Anda di halaman 1dari 1

Amanda Gracia Gabriella

2111166305
Program B Keperawatan
Tugas Ilmu Dasar Keperawatan
1. Bagaimana mekanisme penghantaran impuls melalui sel saraf
Impuls merupakan rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat pada serabut saraf.
Mekanisme penghantaran impuls terjadi secara konduksi yang melibatkan pompa ion Na + dan
K+. Mekanisme ini dapat terjadi karena membran sel saraf bersifat semipermiabel, artinya dapat
dilewati oleh ion-ion tertentu.
Adapun mekanisme penghantaran impuls ini, dimulai karena permukaan luarnya bermuatan
positif dan bagian dalamnya bermuatan negative. Apabila saraf mendapat rangsangan akan
terjadi perubahan muatan. Adanya polarisasi atau perbedaan muatan di dalam dan luar sel saraf
terjadi karena perbedaan penyebaran ion pada kedua sisi membran. Konsentrasi ion Na + di luar
sel saraf lebih banyak dibandingkan di dalam saraf, sedangkan konsentrasi ion K + di dalam sel
saraf lebih banyak dibandingkan diluar sel saraf.
Oleh karena itu, ketika datang rangsangan yang kuat, permeabilitas sel terhadap ion
Na+ meningkat sehingga Na+ yang berada di luar sel masuk ke dalam sel saraf. Akibatnya muatan
dalam sel saraf berubah menjadi positif. Kondisi ini disebut depolarisasi. Proses ini terus terjadi
hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson atau
disebut sebagai potensial aksi.
Disamping itu, ketika ion Na+ masuk ke dalam sel saraf, ion K+ dengan cepat di transport ke luar
sel saraf, akibatnya potensial membran dalam sel saraf berubah kembali menjadi negative. Tahap
ini disebut repolarisasi, dimana repolarisasi menyebabkan sel saraf kembali menuju ke keadaan
istirahat dan siap untuk menerima rangsangan berikutnya.
Jika repolarisasi terjadi secara berlebihan maka potensial membran dalam sel saraf menjadi
sangat negatif dan kondisi ini disebut hiperpolarisasi, yaitu kondisi dimana impuls tidak dapat
melewati neuron disebut sebagai perioda refraktori.
Terjadinya potensial aksi menyebabkan impuls sampai di bagian sinapsis, yaitu titik pertemuan
antara sel saraf dengan sel saraf lainnya. Impuls saraf akan merangsang pengeluaran suatu
molekul yang disebut sebagai neurotransmitter yang disimpan dalam suatu vesikal.
Ketika impuls sampai ke bonggol sinaps, gerbang ion Ca2+ akan terbuka sehingga ion Ca2+ masuk
ke dalam sel saraf. Ion Ca2+ akan merangsang dikeluarkannya neurotransmitter ke dalam celah
sinaps. Neurotransmitter akan berikatan dengan reseptor yang terdapat di membran postsinapsis.
Akibatnya gerbang ion Na+ dan K+ akan terbuka dan potensial aksi akan merambat ke sel saraf
berikutnya.
Salah satu contoh neurotransmitter adalah asetilikolin. Enzim asetilikolinesterase mampu
menghidrolisis asetikolin menjadi asetat dan kolin sehingga rangsangan tidak terjadi secara terus
menerus.

Anda mungkin juga menyukai