Anda di halaman 1dari 3

Nama : Riskayanti.

NIM : 1947041050

Kelas : M 85

TUGAS INDIVIDU PERTEMUAN 11

Setelah anda membaca materi rancangan pembelajara pendidikan inklusi silahkan anda
mengerjakan tugas berikut!
1. Mengapa penting melakukan desain pembelajaran pendidikan inklusi?
Jawab:
Ya, desain pembelajaran inklusi sangat penting karena Desain pembelajaran inklusif
adalah desain pembelajaran yang memiliki sifat inklusif, yaitu adanya upaya untuk
mengakomodasi semua kebutuhan dan hambatan belajar peserta didik yang sangat
beragam. Dalam pendidikan inklusif ada beberapa konsep yang dikembangkan, yaitu
konsep tentang anak, konsep tentang sistem pendidikan atau sekolah, konsep tentang
keberagaman dan diskriminasi, dan konsep tentang sumber daya.

2. Mengapa perlu melakukan pengelompokan peserta didik, apakah hal ini tidak membuat
siswa merasa dibeda-bedakan?
Jawab:
Perlunya pengelompokan peserta didik ini guna seorang guru lebih mudah menerapkan
sebuah konsep ataupun metode pembelajaran kepada siswanya. Dari hal ini tidak akan
membuat siswa merasa dibeda-bedakan karena pengelompokan ini guna lebih
memudahkan diri-diri mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah inklusi?coba jelaskan


Jawab:
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada sekolah inklusi secara umum sama dengan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas reguler. Namun demikian,karena di dalam
seting inklusi terdapat peserta didik yang sangat heterogen, maka dalam kegiatan
pembelajarannya di samping menerapkan prinsip-prinsip umum juga harus
mengimplementasikan prinsip-prinsip khusus sesuai dengan kelainan peserta didik.
Pelaksanaan pendidikan inklusif di Indonesia masih harus disesuaikan dengan kondisi
dan kemamapuan daerah setempat sehingga dalam pelaksanaannya harus disesuaikan
dengan model penempatan yang dipilih. Seperti dijelaskan pada buku 1 (mengenal
Pendidikan Inklusif), penempatan anak luar biasa di sekolah inklusif dapat dilakukan
dengan berbagai model sebagai berikut:
1. Kelas reguler (inklusi penuh)
2. Kelas reguler dengan cluster
3. Kelas reguler dengan pull out
4. Kelas reguler dengan cluster dan pull out
5. Kelas khusus dengan berbagai pengintergrasian
6. Kelas khusus penuh Kegiatan pembelajaran dalam seting inklusi akan berbeda baik
dalam strategi, kegiatan, media, dan metode. Dalam seting inklusi, guru hendaknya
dapat mengakomodasi semua kebutuhan siswa di kelas yang bersangkutan termasuk
membantu mereka memperoleh pemahaman yang sesuai dengan gaya belajarnya masing-
masing. Hambatan belajar dapat berasal dari kesulitan menentukan strategi belajar dan
metode belajar lainnya sebagai akibat dari faktor-faktor biologis, psikologis, lingkungan,
atau gabungan dari beberapa faktor tersebut.
Sebagai contoh gangguan sensoris seperti hilangnya penglihatan atau pendengaran,
merupakan hambatan dalam memperoleh masukkan informasi dari luar. Disfungsi
minimal otak mungkin akan berakibat yang cukup serius terhadap konsentrasi.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada model kelas tertentu mungkin berbeda dengan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada model kelas yang lain. Pada model Kelas
Reguler (Inklusi Penuh), bahan belajar antara anak luar biasa dengan anak normal
mungkin tidak berbeda secara signifikan; namun pada model Kelas Reguler dengan
Cluster, bahan belajar antara anak luar biasa dengan anak normal biasanya tidak sama,
bahkan antara sesama anak luar biasa pun dapat berbeda. Oleh karena itu, setelah
ditetapkan model penempatan anak luar biasa, yang perlu dilakukan berikutnya dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas inklusi.

4. Jelaskan prinsip pendidikan sekolah inklusif?


Jawab:
beberapa prinsip pendidikan inklusi sebagai berikut
a) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dasar yang ebih baik
b) Setiap anak berhak memperoleh layanan pendidikan pada sekolah-sekolah yang ada
di sekitarnya
c) Setiap anak memiliki potensi, bakat, dan irama perkembangan masing-masing yang
harus diberikan layanan secara tepat.
d) Pendekatan pembelajaran bersifat fleksibel, kooperatif, dan berdayaguna
e) Sekolah adalah bagian integral dari masyarakat
Sedangkan secara umum prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia, dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1) Prinsip Pemerataan dan Peningkatan Mutu
Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menyusun strategi upaya pemertaan
kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan peningkatan mutu. Pendidikan
inklusi merupakan salah satu strategi upaya pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan, selain itu pendidikan inklusi juga merupakan strategi peningkatan mutu.
2) Prinsip Kebutuhan Individual
Setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, oleh karena itu
pendidikan harus diusahakan untuk menyesuaikan dengan kondisi anak.
3) Prinsip Kebermaknaan
Pendidikan inklusif harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah,
menerima keanekaragaman, dan mengahargai perbedaan.
4) Prinsip Keberlanjutan
Pendidikan inklusif diselenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenjang
pendidikan.
5) Prinsip Keterlibatan
Penyelenggaraan pendidikan inklusi harus melibatkan seluruh komponen pendidikan
terkait.

Anda mungkin juga menyukai