DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SEKARAN
Jl. Raya Sekaran Gg. Rambutan No 44 – Gunungpati Telp (024)8508322 Semarang 50229
:puskesmassekaran@gmail.com
:puskesmassekaran
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ketujuh :
Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya wajib
melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan indikator kinerja
setiap 3 bulan sekali
Pelaporan pencapaian Indikator Kinerja dilakukan setiap bulan oleh
Kedelapan : Penanggungjawab Mutu Administrasi dan Manajemen ke Dinas
Kesehatan
Pada saat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai
Kesembilan : berlaku, Keputusan Kepala Puskesmas Nomor
SK/A/SKR/I/002/2017 tentang Penetapan indicator
prioritas untuk monitoring dan menilai kinerja, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku
Kesepuluh :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya , maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.,
Ditetapkan di Semarang
Pada Tanggal : 30 Maret 2022
Tutuk Wijayantiningrum
LAMPIRAN KEPUTUSAN UPTD KEPALA
PUSKESMAS SEKARAN
NOMOR : 084.1/800/III/2022
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN
KINERJA PUSKESMAS
Jenis
Kegiatan
Pelayanan
Indikator Target Satuan
Pelayanan Kesehatan Ibu
1 Hamil 100 %
b. Pengertian
Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi:
1) Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan
data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minmal
kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4)
dengan ketentuan:
a) Satu kali pada trimester pertama.
b) Satu kali pada trimester kedua.
c) Dua kali pada trimester ketiga.
3) Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi 10 T, meliputi:
a) Pengukuran berat badan.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
d) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
e) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut
Jantung Janin (DJJ).
f) Pemberian imunisasi sesuai dengan status
imunisasi.
g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90
tablet.
Tes Laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan
hemoglobin Hb), pemeriksaan golongan darah (bila
belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan
protein urin (bila ada indikasi),Gula Darah/reduksi,
BTA, IMS/Siphilis,HIV,hepatitis yang pemberian
pelayanannya disesuaikan dengan trisemester
kehamilan
h) Tatalaksana/penanganan kasus.
i) Temu wicara (konseling).
Catatan:
a) numerator yang dihitung adalah Ibu hamil
yang telah selesai menjalani masa kehamilannya
(bersalin) di akhir tahun berjalan
b) Ibu hamil yang belum selesai menjalani masa
kehamilannya pada akhir tahun berjalan tidak di
hitung sebagai numerator akan tetapi dihitung
sebagai numerator dan denominator pada tahun
berikutnya.
c) Ibu hamil yang bersalin belum cukup bulan
tetapi sudah melakukan pemeriksaan kehamilan
sesuai standar minimal 1 kali di trimester 1 dan
1 kali ditrisemester ke 2
d) Ibu hamil yang sudah ANC minimal 1 x di trimester
1, 1 kali di trimester 2, 1 kali di trimester 3 dan
belum melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal
yang di tentukan namun sudah bersalin dapat
dihitung sebagai K4
B. PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar di
fasilitas pelayanan kesehatan
Persentase ibu di
wilayah kerja Kota Semarang
bersalin dalam kurun waktu satu
=
mendapatkan tahun. x 100
pelayanan Jumlah semua ibu bersalin %
persalinan diwilayah kerja kota Semarang
tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama.
Catatan:
Ibu bersalin di luar wilayah kerja Kota Semarang tetap
dilayani dan
dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan pelayanan di
Kota Semarang melainkan dilaporkan ke Kab/Kota sesuai
dengan alamat tinggal ibu bersalin tersebut.
b. Pengertian
1) Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja Kota
Semarang dalam satu tahun menggunakan data proyeksi
BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
2) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir adalah pelayanan
yang diberikan kepada bayi baru lahir dengan kunjungan
minimal 3 kali selama periode neonatal, dengan
ketentuan:
a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari
c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.
3) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6
jam). Perawatan neonatal esensial saat lahir
meliputi:
a) Pemotongan dan perawatan tali pusat.
b) Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
c) Injeksi vitamin K1.
d) Pemberian salep/tetes mata antibiotic.
e) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0).
4) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28
hari). Perawatan neonatal esensial setelah lahir
meliputi:
a) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
b) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan
pendekatan MTBM.
c) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas
pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi
vitamin K1.
d) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam
yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
e) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari cakupan
jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Catatan:
Bayi baru lahir di luar wilayah kerja Kota Semarang
tetap dilayani dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai
cakupan pelayanan di Kab/Kota tersebut melainkan
dilaporkan ke Kab/Kota sesuai dengan alamat tinggal
bayi baru lahir tersebut.
5 Vitamin A Merah
6 Vaksin Sesuai standar Memberikan
imunisasi kekebalan tubuh
dasar : dari penyakit.
HB0
BCG
Polio
IPV
DPT-HB-Hib
Campak Rubell
7 Vaksin
imunisasi
Lanjutan :
DPT-HB-Hib
Campak Rubella
8 Jarum suntik dan Pemberian
BHP imunisasi pada
balita
9 Peralatan Pengobatan bila
anafilaktik terjadi syok
anafilaktik akibat
penyuntikan
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar
meliputi :
a) Pelayanan kesehatan balita sehat.
b) Pelayanan kesehatan balita sakit.
2) Penetapan sasaran balita di wilayah kerja kota Semarang
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya,
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
3) Pelayanan kesehatan balita sehat adalah pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
menggunakan buku KIA dan skrining tumbuh kembang,
meliputi:
a) Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
(2) Pengukuran panjang/ tinggi badan minimal 2 (dua)
kali/tahun.
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali/
tahun.
(4) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6 -11
bulan 1(satu) kali setahun.
(5) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
b) Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali
dalam kurun waktu 6 bulan).
(2) Pengukuran panjang/ tinggi badan minimal
2 kali/ tahun.
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
(4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
(5) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
c) Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal
4 kali dalam kurun waktu 6 bulan).
(2) Pengukuran panjang/tinggibadan minimal 2 kali/
tahun.
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
(4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d) Pemantauan perkembangan balita.
e) Pemberian kapsul vitamin A.
f) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
g) Pemberian imunisasi lanjutan.
h) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan.
i) Edukasi dan informasi.
4) Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita
menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita
sakit (MTBS).
c. Definisi Operasional
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kota Smarang dalam
memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan
dinilai dari cakupan balita yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
Catatan :
a) Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun
berjalan, tidak di hitung sebagai cakupan. Perhitungan
balita usia 0-11 bulan dilakukan setelah balita
berulang tahun yang pertama (balita genap berusia 1
tahun/12 bulan).
b) Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir
tahun berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita
usia 24-35 bulan. Perhitungan dilakukan setelah
berulang tahun yang kedua (balita genap berusia
2 tahun/24 bulan)
c) Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir
tahun berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita
usia 36-59 bulan. Perhitungan di lakukan setelah
berulang tahun yang ketiga (balita genap berusia
3 tahun/36 bulan)
E. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi
1 Buku Rapor Sesuai jumlah peserta Pencatatan hasil
Kesehatank didik di pemeriksaan
u sekolah/madrasah kesehatan dan Media
KIE
2 Buku Sesuai jumlah anak Pencatatan hasil
Pemantaua usia pendidikan dasar pemeriksaan
n di luar satuan kesehatan dan Media
Kesehatan pendidikan dasar KIE
seperti di pondok
pesantren, panti /LKSA
dan lapas/ LPKA/
posyandu remaja
3 Kuesioner Sesuai jumlah anak Pemeriksaan kesehatan
Skrining usia pendidikan dasar usia
kesehatan pendidikan dasar
4 Formulir Sesuai kebutuhan Umpan balik hasil
Rekapitulas dengan skrining
i Hasil mempertimbangkan /penjaringan
Pelayanan jumlah anak usia kesehatan ke
kesehatan pendidikan dasar per sekolah /madrasah
usia sekolah/madrasah, pencatatan dan
sekolah pelaporan
dan remaja
di dalam
sekolah
5 Formulir Sesuai kebutuhan Umpan balik
Rekapitulas dengan hasil
i Hasil mempertimbangkan skrining/penjarin
Pelayanan jumlah, pondok gan kesehatan
kesehatan pesantren, panti/LKSA di pondok
usia dan pesantren/panti/
sekolah lapas/ LKSA/
dan remaja LPKA/posyandu lapas/LPKA/
di luar remaja per posyandu
sekolah. puskesmas remaja
Pencatatan dan
pelaporan
d. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada anak usia pendidikan
dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan anak setingkat
pendidikan dasar sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun ajaran.
7. Memberikan Dokter/Perawat/Bidan/
petugas kesehatanterlatih
penyuluhan kesehatan lainnya/ Petugas Pelaksana
Posbindu terlatih
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pernyataan Standar
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah
Daerah Kota Semarang wajib memberikan pelayanan
kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan sesuai
standar kepada warga negara usia 15-59 tahun di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi :
a) Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana.
b) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
2) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di
wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan
data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/
riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
3) Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau
UKBM.
4) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah
skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular
meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
c. Definisi operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kesehatan usia produktif dinilai dari
persentase orang usia 15–59 tahun yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan
Jumlah orang usia 15–59
tahun di Kotayang mendapat
Persentase pelayanan skrining kesehatan
orang usia sesuai standar dalam kurun
15–
59 tahun waktu satu tahun
mendapatka = x 100
n %
skrining Jumlah orang usia 15–
59
kesehatan tahun di kab/kota dalam
sesuai kurun waktu satu tahun
standar yang sama.
G. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :
a) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
b) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit
tidak menular.
2) Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih)
di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan
data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
3) Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau
UKBM dan/atau kunjungan rumah.
4) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah
skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk
penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemeriksaan gula darah
d) Pemeriksaan gangguan mental
e) Pemeriksaan gangguan kognitif
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
NO PERTANYAAN SKOR
Skor
Total
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
warga negara usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan
warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1
kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai
standar meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah
b) Edukasi
2) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
3) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu
kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan
minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari
140mmHg ditambahkan pelayanan terapi
farmakologi
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
penderita hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita
hipertensi usia 15 tahun keatas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Catatan:
Estimasi penderita hipertensi Kota Semarang
berdasarkan prevalensi data Riskesdas terbaru)
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
sesuai standar meliputi:
a) Pengukuran gula darah;
b) Edukasi
c) Terapi farmakologi.
2) Penetapan sasaran penderita diabetes melitus
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di
tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
3) Pelayanan kesehatan diabetes mellitus
adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang meliputi:
a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
c) Melakukan rujukan jika diperlukan Keterangan:
Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl
ditambahkan pelayanan terapi farmakologi
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
penderita DM dinilai dari persentase penderita DM usia 15
tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
dan edukasi
sebagai
alat penyuluhan
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia
Kesehatan Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat dilakukan oleh minimal 1 orang dokter
dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan lainnya.
Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang dibutuhkan sebagai
berikut
:
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi
psikotik akut dan Skizofrenia meliputi:
a) Pemeriksaan kesehatan jiwa;
b) Edukasi
2) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
a) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
i. Pemeriksaan status mental
ii. Wawancara
b) Edukasi kepatuhan minum obat.
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi ODGJ Berat, dinilai
dari jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Catatan:
numerator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yang
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
b. Pengertian
1) Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi
orang terduga TBC meliputi :
a) Pemeriksaan klinis
b) Pemeriksaan penunjang
c) Edukasi
2) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data
orang yang kontak erat dengan penderita TBC dan di
tetapkan oleh Kepala Daerah.
a) Pemeriksaan klinis
Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali
dalam setahun, adalah pemeriksaan gejala dan tanda
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak
dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis
b) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
c) Melakukan rujukan jika diperlukan.
c. Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam memberikan
pelayanan sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC
dinilai dari persentase jumlah orang terduga TBC yang
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Catatan:
a. Orang terduga TB adalah seseorang yang
menunjukkan gejala batuk > 2 minggu disertai dengan
gejala lainnya.
b. numerator : Jumlah orang terduga TBC yang
dilakukan pemeriksaan penunjang dalam kurun
waktu satu tahun.
c. Denominator : Jumlah orang yang terduga TBC dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.
Catatan :
Numerator : Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV (penderita
TBC, IMS, penjaja seks, LSL, transgender, Penasun, WBP dan
ibu hamil) yang mendapatkan pelayanan (pemeriksaan rapid
test R1) sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
UKM ESENSIAL
1 KIA DAN KB x
Jumlah Deteksi
Faktor resiko ibu
5 bumil 15% jumlah ibu hamil x x
hamil oleh
masyarakat
Jumlah
6 Pendampingan ibu Bumil 100% jumlah ibu hamil x x
hamil oleh nakes
Jumlah komplikasi
7 ibu hamil yang bumil 15% jumlah ibu hamil x x
ditemukan
Cakupan Ibu Bersalin jumlah ibu
8 bulin 100% x x
di faskes bersalin
Jumlah Ibu
9 Cakupan Kf4 bulin +Ab 100% x x
Bersalin+Abortus
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah
Jumlah Ibu
10 Pendampingan ibu bulin +Ab 100% x x
Bersalin+Abortus
nifas oleh nakes
Jumlah Pelayanan KB
13 Akseptor 80% Jumlah PUS x x
aktif
Jumlah Pelayanan Kb
14 Akseptor 50,0% jumlah persalinan x x
Pasca salin
B Kesehatan Anak x
jumlah Kelahiran
Jumlah Kunjungan Hidup di wilayah
1 bayi 100% x x
Bayi lengkap kerja Puskesmas
tertentu
jumlah Neonatus
Jumlah Neonatus resiko
batas maksimal 6 resiko tinggi / tinggi/komplikasi
lebih dari 6 persen 2 bayi 100% x x
tidak bagus komplikasi yang di wilayah kerja
ditangani Puskesmas
tertentu
jumlah Kelahiran
semakin banyak kasus Cakupan bayi berat
Hidup di wilayah
ditemukan semakin 3 lahir rendah/ BBLR kasus 6,0% x x
kecil nilainya kerja Puskesmas
(Target <= 6%)
tertentu
Jumlah Kasus
nol sama dengan
Jumlah Kasus Lahir 100,0 Lahir Mati di
100% , indikator 4 kasus x x
negatif Mati (IUFD) % wilayah kerja
Puskesmas
nol sama dengan Jumlah Kematian
Jumlah kematian Bayi
100% , indikator 5 kasus 100% Bayi (0-11 bulan) x x
negatif (0-11 bulan)
di wilayah kerja
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Puskesmas dalam
satu tahun
Jumlah Kematian
nol sama dengan Jumlah kematian Anak Balita (12-59
100% , indikator 6 anak Balita (12-59 kasus 100% bulan) di wilayah x x
negatif
bulan) kerja Puskesmas
dalam satu tahun
jumlah kematian
Jumlah Audit Medik
balita (0-59 bulan)
kasus kematian Balita
7 kasus 100% di wilayah kerja x x
(0-59 bulan) di
puskesmas dalam
Puskesmas
satu tahun
Jumlah kunjungan
Jumlah balita sakit
8 balita 85% balita sakit di x x
yang di MTBS
Puskesmas
Jumlah yang di
deteksi dan stimulasi
9 tumbuh
kembangnya/
SDIDTK
jml anak balita
usia 0-59 bulan
a. Balita (0-59
yang ada di satu
bulan) …………….. anak 96% x x
wilayah
Anak
puskesmas
tertentu
jumlah anak pra
sekolah usia 60-
b. Anak prasekolah
72 bulan yang ada
(60-72 bulan) ………. anak 90% x x
di satu wilayah
Anak
puskesmas
tertentu
Jumlah PAUD/ KB/
c. Jumlah PAUD/ KB/
TPA/ TK/ RA di
TPA/ TK/ RA yang sekolah 90% x x
wilayah
muridnya di SDIDTK
puskesmas
d. Jumlah kelas ibu kelas/ Jumlah seluruh
85% x x
balita yang kelurahan kelurahan wilayah
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
puskesmas
dikalikan 3x
terlaksana
pertemuan kelas
ibu balita
e. jumlah pelayanan jml seluruh
kesehatan korban korban KTPA yang
kasus 100% x x
kekerasan thd terdata datang ke
perempuan dan anak Puskesmas
2 PROMOSI KESEHATAN x
A Kampanye PHBS x
Total Rumah
Tangga di wilayah
kerja puskesmas
a Rumah Tangga RT 100% x x
(Kolaborasi
dengan PKK
Kelurahan)
jml seluruh
b Institusi Pendidikan sekolah 100% sekolah di wil x x
kerja pusk
20% x jml sarana
Sarana Pelayanan
c lokasi 100% pelayanan di wil x x
Kesehatan
kerja pusk
Tempat-tempat 30% x jml
d Umum ( Tempat lokasi 100% keseluruhan TTU x x
Ibadah, Ponpes,dll ) di wil kerja pusk
jml kegiatan
penyuluhan yg
dilakukan dgn
sasaran
perorangan
jumlah penyuluhan (kunjungan sakit,
a orang 100% x x
individu sehat, konsultasi
gizi, klinik sanitasi,
klinik berhenti
merokok, PKPR
dll) 240
orang/tahun
b jumlah kunjungan rumah 100% jml keg x x
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
penyuluhan yg
dilak dgn mlk kunj
ketiap rumah
rumah penduduk di wil
kerja pusk
sebanyak 240
rumah/tahun
jml keg
penyuluhan yg
dilak dgn sasaran
tiap kelomp dgn
jumlah penyuluhan jml peserta min
c kelompok 100% x x
kelompok sebnyk 5 orang
dgn 5 tema per
bulan sebanyak
120
kelompok/tahun
Penyuluhan
5 Tema besar
berdasarkan tema
pesan KIE adalah
d pesan dalam tema 100% x x
Gizi, P2P, Kesling,
komunikasi, informasi
Promkes dan KIA
& edukasi kpd masy
Pembuatan media
5 Tema besar
cetak berdasarkan
pesan KIE adalah
e tema pesan dalam tema 100% x x
Gizi, P2P, Kesling,
komunikasi, informasi
Promkes dan KIA
& edukasi kpd masy
Media flyer
kesehatan digital
Pembuatan media
melalui media
flyer kesehatan
f kali 100% sosial instagram x x
digital melalui media
puskesmas,WAG
sosial
dll sejumlah 96
media/tahun
Pembuatan iklan jumlah ILM yang
g layanan masyarakat film 100% diproduksi (min 1 x x
melalui Film Pendek film)
h Penggunaan Aplikasi Prosentase 100% Jumlah kegiatan x x
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
penyuluhan dan
pemantauan
protokol
BIDIK PROKES kesehatan agar
dilaporkan melalui
aplikasi BIDIK
PROKES
3 KESEHATAN LINGKUNGAN X
kegiatan
komposting di
Kegiatan komposting Puskesmas pada
1 pusk 100% X X
di puskesmas periode Januari
sampai Desember
tahun sebelumnya
2. Klinik Sanitasi X
kegiatan uji
Adanya kegiatan uji
2 bulan 100% kualitas limbah X X
kualitas limbah cair
cair setiap bulan
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
kegiatan pantau
SWA pantau limbah
3 hari 100% limbah medis dan X X
medis dan B3
B3 harian
Jumlah kelurahan
di wilayah
Jumlah kelurahan
Puskesmas yang
1 yang dibina sesuai kelurahan 80% X X
dibina sesuai
Tatanan Kota Sehat
Tatanan Kota
Sehat
GIZI DAN PEMBERDAYAAN
4
MASYARAKAT
1. GIZI X
jml balita yg
ditimbang di pusk,
Cakupan balita yang 89,60
1 balita pustu, puskesling, X X
naik berat badannya %
posyandu,
Fasyankes lainnya
jml balita Gizi
semakin banyak kasus Cakupan balita gizi
Buruk dan gizi
ditemukan semakin 2 buruk dan gizi kurang balita 4,5% X X
kecil nilainya kurang yg ada di
( wasting: BB/TB)
wil pusk
semakin banyak kasus
ditemukan semakin
3 Cakupan balita balita 4,8% Jumlah balita X X
kecil nilainya pendek dan sangat pendek dan
pendek sangat pendek
(stunting:TB/U) (stunting:TB/U)
yang ditemukan di
wilayah
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
puskesmas
semakin banyak kasus jml ibu hamil KEK
Cakupan Ibu hamil
ditemukan semakin 4 bumil 7,8% di wilayah X X
kecil nilainya KEK
Puskesmas
Jumlah balita
Cakupan balita mendapat vitamin
1 mendapat vitamin A bufas 98,0% A kapsul X X
kapsul diwilayah
puskesmas
Jumlah balita
Cakupan balita stunting yang
stunting yang mendapat
3 balita 100% X X
mendapat pendampingan di
pendampingan wilayah
puskesmas
C Penyelidikan Epidemiologi X
D ASI Eksklusif X
Cakupan ASI
1 persentase 66% jml bayi usia 6 bln X X
Eksklusif
2. UPAYA PEMBERDAYAAN
X
MASYARAKAT
Posyandu yang di
kunjungi oleh
Jumlah kunjungan ke
petugas
1 posyandu >= 10 posyandu 100% X X
puskesmas ≥ 10
kali/tahun
kali/tahun selama
setahun
PHBS Rumah
Tangga Sehat
Pencapaian rumah Strata Utama dan
2 tangga sehat (strata kali 75% Paripurna di X X
utama dan paripurna) wilayah
Puskesmas selama
setahun
Posyandu Strata
Pencapaian Posyandu Purnama dan
3 strata purnama dan kali 70% Mandiri di wilayah X X
mandiri Puskesmas selama
setahun
4 Cakupan kelurahan kelurahan 34% Kelurahan Siaga X X
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
aktif strata
purnama dan
siaga aktif strata mendiri
dibina wil kerja
puskesmas
3. KESEHATAN REMAJA X
Jumlah SD/MI
Sekolah SD/MI
1 sekolah 100% diwilayah X X
dengan dokter kecil
puskesmas
Cakupan siswa SD/MI
Jumlah seluruh
2 kelas 1-6 yang di siswa 100% X X
siswa SD kelas 1-6
periksa
Cakupan Siswa
siswa kelas 7 - 9
3 SLTP/MTs kelas 7-9 siswa 100% X X
SMP/MTS
yang diperiksa
Cakupan Siswa Jumlah siswa
4 SMA/SMK/MA kelas siswa 100% SMA/SMK/MA X X
10-12 yang diperiksa kelas 10-12
Sekolah
Jumlah SMP,
SMP,SMA,SMK dan
SMA,SMK/Madrasa
5 Madrasah dengan sekolah 100% X X
h di wilayah
Kader Kesehatan
puskesmas
Remaja (KKR)
10% jumlah
sekolah jenjang
Pembentukan Model SD,SMP,SMA
6 sekolah 100% X X
Sekolah Sehat sederajat di
wilayah
puskesmas
Jumlah sekolah
Cakupan pembinaan Model Sekolah
7 Model Sekolah Sehat sekolah 100% Sehat yang dibina X X
(MSS) oleh puskesmas
minimal 2 kali
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
setahun per
sekolah
Jumlah
sekolah/madrasah
semua jenjang
(TK/RA, SD/MI,
Cakupan Pembinaan SMP/MTs,
8 sekolah/madrasah sekolah 100% SMA/SMK/MA) X X
melalui UKS/M yang dibina
puskesmas
minimal 2 kali
setahun per
sekolah
∑ remaja putri 10-
19 th
(SLTP/MTs ,
Cakupan Remaja SMU/MA/SMK,
9 Putri yang di periksa remaja putri 90% SLB, PONPES, X X
HB POSREM, PANTI,
LKSA,LPKA,
LAPAS) di wilayah
puskesmas
∑Remaja putri 10-
19 th (SLTP/MTs ,
Cakupan Remaja SMU/MA/SMK,
Putri mengkonsumsi SLB, PONPES,
10 remaja putri 90% X X
tablet Fe sejumlah 52 POSREM, PANTI,
tablet LKSA,LPKA,
LAPAS) di wilayah
puskesmas
Cakupan Remaja
yang mendapatkan ∑remaja di
11 remaja 90% X X
Penyuluhan KESPRO wilayah kerja pusk
Remaja
12 Cakupan remaja remaja 40% ∑remaja (10-19 X X
mendapatkan th) yang
konseling mendapat
pelayanan
kesehatan di
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
wilayah
puskesmas
Jumlah Posyandu
Remaja di setiap
Jumlah POSREM kelurahan wilayah
13 terbentuk di POSREM 100% puskesmas X X
Kelurahan (minimal 1
posrem/kelurahan
)
A PELAYANAN IMUNISASI X
B PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI X
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
jml jenis penyk
Grafik mingguan
potensi wabah -
1 penyakit potensial grafik 100% X X
min 4 grafik
wabah
terupdate
Tindak lanjut jml kasus penyakit
penanggulangan KLB potensi wabah yg
2 kasus 100% X X
PD3I dan keracunan dilaporkan dalam
makanan waktu 1th
jml PWS yg harus
Pemantauan Wilayah
3 PWS 100% dibuat dalam 1 th- X X
Setempat Imunisasi
12
1 kasus
4 Penemuan kasus AFP kasus 100% X X
penemuan AFP
Kelengkapan
5
laporan :
jml lap W1 yg
a. harian / W-1 hari 100% seharusnya X X
diterima
jml lap W2 yg
b. mingguan / W-2 minggu 100% seharusnya X X
diterima-52
jml lap LB1/C1 yg
c. bulanan/ C-1 bulan 100% seharusnya X X
diterima-12
6 Ketepatan laporan :
jml lap yg
seharusnya
a. harian / W-1 hari 100% X X
diterima (1 x 24
jam)
jml lap W2 yg
seharusnya
b. mingguan / W-2 minggu 100% diterima tepat X X
waktu (tiap rabu)-
52
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
jml lap LB1/C1 yg
seharusnya
c. bulanan/ C-1 bulan 100% X X
diterima (paling
lambat tgl 7)-12
jumlah kasus
Cakupan
suspect campak lebih dari 50%
7 pengambilan sampel kasus 50% X X
yang ditemukan baik
campak
(>= 50%)
C PTM X
60 % jumlah
estimasi pasien
HT berdasarkan
Jumlah penderita riskesdas 2018
Hipertensi 1 kasus 100% X X
hipertensi sebesar 37%
prevalensi
penduduk usia >
15 tahun
3,1 % prevalensi
Diabetes
2 Jumlah pasien DM kasus 100% penduduk usia > X X
Meilitus
15 tahun
Kelengkapan Laporan laporan yg dikirim
3 lengkap 100% X X
PTM ke DKK 1 th
tepat waktu (tgl
Ketepatan laporan
4 laporan 100% 10 setiap X X
PTM
bulannya)
(jumlah penduduk
wil kerja
puskesmas /
Jumlah pasien
jumlah penduduk
ODGJ 5 gangguan jiwa yang kasus 100% X X
kota semarang) x
dilayani di puskesmas
estimasi sasaran
ODGJ Kota
Semarang
jumlah kegiatan
Penggunaan aplikasi
6 kegiatan 100% deteksi dini dan X X
PAK EDI PERKASA
screening yang
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
menggunakan
aplikasi PAK EDI
PERKASA
jumlah WUS yang
jumlah screening Ca melakukan
KANKER 7 WUS 50% X X
Servix screening Ca
Servix
jumlah WUS yang
jumlah screening Ca melakukan
KANKER 8 WUS 50% X X
Mamae screening Ca
Mamae
pelayanan UBM unit
tersedianya
9 berhenti merokok di unit 100% X X
layanan UBM
puskesmas
D PEMBERANTASAN PENYAKIT X
1 . P2TVZ X
cakupan kasus
infeksi dengue
cakupan PE infeksi (DD,DBD,DSS)
1 kasus 100% X X
dengue yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi
Cakupan kasus
infeksi dengue
(DD, DBD, DSS)
Kecepatan PE Infeksi yang dilakukan
2 kasus 100% X X
Dengue ≤ 24 jam Penyelidikan
Epidemiologi
dengan tepat
waktu (≤ 24 jam)
Cakupan kasus
penyakit tular
Cakupan PE Non
3 kasus 100% vektor zoonosis X X
Infeksi Dengue
(non infeksi
dengue) yang
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dilakukan
Penyelidikan
Epidemiologi
Cakupan kasus
penyakit tular
vektor zoonosis
(non infeksi
Kecepatan PE non
dengue) yang
4 Infeksi Dengue ≤ 24 kasus 100% X X
dilakukan
jam
Penyelidikan
Epidemiologi
dengan tepat
waktu (≤ 24 jam)
Cakupan jenis
laporan surveilans
infeksi dengue
Cakupan Laporan yang dikirim ke
surveilans infeksi DKK tepat waktu
Dengue tepat waktu setiap bulannya.
setiap bulannya Ada 5 jenis
5 laporan 100% X X
(SILANTOR, Lap. laporan yaitu
Bulanan, Lap RDT SILANTOR,
DBD, Laporan G1R1J Laporan bulanan,
dan Entry SIP) Laporan
pemakaian RDT,
Laporan G1R1J
dan Entry SIP
Cakupan sekolah
(SD/MI dan
Cakupan monev SMP/MTS) yang
6 sekolah 100% X X
Sicentik dilakukan monev
SICENTIK oleh
puskesmas
Cakupan
kelurahan yang
Cakupan Monev PJN
7 kelurahan 100% dilakukan monev X X
dan PTP
PJN dan PTP oleh
Puskesmas
8 Laporan surveilans laporan 100% Cakupan jenis X X
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
laporan surveilans
non infeksi
Non Infeksi Dengue dengue yang
tepat waktu setiap dikirim ke DKK
bulannya (Lap. tepat waktu setiap
Esismal, Lap RDT bulannya. Ada 3
Lepto, dan Lap RDT jenis laporan yaitu
Malaria) Laporan Esismal,
RDT Leptospirosis
dan RDT Malaria
Cakupan
kunjungan
Puskesmas
Cakupan kunjungan
9 kunjungan 100% kepada pasien X X
pasien filariasis
filariasis dalam
kurun waktu
tertentu
a. Diare X
b. ISPA-PNUMONIA X
Cakupan Ketepatan
Jml. Laporan
dan kelengkapan
1 orang 100% bulanan yang X X
laporan ISPA (Ispa
tepat waktu
dan Pneumonia)
2 Cakupan Tatalaksana orang 100% Sasaran yg X X
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dilakukan hitung
Pemeriksaan Balita nafas dan dilihat
Batuk Sesuai Tarikan Dinding
Standart Dada Ke dalam
(TDDK)
Jml. Pasien
Cakupan penemuan
Pneumonia (+)
3 kasus pnemonia balita 50% X X
usia balita dari
balita
estimasi
c. KUSTA X
d. Hepatitis X
e. P2TB X
Cakupan pengobatan
semua kasus TB yang Jumlah Kasus di
1 ditemukan / kasus 95% Wil. Kerja X X
Treatment Coverage Puskesmas
(TC)
Jml. Sasaran yang
Cakupan keberhasilan
sembuh+lengkap
program pengobatan
2 orang 90% th. Berjalan (8 X X
pasien TB semua
bulan sejak mulai
kasus (TSR)
pengobatan)
Cakupan penemuan Jml. Kasus TB RO
3 kasus 95% X X
TB Resisten Obat tercatat
Jml. Sasaran yang
Angka keberhasilan
sembuh+lengkap
pengobatan TB
4 orang 75% th. Berjalan (24 X X
resisten obat (TSR
bulan sejak mulai
TB-RO)
pengobatan)
Cakupan pasien TB Jml. sasaran yang
5 yang mengetahui orang 65% mengetahui status X X
status HIV HIV nya
Jml. Sasaran yang
Cakupan Investigasi
dilakukan
7 Kasus TBC sesuai orang 70% X X
investigasi ≤ 7
standart
hari
Jml. Sasaran yang
Cakupan Investigasi
dilakukan
8 Putus Obat Sesuai orang 70% X X
investigasi ≤ 7
Standart
hari
Cakupan Investigasi Jml. Investigasi
9 orang 60% X X
Mangkir mangkir ≤ 3 hari
Cakupan Kunjungan
10 kunjungan 60% Jml. Kunjungan X X
Rumah
Cakupan
Upaya Pencapaia KETERANGA
No Kegiatan Satuan Target sasaran Sub NILAI
Kesehatan n Variabe N
variabe
l
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah sasaran
3 Cakupan On ARV orang 95% X X
mulai ARV
Jml. Penyuluhan
4 Penyuluhan HIV orang 100% X X
HIV Tk Kelurahan
jml. Capaian
5 Survey Anti Stigma orang 100% X X
responden
1 Mempunyai Rencana Lima Tahunan Ketersediaan dokumen rencana lima tahun (Renstra) Puskesmas
Terdapat dokumen RUK orientasi pada proses penyusunan, RUK tahun (N+1) Puskesmas selaras
dengan masalah kesehatan, kebutuhan dan harapan masyarakat yang disusun berdasarkan prioritas,
ketersediaan dan kemampuan (fungsi dan kompetensi) mengacu Permenkes 75/2014 tentang
Puskesmas dan Renstra Dinas Kesehatan
RUK memuat kegiatan tahun yang akan datang, kebutuhan sumber daya dan rekapitulasi rencana
usulan kegiatan
Beberapa ada analisa dan perumusan jika dalam analisa masalah dilakukan pentahapan identifikasi
Ada RUK, disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan dan
2 masalah dan ditetapkannya urutan prioritas masalah .
melalui analisis situasi dan perumusan masalah
Sebagian ada analisa dan perumusan jika terdapat identifikasi masalah dan kebutuhan masyakat
melalui analisa kesehatan masyarakat, ditetapkan urutan prioritas masalah dan terdapat perumusan
masalah dan akar penyebab
Seluruhnya ada analisa dan perumusan jika jika dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan
masyakat melalui analisa kesehatan masyarakat, ditetapkan urutan prioritas masalah dan terdapat
perumusan masalah dan akar penyebab disertai alternative pemecahan masalah
RPK terdapat usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin sarana prasarana dan operasional
puskesmas .
Terinci sebagian jika dalam menyusun RPK hanya dilakukan langkah-langkah alokasi kegiatan dan
membandingkan alokasi kegiatan
3 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap
Terinci sebagian besar jika dalam menyusun RPK hanya dilakukan langkah-langkah alokasi kegiatan
dan membandingkan alokasi kegiatan serta menyusun rancangan awal secara rinci
Terinci semuanya jika dalam RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya, dan direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya
4 Melaksanakan mini lokakarya bulanan Lokakarya mini bulanan bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh pencapaian dan hambatan-
hambatan yang dijumpai oleh para pelaksana program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu
sekaligus pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan Puskesmas yang akan datang
Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah ditekankan kepada masalah pentingnya
kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal yang direncanakan, integrasi antar program dalam
menyelesaikan masalah prioritas Puskesmas yang telah ditetapkan pada tiap tahunnya,
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil
guna dan berdaya guna.
a Kartu Inventari Peralatan di semua ruangan Setiap Ruangan Memiliki daftar KIR
b Meng update daftar inventaris barang Secara Rutin meng Update daftar Inventaris barang
c Membuat laporan inventaris alat Setiap Pengurus barang membuat Laporan inventaris Barang
d Menyusun rencana dan mengajukan kebutuhan alat Pengurus barang mengajukan rencana kebutuhan alat
d. Pemeriksaan kartu stok obat Definisi Operasional : pemeriksaan yang dilakukan Kepala Puskesmas untuk mengetahui arus mutasi
obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak, kadaluwarsa)
Kesesuaian antara jumlah fisik obat dan kartu stok (Sesuai / Tidak)
Format kartu stok (Sesuai / Tidak)
Cara pengisian kartu stok (Sesuai / Tidak)
j. PWS obat Definisi Operasional : kegiatan pemantauan jumlah resep untuk pasien dengan diagnosa tunggal
untuk penyakit yang sudah ditetapkan (ISPA, Diare, Mialgia), yang sesuai dengan pedoman
pengobatan, dibandingkan dengan total keseluruhan jumlah sampel resep, yang dituangkan dalam
format PWS.
3 MANAJEMEN TENAGA
a. Kepemilikan Surat Ijin Praktek Tenaga Kesehatan bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kota Semarang kepada Tenaga Kesehatan
sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik.
proses yang dilakukan secara logis, teratur, dan berkesinambungan melalui aplikasi
b. Pembuatan ABK Kesehatan
perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan untuk mengetahui jumlah dan
kualitas pegawai yang diperlukan pada fasilitas kesehatan.
proses updating data sumber daya manusia kesehatan yang di isi melalui aplikasi SISDM
c. Updating data di aplikasi SISDMK Kementrian Kesehatan
Kesehatan kementrian secara berkala.
3 Membuat Buku Rekapitulasi Penerimaan Setiap bendahara penerima membuat Buku Rekapitulasi Penerimaan
4 Membuat laporan penerimaan (spj fungsional) Setiap bendahara penerima membuat Laporan SPJ penerimaan
Pemeriksaan Kas tiap 3 (tiga)bulan sekali dengan berita acara Setiap bendahara penerima melakukan pemeriksaan Kas dan membuat Berita acra
5
pemeriksaan Kas pemeriksaan Kas
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
4 Membuat laporan keuangan (SP2D,SPJ) Setiap Bendahara Pengeluaran Membuat Laporan Keuangan
5 Membuat laporan pajak ( kekantor pajak) Setiap Bendahara Pengeluaran Membuat Laporan Pajak
3 BENDAHARA BLUD
4 Surat Pernyataan tanggung jawab mutlak Setiap Bendahara BLUD membuat Surat pernyataan tanggung jawab
5 Laporan belanja BLUD bulanan Setiap Bendahara BLUD membuat dokumen laporan Belanja setiap bulan
6 Laporan realisasi anggaran (LRA) BLUD Setiap Bendahara BLUD membuat dokumen Realisasi Anggaran
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
11 Laporan perubahan Ekuitas ( LPE) Setiap Bendahara BLUD membuat dokumen SPP,SPM,SP2D
Cara Perhitungan
Perhitungan hanya ditetapkan atau tidak ditetapkan.
Cara Penilaian
Nilai 0 = tidak ditetapkan
1 Ditetapkan Tim Sistem Informasi Puskesmas
Nilai 10 = ditetapkan
Contoh
Puskesmas X saat dilakukan penilaian kinerja sudah memiliki SK yang menetapkan Tim SIP, maka
nilai yang didapat adalah 10
5. Kesehatan Ibu
6. Kesehatan Anak
7. Usaha kesehatan sekolah
8. Imunisasi
9. Penyakit menular
10. Penyakit tidak menular.
11. Perkesmas
12. Kesehatan kerja, olah raga dan tradisional
13. Pelayanan Lansia
Cara Penilaian
Nilai 0 = tidak ada
Nilai 4 = < 50%
Nilai 7 = 50 – 75%
Nilai 10 = 76 - 100 %
Contoh
Definisi
o SIMPUS merupakan sistem Informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
menangani keseluruhan proses manajemen pelayanan puskesmas.
o Database SIMPUS adalah kumpulan data digital yang berasal dari pengelolaan kegiatan
pelayanan di Puskesmas melalui aplikasi SIMPUS.
Cara perhitungan
Melihat pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas saat dilakukan penilaian
Cara Penilaian
3 Pelaksanaan SIMPUS Nilai 0 = Simpus tidak dilaksanakan
Nilai 4 = Simpus dilaksanakan di Loket
Nilai 7 = Simpus dilaksanakan di Loket, BP Umum, BP Gigi
Nilai 10 = Simpus dilaksanakan di Loket, BP Umum, BP Gigi, KIA, MTBS, Farmasi
Contoh:
Saat dilakukan penilaian, Puskesmas X baru melaksanakan SIMPUS di Loket, BP Umum,
dan BP Gigi. Maka Nilai yang didapat : 7
E. MANAJEMEN PROGRAM
Intervensi awal adalah intervensi yang dilakukan pada saat pendataan dan sesuai masalah
kesehatan yang ditemukan dan dibuktikan secara tertulis
2 Intervensi awal Sumber data jumlah KK yang dilakukan pendataan diperoleh dari instrument Prokesga, input
data sof ware dan bukti tertulis jumlah KK yang telah diintervensi awal
Definisi Monitoring Evaluasi adalah Kegiatan yang dilaksanakan untuk memastikan kemajuan
kegiatan sesuai dengan rencana dan penjadwalan dalam rangka pencapaian sasaransecara rinci
peran dan tanggung jawab para pemangku kepentingan dalam pemantauan dan evaluasi PIS-PK.
Indikator terlaksananya Monitoring Evaluasi adalah Analisa Data minimal 1x/tahun
3 Monitoring Evaluasi Puskesmas telah melakukan sosialisasi tentang PIS-PK setahun sekali
Puskesmas telah mempunyai SK PIS-PK
Puskesmas mempunyai ROADMAP PIS-PK
Monitoring evaluasi dilakukan setahun 2 kali
Definisi Operasional Intervensi Lanjut adalah intervensi lanjutan terhadap permasalahan kesehatan
masyarakat (UKM) yang didapatkan dari hasil IKS RT, RW maupun Kelurahan. Intervensi lanjut dapat
berupa kegiatan spesifik sesuai permasalahan yang ada seperti penyuluhan kelompok/ masyarakat,
pembangunan jamban, pembentukan posbindu, dsb.
4 Intervensi lanjut Kegiatannya
Menentukan IKS RT
Menentukan IKS RW
Menentukan IKS Kelurahan bila sudah tercapai total coverage kelurahan
Melakukan intervensi lanjutan tingkat RW
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
B. PROGRAM JEJARING
Jejaring fasilitas pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri atas klinik, rumah sakit,
apotek, laboratorium dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Pembinaan Jejaring yang meliputi program kerja kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
evaluasi yang dilaksanakan oleh petugas Puskesmas terhadap layanan kesehatan fasilitas
1 pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada periode bulan Januari sampai dengan
Pembinaan Jejaring
Desember tahun 2020
F. MANAJEMEN MUTU
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
Definisi Operasional : pengecekan kegunaan alat kesehatan yang ada di Puskesmas (contoh :
1 Kalibrasi alat Spektro Fotometer, Tensi meter, Timbangan badan, dan lain – lain sesuai standar Pelayanan
Kesehatan Dasar), sesuai dengan fungsi dan kalibrasinya, berdasarkan jenis alat, dan minimal
dilakukan 1 kali dalam setahun.
• Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan (dapat dipertanggung jawabkan) melalui
interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang berujung pada penarikan
2 Audit internal kesimpulan) , objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau
manfaat
• Dilakukan Minimal 2x dalam Satu tahun
kegiatan yang dilakukan Puskesmas dengan cara mewawancarai pengunjung Puskesmas Dengan
3 Survey pelanggan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup, yang dilakukan dalam 1 tahun dengan
Jumlah sampel tiap tahun minimal 120 orang
• Pertemuan yang dilakukan oleh manajemen secara periodik untuk meninjau kinerja system
manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan,
4 Rapat tinjauan manajemen
kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas system manajemen mutu dan system pelayanan
• Dilakukan Minimal 2x dalam Satu tahun
G. MUTU PELAYANAN KIA
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk mengamati tingkat kepatuhan tenaga
1. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan ANC
kesehatan dalam pelayanan ANC sesuai dengan daftar tilik SOP masing-masing Puskesmas.
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk mengamati tingkat kepatuhan tenaga
3. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan MTBS
kesehatan dalam pelayanan MTBS sesuai dengan daftar tilik SOP masing-masing Puskesmas.
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk mengamati tingkat kepatuhan tenaga
4. Tingkat kepatuhan SOP pelayanan SDIDTK
kesehatan dalam pelayanan SDIDTK sesuai dengan daftar tilik SOP masing-masing Puskesmas.
NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk mengamati tingkat kepatuhan tenaga
5. Tingkat Kepatuhan SOP Pelayanan KtPA
kesehatan dalam pelayanan K sesuai dengan daftar tilik SOP masing-masing Puskesmas.
I. INOVASI PUSKESMAS
Dengan Penilaian :
1. Nilai 0 : Tidak ada Inovasi
Inovasi yang dilakukan Puskesmas
2. Nilai 4 : Ada Inovasi dan sudah berjalan minimal satu tahun
3. Nilai 7 : a. Ada Inovasi dan sudah berjalan minimal satu tahun
b. Dalam menentukan Inovasi berdasar permasalahan di masyarakat
4. Nilai 10 : a. Ada Inovasi dan sudah berjalan minimal satu tahun
b. Dalam menentukan Inovasi berdasar permasalahan di masyarakat
c. Adanya sistem monitoring dan evaluasi terkait inovasi
Selain hal-hal di atas yang berhubungan dengan pelayanan KB, termasuk efek samping alkon
Sumber : Buku Pedoman PWS KIA Tahun 2010
DAFTAR TILIK SOP PELAYANAN GIZI BURUK
CEKLIST
NO TAHAPAN
YA TIDAK
I. Anamnesis
Identitas
Nama
Tgl lahir/Umur
Jenis Kelamin
BB lahir
PB lahir
Anak ke
Ayah
Nama
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Nama
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
- Melakukan pengukuran tinggi badan untuk anak umur > 2 tahun dan yang sudah
bisa berdiri menggunkan mikrotoice.
10 c. LILA ------------ ------------
11 d. LIKA ------------ ------------
12 2. Penentuan arah pertumbuhan balita ------------ ------------
13 3. Penentuan Status Gizi ------------ ------------
Hasil Z-scorenya dengan kategori :
(1) Gizi Buruk : Z-score < - 3 SD
(2) Gizi Kurang : Z-score – 3 s/d – 2 SD
(3) Gizi Baik : Z-score – 2 s/d 2 SD
(4) Gizi Lebih : Z-score > 2 SD
14 4. Melihat tanda klinis pasien gizi buruk sebagai berikut ------------ ------------
- Oedema
- Baggy pant
- Tulang rusuk tampak terlihat jelas
- Kulit bercak-bercak
15 5. Memeriksa tanda bahaya dan penting : ------------ ------------
- Renjatan
- Letargis
- Muntah/diare/dehihrasi
16 6. Memeriksa frekuensi nadi ------------ ------------
17 7. Memeriksa frekuensi respirasi anak ------------ ------------
18 8. Memeriksa tarikan dinding dada ------------ ------------
19 9. Memeriksa suhu ------------ ------------
III. Penanganan Awal
20 1. Semua Pasien Gizi buruk dianggap Hypoglikemi, sehingga diberikan penanganan ------------ ------------
awal berupa Pemberian 50 cc Air Gula 10 % .
2. Apabila ditemukan pada kondisi I , II , III dan IV maka penanganan selanjutnya
di Pelayanan Rawat Inap. (Buku I Tatalaksana Gizi Buruk hal 7) ------ Rujuk
3. Kondisi V bisa ditangani di Puskesmas Rawat jalan. (Buku I Tatalaksana Gizi
Buruk hal 7)
21 IV. Konseling Gizi ------------ ------------
1. Terapi diit anak gizi buruk
2. Memberikan contoh pembuatan F75, F100
22 V. Rencana Tindak Lanjut ------------ ------------
Menyarankan untuk kontrol secara teratur
(1) Bulan I : 1x/minggu
(2) Bulan II : 1x/2 minggu
(3) Bulan III-IV : 1x/bulan
TOTAL
Ceklist
NO Tahapan
Ya Tidak
1 I. Anamnesis ------------ ------------
Mengucapkan salam
Mempersilahkan ibu hamil duduk di kursi yang sudah dipersiapkan
Mendengarkan dengan sabar apa yang dikatakan klien
Menanyakan dengan ramah sambil menatap mata ibu hamil tentang :
12 2) Masalah puting (puting lecet, datar atau terbenam, puting besar) ------------ ------------
3) Masalah payudara (payudara penuh, payudara bengkak)
4) Bayi tidak mau menyusui
5) Bayi sering menangis
PUSKESMAS : …………………………………………….
NAMA KEPALA PUSKESMAS : …………………………………………….
RT
(sebu
ADA/ PERMASALAHAN DAN SARAN/
NO KOMPONEN waktu
TIDAK SOLUSI
misal b
tah
1 Tersedia penanggungjawab
pengembangan Puskesmas Ramah
Anak
2 Tersedia tenaga medis yang
memahami tentang hak dan
kesehatan anak, minimal 2 (dua)
orang.
(sudah terlatih/ belum, ditunjukkan
dgn adanya sertifikat)
(ada surat penunjukkan dari Ka.
Puskesmas)
3 Terpasang papan nama Puskesmas
Ramah Anak
4 Tersedia ruang pelayanan khusus
untuk anak dan konseling bagi anak
5 Tersedia sarana dan prasarana untuk
anak difabel
6 Tersedia media Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) tentang hak kesehatan
anak
7 Memiliki ruang laktasi yang higinis
dan melaksanakan IMD untuk
puskesmas yang
memberikan pelayanan persalinan
8 Tersedia ruang bermain bagi anak
yang berjarak aman dari ruang
tunggu pasien umum
9 Tersedia Poli MTBS (manajemen
terpadu balita sakit)
10 Tersedia pojok oralit
KECAMATAN :
KELURAHAN :
TOTAL SKOR :
STRATA :
8 Kebijakan Desa/Kelurahan di
bidang kesehatan :
1
a) Belum Ada
2
b) Ada, belum direalisasikan
3
c) Ada, sudah direalisasikan
4
d) Ada, sudah direalisasikan dan
ada bukti pelaksanaan
JUMLAH SKOR
KETERANGAN :
d. Indikator 9 yaitu Pencapaian Rumah Tangga Sehat lebih dari 70%, mencapai skor 4