1. Setiap penerimaan pasien baru dilakukan skrining melalui
evaluasi visual atau pengamatan,psikilogi dan laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya. 2. Pasien diterima sebagai layanan rawat jalan berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan yang teridentifikasi dan di sesuaikan dengan sumber daya rumah sakit 3. Pasien diterima sebagai layanan rawat inap berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan yang teridentifikasi dan disesuaikan dengan sumber daya rumah sakit. 4. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendadak atau segera di berikan prioritas untuk asesment pengobatan. 5. Rumah sakit menggunakan proses triase berbasis bukti untuk memprioitaskan pasien sesuai kegawatannya. 6. Pasien emergensi diperiksa dan distabilisasi sesuai kemampuan rumah sakit sebelum di tranfer. 7. Rumah sakit memberikan informasi mengenai prosedur obserasi yang harus di lakukan. 8. Rumah sakit tetap melakukan penanganan meskipun tempat tidur tidak tersedia. 9. Rumah sakit memperhatikan kebutuhan klinik pasien pada waktu menunggu atau penundaan untuk pelayanan diagnosis dan pengobatan. 10. Rumah sakit berusaha mengurangi kendala fisik,bahasa dan budaya serta penghalang lainnya dalam memberikan pelayanan. 11. Penerimaan atau tranfer pasien ke instalasi perawatan instensif atau dari instalasi perawatan intensif maupun pelayanan khusus ditentukan dengan kriteria yang telah ditetapkan. 12. Setiap pemindahan pasien antar ruangan menggunakan formulir catatan perpindahan pasien antar ruangan. 13. Rumah sakit menetapkan individu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi pelayanan pada pasien dengan kasus yang komplek (Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager). 14. Semua fase pelayanan, ada staf yang berkompeten sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien (Dokter Penanggung Jawab Pasien). 15. Pasien yang di rujuk atas indikasi, pasien yang tidak dapat di tangani oleh rumah sakit mulyasari dengan kasus tertentu.