Anda di halaman 1dari 1

Organisasi yang akan dibahas kali ini bernama ST Gangga Dwita.

Organisasi ini merupakan salah satu


organisasi pemuda yang ada diwilayah ini. Kebiasaan yang dilakukan komunitas ialah membersihkan
tempat suci yang ada diwilayah sekitar dan membuat suatu pertunjukan saat ada upacara agama
maupun acara-acara tertentu. Kebiasaan-kebiasaan untuk membersihkan tempat suci biasanya
dilakukan 1 bulan sekali. Kalau untuk membuat pertunjukan biasanya akan dilaksanakan saat ada upcara
agama maupun kegiatan lain seperti ulang tahun ataupun turnamen-turnamen yang diselenggarakan
didaerah tersebut.

Kesulitan organisasi terkait akses pendidikan secara komprehensif ialah :

1. Keterbatasan sarana dan prasarana IT.

Keterbatasan sarana dan prasarana IT juga dirasakan dalam oleh organisasi pemuda ini. Organisasi ini
tidak memiliki laptop sendiri sehingga ketika membuat surat ataupun hal yang berhubungan dengan
mengetik itu akan memakai laptop dari slaah satu pengurus organisasi pemuda tersebut.

2. Fasilitas

Selain sarana dan prasarana IT, keterbatasan akan fasilitas dalam melakukan pertunjukan tari-tarian juga
dirasakan. Misalnya ada upacara agama, organisasi harus menyewa pakaian tari yang akan
dipertunjukan atau misalnya tarian tersebut hanya memakai kebaya biasa namun tetap tidak akan
terlihat kompak karena dari organisasi tidak bisa menyediakan.

3. Kekompakan

Sulitnya menemukan kekompakan dalam organisasi ini juga sangat dirasakan. Selisih pendapat memang
biasa, namun masih ada saja orang-orang yang ingin mematahkan argument-argumen yang memberikan
ide-ide untuk membangun dan mengembangkan organisasi tersebut. Selain selisih pendapat, ada juga
yang jarang sekali untuk muncul dalam kegaiatan yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut.

Kendala-kendala yang dihadapi ketika mencoba kesulitan diatas adalah minimnya kekompakan dan
ketertarikan dalam mengikuti dan membangun organisasi, kurangnya memiliki ide dalam memodifikasi
fasilitas ketika melakukan pertunjukan, kurangnya minat dari anggota, keterbatasan waktu antara
anggota satu dan anggota lainnya dikarenakan setiap anggota memiliki kegiatannya masing-masing.

Mekanisme praktik baik dari tokoh masyarakat pertamanya pastinya menekankan pada persatuan dan
jangan mengkritik yang menjatuhkan bagi anggota lain yang memberikan ide-ide baik. Selain itu,
pelatihan-pelatihan juga sering dilakukan misalnya pelatihan dalam membantu dalam membuat sarana
saat upacara agama, pelatihan organisasi pemuda dalam gambelan, tari-tarian sampai dihari H
melakukan pertunjukan. Itu merupakan mekanisme yang dilakukan oleh tokoh masyarakat yang secara
tidak langsung menumbuhkan rasa persatuan dalam organisasi dan juga mengajak untuk melestarikan
budaya.

Anda mungkin juga menyukai