“BIOSTATISTIK”
KELOMPOK 3
Sunnah
Lesumawardi
Heni Susilaningsih
Titin Rukmana
Rida Supriani
Hapriawan
Tohry Asy’asy
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.2 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
2.1 Pengertian Penyajian Data............................................................................3
3.2 Diagram Batang..............................................................................................5
3.3 Diagram garis..................................................................................................7
3.4 Diagram Lingkaran........................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................27
3.1 Kesimpulan......................................................................................................27
3.2 Saran................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca. Penyajian data
juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan
untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain.
Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Bentuk penyajian
data bermacam-macam dan disesuaikan dengan data yang tersedia dan tujuan yang hendak
dicapai Pada umumnya dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yakni penyajian data dalam bentuk
teks, penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam bentuk grafik. Secara
umum, penggunaan ketiga bentuk penyajian ini berbeda.Penyajian secara teks biasanya
digunakan untuk penelitian atau data kualitatif, penyajian dengan tabel digunakan untuk data
yang sudah diklasifikasikan dan ditabulasi. Tetapi apabila data akan diperlihatkan atau
dibandingkan secara kuantitatif maka disajikan dalam bentuk grafik. Meskipun demikian
pada prakteknya ketiga bentuk penyajian ini dipakai secara bersama-sama karena memang
saling melengkapi.
Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk
kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu
kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih
dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika
deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi
penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang
pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
b. Data kuantitatif
Data kantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
Berat badan selli mencapai 45 kg.
Banyak perguruan tinggi di kota “B” ada 4 buah.
5 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan biasanya data itu dicatat dalam
bentuk publikasi-publikasi.
Contohnya :
Misalnya seorang mahasiswa PKL memerlukan data mengenai jumlah
pegawai di sebuah sekolah ditempati praktek dari tahun 2000-2010, maka
seseorang tersebut dapat memperoleh datanya melalui TU(Tata Usaha) yang
ada di sekolah tersebut.
Diagram batang merupakan penyajian data dalam bentuk batang atau persegi panjang
yang disertai dengan sumbu tegak dan sumbu datar. Diagram batang biasa digunakan untuk
menggambarkan data cacahan. Terdapat dua jenis diagram batang yaitu diagram batang tegak
dan mendatar. Diagram batang tegak digambarkan secara tegak (vertikal), sedangkan diagram
batang mendatar digambarkan secara mendatar (horizontal). Setiap batang mewakili kategori
data tertentu. Tinggi atau panjang batangnya merupakan frekuensi dari setiap kategori data.
Diagram batang mempermudah kita untuk membandingkan setiap kelompok atau kategori
data, misalnya untuk menentukan data terbesar dan terkecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan data dalam bentuk diagram batang
adalah sebagai berikut.
Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebelum digambarkan diagram
batangnya.
Lukis sumbu mendatar dan sumbu tegak yang berpotongan di satu titik pangkal.
Tentukan skala yang sesuai.
Buat batang untuk masing-masing jenis kategori dengan lebar yang sama.
Jarak antar batang terdekat harus sama.
Tinggi atau panjang tiap batang harus sebanding dengan nilai data atau frekuensinya.
Semua batang harus digambar pada sumbu yang sama (jika diagram batang tegak
digambar pada sumbu horizontal, jika diagram batang mendatar digambar pada
sumbu vertikal).
Agar lebih jelas, diagram diberi judul dan setiap sumbu diberi keterangan nama.
Misalnya pada diagram batang tegak jumlah penduduk beberapa kurun waktu,
sumbu mendatar merupakan tahun dan sumbu tegak merupakan jumlah.
Hal-hal di atas berhubungan dengan penyajian data dalam bentuk diagram batang secara
manual. Dengan perkembangan teknologi saat ini, kita dapat membuat diagram batang
dengan bantuan program komputer misalnya Microsoft Excel dan SPSS.
Contoh soal :
Data jumlah siswa setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Jember pada tahun 2001 tercatat
sesuai tabel berikut.
Penyelesaian:
Misalkan diagram batang yang akan dibuat adalah diagram batang tegak.
Ini berarti, kategori data berada di sumbu datar dan frekuensi tiap kategori berada di sumbu
tegak.
Kekurangan :
Contoh soal :
Hasil penimbangan berat badan seseorang pada tahun 2010 - 2015 disajikan dengan
menggunakan tabel berikut:
Nyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis.
Penyelesaian :
Untuk menyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis, gunakan langkah-langkah
menyajikan data dalam diagram garis.
Diagram garis juga dapat disajikan lebih dari satu diagram. Diagram garis yang
demikian itu, dinamakan diagram garis majemuk. Misalnya, diagram garis yang
menunjukkan jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan SMA Harapan dari tahun 2000
sampai tahun 2007 berikut ini.
Kelebihan dan kekurangan diagram garis :
Kelebihan :
Kelebihan diagram garis yaitu dapat digunakan untuk data yang cukup
banyak, dapat menaksir atau memperkirakan data berdasarkan pola-pola data.
Dapat digunakan untuk membandingkan hubungan dua keadaan atau lebih
pada diagram garis majemuk.
Kekurangan :
Diagram lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan data kedalam lingkaran
dengan lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pengklasifikasian
datanya. Dalam menggambarkan diagram lingkaran, data yang digunakan berupa nama-nama
kategori yang masing-masing mempunyai nilai frekuensinya.
Diagram lingkaran merupakan penyajian data dalam bentuk grafik dua dimensi dengan
cara menampilkannya dalam sebuah grafik lingkaran yang dibagi dalam sejumlah bagian
(bidang dengan sudut tertentu)sesuai dengan perbandingan antara harga datanya.Diagram
ligkaran baik digunakan untuk menyajikan perbandingan antar harga data dengan cacah dan
macam variabel data yang tidak terlalu banyak.Sebagai contoh ,dengan menggunakan data
jumlah mahasiswa berdasarkan jurusan,maka jumlah mahasiswa pria dapat disajikan dalam
bentuk diagram lingkaran sebagaimana ditampilkan pada gambar 1.14 Dalam gambar
1.14,terlihat bahwa bagian lingkaran untuk data jumlah mahasiswa jurusan teknik mesin
paling luas,hal ini karena harga datanya paling besar.Sebaliknya bagian lingkaran untuk data
jumlah mahasiswa jurusan tehnik geologi dan tekknik lingkaran sama luasnya,hal ini karena
harga datanya sama.
Teknik Kimia
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan
Gambar 1.14 penyajian data jumlah mahasiswa pria dalam bentuk diagram lingkaran
Selanjutnya data jumlah mahasiswa wanita berdasarkan jurusan dapat disajikan dalam
diagram lingkaran sebagaimana ditampilkan oleh gambar 1.15 dan data jumlah total
mahasiswa pria dan wanita berdasarkan jurusan dapat disajikan dalam diagram lingkaran
sebagaimana ditampilkan oleh gambar 1.16
Teknik Kimia
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan
Gambar 1.15:penyajian data jumlah mahasiswa wanita dalam bentuk diagram lingkaran
Teknik Kimia
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan
Gambar : 1.16 penyajian data jumlah total mahasiswa pria dan wanita dalam bentuk diagram
lingkaran
Untuk dapat menggambarkan grafik lingkaran dengan benar sebaiknya perhatikan ketentuan
berikut ini.
1. Besar lingkaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil agar enak dipandang.
2. Ketegori yang dibandingkan tidak banyak, biasanya 4-6 kategori.
3. Sudut segmen tidak terlalu kecil agar dapat dibedakan dengan jelas.
4. Tiap segmen dapat diberi warna.
5. Besarya segmen harus menggambarkan persentase yang sesuai.
Contoh :
Perhitungan :
500
Penyakit saluran nafas : x 100 = 50%
1000
200
Penyakit saluran pencernaan : x 100 = 20%
1000
200
Penyakit kulit : x 100 = 20%
1000
50
Penyakit mata : x 100 = 5%
1000
50
Lain-lain : x 100 = 5%
1000
50
Penyakit saluran napas : x 360° = 180°
1000
20
Penyakit saluran pencernaan : x 360° = 72°
100
20
Penyakit kulit : x 360° = 72°
100
5
Penyakit mata : x 360° = 18°
1000
5
Lain-lain : x 360° =18°
1000
5%
5%
20%
1
50% 2
3
4
5
20%
a. Ubah nilai data absolute ke dalam bentuk persentase untuk masing-masing kategori
b. Ubah nilai data dalam bentuk persentase kedalam satuan derajat untuk masing-masing
kategori.
c. Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan kjangja, ukuran lingkarannya jangan
terlalu besar dan jangan terlalu kecil.
d. Masukkan kategori yang pertama dengan menggunakan busur derajat. Untuk ini
harus dimulai dari titik yang tertinggi.
e. Masukkan kategori – kategori lainnya kedalam lingkuran yang sesuai dengan arah
jarum jam.
f. Kemudian untuk setiap kategori yang terdapat dalam lingkaran, hendaknya diberi
corak atau warna yang berbeda.
g. Dan terakhir untuk setiap kategori yang tedrapat dalam lingkaran hendaknya diberi
identitas
1. Nama kategori disertai nilai persentasenya
2. Nilai persentasenya saja, sedangkan nama kategorinya dicantumkan pada
catatan tersendiri yang terletak di luar lingkaran disertai dengan corak atau
warna yang sesuai seperti dalam lingkaran.
Contoh:
Lihat kembali data dalam contoh 1 mengenai jumlah siswa SD, SMP, SMA, SMEA dan STM
di kota “ X“ pada tahun 1990. Gambarkan diagram lingkarannya.
Penyelesaian :
Sebelumnya kita harus mengubah dahulu kedalam bentuk persentase untuk masing-masing
tingkatan sekolah.
1500
SD= x 100 %=27 %
5620
900
SMP= x 100 %=16 %
5620
1100
SMA= x 100 %=20 %
5620
1250
SMEA= x 100 %=22 %
5620
870
STM = x 100 %=15 %
5620
Selanjutnya nilai presentase tersebut diubah kedalam satuan derajat untuk masing-masing
tingkatan sekolah.
1500
SD= x 360 °=97 °
5620
900
SMP= x 360° =58 °
5620
1100
SMA= x 360 °=72 °
5620
1250
SMEA= x 360 °=79 °
5620
870
STM = x 360 °=54 °
5620
15%
27%
SD
SMP
SMA
22%
SMEA
STM
16%
20%
Kelebihan :
Kekurangan :
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah sebuah rata-rata dari data
yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah
individu" (Sutrisno Hadi; 1998).
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga
merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran
mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data
nominal dan ordinal. Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi
dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi = nilai data ke-i
Contoh soal :
Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9, dan 7.
Tentukan nilai rata-ratanya.
Jawab:
Jadi, nilai rata-ratanya adalah 6,8
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
Contoh soal :
NILAI FREKUENSI
11 – 15 4
16 – 20 5
21 – 25 8
26 – 30 8
31 – 35 4
36 – 40 2
Jawab:
Cara I
NILAI XI FI FIXI
11 – 15 13 4 52
16 – 20 18 5 90
21 – 25 23 8 161
26 - 30 28 8 224
31 - 35 33 4 132
36 - 40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:
Cara II
NILAI FI XI DI FIDI
11 - 15 4 13 -15 -60
NILAI FI XI DI FIDI
16 - 20 5 18 -10 -50
21 - 25 8 23 -5 -35
26 - 30 8 28 0 0
31 - 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:
2.3.2 Median
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya.
Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan
median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50%
dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median,
dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil,
setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di
tengah.
Contoh soal :
1. Nilai 3,4,5,6,7,8,9
Frekuensi 2,5,7,8,10,5,4
Jawab:
1. n = 41 (ganjil)
Contoh soal :
DATA FREKUENSI
11-20 5
21-30 3
31-40 8
41-50 7
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36
Jawab:
P =10 (11-20)
f =7
F = 16.
DATA F FK
11-20 5 5
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
61-70 9 36
Penyelesaian:
2.3.3 Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah
dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila
digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal
Contoh soal :
Jawab:
Keterangan :
Mo = modus
Tb = tepi bawah kelas modus
p = panjang kelas
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Contoh soal :
11-20 5
21-30 3
31-40 8
41-50 7
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36
Jawab:
p= 10 (11-20)
di= 9-4 = 5
F= 16.
Penyelesaian:
Jadi, modusnya adalah 53,36
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyajian data berfungsi untuk memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-
peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, data lebih cepat ditangkap dan
dimengerti, memudahkan dalam membuat analisis data, membuat proses pengambilan
keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Median menentukan letak tengah data
setelah data disusun menurut urutan nilainya. Modus adalah nilai yang sering muncul.
3.2 Saran
Diharapkan penggunaan diagram mampu membuat data lebih menarik dan mudah
dimengerti. Dan penggunaan mean, median, dan modus mampu mengefisiensikan waktu
dalam penyelesaian tugas yang bersangkut dengan data.