 40 (Prawiroharjo,2008:89).
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan) adalah
sekitar 280 sampai 300 hari. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan
pertama pertama (0 sampai 12 minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu), dan
triwulan ketiga (29 sampai 42 minggu). (Manuaba,dkk, 2010)
B. Definisi Konsepsi
Menurut Manuaba (2010:77-79), keseluruhan proses konsepsi berlangsung
seperti uraian dibawah ini:
a. Ovum yang dilepaskan dalamproses ovulasi, diliputi oleh karena radiata yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengan sitoplasma yang
disebut vitelus.
c. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pellusida. Nutrisi
dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang palimg luas yang
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di ampulla tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa
menyebar, masuk melalui kanallis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada
kavum uteri, terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma
sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan
menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama tiga hari di dalam genetalia
interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta

3
mengikis korona radiata dan zona pellusida dengan proses enzimatik:
hialuronise. Melalui “stomata”, spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala
spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar. Kedua
inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot.
C. Definisi Perkembangan Janin
Istilah pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang
berbeda, pertumbuhan diartikan dengan growt yang berorientasi pada aspek
fisik seperti berat badan pertumbuhan badan, bentuk tubuh, dan lain-lain,
sementara perkembangan diterjemahkan dari istilah developmental, yakni
perkembangan yang orientasinya pada faktor mental, kejiwaan, atau psikologi.
Walaupun kedua istilah tersebut berbeda, tetapi tetap memiliki keterkaitan
yang tidak bisa dipisahkan. Sebagai contoh ketidak terpisahan dari keduanya adalah
ketika bertambahnya umur seseorang, maka akan mempengaruhi sikap psikologi
yang ditimbulkannya. Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan selalu
bersama dalam konteks kehidupan manusia.
Para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan
manusia dimulai dari bertemunya sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Sel
sperma bergabung dengan sel telur (ovum) dan menghasilkan satu bentuk satu
sel yang telah dibuahi, yang disebut zygot, nutfah. sperma dan sel telur dibuat oleh
sel-sel perkembangbiakan yang disebut sel benih (germ cell). Sel-sel ini
mengandung 46 kromosom yang didapatkan dari sperma ayah dan ovum ibu
yang dibentuk menjadi 23 pasang. Setiap satu kromosom terdiri satu
kromosom ayah dan satu kromosom ibu.
Dalam pembuahan yang normal, ovum berada dalam salah satu tabung
falopi yang bergerak dari satu ovarium ke Rahim. Setelah satu sperma memasuki
ovum, permukaan ovum langsung berubah sehingga tidak ada lagi sperma yang
dapat masuk. Bila satu sperma telah menembus dinding ovum, mka inti sel saling
mendekat. Membaran yang mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti
bersatu. Semua itu memperkuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan
dan kehidupan manusia dimulai dari masa prenatal, yakni sejak terjadinya
pembuahan sel telur wanita dan sel sperma laki-laki dan terbentuknya zigot.
Tahapan Perkembangan Prenatal
Perkembangan prenatal dibagi menjadi tiga fase ; Germinal, Embrio, dan Janin.
a). Fase Germinal. Fase germinal adalah fase perkembangan prenatal yang
terjadi 2 minggu pertama setelah proses pembuahan. Hal ini termasuk
pembentukan telur yang telah dibuahi yang disebut zigot,pembelahan sel, dan
melekatnya zigot pada dinding uterus. Pembelahan sel yang cepat oleh zigot
merupakan tanda dimulainya fase germinal. Pada fase ini,sekelompok sel yang
disebut sebagai blasitosis,terdiri dari inti sel yang kemudian berkembang
menjadi embrio dan trofoplas,lapisan luar luar sel yang akan bertugas

4
mendukung dan menyuplai nutrisi pada embrio. Menempelnya zigot pada
dinding uterus akan terjadi pada 10-14 hari setelah proses pembuahan.
b). Fase embrio, yaitu bagian dari perkembangan sebelum kelahiran yang terjadi
dari 2-8 minggu sejak masa pembuahan. Selama fase embrio, kecepatan dalam
proses pembedaan sel semakin intensif,system pendukung pada sel mulai
terbentuk,dan organ tubuh mulai terlihat. Fase ini dimulai ketika blasitosis
mulai melekat pada dinding uterus. Kumpulan sel ini kemudian dapat disebut
sebagai embrio dan tiga lapisan pada sel. Endoderm embrio merupakan lapisan
dalam sel yang berkembang menjadi system percernaan dan pernapasan.
Mesoderm merupakan lapisan yang berada di bagian tengah yang akan
membentuk jaringan sirkulasi,tulang,otot,system ekskretosis dan system
reproduksi.
c). Fase Janin. Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2
bulan setelah proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7 bulan.
Pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan prosesnya yang luar
biasa. Perkembangan Otak adalah satu hal yang paling menakjubkan
dalam perkembangan prenatal. Saat bayi dilahirkan, mereka telah memiliki
kurang lebih 100 milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses
informasi di bagian sel di dalam otak. Selama perkembangan prenatal, neuron
bergerak ke tempat yang seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk
dasar otak manusia disusun pada 2 trisemester pertama pada masa
perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2 tahun pertama setelah
dilahirkan,ditandai dengan terhubung dan berfungsinya neuron.
Tiga Trisemester Perkembangan Prenatal
a. Trisemester Pertama (3 bulan pertama)
1. Pembuahan Minggu ke-4. Panjang kurang dari 0,25 cm Mulai terbentuk
saraf tulang belakang,sistem saraf,sistem gastrointestinal, jantung dan
paru-paru Kantong ketuban mulai membungkus bentuk awal dari tubuh
Dikenal dengan nama zigot.
2. Minggu ke-8. Panjang sekitar 2,5 cm Wajah mulai terbentuk dengan
mata,telinga,mulut dan tunas gigi yang belum sempurna Lengan dan
kaki mulai bergerak Otak mulai terbentuk Denyut jantung janin mulai
dapat dideteksi dengan ultrasound Memasuki masa yang disebut
embrio.
3. Minggu ke-12. Panjang mencapai 7,5 cm dan berat 1 ons Mulai dapat
menggerakkan lengan dengan kaki, jari tangan,dan jari kaki Sidik jari
mulai terbentuk Dapat tersenyum, merengut, menghisap dan menelan
Jenis kelamin dapat dibedakan Dapat buang air kecil.
b. Memasuki masa yang disebut janin Trisemester kedua (3 bulan kedua)
1. Minggu ke-16. Panjang mencapai 15 cm dan berat antara 4 hingga 7 ons

5
Denyut jantung kuat Kulit masih transparan Bulu-bulu halus (lanugo)
menutupi tubuh Kuku jari tangan dan kaki terbentuk Gerakan mulai
terkoordinasi,dapat berguling dalam cairan ketuban.
2. Minggu ke-20. Panjang mencapai 30cm dan berat 0,25 hingga 0,5 kg
Denyut jantung dapat didengar dengan stetoskop biasa Menghisap ibu
jari Cegukan Rambut,bulu mata,dan alis sudah ada.
3. Minggu ke-24. Panjang mencapai 35cm dan berat antara 0,5 hingga 0,75
kg Kulit mengeriput dan diterlapisi oleh lapisan pelindung (vernix
caseosa) Mata mulai terbuka Kotoran dikumpulkan di usus Genggaman
kuat c). Trisemester ketiga (3 bulan terakhir).
4. Minggu ke-28. Panjang mencapai 35 hingga 42,5 cm dan berat antara
1,25 hingga 1,5 kg Lemak tubih mulai bertambah Sangat aktif
Pernapasan belum sempurna.
5. Minggu ke-32. Panjang mencapai 41,25 hingga 45 cm. berat antara 2
hingga 2,5 kg Mempunyai periode tidur dan terbangun Merespon bunyi
Dapat mengambil posisi kelahiran Tulang tengkorak masih lunak dan
fleksibel Mineral besi tertumpuk di hati.
6. Minggu 36-38. Panjang mencapai 47,5 hingga 50 cm dan berat antara 3
hingga 3,75 kg Kerutan pada kulit berkurang Vernix caseosa tebal
Lanugo jauh berkurang Aktivitas berkurang Memperoleh imunitas dari
ibu
Perkembangan fase prenatal di atas juga dikembangkan oleh Elizabeth B.
Hurlock dan masih berfokus pada perkembangan fisik saja. Akan tetapi,
perkembangan psikis pada masa ini juga bisa dilihat. Diane E. Papalia Dkk
menyebutkan perkembangan psikis pada masa prenatal ini membagi ke dalam dua
aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek psikososial. Pada aspek kognitif kemampuan
untuk belajar, mengingat, dan merespon terhadap stimuli sensori mulai berkembang.
Dan perkembangan psikososial janin dapat merespon kepada suara ibu dan
mengembangkan rasa suka kepada suara tersebut.
D. Anatomi dan Fisiologi Kehamilan
A. Anatomi Kehamilan
a. Genetalia Externa
Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam
posisis litotomi yang berfungsi untuk coitus atau kopulasi (persetubuhan).
1. Mons veneris atau mons pubis
2. Labia mayora
3. Labia minor
4. Clitoris
5. Vestibulum (serambi)
6. Glandula vestibularis majora

6
7. Hymen
8. Urethra
b. Genetalia Interna
Suatu alat reproduksi yang berada di dalam, yang tidak dapat dilihat
kecuali dengan jalan pembedahan. Alat genetalia bagian dalam terdiri dari :
1. Vagina
Vagina mempunyai faal penting :
a. Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah
waktu haid dan secret dari uterus.
b. Sbagai alat persetubuhan.
c. Sebagai jalan lahir pada waktu partus.
2. Uterus
Uterus adalah organ otot berdinding tebal yang berfungsi sebagai
tempat implantasi ovum yang telah dibuahi dan juga sebagai tempat
perkembangan dan pemberian makanan kepada janin yang berada di
dalamnya.
Dinding rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu:
1. Endometrium: lapisan paling dalam yang tersusun atas jaringan epitel,
kelenjar, serta banyak pembuluh darah. Endometrium adalah lapisan
tempat menempel dan berkembangnya sel telur yang telah dibuahi.
2. Myometrium: lapisan tengah yang tersusun oleh jaringan otot polos,
memiliki fungsi untuk kontraksi dan relaksasi rahim.
3. Perimetrium: lapisan paling luar dari dinding uterus.
Ligamentum-ligamentum disekitar uterus ntara lain :
1. Ligamentum latum
2. Ligamentum cardinale
3. Ligamentum sacrouterima
4. Ligamentum rotundum
5. Ligamentum pubovesicale
B. Fisiologi Kehamilan
1. Fertilisasi
a. Ovum
1. Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis
2. Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus
haid dan akan habis jika sudah masuk mas menopause
3. Ovum mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium
4. Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulose dan zona
pellusida yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi
suatu kehamilan.

7
b. Sperma
1. Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut
spermtogenenis
2. Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum
dan tetap berproduksi meskipun pada lansia
3. Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari, rata-rata 3 hari.
4. Terdapat 100 juta sperma setiap militer air mani yang dihasilkan,
rata-rata 3cc tiap ejakulasi.
c. Fertilasi
Proses kehamilan dimulai dari fertilasi yaitu bertemunya sel telur dan sel
sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah di
daerah ampula tuba. Sebelumnya keduanya bertemu, maka akan terjadi
tiga fase, yaitu :
1. Tahap penembusan korona radiata
2. Penembusan zona pellusida
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
2. Konsepsi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah
dibuahi (pada stadium blastokista) ke dalam diding uterus pada awal
kehamilan. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel besar
yang banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan
mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya, terkadang saat nidasi terjadi
sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda hartaman). Umumnya nidasi
terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
3. Pertumbuan dan perkembagan hasil konsepsi
Sebelum lahir ke dunia, anak akan tumbuh dan berkembang di dalam
rahim ibu nya selama kurang lebih Sembilan bulan lamanya. Setiap bulan
janin mengalami proses pperkembangan yang berbeda-beda. Untuk dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, ibu membutuhkan asupan makanan
dengan gizi tertentu.
Perubahan pada sistem reproduksi Vagina dan Vulva
a. Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi
peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada vagina dan vulva.
Peningkatan vaskularisasi menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang
disebut dengan tanda Chadwick (Kumalasari, 2015:3)

8
b. Serviks Uteri Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft)
yang disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warna menjadi livid yang disebutdengan tanda
Chadwick (Mochtar, 1998:35 dalam Dewi dkk, 2011:91)
c. Uterus
1. Ukuran Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini memungkinkan bagi
adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim
membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot rahim, serabut-serabut
kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.
Jika penambahan ukura TFU per tiga jari (Sulistyawati, 2010:59).
Penyebab pembesaran uterus adalah peningkatan vaskularisasi dan
dilatasi pembuluh darah, hiperplasia dan hipertrofi, perkembangan
desidua (Kumalasari, 2015:4)
2. Berat Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir bulan (Sulistyawati, 2010:60).1.Posisi rahim dalam
kehamilana. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau
retrofleksib.Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga
pelvisc. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hatid.Pada ibu hamil, Rahim
biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
(Sulistyawati, 2010:60).
d. Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih
terdapat korpus luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Setelah
plasenta terbentuk korpus luteum graviditatum mengecil dan korpus luteum
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron (Kumalasari, 2015:5)
E. Nutrisi Pada Ibu Hamil
Kebutuhan setiap jenis nutrisi di masa kehamilan tentu berbeda dengan
kebutuhan nutrisi saat tidak hamil. Pada masa kehamilan, perlu adanya tambahan
300 kalori terutama di trismester kedua dan ketiga. Kebutuhan harian ibu hamil
adalah kalsium sebanyak 1000-1200 miligram, folat sebanyak 600-800 mikrogram,
dan zat besi sebanyak 27 miligram.
Berikut daftar kandungan nutrisi yang dibutuhkan di masa kehamilan:
1. Protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sel
atau jaringan, termasuk sel otak pada janin. Protein juga membantu
pertumbuhan jaringan payudara ibu hamil, serta berperan penting dalam
meningkatkan suplai darah dalam tubuh. Para ahli merekomendasikan 75
sampai 100 gram protein per hari. Adapun sumber protein terbaik untuk ibu

9
hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, boga bahari, daging ayam, daging
domba, tahu, dan kacang-kacangan (kacang merah, kacang polong).
2. Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting bagi ibu
hamil. Makanan sumber karbohidrat terbaik yang bisa Anda konsumsi antara
lain nasi, kentang, sereal, pasta, sayuran dan buah.
3. Kalsium. Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna
untuk membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium membantu tubuh
mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan kontraksi otot. Kebutuhan
kalsium harian sekitar 1000 miligram selama kehamilan. Sumber kalsium
terbaik ada di susu, keju, yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.
4. Folat. Kandungan nutrisi yang dikenal sebagai asam folat ini berperan penting
dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf pada janin
yang memengaruhi otak serta sumsum tulang belakang janin. Contoh cacat lahir
lainnya seperti spina bifida dan anencephaly. Kebutuhan asam folat harian di
masa kehamilan adalah 600 sampai 800 mikrogram. Adapun sumber asam folat
bisa Anda dapatkan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah
jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
5. Zat Besi.  Zat besi membantu meningkatkan volume darah dan mencegah
anemia. Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram.
Sumber zat besi bisa didapatkan pada lobak, sayuran hijau seperti bayam,
selada, kubis, biji-bijian, roti, sereal, dan havermut. Kandungan zat besi pada
daging sapi dan boga bahari juga baik untuk gizi ibu hamil.
Hal-hal yang dapat membuat pemberian nutrisi dan gizi mengalami
kekurangan ataupun kelebihan nutrisi pada ibu hamil :
1. Budaya yang dapat membuat pemberian nutrisi dan gizi tersebut kurang pada
bayi tersebut dan lebih percaya terhadap budaya dibandingkan menyangkut
dengan kesehatan.
2. Ekonomi yang berskala kebawah dapat menyebabkan kurangnya nutrisi dan gizi
sehingga para ibu hamil kekurangan dalam pemberian nutrisi dan gizi
3. Berlebihnya aktifitas pada ibu hamil dapat menyebabkan melemahnya ibu hamil
tersebut maka aktifitas pada ibu hamil harus dikurangin. Berjalan kaki
berlebihan pada ibu hamil dapat menyebabkan pembengkakann pada kaki ibu
hail tersebut.
4. Tingkat pengetahuan tentang pemberian nutrisi dan gizi pada ibu hamil sangat
penting diketahui karena nutrisi dan gizi pada ibu hamil tersebut harus diketahui
kandungan-kandungan pada ibu hamil tersebut. Perntingnya pengetahuan sangat
penting agar bayi dan ibu hamil dapat sehat.
5. Penyuluhan tentang kesehatan harus lebih banyak diikuti yang diadakan oleh
petugas- petugas kesehatan dalam memberikan informasi tentang hal-hal yang

10
harus diperhatikan dalam perkembangan bayi yang terdapat dalam ibu hamil
tersebut.

F. Nutrisi Pada Janin


Perjalanan kehamilan itu sendiri cukup panjang, yaitu 40 minggu, atau
sekitar 9-10 bulan. Trimester pertama kehamilan terjadi sejak pembuahan sel telur
oleh sperma hingga minggu ke-23. Trimester kedua dimulai sejak minggu ke-13
hingga minggu ke-27. Trimester ketiga dimulai sejak minggu ke-28 hingga minggu
ke-40.
a. Pada trimester pertama, terjadi proses yang sangat penting, yaitu organogenesis
atau pembentukan organ janin. Inilah alasan mengapa ibu hamil harus benar-
benar peduli dengan asupan nutrisinya.
Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Pertama :
1. Asupan asam folat minimal 400 mikrogram
Jumlah tersebut penting untuk pembentukan saraf janin. Kekurangan asam
folat dapat menyebabkan kelainan bawaan lahir, yaitu spina bifida. Sumber
asam folat termasuk hati ayam, kuning telur, bayam, kacang-kacangan,
brokoli, dan masih banyak lagi.
2. Vitamin B6 untuk mengurangi rasa mual pada ibu yang alami mual dan
muntah
Mual dan muntah biasanya terjadi akibat perubahan hormon yang terjadi
saat kehamilan awal. Pada kasus yang parah, ibu hamil tak bisa makan sama
sekali, dan jika tak tertangani ini sangat membahayakan janin. Makanan
yang diketahui kaya akan vitamin B6 adalah pisang, nasi merah, ikan
salmon, hingga kacang-kacangan. Jika diperlukan, ibu hamil bisa
mengonsumsi suplemen vitamin B6 agar asupan nutrisi tetap terjaga.
3. Memenuhi kebutuhan zat besi agar terhindar dari anemia
Anemia atau kurang darah meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat
badan lahir bayi rendah, dan depresi ibu setelah melahirkan. Contoh
makanan yang kaya akan zat besi adalah daging merah, kacang-kacangan,
serta sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
4. Hindari minum minuman beralkohol
Konsumsi alkohol dapat mengganggu perkembangan otak janin. Alkohol
sebaiknya dihindari selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.
Minum alkohol pada trimester pertama dapat menyebabkan berat badan lahir
bayi rendah, kelahiran prematur, preeklamsia, dan juga kelainan bawaan
lahir yang disebut dengan fetal alcohol syndrome
b. Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Kedua

11
Pada trimester kedua, mual dan muntah biasanya sudah tidak ada atau
tidak separah trimester pertama. Pada tahap ini, organ-organ janin semakin
matang, tulangnya pun lebih kuat. Sehingga, biasanya ibu hamil bisa merasakan
gerakan janin dari usia minggu ke-18 dan minggu ke-20.
Berikut adalah tips nutrisi untuk trimester kedua:
1. Memenuhi asupan kalsium dan vitamin D
Kalsium diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tulang dan gigi janin,
sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium ke
tubuh. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.000 mg, sedangkan vitamin D
sebanyak 4.000 IU. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan suplemen atau
makanan seperti susu, keju, yoghurt, telur, kentang, dan sayuran berdaun
hijau.
2. Pentingnya asam lemak omega-3
Omega-3 penting untuk perkembangan otak, saraf, dan penglihatan janin.
Selain dari suplemen, asam lemak omega-3 juga dapat diperoleh dari
makanan seperti ikan salmon, tuna, udang, kepiting, telur, minyak kedelai,
minyak kanola, dan kacang walnut.
c. Kebutuhan Nutrisi pada Trimester Ketiga
Pada trimester akhir ini, terjadi pematangan janin. Pemenuhan nutrisi
pada masa ini tak hanya penting untuk janin, tetapi juga untuk sang ibu agar
dapat melewati proses persalinan.
Nutrisi yang dibutuhkan pada trimester ini adalah:
1. Makanan tinggi karbohidrat
Pada masa ini, ibu hamil butuh energi tinggi, yang mana kebutuhan akan
karbohidrat adalah 2.200 kalori. Sumber karbohidrat yang disarankan adalah
nasi, kentang, roti gandum, dan oatmeal.
2. Protein tak boleh dilewatkan
Protein juga bisa menjadi sumber energi dan pembentuk sistem kekebalan
tubuh. Sumber protein yang baik adalah daging merah, daging ayam, telur,
susu, tahu, dan tempe.
3. Vitamin K
Vitamin ini dapat membantu proses pembekuan darah pascapersalinan.
Makanan yang diketahui tinggi akan vitamin K adalah melon, roti gandum,
kacang hijau, dan pasta.
G. Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada Ibu Hamil
a. Pengkajian
a) Anamnesa
Pengkajian pada pasien dengan kasus hipertensi dalam kehamilan
meliputi :

12
1. Identitas umum ibu, seperti : Nama, tempat tanggal
lahir/umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agama, dan
alamat rumah.
2. Data Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang :
Biasanya ibu akan mengalami : Sakit kepala di daerah
frontal, terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium, bisa
terjadi gangguan visus, mual dan muntah, tidak nafsu
makan, bisa terjadi gangguan serebral, bisa terjadi
edema pada wajah dan ekstremitas, tengkuk terasa
berat, dan terjadi kenaikan berat 1 kg/minggu.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya akan ditemukan riwayat : Kemungkinan ibu
menderita penyakit hipertensi pada kehamilan
sebelumnya, kemungkinan ibu mempunyai riwayat
preeklamsia dan eklamsia pada kehamilan terdahulu,
biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas, ibu
mungkin pernah menderita gagal ginjal kronis.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat kehamilan dengan
hipertensi dalam keluarga.
3. Riwayat Perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah di bawah usia 20
tahun atau di atas 35 tahun.
4. Riwayat Obsteri
Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling sering terjadi
pada ibu hamil primigravida, kehamilan ganda, hidramnion,
dan molahidatidosa dan semakin tua usia kehamilan.
(Prawirohardjo, 2013).
b) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi
akan mengalami kelemahan.
 Tekanan Darah : Pada ibu hamil dengan
hipertensi akan ditemukan tekanan darah sistol diatas
140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg.
 Nadi : Biasanya pada ibu hamil
dengan hipertensi akan ditemukan denyut nadi yang
meningkat, bahkan pada ibu yang mengalami
eklamsia akan ditemukan nadi yang semakin cepat.

13
 Nafas : Biasanya pada ibu hamil
dengan hipertensi akan ditemukan nafas pendek, dan
pada ibu yang mengalami eklamsia akan terdengar
bunyi nafas yang berisik dan ngorok.
 Suhu : Ibu hamil yang mengalami
hipertensi dalam kehamilan biasanya tidak ada
gangguan pada suhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut
mengalami eklamsia maka akan terjadi peningkatan
suhu.
 Berat Badan : Biasanya akan terjadi
peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg/minggu, dan
pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia akan
terjadi peningkatan BB lebih dari 1 kg/minggu atau
sebanyak 3 kg dalam 1 bulan.
 Kepala : Biasanya ibu hamil akan
ditemukan kepala yang berketombe dan kurang bersih
dan pada ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami
sakit kepala.
 Wajah : Biasanya pada ibu hamil yang
mengalami preklampsia/eklampsia wajah tampak
edema.
 Mata : Biasanya ibu hamil dengan
hipertensi akan ditemukan konjungtiva sub anemis,
dan bisa juga ditemukan edema pada palvebra. Pada
ibu hamil yang mengalami preeklampsia atau
eklampsia biasanya akan terjadi gangguan penglihat
yaitu penglihatan kabur.
 Hidung : Biasanya pada ibu hamil tidak
ditemukan gangguan
 Bibir : Biasanya akan ditemukan
mukosa bibir lembab
 Mulut : Biasanya terjadi
pembengkakan vaskuler pada gusi, menyebabkan
kondisi gusi menjadi hiperemik dan lunak, sehingga
gusi bisa mengalami pembengkakan dan perdarahan
 Leher : Biasanya akan ditemukan
pembesaran pada kelenjer tiroid.
2. Thorax
 Paru-paru : Biasanya akan terjadi peningkatan
respirasi, edema paru dan napas pendek

14
 Jantung : Pada ibu hamil biasanya akan terjadi
palpitasi jantung, pada ibu yang mengalami hipertensi
dalam kehamilan, khususnya pada ibu yang
mengalami preeklampsia berat akan terjadi
dekompensasi jantung.

3. Payudara : Biasanya akan ditemukan payudara


membesar, lebih padat dan lebih keras, puting menonjol dan
areola menghitam dan membesar dari 3 cm menjadi 5 cm
sampai 6 cm, permukaan pembuluh darah menjadi lebih
terlihat.
4. Abdomen : Pada ibu hamil akan ditemukan
umbilikus menonjol keluar, dan membentuk suatu area
berwarna gelap di dinding abdomen, serta akan ditemukan
linea alba dan linea nigra. Pada ibu hamil dengan hipertensi
biasanya akan ditemukan nyeri pada daerah epigastrum, dan
akan terjadi anoreksia, mual dan muntah
5. Pemeriksaan janin : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi
bisa terjadi bunnyi jantung janin yang tidak teratur dan
gerakan janin yang melemah (Mitayani, 2011).
6. Ekstermitas : Pada ibu yang mengalami hipertensi
dalam kehamilan bisa ditemukan edema pada kaki dan tangan
juga pada jari-jari.
7. Sistem persarafan : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi
bisa ditemukan hiper refleksia, klonus pada kaki
8. Genitourinaria : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi
akan didapatkan oliguria dan proteinuria, yaitu pada ibu hami
dengan preeklampsia (Reeder, 2011; Mitayani, 2011).
c) Pemeriksaan Penunjang
Mitayani (2011), mengatakan beberapa pemeriksaan penunjang
hipertensi dalam kehamilan yang dapat dilakukan adalah :
1) Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
 Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau
kadar normal untuk wanita hamil adalah
12-14 gr%)
 Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43
vol%)
 Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450
ribu/mm3

15
 Urinalisis Untuk menentukan apakah ibu hamil
dengan hipertensi tersebut mengalami proteinuria
atau tidak. Biasanya pada ibu hipertensi ringan
tidak ditemukan protein dalam urin.
 Pemeriksaan fungsi hati
 Bilirubin meningkat (N=< 1 mg/ dl) 2)
 LDH (Laktat dehidrogenase) meningkat 3)
 Aspartat aminomtransferase (AST) > 60
ul. 4)
 Serum glutamat pirufat transaminase
(SGPT) meningkat (N: 15-45 u/ml). 5)
 Serum glutamat oxaloacetic trasaminase
(SGOT) meningkat (N: < 31 u/l). 6)
 Total protein serum normal (N: 6,7-8,7
g/dl).
 Tes kimia darah Asam urat meningkat (N: 2,4-2,7
mg/ dl).
2) Radiologi
 Ultrasonografi : bisa ditemukan retardasi
pertumbuhan janin intrauterus, pernapasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan
volume cairan ketuban sedikit
 Kardiotografi Diketahui denyut jantung janin
lemah
3) Data sosial ekonomi Hipertensi pada ibu hamil biasanya
lebih banyak terjadi pada wanita dengan golongan
ekonomi rendah, karena mereka kurang mengonsumsi
makanan yang mengandung protein dan juga melakukan
perawatan antenatal yang teratur.
4) Data Psikologis Biasanya ibu yang mengalami hipertensi
dalam kehamilan berada dalam kondisi yang labil dan
mudah marah, ibu merasa khawatir akan keadaan dirinya
dan keadaan janin dalam kandungannya, dia takut
anaknya nanti lahir cacat ataupun meninggal dunia,
sehingga ia takut untuk melahirkan (Prawihardjo, 2013).
b. Kemungkinan Diagnosis Keperawatan
Purwaningsih dan Fatmawati (2010); Reeder dkk (2011), menyebutkan
beberapa kemungkinan diagnosa yang terjadi pada ibu hamil dengan
hipertensi diantaranya adalah:
a) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi

16
b) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
kurang suplai oksigen ke jaringan
c) Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis
d) Resiko cedera dengan faktor resiko internal (disfungsi integrasi
sensori)
e) Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
f) Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
g) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
c. Diagnosis Keperawatan

Implementasi adalah suatu proses pelakasanaan terapi keperawatan keluarga

yang berbentuk intervensi mandiri atau kolaborasi melalui pemanfaatan

sumber-sumber yang dimiliki keluarga. Implementasi di prioritaskan sesuai

dengan kemampuan keluarga dan sumber yang dimiliki oleh keluarga

(Sudiharto, 2007).

Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi rencana

intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber di dalam keluarga dan

memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga di didik untuk

dapat menilai potensi yang di miliki mereka dan mengembangkannya

melalui implementasi yang bersifat memampukan keluarga untuk mengenal

masalah kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan

kesehatan yang dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai

kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap

anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat

(Sudiharto, 2007).

Sedangkan menurut (Padila, 2012) tindakan perawatan terhadap keluarga

mencakup dapat berupa :

1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah

dan kebutuhan kesehatan, dengan cara :

1) Memberikan informasi : penyuluhan atau konseling

2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

17
3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

dengan cara :

1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan.

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit :

1) Mendemontrasikan cara perawatan

2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah

3) Mengawasi keluarga melakukan tindakan perawatan.

4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan

dengan cara :

1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

dengan cara :

1) Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dalam lingkungan

keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

d. . Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah suatu proses menilai diagnosis

keperawatan keluarga yang teratasi, teratasi sebagian, atau timbul masalah

baru. Melalui kegiatan evaluasi, perawat dapat menilai pencapaian tujuan

yang di harapkan dan tujuan yang telah di capai oleh keluarga. Bila tercapai

sebagian atau timbul masalah keperawatan baru, kita perlu melakukan

18
pengkajian lebih lanjut, memodifikasi rencana, atau mengganti dengan

rencana yang lebih sesuai dengan kemampuan keluarga (Sudiharto, 2007).

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai

keberhasilan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga

memiliki produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota

keluarga (Sudiharto, 2007).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Kehamilan adalah suatu proses alamiah yang melibatkan perubahan
fisiologis, anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal pada ibu hamil akan
mempengaruhi hampir semua sistem organ, termasuk rongga mulut (Muhsinah et
al., 2014). Perubahan ini terkadang tidak kentara namun dapat menyebabkan
komplikasi yang berbahaya jika tindakan yang tidak tepat dilakukan selama
perawatan gigi. Secara fisiologis terjadi perubahan pada sistem kardiovaskular,
hematologi, pernafasan, gastrointestinal, genitourinari, endokrin, dan orofasial.
Perubahan oral meliputi gingivitis, hiperplasi gingiva, granuloma piogenik, dan
perubahan saliva. Peningkatan sirkulasi estrogen menyebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler, merupakan faktor predisposisi wanita hamil menderita
gingivitis dan hiperplasia gingiva (Kurien et al., 2013).

B. Saran
1. Untuk Pembaca
Agar dapat memberikan kritikan serta masukan pada makalah yang telah kami
buat.
2. Untuk Mahasiswa

19
Agar dapat mengetahui tentang materi Kehamilan dalam Keperawatan
Maternitas I, serta dpat memahami nya dalam kehidupan sehri-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Allvanialisa Ikalor, ‘Pertumbuhan dan Perkembangan, Oleh: Allvanialista Ikalor,


Journal, 7 (2013), 1–6.
Ishak.,Saniman.,& Beni, A .(2015). Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Dalam
Pemilihan Gizi Ibu Hamil. Jurnal Saintikom. Vol.14
Rinda, D .,Rimbawan.(2016). Pengetahuan, Persepsi, Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap
Klaim Gizi Kaitannya Dengan Keputusan Pembelian Produk Susu Ibu Hamil.J.Gizi
Pangan. Vol.9
Yulia, Hasni. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. KTI : Poltekkes Kemenkes
Padang.

20

Anda mungkin juga menyukai