Anda di halaman 1dari 14

BAB II

AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI SUATU


TIPE INFORMASI AKUNTANSI

A. Definisi Sistem Informasi Akuntansi


Definisi Sistem
Sistem Rangkaian dari 2 atau labih komponen-komponen yang saling berhubungan untuk
mencapai suatu tujuan
Definisi Sistem Informasi
 Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi
 Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi
 Suatu sistem didalam suato organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Definisi Sistem Informasi Akuntansi
sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan
yang berguna bagi pemakainya
A.1TUJUAN SIA
 mendukung operasi-operasi sehari-hari

 mendukung pengambilan keputusan manajemen

 memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban


A.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
 Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut
 Prosedur-prosedur, baik manual maupun terototomatisasi yang dilibatkan dalam
mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi
 Data tentang proses-proses bisnis
 Software yang dipakai untuk memproses data organisasi
 Infrastruktur teknologi informasi
A.3 FUNGSI SIA DALAM ORGANISASI
 Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan disuatu organisasi, sumber
daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam aktivitas
tersebut
 Mangubah data dalam menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
 Menyediakan pengendalian yang memadai

-. Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara
lain :

 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.


 Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
 Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

-. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan


transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.

-. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

 Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.


 Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
 Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai
laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.

-. Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi
biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :

 SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan


mengkomunikasikan informasi keuangan
 SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi

-. Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

 Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
 Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
 Meningkatkan efisiensi
 Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
 Meningkatkan sharing knowledge
 Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

A.4 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi


Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi menurut La Midjan (1999:30) yaitu :
1. Struktur organisasi dan uraian tugas (Jod description)
2. Sistem Informasi (general accounting) atau Sistem Informasi pokok, yang terdiri dari :
 Susunan rekening atau bagian rekening (Chart of Account) berupa :
a. Rekening-rekening neraca
b. Rekening-rekening laba rugi
 Siklus akuntansi, pendebetan, atau pengkreditan
 Buku-buku besar dan buku-buku besar pembantu (general ledger, subsidiary ledger)
berikut kartu register.
 Dokumen-dokumen (business papers) berupa SKP, Voucher dan lain-lain.
3. Sistem Akuntansi pembelian, persediaan dan utang
4. Sistem Informasi penjualan dan piutang
5. Sistem Informasi keuangan (kas dan Bank)
6. Sistem informasi proses produksi dan biaya
7. Sistem Informasi upah dan gaji
8. Sistem Informasi aktiva tetap
9. Sistem Informasi [engawasan
10.Sistem pelaporan
Sedangkan menurut Chusing yang diterjemahkan oleh Kosasih (1995;24), unsur-

unsur Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :

1. Organisasi

2. Peralatan

3. Formulir

4. Catatan

5. Laporan

6. Prosedur
A.5 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memberikan manfaat bagi pemakainya, baik pemakai
internal maupun pemakai eksternal, apabila memenuhi karakteristik tertentu. Chusing
(1990:2009) mengemukakan lebih lanjut secara ringkas mengenai karakteristik Sistem
Informasi akuntansi yang harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Usefulness (berguna)
Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, artinya informasi yang
dihasilkan harus sesuai denga yang dibutuhkan dan tepat waktu sehingga berguna bagi
pengambilan keputusan.
2. Economy (ekonomi)
Seluruh komponen dari sistem harus bersifat ekonomis, artinya sistem harus mampu
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan
untuk pengadaan sistem tersebut.
3. Reliability (andal)
Produk dari suatu sistem harus bias diandalkan dan informasi yang dihasilkan
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi, sehingga keputusan yang dihasilkan benar-benar
keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dihasikan sistem
4. Customers Service (pelayanan konsumen)
Sistem harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada pelanggan
sehingga mampu memberikan kepuasan akan meningkatkan nilai perusahaan dan mampu
memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan laba.
5. Capacity (kapasitas)
Kapasitas suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi pada kapasitas penuh
(full capacity) seperti halnya pada saat operasi berjalan normal.
6. Simplicity (sederhana)
Sistem harus sederhana sehingga semua struktur dan operasinya dapat dimengerti, serta
semua prosedurnya dapat diikuti dengan mudah dan tidak akan membingungkan
pemiliknya.
7. Flexibility (luwes)
Sistem harus bersifat fleksibel atau luwes dalam menampung dan menghadapi semua
perubahan yang terjadi didalam maupun diluar organisasi sehingga menghasilkan informasi
perencanaan dan pengendalia
A.6 Jenis Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan adalah
informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama yang dimiliki
perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan perusahaan
di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan
pengawasan.
Menurut Mas'ud Macfoedz (1990, hal.17) jenis-jenis informasi akuntansi manajemen
adalah sebagai berikut :
1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting)
2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting)
3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal objek informasi,
altematif yang akan dipilih dan wewenang manajer. informasi akuntansi manajemen
dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen, dan aktivitas perusahaan
maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi
manajeinen dihubungkan dengatl alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep
infonnasi akuntansi diferensial, yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan pemilihan altematif. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan
wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi.
Menurut Mulyadi (1993, hal.I7) jenis/tipe dan manfaat dari organisasi akuntansi
manajemen yaitu sebagai berikut :
Tipe Informasi Manfaat
Akuntansi MAnajemen
Informasi masa yang
(Aktiva, Pendapatan Informasi masa lalu
akan datang
Dan/atau biaya)
Informasi akuntansi penuh Pelaporan informasi keuangan Penyusunan
(full accounting information) Analisis kemampuan Program
menghasilkan laba Penentuan harga jual
Jawaban atas pertanyaan normal
“Berapa biaya yang telah Penentuan harga transfer
dikeluarkan untuk sesuatu?”
Penentuan harga jual
Penentuan harga jual
dalam cost – type contract dalam perusahaan yang
diatur dengan peraturan
pemerintah.
Informasi akuntansi Tidak ada Pengambilan keputusan
diferensial (Diferential pemelihan alternatif,
accounting information) baik jangka pendek
maupun jangka panjang
Informasi akuntansi Penilaian kinerja manajer Penyusunan anggaran
pertanggungjawaban Pemotivasian manager
(responsibility accounting
information

B. Jenis – Jenis Informasi Akuntansi


B.1 Informasi Akuntansi Full Costing
1. Informasi Akuntansi penuh (full accounting information)
Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh,
dan atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Dari definisi tersebut maka
inti dari pengertian full akunting information :
 Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva,total
pendapatan,atau total biaya.
 Informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi
-. Full costing mrp metode penentuan kos produk, baik biaya produksi yang berperilaku
variabel maupun tetap
-. Full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan objek informasi
-. Full accounting information terdiri dari unsur full assets,full revenue, full cost
2. Manfaat Informasi Akuntansi Penuh
 Pelaporan keuangan
 Analisis kemampuan menghasilkan laba(profitability analysis)
 Jawaban atas pertanyaan:”berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?
 Penentuan harga jual dalam cost-type contract
 Penentuan harga jual normal
 Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah
 Penyusunan program.
Penjelasan
1. Pelaporan
Pelaporan keuangan dibagi 2:
a. Pelaporan kepada pihak luar
b. Pelaporan kepada manajemen puncak
c. Tahun laporan keuangan
2. Analisis Kemampuan menghasilkan laba
-. Dapat diterapkan dalam berbagai obyek informasi:produk,keluarga produk,aktivitas
atau unit organisasi.analisis ini ditujukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba
atau rugi. yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam periode akt ttt.
-. Perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk memerlukan analisis
kemampuan setiap produknya dalam menghasilkan laba.èoki,manajemen dapat
memperoleh gambaran sumber penyebab timbulnya laba/rugi masing2 produk/keluarga
produk dalam periode tertentu
-. Untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan biasanya digunakan
3. Jawaban atas pertanyaan:”berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu
 Manajemen secara rutin memerlukan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.
 Biaya penuh yang telah dikeluarkan tsb berperan bagi manajemen dalam:
 Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk sesuatu.èevaluasi thd
pelaksanaan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
 Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melihat struktur biaya
perusahaan pesaing yang digunakan untuk menghasilkan produk atau
jasa.èmembandingkan efisiensi produksi sesuatu dengan efisiensi produksi
oleh produsen lain
 Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri.èpenghematan biaya
4. Penentuan harga jual dalam cost-type contract
Cost-type contract èkontrak pembuatan produkatau jasa dimana pihak pembeli setuju
untuk membeli produkatau jasa pada harga yang didasar pada total biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba.
5. Penentuan Harga Jual Normal
 Manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh untuk memperhitungkan
konsekuensi laba dari setiap alternatif harga jual yang terbentuk dipasar.
 Apakah biaya yang dikeluarkan dapat menutup biaya penuh untuk menghslkan produk
dan dapat menghasilkan laba
6. Penentuan harga sesuai dengan peraturan pemerintah
 Misal:listrik, air,telephon, pos diatur pp
 Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang
akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan.
7. Penyusunan Program
 proses pengambilan keputusan mengenai program2 yang dilaksanakan oleh
organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan dalam program
tsb
 Pemilihan program yang akan dilaksanakan di masayang akan datang
sebagiandidasarkan atas informasi akuntansi penuh yangakan datang yang terdiri dari
aktiva penuh, pendapatan penuh dan biaya penuh.
B.2. Informasi Akuntansi Diferensial
 Merupakan informasi yang dihubungan dengan pemilihan alternatif
 Merupakan taksiran perbedaaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan
tertentu dibanding dengan alternatif tindakan lain
 Merupakan informasi akuntansi yang relevan
B.2.1 Biaya Diferensial sebagai bagian Informasi Akuntansi Diferensial
 Biaya diferensial adalah satu informasi akuntansi diferensial yang relatif sulit
pengukurannya.
 Ada berbagai konsep biaya yang dikembangkan :
B.2.2 Nilai Waktu Uang Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Panjang
 Dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu uang memegang peranan
penting
 Nilai investasi pada tahun ke-n, dengan tingkat bunga sebesar I dihitung dengan rumus :
In = Io (1+i)n
In = Investasi pada tahun ke-n
Io = Investasi pada tahun ke-0
i = Tingkat bunga
n = Jangka waktu
Rumus Perhitungan Nilai Tunai :
1
NT = AK x ------------
(1+i)n
NT = Nilai Tunai
AK = Aliran Kas
i = Tingkat Bunga
n = Jangka waktu
B.2.3 Jenis Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
1. Membeli atau membuat Sendiri
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu
4. Menerima atau menolak pesanan khusus
1. Keputusan Membeli / Membuat Sendiri
Dibagi menjadi dua :
1. Sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan
membeli produk tersebut dari pemasok luar.
2. Sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan
akan memproduksi sendiri produk
Memproduksi sendiri à Membeli dari luar
 Fasilitas yang dimiliki dihentikan pemakaiannya
Biaya diferensial : Biaya terhindarkan A
Biaya diferensial : harga beli dari pemasok luar B
Keputusan :
Jika A > B à Alternatif membeli dapat dipilih
Jika A < B à Alternatif membeli tidak dapat dipilih
2. Fasilitas yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis lainnya
Biaya diferensial : biaya terhindarkan A
Pendapatan diferensial B
Biaya difernsial : harga beli C
Keputusan :
Jika (A+B) > C à Alternatif membeli dapat dipilih
Jika (A+B) < C à Alternatif membeli tidak dapat dipilih
Membeli dari Luar à Membuat Sendiri
 Tidak Dibutuhkan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial : Harga beli yang dapat dihindari A
Biaya diferensial : Biaya untuk membuat B
Keputusan :
Jika A > B à alternatif membuat dapat dipilih
Jika A < B à alternatif membuat tidak dapat dipilih
 Dibutuhkan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial : Harga beli yang dapat dihindarkan A
Biaya diferensial : Biaya untuk membuat B
Aktiva diferensial : Investasi dalam fasilitas C
Keputusan :
Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi jumlah nilai tunai (A-B) > C à
alternatif membuat sendiri dapat dipilih
Menjual / Memproduksi Lebih Lanjut Suatu Produk
Ada dua keputusan :
1. Tidak dibutuhkan tambahan fasilitas produksi
Pendapatan diferensial Rp. XXX
Biaya diferensial Rp. XXX
------------ -
A
Keputusan :
jika A negatif à pilih alternatif menjual langsung
Jika A positif à pilih alternatif memproses
 Diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi
Pendapatan diferensial Rp. XXX
Biaya diferensial Rp. XXX
------------ -
A
Aktiva diferensial B
Keputusan :
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih besar dari
B à alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya dipilih dan sebaliknya.
Menghentikan / Melanjutkan Suatu Lini Produk
Ada dua alternatif yang dihadapi :
1. Fasilitas Produksi yang lama dihentikan pemakaiannya
Biaya Diferensial : Biaya terhindarkan Rp. XXX
Pendapatan Diferensial : Forgone revenue Rp. XXX
------------- -
A
Keputusan :
Jika A positif à Penghentian produksi produk dipilih
Jika A negatif à Penghentian produksi produk tidak dipilih
 Fasilitas produksi yang lama dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bisnis lainnya
Biaya diferensial :
* Biaya terhindarkan Rp. xxx
* Biaya kesempatan Rp. xxx
---------- +
Jumlah biaya diferensial Rp. xxx
Pendapatan diferensial : Rp. xxx
---------- -
A
Keputusan :
Jika A positif à Penghentian produksi produk dipilih
Jika A negatif à Penghentian produksi produk tidak dipilih
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
 Pesanan Khusus
 Pesanan diluar pesanan regular untuk menutupi kapasitas menganggur
 Syarat Terima Pesanan Khusu
1. Ada kapasitas Menganggur
2. Pasar dibedakan antara pesanan khusus dan pesanan regular
 Pada Pesanan Khusus :
 Hanya menambahkan biaya yang bersifat VARIABEL
 Biaya yang bersifat TETAP tidak dibebankan, karena dianggap telah dibebankan pada
pesanan regular
2.1. Akuntansi Pertanggungjawaban
2.1.1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi
manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istliah akuntansi pertanggungjawaban ini
akan mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya
manajer pusat pertanggungjawaban dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah
pengawasannya dan yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem yang
mengukur rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban.
2.2. Pusat Pertanggungjawaban
Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit
organisasi yang dipirnpinnya. Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan
dari beberapa pusat pertanggungjawaban.
Jenis-jenis Pusat Pertanggung jawaban
Pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran
tertentu, jadi sasaran dari masing-masing individu dalam liar-liar pusat
pertanggungjawaban itu harus diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha
rnencapai sasaran umum dari organisasi secara keseluruhan. Suatu pusat
pertanggungjawaban pada dasarnya dibentuk untuk rnencapai sasaran tertentu yang
selaras dengan sasaran umum organisasi.
Ada empat tire pusat pertanggungjawaban yang didasarkan kepada sifat masukan
dalam bentuk biaya dan keluaran dalam bentuk pendapatan ataupun secara bersama-sama
yaitu :
a. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
b. Pusat Pembiayaan (Cost Center)
c. Pusat Laba (Profit Center)
d. Pusat Investasi (Investment.Center)
3.1. lnformasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Manajemen dari berbagai jenjang organisasi suatu perusahaan memerlukan
informasi keuangan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri atau
bagiannya. lnformasi keuangan ini merupakan masukan yang penting bagi para manajer
dalam mengelola perusahaan atau bagiannya. Berbeda dengan pihak luar yang
memerlukan informasi keuangan guna mengambil keputusan untuk menentukan
hubungan mereka dengan suatu perusahaan, para manajer memerlukan informasi
keuangan sebagai dasar untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan atau bagian
yang dipimpin oleh manajer yang bersangkutan. Informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh para manajer tersebut diolah dan disajikan oleh tipe akuntansi.
Oleh karena karakteristik keputusan yang dibuat oleh pihak luar berbeda dengan
karakteristik keputusan yang dibuat oleh para manajer, maka ha! ini mempunyai dampak
terhadap karakteristik sistem pengolahan informasi akuntansi yang menghasilkan
informasi keuangan tersebut.
Informasi akuntansi pertanggungiawaban merupakan informasi biaya, pendapatan,
dan aktiva yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap pusat
pertanggungjawaban tertentu. Dalam penyusunan anggaran, tiap manager dalam
organisasi merencanakan biaya dan pendapatan yang menjadi tanggungjawabnya di
bawah koordinasi manajemen puncak. Pelaksanaan anggaran tersebut memerlukan
informasi akuntansi guna memantau sampai seberapa jauh tiap manajer tersebut
melaksanakan rencananya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian
merupakan dasar untuk menganalisis prestasi manager dan sekaligus untuk memotivasi
para manager dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran
mereka masing-masing.
3.2. lnformasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat dalam Pengendalian
Manajemen
Informasi akuntansi pertanggungjawaban berguna dalam pengendalian manajemen,
karena menekankan pada hubungan antara informasi dengan manajer yang
bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan.
Pengendaban dapat dilakukan dengan cuma memberikan tanggungjawab kepada
masing-masing manajer untuk merencanakan pendapatan dan atau biaya, dan berusaha
mengajukan informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut di bawah pengendaliannya.
Dengan demikian anggaran harus disusun untuk setiap pusat pertanggungjawaban,
yang dibebani tanggungjawab atas pendapatan dan biaya. Disamping itu melalui realisasi
dari setiap pusat pertanggungjawaban dibandingkan dengan anggarannya sehingga dapat
ditentukan selisih (Variance) dan anggaran. Selanjutnya selisih ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk menilai prestasi manager dari setiap pusat pertanggungjawaban.
Dalam hal ini akuntansi pertanggungjawaban penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian kegiatan organisasi; karena dapat menekankan hubungan antara lnformasi
dengan jasa yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian
dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi manager untuk merencanakan
pendapatan dan atau biaya yang menjadi tanggungjawab dan kemudian menyajikan
informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut manager yang
bertanggungjawab. Dengan demikian informasi yang ada melalui akuntansi
pertanggungjawaban dapat mencerminkan nilai yang dibuat oleh setiap manager dalam
menggunakan berbagai sumber ekonomi untuk melaksanakan peran manager tersebut
dalam mencapai tujuan perusahaan.
3.2.1. Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan secara kuantitatif biasanya dalam
satuan uang yang berjangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Penyusunan anggaran
pada dasarnya merupakan proses penetapan peran tiap manajer dalam melaksanakan
program. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang bertanggungjawab
untuk melaksanakan sebagian kegiatan untuk pencapaian tujuan perusahaan dan
ditetapkan dana sumber ekonomi yang disediakan bagi pemegang tanggungjawab
tersebut untuk
memungkinkan melaksanakan tanggungjawabnya. Sumber ekonomi yang
disediakan yang memungkinkan manager bertangggungjawab dalam upaya pencapaian
tujuan perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standard yang berupa
informasi akuntansi. Penyusunan
Anggaran dilakukan hanya jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban
yang mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi tiap manajer yang
bertanggungjawab dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam tahun
anggaran.
3.3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Ukur Kinerja Manager
Informasi akuntansi adalah salah satu informasi terpenting bagi perusahaan.
Namun informasi akuntansi bukanlah merupakan satu-satunya informasi formal yang
digunakan oleh perusahaan ini. Selain informasi akuntansi, perusahaan ini juga
menggunakan informasi manajemen. Tujuanya adalah untuk menyajikan kepada
manager mengenai informasi yang berguna dalam mengambil keputusan.
Informasi akuntansi sangat berguna, baik untuk pihak intern organisasi perusahaan
maupun untuk pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak intern. informasi akuntansi sangat
diperlukan untuk mengetahui hasil kerja dari para manager, hasil kerja tersebut dapat
berupa laporan. Sistem pelaporan pertanggungjawaban menyajikan informasi untuk
pengendalian manajemen. Pada hakekatnya, sistem pelaporan pertanggungjawaban juga
dikenal sebagai sistem akuntansi pertanggungjawaban yang terdiri dari seperangkat
laporan di dalam suatu perusahaan.
3.4. Pengukuran Kinerja Manager Pusat Pertanggungjawaban
Prestasi kerja atau yang biasa juga disebut kinerja adalah kontribusi yang dapat
diberikan oleh suatu bagian pencapaian tujuan perusahaan oleh karena itu pengukuran
atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian bagi pencapaian tujuan
perusahaan.
Dalam mengevaluasi pengukuran kinerja manager pusat pertanggungjawaban ada
tiga kriteria yang digunakan yaitu efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. Efisiensi adalah
perbandingan, antara output yang dihasilkan dengan besarnya input yang digunakan.
Sedangkan efektivitas adalah hubungan antara output suatu pusat pertanggungjawaban
yang sasarannya harus dicapai. Efektivitas selalu berhubungan dengan tujuan organisasi
sedang efisiensi tidak ekonomis dimaksudkan sebagai penggunaan sumber dana
seminimal mungkin. Suatu pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan operasinya
harus memenuhi ketiga kriteria di atas. Dari uraian mengenai berbagai tipe pusat
pertanggungjawaban tersebut di atas, manajer pusat pertanggungjawaban diukur
prestasinya berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya. Biaya rnerupakan tolok
ukur prestasi bagi manajer pusat biaya, sedangkan pendapatan merupakan tolok ukur
prestasi bagi manajer pusat pendapatan. Dalam pusat investasi rasio laba dengan
investasi utau residual income dipakai sebagai tolok ukur prestasi manajer pusat
pertanggungiawaban tersebut. Perlu diingat bahwa manajer pusat pertanggungjawaban
tidak hanya diukur prestasinya dengan menggunakan tolok ukur keuangan saja, namun
masih ada tolok ukur non keuangan yang digunakan untuk mengukur prestasi manajer
pusat pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai