Anda di halaman 1dari 2

Jenis-Jenis Bisnis Properti

1. Makelar properti
makelar atau broker adalah perantara yang menjembatani investor ke pembeli atau penjual
properti. Sejatinya, bisnis properti yang satu ini digolongkan menjadi dua jenis. Yang pertama
adalah makelar properti freelance, dan yang kedua adalah yang bersertifikat alias bernaung di
bawah perusahaan.

2. Bisnis properti lewat pasar modal


Bisnis ini dilakukan dengan cara membeli saham perusahaan dalam bidang properti.
Walaupun harga properti selalu naik, bukan berarti investasi saham properti pasti untung.
Harga saham mereka bisa jadi goyang ketika ada kenaikan suku bunga kredit, atau
lesunya penjualan mereka dalam kurun waktu tertentu.

3. Pendanaan properti di situs P2P lending


P2P lending ini sejatinya mempertemukan investor dan peminjam dana. Bisnis jenis ini
membantu mereka yang ingin membeli aset properti tapi butuh pinjaman uang untuk DP rumah
dan sewa rumah. Dengan modal minimal Rp 200 ribu, kita sudah bisa terjun ke dalam sebuah
bisnis properti ini sebagai investor.

4. Bisnis homestay alias penyewaan kamar


Dengan bisnis ini kita bisa menyewakan properti kita asalkan terdapat ruangan atau kamar yang
tidak terpakai disana. Dengan adanya situs AirBnB, AiryRoom, Traveloka, Booking.com dan lain
sebagainya, kita bisa menyewakan kamar di rumah kepada orang lain. Mereka yang sedang
traveling atau cari kos-kosan bisa jadi berminat untuk menyewa hunian kita.

5. Mendirikan situs pencarian properti


Contoh bisnis properti yang satu ini mungkin agak tidak wajar dan lebih erat disebut sebagai
bisnis di dunia teknologi. Tapi kalau dilihat dengan seksama, bisnisnya tetap properti, hanya saja
infrastrukturnya dibangun dengan teknologi. Intinya bisnis ini menyediakan jasa pencarian
properti di indonesia melalui sebuah situs/website, contohnya saja olx.com, rumah123, dan
mami kos.
Skema Dasar dalam Bisnis Properti (Bisnis Jual Beli Properti / Rumah)

1. Pembebasan Lahan : langkah pertama yang dilakukan seorang developer properti


adalah mencari lahan yang akan digunakan untuk keperluan bisnis nya, bentuk
pembebasan lahan ini dapat berupa pembelian lahan oleh pihak developer atau
kerjasama antara developer dengan pemilik lahan, pemilik lahan memperoleh
keuntungan dalam bentuk kepemilikan atas proyek properti yang dibangun pihak
pengembang. Biasanya keuntungan baru akan dibayarkan pemilik lahan ketika
terjadi penjualan unit rumah.

2. Plotting Perencanaan : Perencanaan lahan yang dimaksud di sini meliputi


desain masterplan atau siteplan dan landscape, desain unit, desain kawasan, desain
mekanikal dan elektrikal unit dan kawasan, desain gerbang proyek, desain ruang
terbuka baik berupa taman bermain, lapangan olah raga dan fasum fasos lainnya.

3. Proses desain cluster : Untuk menghasilkan desain yang sesuai dengan selera
konsumen sebaiknya developer menyerahkan urusan mendesain ini kepada arsitek
yang berpengalaman, apalagi proyek ini cukup luas yang berisi ratusan unit rumah
4. Pelaporan pada Pemasaran
5. Pencatatan di stock
6. Pembuatan price list : penentuan harga untuk tiap jenis cluster rumah
7. Penawaran oleh Sales kepada pembeli
8. Transaksi Jual Beli : terdapat pembelian properti oleh pembeli baik secara kas maupun KPR
melalui bank
9. Pembangunan : pembangunan dilakukan setelah terjadi transaksi jual beli, dikarenakan
developer membutuhkan modal untuk membiayai pembangunan.
10. Serah Terima : terdapat serah terima properti antara developer dengan pembeli

Anda mungkin juga menyukai