Anda di halaman 1dari 45

INDIKATOR MUTU

PUSKESMAS

DIREKTORAT MUTU & AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN


DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2021

ir
OUTLINE

1 DEFINISI

2 INDIKATOR MUTU

3 INDIKATOR NASIONAL
MUTU
MUT
U
DEFINISI
The degree to which health services for individuals and
populations increase the likelihood of desired health
outcomes and are consistent with current professional
knowledge (IOM, 2001)

• Karakteristik (produk/pelayanan) yang menunjukkan


kemampuan untuk memenuhi kebutuhan/ outcome yang
diharapkan
• Pemenuhan terhadap persyaratan
• Bebas dari kesalahan
• Nyaman digunakan
PENILAIAN TERHADAP MUTU

Pada umumnya orang menilai sesuatu itu bermutu, dengan suatu gradasi:
• Terbaik (the best)
• Cukup baik (better)
• Baik (OK….lah)
• Kurang bermutu
• Tidak bermutu

Maka perlu indikator untuk menilai apakah sesuatu itu


bermutu (indikator yang merepresentasikan mutu
produk/layanan)
DEFINISI
INDIKATOR MUTU

Quality Indicator are measurement tools, screens or flag


s that are used as guides to monitor, evaluate and impro ve
the quality of patient care, clinical support services and
organizational functions that affect patient outcome (Canadian
Council on Health Services Accreditation.
A guide to the development and use of perfor-mance indicators.
Ottwa: Canadian Council on Health Services Ac creditation1996)
INDIKATOR YANG MEREPRESENTASIKAN MUT
INDIKATOR UNTUK MEREPRESENTASI U LAYANAN KESEHATAN/PRODUK LAYANAN
MUTU
KESEHATAN.

INDIKATOR MUTU

INDIKATOR YANG MENGGAMBARKAN UPAYA YANG HA


UNTUK MELAKUKAN UPAYA PERBAIKAN RUS DILAKUKAN KARENA TARGET/CAPAIAN INDIKA
TOR TIDAK TERCAPAI SESUAI STANDAR
Dipilih
indikator/-
indikator mutu
yang
merupakan
representasi
dari mutu
pelayanan KIA
Pelayanan KIA:
(Sekian banyak
indikator
pelayanan KIA)

Dipilih
indikator mutu
prioritas untuk
peningkata/
perbaikan mutu
pelayanan KIA
TIPE INDIKATOR YANG DIUKUR
(DONABEDIAN)

OUTCOME
Kematian Ibu

INDIKATOR
STRUCTURE PROSES
Pemeriksaan ANC Pelayanan ANC dilakukan
dilakukan oleh Bidan sesuai standar
PENYUSUNAN INDIKATOR

• Review indikator yang ada


• Identifikasi unit-unit terkait
• Identifikasi indikator-indikator yang dapat
dimonitor
• Susun indikator
• Sosialisasi
OUTLINE

1 DEFINISI

2 INDIKATOR MUTU

3 INDIKATOR NASIONAL MUTU DI PUSKESMAS


1. INDIKATOR KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
2. INDIKATOR KKT
6 INM 3. INDIKATOR KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
INDIKATOR DI 4. INDIKATOR IBU HAMIL
5. INDIKATOR TB
MANDATOR 6. INDIKATOR KEPUASAAN PASIEN
I PUSKESMAS
INDIKATOR MUTU
BERDASARKAN
REGULASI INDIKATOR INI ADALAH 1. INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS
INDIKATOR YANG (IMPP) . Adalah indikator mutu yang ditetapkan
INDIKATOR DISUSUN berdasarkan area prioritas Puskesmas untuk
BERDASARKAN perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di wilayah
NON PERMASALAHAN YANG kerja Puskesmas
MANDATOR ADA/DIHADAPI DI
MASING-MASING 2. Indikator mutu di masing-masing unit Puskesmas.
I PUSKESMAS Contoh : 1) Indikator Mutu yang merupakan representasi
mutu unit kerja/pelayanan tersebut, 2) Indikator Mutu
masing-masing unit kerja/program yang capaiannya tidak
tercapai (atau berpeluang untuk ditingkatkan), dan 3 )
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai
untuk pelayanan tersebut
1. Indikator Nasional Mutu Puskesmas
2. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
INDIKATOR UNTUK
MEREPRESENTASI (SKP)
MUTU

INDIKATOR MUTU
BERDASARKAN
TUJUAN Upaya Perbaikan karena :
1. Capaian yang tidak tercapai terhadap
standar
2. Capaian yang lebih rendah dari mitra kaji
UNTUK MELAKUKAN UPAYA
PERBAIKAN banding
3. Capaian yang tidak sesuai harapan
pengguna
4. Capaian yang lebih berpeluang untuk
ditingkatkan
PENYUSUNAN INDIKATOR

1. Judul Indikator, 12. Formula Pengukuran,


2. Dasar Pemikiran/Alasan Pemilihan 13. Desain/Metoda Pengumpulan Data,
Indikator
14. Sumber Data,
3. Dimensi Mutu,
4. Tujuan,
15. Populasi Atau Sampel,
5. Definisi Operasional, 16. Frekuensi Pengumpulan Data,
6. Tipe Indikator, 17. Periode Waktu Pelaporan Data,
7. Satuan Pengukuran, 18. Periode Analisis Data,
8. Numerator, 19. Penyajian Data,
9. Denominator, 20. Instrumen Pengambilan Data
10. Target Pencapaian, 21. Penanggung Jawab Indikator
11. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi,
The The
image image
part with part
relations
hip ID
rId2 was
TAHAPAN PENGUKURAN with
relatio
nship
not
INDIKATOR
ID
found in rId2
the file. was
not
found

1
in the

2 3
file.

4
PENGUMPULAN
DATA VALIDAS ANALISA PELAPORAN
I
PENGUMPULAN DATA
1. IDENTIFIKASI SUMBER DATA
2. SAMPLING
a. Teknik Sampling : sampling probabilitas dan sampling non
probabilitas
b. Besar Sampling : jumlah populasi, variasi
CONTOH PERHITUNGAN
MELALUI SAMPLE SIZE
CALCULATOR

CONTOH PERHITUNGAN
MELALUI MORGAN DAN
KREJCIE
VALIDAS
I
Adalah pengujian atas Dilakukan oleh tim mutu
kebenaran data yang yang ditunjuk oleh pimpinan
didapatkan Fasyankes
TUJUAN VALIDASI

a. Mengetahui tingkat ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam


melakukan pengukuran.
b. Memperoleh data yang akurat.
c. Menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level)
para pengambil keputusan.
KAPAN VALIDASI
DILAKUKAN
a. Indikator baru diimplementasikan
b. Data akan dipublikasikan
c. Terdapat perubahan sistem pengumpulan data indikator. Seperti perubahan instrumen
pengumpulan data, atau petugas yang mengumpulkan data bertukar;
d. Capaian data berubah tanpa dapat dijelaskan penyebabnya;
e. Sumber data berubah, seperti ketika sebagian data diambil secara manual
kemudian diubah menjadi format elektronik;
f. Subjek pengumpulan data berubah, seperti perubahan rata-rata umur pasien,
komorbiditas, perubahan protokol penelitian, implementasi panduan praktik
terbaru, atau pengenalan teknologi dan metodologi perawatan terbaru.
ANALISIS DATA
INDIKATOR
• Data harus digabungkan, dianalisis, untuk menghasilkan informasi
• Analisis data dilakukan:
• Perbandingan dengan Puskesmas tersebut sendiri dari waktu ke waktu, misalnya dari
bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun;
• Perbandingan dengan Puskesmas sejenis seperti melalui database referensi
(kajibanding);
• Perbandingan dengan standar-standar seperti yang ditentukan oleh organisasi
profesional ataupun standar-standar yang ditentukan oleh undang - undang atau
peraturan;
• Jika memungkinkan, dengan praktik-praktik yang diinginkan yang dalam literatur
digolongkan sebagai best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik
yang lebih baik) atau practice guidelines (panduan praktik klinik)
• Penggunaan Metoda/Tehnik Statistik untuk analisis data
OUTLINE

1 DEFINISI

2 INDIKATOR MUTU

3 INDIKATOR NASIONAL MUTU DI PUSKESMAS


INDIKATOR NASIONAL
MUTU DI
PUSKESMAS
6 1
KEPUASAN KEPATUHA
PASIEN N KEBERSIHAN
TANGAN

5
IBU HAMIL 2
YANG KEPATUHA
MENDAPATKAN N PENGGUNAAN
PELAYANAN ALAT PELINDUNG
ANC SESUAI DIRI
STANDAR
3
4 KEPATUHAN
KEBERHASILAN
PENGOBATAN PASIEN TB IDENTIFIKASI
SEMUA KASUS SENSITIF PASIEN
OBAT (SO)
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

LATAR BELAKANG TUJUAN


Mengukur kepatuhan pemberi
layanan kesehatan sebagai
Puskesmas harus
dasar untuk memperbaiki dan
memperhatikan
meningkatkan kepatuhan agar
kepatuhan seluruh
dapat menjamin keselamatan
pemberi pelayanan
pasien dengan cara
dalam melakukan
mengurangi risiko infeksi
kebersihan tangan sesuai
yang terkait pelayanan
dengan ketentuan WHO.
kesehatan

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan


X 100
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam
periode observasi
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

TARGET ≥ 85% INDIKASI


 Sebelum kontak dengan pasien
 Sesudah Kontak dengan pasien
 Sebelum melakukan Prosedur aseptik
 Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
 Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien

Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi dan langkah kebersihan


tangan menurut WHO.

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan


air mengalir bila tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan kandungan alcohol 60-
80%bila tangan tidak tampak kotor

1. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan pemberi pelayanan yang melakukan kebersihan tangan
dengan benar.
2. Pemberi Pelayanan adalah tenaga kesehatan dan tenaga medis.
3. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi maksimal 20 menit (rerata 10 menit).
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

METODE SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULA DATA PENGUMPULA
N DATA N
OBSERVASI
DATA
HASIL FORMULIR KEPATUHAN
KEBERSIHAN TANGAN
OBSERVASI

BESAR PERIODE
SAMPEL PENGUMPULA
N DATA
MIN. 200
BULANAN
PELUANG

KRITERIA INKLUSI :
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan terindikasi harus melakukan kebersihan tangan

KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA


KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

LATAR BELAKANG
TUJUAN
Mengukur kepatuhan petugas
Puskesmas harus Puskesmas dalam
memperhatikan kepatuhan menggunakan APD.
pemberi pelayanan dalam Menjamin keselamatan
menggunakan APD sesuai petugas
prosedur. dan pengguna layanan
dengan cara mengurangi
risiko
infeksi

Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi dalam periode observasi

x 100 %

Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam periode observasi
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
TARGET 100%
Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam
menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan indikasi ketika
melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan
infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, droplet dan
airborne).
Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian terhadap petugas
dalam menggunakan APD sesuai indikasi dengan tepat saat memberikan
pelayanan kesehatan pada periode observasi.

Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit .

1. PETUGAS ADALAH SELURUH TENAGA YANG TERINDIKASI MENGGUNAKAN APD, CONTOH: DOKTER, DOKTER GIGI, BIDAN,
PERAWAT, PETUGAS LABORATORIUM.
2. PERIODE OBSERVASI ADALAH WAKTU YANG DITENTUKAN SEBAGAI PERIODE YANG DITETAPKAN DALAM PROSES OBSERVASI
PENILAIAN KEPATUHAN.
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI

METODE SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA PENGUMPULAN
DATA DATA

HASIL OBSERVASI
OBSERVASI FORMULIR OBSERVASI
KEPATUHAN
PENGGUNAAN APD

BESAR SAMPEL PERIODE


PENGUMPULAN
TOTAL SAMPEL APABILA (APABILA JUMLAH POPULASI ≤ 30 DATA
RUMUS SLOVIN (APABILA JUMLAH POPULASI > 30
BULANAN

KRITERIA INKLUSI : SEMUA PETUGAS YANG TERINDIKASI HARUS MENGGUNAKAN APD


KRITERIA EKSLUSI :TIDAK ADA
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

LATAR BELAKANG TUJUAN

Ketepatan identifikasi
Meningkatkan kepatuhan
menjadi sangat penting
pemberi layanan dalam
untuk menjamin
melaksanakan identifikasi
keselamatan pasien
pasien dalam melakukan
selama proses
tindakan pelayanan.
pelayanan dan
mencegah insiden
keselamatan pasien
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
secara benar dalam periode observasi
X 100
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode observasi
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

TARGET 100% Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi yang
dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan minimal dua
penanda identitas seperti: nama lengkap, tanggal lahir, nomor
rekam medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas.

Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan atau verbal


(lisan).

Identifikasi dilakukan secara benar setiap tindakan intervensi


pasien seperti :
• Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian cairan intravena.
• Prosedur tindakan : pencabutan gigi, imunisasi, pemasangan alat
kontrasepsi, persalinan, dan tindakan kegawatdaruratan.
• Prosedur diagnostik : pengambilan sampel
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

METODE SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULA DATA PENGUMPULA
N DATA N
OBSERVASI
DATA
HASIL FORMULIR OBSERVASI
OBSERVASI KEPATUHAN IDENTIFIKASI
PASIEN

BESAR PERIODE
SAMPEL PENGUMPULA
TOTAL SAMPEL APABILA (APABILA JUMLAH POPULASI ≤ 30 N
RUMUS SLOVIN (APABILA JUMLAH POPULASI > 30 DATA
BULANAN

KRITERIA INKLUSI : SEMUA PEMBERI PELAYANAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA


PASIEN
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB
SEMUA KASUS SENSITIF OBAT (SO)

LATAR BELAKANG TUJUAN


Keberhasilan
pengobatan pasien TB Untuk mengetahui jumlah
semua kasus minimal keberhasilan pengobatan
90% dengan pasien TB semua kasus
memperhatikan upaya sensitif obat dan mengurangi
penurunan angka putus angka penularan penyakit TB
berobat, gagal,
meninggal dan pasien
tidak dilakukan evaluasi
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA
KASUS SENSITIF OBAT (SO)

Pengobatan lengkap: pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap


dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya (-) dan
diakhir pengobatan tidak ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis (tdk dilakukan
pemeriksaan bakteriologis di akhir pengobatan)

Sembuh: pasien TB dengan hasil pemeriksaan bakteriologis (+) pada awal


pengobatan yg hasil pemeriksaan pada akhir pengobatan dalam periodisasi
pengobatan TB menjadi negative dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.

Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan TB dilihat berdasarkan alur


pengobatan sejak dinyatakan (+) berdasarkan pemeriksaan bakteriologis sd
pasien dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap

Keberhasilan pengobatan pasien TB adalah angka yang menunjukkan persentase semua


pasien TB yang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua pasien TB yang diobati
dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi waktu pengobatan TB
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA
KASUS SENSITIF OBAT (SO)

UPAYA PENINGKATAN MUTU KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN PENCATATAN


TB REKAM MEDIS
PEMANTAUAN SECARA
PELAKSANAAN KIE KEMAJUAN LENGKAP DAN
TB KEPADA PASIEN PENGOBATAN BENAR DI
PEMBERIAN
TB DAN TERMASUK SETIAP
REGIMEN DAN
KELUARGA, PENANGANAN TAHAPAN
DOSIS OBAT
TERMASUK EFEK SAMPING PENGOBATAN
YANG TEPAT
PEMERIKSAAN PEMBUATAN OBAT TB (+)
LABORATORIUM KESEPAKATAN
YG TEPAT DAN PASIEN DLM
BENAR DAN MENJALANKAN 5
HASILNYA PENGOBATAN TB
TERDOKUMENTASI TERMASUK 4
PENUNJUKAN PMO 3 Text
Add

2
1
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA
KASUS SENSITIF OBAT (SO)

KRITERIA INKLUSI:
SEMUA PASIEN TB SO YANG DINYATAKAN
SUMBER DATA SEMBUH DAN MENJALANI PENGOBATAN
FORMULIR TB LENGKAP

KRITERIA EKSLUSI:
1. PASIEN TB PINDAHAN YG TIDAK
SAMPEL: TOTAL SAMPEL DILENGKAPI DENGAN TB 09 & HASIL
PERIODE PENGUMPULAN DATA: BULANAN PENGOBATAN PASIEN PINDAHAN DG TB
PERIODE ANALISIS & PELAPORAN: 10
BULANAN, TRIWULAN, TAHUNAN 2. PASIEN TB DENGAN HASIL POSITIF PADA
BULAN KE 5 ATAU BULAN KE 6
3. PASIEN MENINGGAL SEBELUM
BERAKHIR MASA PENGOBATAN

DESAIN PENGUMPULAN: TARGET: 90%


RETROSPEKTIF
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC
SESUAI STANDAR

LATAR BELAKANG
TUJUAN
Jika ibu hamil mendapatkan
pelayanan ANC sesuai standar, • Mendorong penurunan
maka risiko pada kehamilan angka kematian ibu.
dapat sejak awal diketahui dan • Memperoleh gambaran
dilakukan tata laksana, pelayanan ANC sesuai
sehingga faktor risiko dapat standar.
dikurangi agar tidak terjadi
komplikasi

Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas tahun berjalan
X 100%
Jumlah seluruh ibu hamil yang telah bersalin yang mendapatkan
pelayanan ANC di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR

TARGET 100%

Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah ibu hamil
yang telah bersalin yang mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan
standar kuantitas dan standar kualitas selama periode kehamilan di
Puskesmas pada tahun berjalan

STANDAR
Kuantitas : kunjungan 4 kali selama periode kehamilan.
Kualitas : 10T

Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar pemeriksaan ANC


sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang telah mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
pada masa kehamilan pada tahun berjalan.
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR

SUMBER
METODE DATA
PERIODE
PENGUMPULAN KOHORT IBU, PELAPORAN
DATA SAMPEL KARTU IBU DAN PERIODE
DATA
PWS KIA, PENGUMPULAN
RETROSPEKTIF REGISTER KIA DATA BULANAN
BULANAN
TOTAL SAMPEL

KRITERIA INKLUSI : Seluruh ibu hamil yang telah bersalin di WILAYAH KERJA Puskesmas pada tahun berjalan
KRITERIA EKSKLUSI :
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1.
2. Ibu hamil yang pindah domisili.
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan.
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memliki catatan riwayat kehamilan lengkap.
5. Ibu hamil yang meninggal sebelum masa persalinan
6. .Ibu hamil bersalin prematur (K4 tidak selesai)
KEPUASAN PASIEN

LATAR BELAKANG
Puskesmas harus memperhatikan kepuasan pasien
sesuai Permen PAN 14 tahun 2017

TUJUAN
Untuk mengukur tingkat kepuasan pasien
Puskesmas sebagai dasar peningkatan mutu
penyelenggaraan pelayanan Puskesmas
KEPUASAN PASIEN

Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien terhadap kinerja
pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan

Responden adalah pasien yang pada saat survei sedang berada di lokasi unit
pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan .

Survei Kepuasan Pasien adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang


tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan kepada pasien

TARGET ≥ 76,61%
KEPUASAN PASIEN

INSTRUMEN
PENGUMPULAN
METODE DATA
PENGUMPULAN SUMBER
DATA KUESIONER
DATA PERIODE PERIODE
SURVEI KEPUASAN
PENGUMPULAN PELAPORAN PASIEN
SURVEI HASIL SURVEI
DATA DATA
PER SEMESTER
PER SEMESTER

KRITERIA INKLUSI : Seluruh Pasien


KRITERIA EKSLUSI : Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi.
KEPUASAN PASIEN
TABEL SAMPEL MORGAN DAN KREJCIE (PERMENPAN RB NO 14/2017)
KEPUASAN PASIEN
KEPUASAN PASIEN
Terima kasih

@KemenkesR Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan
I RI

Anda mungkin juga menyukai