Bagi Fasyankes
Disampaikan Pada Acara Bimbingan Teknis Pengelolaan
Limbah Medis Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Badung – Bali (22-23 Oktober 2019)
Disampaikan Oleh :
Iyan Suwargana
Widyaiswara Ahli Madya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2019
1
BIODATA
Nama : Drs. Iyan Suwargana, MSi
Tempat/Tgl.Lahir : Bandung, 05 Pebruari 1966
Hp/E-mail : 087770175466 / iyanplb3@yahoo.com
Pendidikan : - S1 Kimia ITB
- S2 Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan - IPB
Riwayat Pekerjaan :
• Staf Dit Pengelolaan Limbah B3 Bapedal sejak tahun 1992 sampai tahun 1995
• Kepala Bidang Pengelolaan Limbah antar Negara, Direktorat Pengelolaan Limbah B3
BAPEDAL, 1999-2001.
• Kepala Bidang Pengelolaan Limbah Padat, Pusat Pengelolaan Limbah Padat dan B3,
2001-2002.
• Kepala Bidang Pengembangan Asdep Urusan Manufaktur, Prasarana dan Jasa KLH,
2002-2005.
• Kepala Bidang Agro Industri pada Asdep Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur
dan Agro Industri KLH. 2005 - 2009
• Kepala Bidang Pemanfaatan Limbah B3 Pada Asdep Administrasi Pengendalian
Limbah B3 KLH, 2009 – 2010
• Asisten Deputi Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 Pada Deputi Bidang Pengelolaan
B3, Limbah B3 dan sampah KLH, 2010 - 2011
• Widyaiswara Ahli Madya KLHK, 2013 - Sekarang
REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3
Undang-undang RI No. 32 / 2009 ttg “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup”.
Undang-Undang RI No. 23 / 2014 ttg “Pemerintahan Daerah”
PP RI No. 101 Tahun 2014 ttg “Pengelolaan Limbah B3”
PP RI No. 27 /2012 ttg “Izin Lingkungan”.
PP Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
secara Elektronik
Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg “ Tata Cara & Persyaratan Teknik Penyimpanan &
Pengumpulan Limbah B3”
Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg “Dokumen Limbah B3”.
Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 ttg “Persyaratan teknis pengolahan LB3”
Permen LH No. 14 Tahun 2013 ttg “Simbol dan Label Limbah B3”.
Permen LH No 38/2019 ttg “Jenis Kegiatan/usaha yg wajib AMDAL”.
Permen LHK No. 55/2015 ttg Tata Cara Uji Karakteristik Limbah B3
Permen LHK No. 56/2015 ttg Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Permen LHK No. 63/2016 ttg Persyaratan dan Tata Cara Penimbunan Limbah B3 Di
Fasilitas Penimbusan Akhir
Permen LHK P.95/2018 Tentang Perizinan PLB3 Terintegrasi dengan izin
Lingkungan melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Permen LHK Nomor P.101/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 ttg Pedoman
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6 UU 32/2009
1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan.
2) Dalam hal B3 yang telah kadaluarsa, pengelolaannya
mengikuti ketentuan pengelolaan limbah B3.
3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada
pihak lain.
4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri,
Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
5) Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota wajib mencantumkan
persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan
kewajiban yang harus dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin.
6) Keputusan pemberian izin wajib diumumkan
LARANGAN DALAM PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3
Pasal 69 Ayat 1 UU 32/2009
Setiap orang dilarang :
butir b. Memasukkan B3 yang dilarang menurut per-
UU ke dalam wilayah NKRI
butir c. Memasukkan limbah yang berasal dari luar
wilayah NKRI ke media lingkungan hidup
NKRI (Pasal penjelasan : kecuali bagi yg
diatur dalam peraturan per-uu)
butir d. Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah
NKRI
butir e. Membuang limbah ke media lingkungan
hidup
butir f. Membuang B3 dan limbah B3 ke media
lingkungan hidup
KETENTUAN PIDANA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3
(UU No. 32/2009)
Pelanggaran Dalam Pidana Denda
Pengelolaan Limbah B3 Penjara
Min Maks Min Maks
Pengelolaan Limbah B3 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
tanpa izin (Pasal 102)
Tidak melakukan 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
pengelolaan limbah B3
(Pasal 103)
Pejabat berwenang tdk - 1 thn - 500 jt
melakukan pengawasan
(Pasal 112)
Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar
Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar
Dumping Limbah - 3 thn - 3 Milyar
Pengelolaan Limbah B3
Definisi .......Pasal 1 butir 23 UU 32/2009
Pengurangan
Penyimpanan
Kegiatan Pengangkutan
yang
meliputi :
Pengumpulan
Pemanfaatan
Pengolahan
Penimbunan
TATA CARA MEMBACA PP 101/2014
Penyimpanan
v v
Pengumpulan
v v v v v v
Pengangkutan
v v
Pemanfaatan
v v
Pengolahan
v v
Penimbunan
v v 9
Permasalahan Limbah B3 Medis dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
KETIGA PENGANGKUTAN
KEEMPAT PENGOLAHAN, PENGUBURAN,
DAN/ATAU PENIMBUNAN
19
MINIMISASI
Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan yang lain;
Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap
bahan atau material yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan dan/atau pencemaran terhadap lingkungan;
Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut
jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan
bahan farmasi untuk menghindari terjadinya penumpukan
dan kadaluwarsa; dan
Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap
peralatan sesuai jadwal.
20
CONTOH MINIMISASI
22
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
LIMBAH DARI RUMAH SAKIT (2)
Limbah radioaktif harus dilakukan segregasi sesuai dengan bentuk fisiknya,
padat dan cair, dan sesuai dengan waktu paruh (half-life) atau potensinya,
dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
ketenaganukliran.
Limbah farmasi kadaluwarsa/tidak digunakan dalam jumlah besar yang
tersimpan di unit pelayanan farmasi harus diserahkan ke pihak pengelola
limbah bahan berbahaya dan beracun yang telah memiliki izin untuk
pemusnahan.
Limbah bahan kimia dalam jumlah besar harus disimpan dalam wadah
yang tahan terhadap bahan kimia untuk diserahkan ke pihak pengelola
limbah bahan berbahaya dan beracun yang telah memiliki izin untuk
pemusnahan. Penyimpanan dan pengumpulan limbah bahan kimia harus
diperhatikan kompatibilitas dan dilakukan sesuai dengan karakteristiknya.
23
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
LIMBAH DARI RUMAH SAKIT (3)
Limbah dengan kadar logam berat yang tinggi (misalnya: kadmium atau
merkuri) harus dikumpulkan secara terpisah. Limbah seperti ini harus
diserahkan ke pihak pengelola limbah bahan berbahaya dan beracun yang
telah memiliki izin untuk pemusnahan.
Wadah aerosol (misal: pengharum ruangan, pembasmi serangga) dapat
dikumpulkan dengan limbah umumnya ketika telah kosong. Wadah
aerosol dilarang dibakar, dipanaskan atau diinsinerasi.
Wadah dan kantong yang tepat harus ditempatkan di seluruh lokasi sesuai
dengan sumber limbah sesuai kategorinya.
Setiap orang berkewajiban untuk memastikan bahwa segregasi limbah
dilakukan sesuai kategori limbah, antara lain memindahkan limbah yang
tidak sesuai peruntukannya dari suatu wadah ke dalam wadah lain atau
kantong sesuai kategori limbah, warna, simbol dan label limbah.
24
JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH
MEDIS PADAT SESUAI KATEGORINYA
MERAH
KUNING
KUNING
UNGU
COKLAT
Sumber: PERMENKES 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
25
CONTOH WADAH UNTUK LIMBAH
PATOLOGIS/INFEKSIUS
26
SIMBOL LIMBAH B3
31
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS
32
CONTOH WADAH LIMBAH BENDA
TAJAM
33
KAIDAH PENGISIAN LIMBAH DALAM
WADAH ATAU KANTONG
38
PENGHASIL LIMBAH PADAT INFEKSIUS
41
Persyaratan Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
1. Lantai kedap (impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem drainase
yang baik, serta mudah dibersihakn dan dilakukan desinfeksi.
2. Tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan.
3. Mudah diakses untuk penyimpanan limbah.
4. Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
5. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut limbah
6. Terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain
berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana kerja.
7. Tidak dapat dikases oleh hewan, serangga dan burung.
8. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai
9. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan
10. Peralatan pemberishan, pakaian pelindung, dan wadah atau kantong limbah harus
diletkkan sedekat mungkin dengan lokasi penyimpanan
11. Dinding, lantai, dan langit – langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam keadaan
bersih, termasuk pembersihan lantai setiap hari.
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH
DALAM BANGUNAN UTAMA
CONTOH PENYIMPANAN LIMBAH MEDIS DALAM RUANGAN
58
TATA CARA PEMBERIAN KODE
MANIFES, FORMAT MANIFES,
PENGISIAN MANIFES, DAN PELEKATAN
SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3 PADA
ALAT ANGKUT LIMBAH B3
66
Bagaimana Dokumen Limbah B3 ?
Dokumen limbah B3 terdiri dari :
• Bagian I :
Bagian yang harus diisi oleh pengirim limbah B3
• Bagian II :
Bagian yang harus diisi oleh pengangkut
• Bagian III :
Bagian yang harus diisi oleh penerima limbah B3
Tata Cara Pengisian Manifes Limbah B3
73
KETENTUAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 MEDIS
Pengolahan Limbah B3 dilakukan secara termal oleh:
1.Penghasil Limbah B3, yang dilakukan
menggunakan peralatan :
a. autoklaf tipe alir gravitasi dan/atau tipe vakum;
b. gelombang mikro;
c. iradiasi frekwensi radio; dan/atau
d. insinerator
Penghasil:
Merupakan daerah bebas banjir, dan tidak rawan bencana alam, atau dapat
direkayasa dengan teknologi untuk PPLH
Jarak antara lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3 dengan lokasi fasilitas umum diatur dalam izin lingkungan.
Pengolah:
Merupakan daerah bebas banjir, dan tidak rawan bencana alam, atau dapat
direkayasa dengan teknologi untuk PPLH
Berada pada jarak paling dekat 30 meter dari:
Jalanan umum dan/atau jalan tol;
Daerah permukiman, perdagangan, hotel, restoran, fasilitas keagamaan
dan pendidikan;
Garis pasang naik laut, sungai, daerah pasang surut, kolam, danau, rawa,
mata air dan sumur penduduk; dan
Daerah cagar alam, hutan lindung, dan/atau daerah lainnya yang
dilindungi.
14. Opasitas 10 %
Post-combustion Chamber
Fuel Burner
Double-Chamber 1200 oC for 2 seconds
Pyrolytic Incinerator
Medical Waste
Heat Recovery
System Pyrolytic Chamber
800 - 900 oC
PENGELOLAAN LIMBAH Padat NONB3
84
PENGELOLAAN LIMBAH TABUNG GAS
85
PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM
86
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
87
PENGELOLAAN LIMBAH PATOLOGIS
88
Rekaman proses desinfeksi
limbah botol infus bekas
menggunakan alat autoklaf
a. identitas pemohon;
b. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang
akan dikubur;
c. nama personel yang: 1. pernah mengikuti pelatihan
Pengelolaan Limbah B3; atau 2. memiliki pengalaman dalam
Pengelolaan Limbah B3.
d. lokasi kuburan Limbah B3 yang memiliki izin lokasi; dan
e. dokumen yang menjelaskan tentang kuburan Limbah B3 dan
tata cara penguburan Limbah B3.
Gambaran Umum Pengelolaan Limbah B3 dan Dampaknya
MENGAPA
LIMBAH B3
PERLU
DIKELOLA?
Dampak dari Pembakaran Limbah B3 DIOXIN
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
95