SEPEDA MOTOR
(C3) KELAS XII
Penulis :
Evan Kusumawardhana, S.Pd., M.T.
Wahyu Aprilianto, S.Pd
Zainal Fanani, S.Pd
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
vi + 176 halaman
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun tanpa izin te
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran
untuk SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas XII untuk
mempelajari dan memperdalam materi Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor. Selain itu,
buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia
di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
Kata Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info,
Rangkuman, Uji Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan
bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke
pembahasan secara khusus.
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi
bacaan yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk diri sendiri dan lingkungan.
Akhirnya, semoga buku pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor SMK/MAK
Kelas XII ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh
pengetahuan.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
iii
Daftar Isi
1 Kepala Silinder
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis gangguan pada kepala silinder dan kelengkapannya
4.11 Memperbaiki kepala silinder dan kelengkapannya.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu untuk menganalisis gangguan pada kepala silinder dan kelengkapannya
Melalui kegiatan praktik peserta didik mampu memperbaiki kepala silinder dan kelengkapannya sesuai prosedur
Peta Konsep
Kepala Silinder
Materi Pembelajaran
Kepala Silinder merupakan rumah bagi mekanisme katup dan dudukan bagi busi.
Katup merupakan salah satu komponen yang terdapat pada juga sepeda motor namun
hanya mesin yang bertype mesin 4 tak saja yang memiliki katup. Untuk mesin dengan
type selain 4 tak yaitu mesin 2 tak umumnya tidak memiliki katup.
Tugas katup untuk membuka dan menutup saluran pada ruang bakar. Setiap
silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan penutupan
kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam (cam shaft) atau
sebuah batang penekan yang disebut (push rod).
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang
silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses
pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang
tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses
pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada
saat pembakaran gas berlangsung. Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah
menghantarkan panas. Katup menerima
panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik dan turun, sehingga
memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya katup tahan terhadap panas
dan gesekan.
Katup masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom) dan
disebut“poppet valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran, dengan demikian
katup mengalami pemuaian yang tidak merata yang akan berakibat dapat mengurangi
efektivitas kerapatan pada dudukan katup. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya
lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga menerima
tekanan panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan mengurangi
efektivitas kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan katup mudah terjadi
keausan.
Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran (clearence) antara stem katup dan kepala
stem dibuat lebih besar. Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat
dilihat pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari pada
katup buang.
Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat dilihat pada diameter
keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari pada katup buang.
Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting, karena ia harus tetap bekerja
baik, walaupun temperaturnya berubah-ubah. Bidang atas kepala katup ini disebut tameng.
Bentuknya ada yang cekung dan ada yang cembung. Tameng cekung disebut
tameng terompet dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan tameng
cembung dipakai sebagai katup buang karena kekuatannya yang lebih tinggi.
Pada katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-pegas katup ditugaskan untuk
menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit menjauhi ujung batang katup.
A. Kepala Silinder
1. Fungsi Kepala
Silinder Fungsinya
adalah:
2. Sebagai penutup blok silinder bagian atas
a. Sebagai ruang bakar
b. Sebagai dudukan katup isap dan buang, busi, poros cam, serta saluran
pendingin dan oli
3. Jenis Kepala Silinder Sepeda motor
a. Jenis Besi Tuang
Mempunyai konstruksi kokoh dengan kekuatan tekan tinggi sehingga dapat
meredam getaran dan suara serta pemuaian yang terjadi relatif kecil, tetapi
bobotnya berat dan jika terjadi keretakan sulit untuk diperbaiki. Biasanya
digunakan pada sepeda motor dan motor tipe lama.
b. Jenis Paduan Aluminium
Mempunyai konstruksi yang kokoh dan ringan namun dapat memindahkan
panas dengan baik sehingga mampu mengurangi knocking, tetapi
pemuaiannya besar sehingga harus diimbangi dengan dudukan komponen dari
logam yang baik untuk mengatasi keausan. Saat ini banyak digunakan hampir
semua jenis sepeda motor terutama dengan mesin berteknologi tinggi.
Akibat pemakaian motor yang lama dan perawatan yang kurang maksimal maka
akan terjadi keausan dan kerusakan pada komponen kepala silinder, beberapa hal
dapat menyebabkan kerusakan komponen kepala silinder menjadi lebih cepat yaitu:
1. Overheating
Overheating atau panas yang berlebihan akibat daya dan efisiensi motor berlebih akan
membuat kerusakan pada kepala silinder, overheating disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain:
a. Tekanan kompresi terlalu tinggi (akibat penyelepan kepala silinder yang
berlebihan, atau tanpa menggunakan paking kepala silinder).
b. Sistem pendinginan terganggu (sirip pendingin kotor, pompa air rusak,
radiator buntu/tersumbat, termostat macet, tutup radiator macet, kipas
pendingin radiator macet/tidak berfungsi, dan sebagainya).
c. Saat pengapian terlalu awal/maju.
d. Pemakaian bahan bakar terlalu irit/hemat (salah penyetelan sistem bahan bakar
karburator).
e. Sistem pelumasan yang terganggu (mengakibatkan gesekan yang berat, di
samping menyebabkan overheating juga membuat kerusakan komponen).
2. Kekurangan minyak pelumas
Kekurangan minyak pelumas mesin dapat meningkatkan gesekan antar komponen
sepeda motor yang terutama yang bergerak berputar dengan kecepatan tinggi,
jika hal ini dibiarkan maka akan menyebabkan keausan yang lebih cepat bahkan
dapat menyebabkan kerusakan parah pada silinder akibat terkena goresan dengan
ring piston sehingga mesin macet dan rusak.
3. Adanya benda asing masuk ke ruang bakar
4. Pengencangan baut kepala silinder diluar batas moment pengencangan
5. Salah pemakaian dan pemasangan busi (tidak sesuai alur busi)
Selain itu, kerusakan secara fisik yang dilihat dari kerusakan kepala silinder adalah:
a. Adanya kebocoran oli
Oli keluar dari kepala silinder, ditandai dengan banyaknya debu yang bercampur
oli yang menempel pada bagian tertentu, misal pada sambungan paking
kepala silinder, penutup katup/dek katup.
Penyebab: paking kepala silinder rusak, sil oli rusak, kepala silinder tidak
rata/ melengkung.
b. Adanya kebocoran kompresi.
Kasus sama seperti adanya kebocoran oli, dan kasus ini diiringi dengan adanya
pengurangan daya motor, pemakaian bahan bakar yang boros, terdengar
suara desis dari bagian paking kepala silinder.
Penyebab: paking kepala silinder rusak, kepala silinder tidak rata/melengkung.
c. Kebocoran exhaust manipol
Terdengar suara bising dan diiringi kebocoran gas buang yang keluar dari
exhaust
manipol.
Penyebab: paking exhaust rusak, pengikatan baut tidak kencang, kerusakan baut
dan mur pengikat exhaust manipol.
d. Adanya kebocoran air pendingin (motor dengan pendinginan air)
Penyebab: terjadi kerusakan paking kepala silinder atau adanya keretakan pada
bagian yang airnya merembes/bocor.
e. Kerusakan katup dan kelengkapan
Biasanya terjadi kebocoran katup dengan dudukannya ditandai dengan
penurunan daya motor dan pemakaian bahan bakar yang boros, sedangkan
untuk kebocoran sil katup dan keausan bushing katup dengan batang katup
ditandai dengan adanya asap kebiruan bersama gas buang (oli terbakar).
Sedangkan untuk mengetahui kerusakan kepala silinder secara spesifik adalah
dengan melakukan pemeriksaan dan pengukuran kepala silinder motor.
1. Pemeriksaan Kondisi Kepala Silinder dengan Kompresi Tester
Pemeriksaan menggunakan kompresi tester bertujuan untuk memastikan
kerusakan kepala silinder secara spesifik khususnya berkaitan dengan tekanan
kompresi yang rendah.
Langkah pemeriksaan:
a. Posisikan sepeda motor dengan mendatar
b. Panaskan mesin sampai suhu operasi normal
c. Lepaskan busi
d. Pasang kompresi tester pada lubang busi
Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke dalam
silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.
Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain:
1. Mekanisme katup dengan poros CAM di bawah/Side Valve
2. Mekanisme katup dengan poros CAM di atas yaitu tipe SOHC (Singel Over
Head Camshaft) dan tipe DOHC (Double Over Head Camshaft)
3. Komponen utama mekanisme katup adalah:
a. Katup berfungsi membuka dan saluran, baik saluran masuk (disebut katup
masuk) maupun saluran buang (disebut katup buang).
b. Poros cam berfungsi sebagai penggerak katup baik secara langsung
atau melalui rosker arm.
4. Rantai penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor adalah
penggerak jenis rantai,
5. Jenis tensioner antara lain:
a. Tipe setelan manual (manual adjustment)
b. Tipe setelan otomatis (automatic adjustment)
c. Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)
Akibat pemakaian yang lama maka celah katup perlu disetel kembali. Daun katup
dan dudukannya harus berada tepat ditengah, dan ketebalan yang memenuhi
syarat. Gerak gunting/overlap adalah kelebihan sudut buka dan tutup katup yang
melebihi besar sudut kerja langkah hisap dan buang (180°). Tujuan gerak gunting
adalah agar katup dapat bekerja dengan lembut (saat membuka dan menutup).
Ketebalan daun katup yang tipis akan menyebabkan pemindahan panas kurang
baik sehingga daun katup mudah terbakar. Kelonggaran katup dengan bushing
katup
= diameter dalam bushing katup dikurangi diameter luar batang katup. Dudukan
katup yang telah aus dapat diperbaiki dengan alat khusus (perbaikan sudut koreksi
katup). Penyekuran adalah proses akhir perbaikan katup dengan dudukannya agar
diperoleh dudukan yang rapat dan merata.
Bantalan noken as pada sepeda motor menggunakan bearing/laker. Rocker
arm dan porosnya yang aus akan mempengaruhi tinggi angkat katup/pembukaan
katup. Penggunaan pegas katup ganda lebih menguntungkan dibanding pegas
tunggal. Sewaktu pemasangan pegas katup kisar yang lebih rapat harus berada di
bagian bawah/ menempel di kepala silinder. Pengunci pegas katup harus terjamin
aman pada dudukan pegas katup atas.
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Kegunaan dari celah katup adalah….
a. Mencegah terjadinya suara ngelitik
b. Sebagai tempat penyetelan katup
c. Agar katup tidak mudah lepas
d. Sebagai tempat/ruang pemuaian
e. Agar katup tidak panas
2. Alat ukur yang digunakan pada penyetelan celah katup adalah….
a. Vernier caliper
b. Dial bore gauge
c. Feeler gauge
d. Dial indicator
e. Roll meter
3. Penyetelan celah katup dilakukan pada saat TOP kompresi, ciri-ciri dari TOP kompresi
adalah….
a. Kedua katup terbuka
b. Kedua rocker arm dapat digerakkan
c. Salah satu katupnya tertutup
d. Piston berada pada titik mati bawah
e. Tanda F lurus dengan garis penunjuk pada lubang blok mesin
4. Berikut ini adalah komponen yang terdapat pada kepala silinder….
a. Piston, klep, pegas
b. Klep, pegas, poros engkol
c. Rocker arm, klep, busi
d. Pegas kompresi, seal klep, timing chain
e. Kopling, rocker arm, busi
5. Tonjolan yang berfungsi untuk menekan rocker arm adalah….
a. Timlar d. Noken
b. Seal klep e. Kamprat
c. Valve
6. Kepanjangan dari DOHC adalah….
a. Single Over Head Camshaft
b. Double Over Head Camshaft
c. Double Over Head Camshoe
d. Dueler Over Head Camshaft
e. Diabt Over Head Camshaft
7. Apa akibatnya jika tekanan kompresi rendah….
a. Tenaga mesin berkurang
b. Mesin mudah dinyalakan
c. Piston cepat aus
d. Katup tidak mampu menutup dengan sempurna
e. Klep tidak bisa distel
8. Akibat jika pegas katup lemah adalah….
a. Kecepatan lebih tinggi
b. Daya motor berkurang pada putaran tinggi
c. Daya motor maksimal pada putaran tinggi
d. Motor tidak bisa menyala
e. Klep tidak bisa distel
9. Berapakah perbandingan gear timing chain pada noken as dan poros
engkol…. a. 3:1
b. 4 : 1
c. 5 : 1
d. 2 : 1
e. 1 : 1
10. Penyetelan katup menggunakan shim hanya digunakan untuk model katup….
a. Side Valve
b. OHV
c. SOHC
d. DOHC
e. Semua benar
B. Soal Essay
1. Jelaskan cara mencari top kompresi!
2. Sebutkan nama-nama komponen yang terdapat pada kepala silinder!
3. Sebutkan komponen-komponen katup SOHC!
4. Sebutkan komponen-komponen katup DOHC!
5. Jelaskan Keunggulan dan kekurangan katup SOHC dan DOHC!
C. Praktik STEM
1. Lakukan secara berkelompok overhaul katup dan pemeriksaan secara menyeluruh
komponen-komponen katup!
2. Sediakan sepeda motor dan buku manual servisnya!
3. Jalankan proses pemeriksaan sesuai SOP pada buku servis!
4. Laporkan hasil dengan mempresentasikan ke depan kelas!