Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

Disusun Oleh :

Surya Rakhmat Hidayat


2011102412004

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH KALIMANTAN TIMUR
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Masalah Utama
Gangguan proses pikir : waham

2. Proses Terjadinya Masalah


a. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat atau terus
menerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan. Waham adalah termasuk gangguan isi
pikiran. Pasien meyakini bahwa dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam isi
pikirannya. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk
waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia.

b. Tanda dan gejala


ditemukan pada penderita skizofrenia.
1. Tanda dan gejala
a. Tanda dan gejala umum
1) Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinninya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
2) Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3) Curiga
4) Bermusuhan
5) Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
6) Takut dan sangat waspada
7) Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
8) Ekspresi wajah tegang
9) Mudah tersingung
b. Tanda dan gejala berdasarkan jenis
Tanda dan gejala waham berdasarkan jenisnya meliputi :
1) Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuasaan khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Misalnya, “Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho!” atau, “Saya punya
tambang emas.”
2) Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi
tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin
menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.”
3) Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama
secara berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih
setiap hari.”
4) Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya
terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan. Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien
terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).
5) Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Misalnya, ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh”.
6) Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang
disisipkan ke dalam pikirannya.
7) Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia
pikirkan walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang
tersebut
8) Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh
kekuatan di luar dirinya.

c. Rentang Respon
Adaftif Maladaptif

Pikiran logis Proses pikiran Gangguan proses


Persepsi akurat Kadang ilusi piker:waham
Emosi konsisten Emosi +/- PSP : halusinasi
Perilaku sesuai Perilaku tidak sesuai Kerusakan emosi
Hubungan sosial Menarik diri Perilaku tidak sesuai
Isolasi social terorganisir
d. Penyebab
a Faktor Predisposisi
1) Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
2) Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
3) Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
4) Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
b. Faktor Presipitasi
1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2) Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
3) Adanya gejala pemicu

e. Sumber Koping
Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh
terhadap gangguan otak dan prilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi
seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif
mendidik anak-anaknya, dewasa muda tentang keterampilan koping karena mereka
biasanya tidak hanya belajar dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa
pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga
dan kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

f. Mekanisme Koping
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang
menakutkan dengan respon neurobiologist yang maladaptive meliputi: regresi
berhubungan dengan masalah proses informasi dengan upaya untuk mengatasi
ansietas, proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi, menarik diri,
pada keluarga: mengingkari.
3. Pohon Masalah

Effect Kerusakan komunikasi verbal

Core Problem Perubahan proses pikir : waham

Causa Harga diri rendah Kronik

4. Masalah keperawatan yang mungkin muncul


• Kerusakan komunikasi verbal
• Perubahan proses pikir : waham
• Harga diri rendah Kronik

5. Data yang perlu dikaji


• Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan.
• Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang
lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.

6. Diagnosa Keperawatan
• Waham berhubungan dengan maladapsi dibuktikan dengan isi piker tidak sesuai
realitas
• Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan hambatan lingkungan dibuktikan
dengan menunjukkan respon tidak sesuai
• Harga diri rendah kronis berhubungan denganke tidaksesuaian budaya dibuktikan
dengan meremehkan kemampuan mengatasi masalah

7. Rencana Tindakan Keperawatan


No. Dx SDKI SLKI SIKI

1 Waham Setelah dilakukan Manajemen Waham (I.


tindakan keperawatan 08241)
berhubungan
selama 3 x 24 jam di Observasi
dengan maladapsi harapkan masalah 1.1 Monitor waham yang
Waham berhubungan isinya membahayakan
dibuktikan dengan
dengan maladapsi diri sendiri, orang lain
isi piker tidak dibuktikan dengan isi dan lingkungan
piker tidak sesuai 1.2 Monitor efek terapeutik
sesuai realitas
realitasteratasi dengan dan edek samping obat
(D.0105) kriteria hasil :
Status Orientasi
(L.09090) Teraupetik
1.3 Bina hubungan
1. Verbalisasi waham interpersonal saling
2. Perilaku waham percaya
1.4 Tunjukkan sikap tidak
Skala Indikator menghakimi secara
1. Meningkat konsisten
2. Cukup Meningkat 1.5 Diskusikan waham
3. Sedang dengan berfokus pada
4. Cukup menurun perasaan yang
5. Menurun mendasari waham
1.6 Sediakan lingkungan
3. Perilaku sesuai realita aman dan nyaman
4. Isi piker sesuai realita 1.7 Berikan aktivitas
5. Pembicaraan reakreasi dan pengalihan
sesuai kebutuhan
Skala indikator
1. Memburuk
2. Cukup memburuk Edukasi
3. Sedang 1.8 Anjurkan
4. Cukup membaik mengungkapkan dan
5. Membaik memvalidasi waham (uji
realitas) dengan orang
yang dipercaya
(pemberi
asuhan/keluarga)
1.9 Anjurkan melakukan
rutinitas harian secara
konsisten
1.10 Latih manajemen
stress

kolaborasi
1.11 kolaborasi pemberian
obat, sesuai indikasi

2 Gangguan Setelah dilakukan Promosi komunikasi :


tindakan keperawatan deficit berbicara (I.
komunikasi verbal
selama 3 x 24 jam di 13492)
berhubungan harapkan masalah Observasi
keperawatan gangguan 2.1 Monitor kecepatan,
dengan hambatan
komunikasi verbal tekana, kuantitas, volume,
lingkungan berhubungan dengan diksi bicara
hambatan lingkungan 2.2 Monitor proses
dibuktikan dengan
dibuktikan dengan kognitif, anatomis, dan
menunjukkan menunjukkan respon fisiologis yang berkaitan
tidak sesua teratasi dengan bicara
respon tidak sesuai
dengan kriteria hasil :
(D.0119) Komunikasi Verbal Teraupetik
(L.13118) 2.2 Gunakan metode
1. Kemampuan berbicara komunikasi alternatif
2. Kemampuan 2.3 Sesuaikan gaya
mendengar komunikasi dengan
3. Kesesuaian ekspresi kebutuhan
wajah/tubuh 2.4 Modifikasi lingkungan
untuk meminimalkan
Skala indikator bantuan
1. Menurun 2.5 Ulangi apa yang
2. Cukup menurun disampaikan pasien
3. Sedang
4. Cukup meningkat Edukasi
5. Meningkat 2.6 Anjurkan berbicara
perlahan
2.7 Ajarkan pasien dan
keluarga proses
kognitif, anatomis, dan
fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan berbicara
Kolaborasi
2.8 Rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis

3 Harga diri rendah Setelah dilakukan Manajemen perilaku


tindakan keperawatan (I.12463)
kronis berhubungan
selama 3 x 24 jam di Observasi
denganke harapkan masalah 3.1 Identifikasi harapan
keperawatan Harga diri untuk mengendalikan
tidaksesuaian
rendah kronis perilaku
budaya dibuktikan berhubungan denganke Teraupetik
tidaksesuaian budaya 3.2 Diskusi tanggung
dengan
dibuktikan dengan jawab terhadap perilaku
meremehkan meremehkan kemampuan 3.3 Jadwalkan kegiatan
mengatasi masalah terstruktur
kemampuan
teratasi dengan kriteria 3.4 Ciptakan dan
mengatasi masalah hasil : pertahankanlingkungan
Harga Diri (L.09069) dan kegiatan perawatan
(D.0101)
a. penilaian diri positif konsisten setiap dinas
b. perasaan memiliki 3.5 Tingkatkan aktivitas
kelebihan atau fisik ssuai kemampuan
kemampuan positif 3.6 Batasi jumlah
c. Penerimaan penilaian pengunjung
positif terhadap diri 3.7 Bicara dengan nada
sendiri rendah dan tenang
d. Minat mencoba hal 3.8 Lakukan Kegiatan
baru pengalihan terhadap
e. Berjalan menanpakkan sumber agitasi
wajah
f. Postur tubuh Edukasi
menampakkan wajah 3.9 Informasikan keluarga
bahwa keluarga sebagai
Skala Indikator dasar pembentuk
1. Menurun kognitif
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Meningkat
5. Cukup meningkat
DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budi A. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC : Jakarta

Keliat Budi A. 2009. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. EGC : Jakarta

Setiana Aji dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Resiko Perilaku Kekerasan.
https://id.scribd.com/doc/200689473/LP-DAN-SP-WAHAM. Diakses pada tanggal 14
Februari 2021.

Kumolo Gilang Cahyo. 2014. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Waham Di Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya. https://www.academia.edu/
9554704/LAPORAN_PENDAHULUAN_WAHAM. Diakses pada tanggal 14 Februari
2021.

Anda mungkin juga menyukai