Kewirausahaan I Reguler UAS 2021
Kewirausahaan I Reguler UAS 2021
(0117180823)
2020\2021
1. Analisa usaha Fotokopi X dari aspek manajemen, SDM, teknologi, dan linkungan. Antara
lain:
a. Dari segi manajemen
Usaha Fotokopi X yang maju tak lepas dari peran para karyawan usaha tersebut,
kompetensi, profesionalitas, loyalitas dan pelayanan yang memuaskan konsumen ini
dapat dilihat dalam menberikan pelayanan. Dimana para karyawan fotokopi yang
berjumlah 4 orang dengan spefikasi ialah 3 orang pria yang bertugas melayani kebutuhan
konsumen dan 1 orang wanita bekerja pada posisi di bagian kasir pembayaran. Di lihat
dari pembagian tugas parah karyawan yang sudah memenuhi kelayakan sehinggah
menberikan pelayanan yang maksimal bagi para konsumen.
Mesin fotokopi 3 buah, mesin jilid 1 buah, mesin potong kertas 1 buah, mesin
laminating 1 buah, mesin pressmika 1 buah, komputer 1 buah, Printer 1 buah, scanner 1
buah.
2. Pola kepemimpinan yang dapat di lihat dari Pak Hermawan adalah pola kepemimpinan
Transformasional dilihat dari perubahan mentalitas dan perilaku karyawan menjadi lebih
baik dengan tingkat kemampuan kepemimpinan Transformasional oleh Pak Hermawan
terhadap karyawannya sehinggah mampu menyadari pentingnya hasil pekerjaan.
3. Menurut pendapat saya pendekatan yang saya lakukan dalam memotivas dengan cara
memelihara hubungan yang baik. Hubungan yang baik dapat dengan berkomunikasi, hal
ini bagi saya sangat penting dalam menciptakan kehangatan dalam suasana bekerja.
Suasana kerja yang hangat dan kekeluargaan akan membuat karyawan merasa nyaman
dan automatis produktivitas yang dihasilkan akan semakin baik sehinggah ambisi ambisi
tertentu dapat dikendalikan.
4. Etika bisnis yang buruk :
1) Kasus Pembajakan
Kasus pembajakan dalam industri musik dan film di Indonesia sudah menjadi
sesuatu yang biasa di masyarakat umum namun sesungguhnya hal tersebut sangat
merugikan bagi para pelaku bisnis di industri musik dan film di Indonesia, namun
karena lemahnya pengawasan pemerintah dan kurang tegasnya tindakan hukum
bagi oknum-oknum pelaku pembajakan, membuat para pelaku tidak jera terhadap
perbuatannya. Banyaknya kios-kios yang menjual barang-barang bajakan
membuat semakin pelik masalah pembajakan di Indonesia.
2) Kasus Pemalsun
Kasus ini membahas tentang terjadinya pemalsuan bilyet deposito yang dilakukan
karyawan bank BTN sebesar RP 258 miliyar rupiah, kasus dugaan pemalsuan
bilyet deposito yang dilaporkan BTN itu bermula dari laporan tertanggal 16
November 2016. Laporan itu terkait kegagalan pencairan deposito sebelum jangka
waktu pencairan, setelah dilakukan investigasi ternyata hasil yang di dapat
perseroan menemukan bilyet deposito tersebut secara kasat mata dinyatakan
palsu, hasil penyelidikan juga menemukan bahwa oknum-oknum yang melakukan
pemalsuan adalah orang-orang yang mengaku sebagai karyawan bank BTN, kasus
ini juga sudah di serahkan kepada pihak berwajib secara keseluruhan untuk
mengetahui lebih lanjut.
3) Kasus Penipuan
Kasus ini membahas tentang pengelolaan makanan yang tidak sehat. Dimana
dalam pengelolaan makanan tersebut di temukan bahan berbahaya bagi tubuh,
seperti boraks. Diketahui boraks adalah bahan pengawet kimia yang biasanya
digunakan dalam pengawetan jenaza. Terungkapnya kasus ini dari seorang
pedagang kaki lima yang menggunakan boraks pada bahan olahan baksonya.