Written by
Muhammad Irfan Rudiannoor
Draft 1
3 September 2021
1
FADE IN:
1. EXT. PINGGIR JALAN (LALU LALANG) – DAY
CAST: PEMUDA, ORANG MISTERIUS, EKSTRAS WARGA
ORANG MISTERIUS
(terengah-engah)
Mas, Mas, Mas!
PEMUDA
(memeluk map)
Ada apa ya mas?
ORANG MISTERIUS
Jadi gini mas, saya mau minta tolong antarkan
beberapa paket ini ke alamat yang tertera sebelum jam 5
sore! Makasih ya mas. (memberikan paket sambil berjalan
cepat dan menjauh lalu pergi)
PEMUDA
Tapi mas…
ORANG MISTERIUS
(berteriak)
Oiya, untuk upahnya nanti setelah selesai semua
diantar ya. Alamatny ada di halaman paling akhir!
2
PEMUDA
(bersuara pelan)
Tapi..
PEMUDA
Permisi.. (ketok pintu) *berkali kali
PEMUDA
(terdiam sejenak karena bingung mau berbuat apa, dan
langsung ingat)
3
PENGHUNI RUMAH
Oiya, terima kasih banyak ya mas.
(Ekspresi wajah senang)
PEMUDA
Kalau begitu, saya pamit duluan ya Pak.
Terima kasih.
(Out frame)
PENGHUNI RUMAH
Iya mas, hati-hati
(mengamati pemuda itu pergi)
Alhamdulillah
(sambil melihat paket, lalu masuk ke dalam rumah dan
menutup pintu)
CUT TO:
CUT TO:
WARGA 2
Wah, temenku lebih parah sih. Hampir bacok-bacokan sama
debtcollector-nya, tapi ya, gitu..
WARGA 1
Ngeri ya, kalau ga punya uang, mending gausah ngutang,
ribet!
PEMILIK WARUNG
(inframe)
Ini mas, es tehnya.
(outframe)
PEMUDA
(kaget)
Oiya, terima kasih.
PEMUDA
Terima kasih ya bu. (Tukar)
PEMILIK WARUNG
Ya, sama-sama (Jual)
PEMUDA
(berjalan menjauh dari warung)
Alhamdulillah (sambil mengelus dada)
5
PEMUDA
Ding, napa kam sedih?
ANAK
Ulun kada dapat pembagian makan nah.
PEMUDA
Has, napa bisa kaya itu?
ANAK
Tahu jua, ujar ampunku diambil
buhannya. Kada tahu buhan yang mana jua.
(Bukti dan dampak korupsi)
ANAK (CONT’D)
Maka ulun kadada baisi duit
nah, bingung gisan makan kena.
Mana abah lawan mama ulun lagi
garing nah, kakak ulun kadada
kabar jua.
PEMUDA
(memberikan paket ke anak tersebut)
Ni, gasan ikam.
ANAK
6
PEMUDA
Hi’ih, gasan ikam, semoga cukup lah.
ANAK
Alhamdulillah, terima kasih mang lah.
Semoga Rezeki amang dibalas berkali-kali lipat.
Amin.
ANAK
Ulun bulik dahulu mang lah. Assalamualaikum.
(Berjalan, berlari, girang, merasa bahagia)
PEMUDA
Wa’alaikumsalam.
(Senyum dan melambaikan tangan)
PEMUDA
Maaf mas, maaf mas.
Pemandangan kota
CUT TO:
ORANG TUA
Nak, bapak cuman berpesan satu, Untuk tetaplah jujur
bagaimanapun keadaanya. Karena, dengan jujur, InsyaAllah
hidup kita akan dipermudah oleh Allah.
PEMUDA
(mengetuk lalu memegang gagang pintu dan badan
sedikit masuk)
Permisi.
PEMUDA
Saya.. (nada pelan)
ANAK BUAH
Nah, ini dia Pak, orang yang saya suruh untuk
mengantarkan paket tadi.
PEMUDA
Iya, Pak, Tapi…
PEMUDA
Tapi, Pak.
9
BAPAK (CONT’D)
Kamu tahu apa yang kamu antar? (menampar)
Itu bukan sekedar paket sembako biasa (menampar)
Tapi itu adalah Kepercayaan (menampar)
PEMUDA (Marah)
Bapak dengerin dulu penjelasan saya.
PEMUDA
Lalu, buat apa saya kemari kalau saya tahu akan
diperlakukan seperti ini (sambil menunjuk wajah, dan
memalingkan karena masih merasa kesal)
PEMUDA
Apa ini?
Setelah apa yang saya dapatkan (menunjuk bekas
tamparan) ini balasan anda. Heh! (memalingkan wajah)
10
BAPAK
Ini, untuk anda.
(meletakkan amplop coklat tebal di atas meja)
PEMUDA
Ini.. Buat saya? (Tersedu-sedu)
BAPAK
Iya. (mematikan rokok di asbak)
Itu untuk anda.
Sebenarnya..
PEMUDA (CONT’D)
Tapi,
BAPAK (CONT’D)
Saya sebenarnya sudah lama mengamati anda,
namun, saya belum menemukan waktu yang tepat.
dan, tibalah waktunya.
CUT TO:
11
PEMUDA
Terima kasih, Pak
BAPAK
Terima kasih untuk ?
PEMUDA
Terima kasih karena telah menampar saya.
Karena, Saya sadar kalau perjuangan saya gak sesuai
dengan apa yang saya dapat sekarang. Saya merasa ini
impas untuk saya. Terima kasih Pak.
BAPAK
Terima kasih kembali. Semoga itu cukup.
PEMUDA
Semoga kita bertemu lagi.
BAPAK
Semoga! (senyum)
PEMUDA
Oiya, Pak! (kaget)
CREDIT TITLE
BAPAK
Semua sudah sesuai rencana, Bos.
ANAK
(Tertawa pelan dan nyaring terbahak-bahak.)
THE END