Anda di halaman 1dari 4

VI.

PEDOMAN PENSKORAN DAN JAWABAN BUTIR SOAL


Pedoman Penskoran Soal Essay UAS:
No Aspek Skor Tingkat Jawaban Soal
1 Menganalisis proses penggambutan dan 20 - Mahasiswa mampu menganalisis
pembatubaraan dan proses tersebut di secara utuh proses penggambutan
Indonesia dan pembatubaraan dan
memberikan contoh studi kasus di
batubara di Indonesia (20)
- Mahasiswa hanya mampu
menganalisis proses penggambutan
dan pembatubaraan tanpa
memberikan contoh studi kasus(0-
15)
- Mahasiswa hanya mampu
menganalisis salah satu dari
penggambutan atau pembatubaraan
(0-10)
2 Merekonstruksi sejarah terbentuknya 30 - Mahasiswa mampu merekonstruksi
lapisan batubara sejarah terbentuknya beberapa jenis
lapisan batubara secara detil
ditambah memberikan contoh
kasusnya(30)
- Mahasiswa mampu merekonstruksi
sejarah terbentuknya satu atau dua
jenis lapisan batubara (0-20)
- Mahasiswa kurang detil
merekonstruksi satu lapisan
batubara (0-10)
3 Mendifinisikan dan Menghitung analisis 30 - Mahasiswa mampu mendifinisikan
geokimia batubara dan menhitung analisis geokimia
batubara satu persatu (30)
- Mahasiswa mampu mendifinisikan
tetapi keliru dalam menghitung
analisis geokimia (0-15)
- Mahasiswa mampu menghitung
tetapi tidak bisa mendifinisikan
analisis geokimia batubara (0-15)
4 Solusi untuk mengurangi dampak buruk 20 - Mahasiswa mampu memberikan
pertambangan batubara solusi yang tepat dalam mengurangi
dampak buruk pertambangan
batubara (20)
- Mahasiswa kurang mampu
memberikan terobosan yang solutif
dalam mengurangi dampak buruk
pertambangan batubara (0-10)
100
Jawaban Soal Essay UAS:
1. Proses penggambutan dan pembatubaraan merupakan proses yang sangat penting dalam
memahami proses keseluruhan dari awal sampai menjadi batubara. Proses penggambutan
merupakan fase awal dari tumbuhan tumbang kemudian mati dan terpendam dengan
kondisi digenangi air yang berlangsung sangat lama. Tumbuhan seiring waktu dan
dibantu oleh mikroba menjadi gambut (peat). Proses penggambutan dinamakan juga
proses biokimia. Proses pembatubaraan merupakan proses lanjutan dari proses
penggambutan, dimana ada 3 komponen penting dalam proses pembatubaraan, yaitu
waktu, temperatur dan tekanan. Proses pembatubaraan terjadi dengan suhu dan tekanan
yang lebih tinggi dibanding penggambutan, sehingga mikroba sudah tidak ikut andil lagi
dalam proses ini. Proses ini disebut juga proses geokimia, dimana semakin tinggi tingkat
pembatubaraan maka salah satu parameternya akan meningkat contohnya karbon dan
kandungan air akan semakin berkurang. Peringkat batubara pada proses pembatubaraan
berturut-turut menurut standar (ASTM) dari rendah ke tinggi adalah lignit, sub-
bituminous, bituminous dan antrasit.
Batubara di Indonesia berperingkat rendah karena salah satunya adalah pengaruh waktu
tebentuknya, batubara di Indonesia terbentuk pada zaman Tersier yang diperkirakan
sekitar 5jt tahun yang lalu. Artinya masih sangat muda, sedangkat syarat untuk batubara
menjadi batubara yang tinggi adalah lamanya waktu terbentuknya.

2. Lapisan batubara berbentuk tipis merupakan representasi tingginya energi yang sangat
berpengaruh terhadap lapisan batubara. Batubara idealnya terbentuk berasal dari
tumbuhan mati dan terendapkan dengan suasana tenang dengan energi relatif rendah dan
selalu digenangi air seperti di danau. Jika kita menemui lapisan batubara tipis dan
disisipi/berasosiasi dengan batuan anorganik seperti serpih maka dipastikan batubara
tersebut berada di lingkungan pengendapan yang sangat aktif seperti di aliran sungai dan
disekitar daerah pasang surut air laut.
Batubara berperingkat tinggi diantara batubara disekitarnya berperingkat rendah dalam
suatu Formasi dapat terjadi jika ada proses tektonik lokal yang mengenai lapisan batubara
tersebut dan adanya intrusi. Contohnya adalah batubara di Tambang Air Laya Sumatera
Selatan yang berperingkat tinggi karena pengaruh intrusi andesit (batuan beku) yang
membuat temperatur yang dikenainya sangat tinggi.
3. a. Analisis proksimat adlah analisis untuk menentukan jumlah fixed carbon (FC), volatile
matters (VM), Moisture dan Ash dalam satuan berat (wt. %). Analisis ultimat adalah
analisis untuk menentukan konstituen batubara dalam bentuk unsur kimia dasar berupa
Carbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Sulfur (S), Hidrogen (H) dan elemen lainnya
dalam batubara. Dalam Analisis dikenal juga istilah Basis Hasil analisis batubara
merupakan dasar yang dipakai untuk menyatakan nilai dari suatu parameter dan
menginterpretasikan nilai tersebut pada kondisi tertentu batubara. Basis yang sering
digunakan adalah sebagai berikut :, yaitu:
 As received (Ar)/ as sampled : menunjukkan data, dinyatakan sebagai persentase
terhadap batubara total termasuk kandungan air sebagai mana seperti keadaan
diambil dari lapangan
 Air dried basis (adb) : menunjukkan data, dinyatakan sebagai persentase terhadap
batubara kecuali kandungan air permukaan.
 Dry basis (db) : menunjukkan data, dinyatakan sebagai persentase batubara tanpa
kandungan air.
 Dry ash free (daf) : menunjukkan data, dinyatakan sebagai persentase terhadap
komponen batubara zat terbang dan karbon tertambat atau persentase batubara
tanpa kandungan air dan kandungan abu.
 Dry mineral matter free (dmmf) : menunjukkan data, dinyatakan sebagai
persentase terhadap komponen batubara zat terbang organik dan karbon tertambat
atau persentase batubara tanpa kandungan air dan mineral matter.

b. - Ash (ar) = Ash (adb) x (100-TM)/(100-IM)


= 4,7 x (100-25,5)/(100-16,4)
= 4,19%
- CV (ar) = CV (adb) x (100-TM)/(100-IM)
= 5600 x (100-25,5)/(100-16,4)
= 4990 kcal/kg

4. Hal atau usaha yang dilakukan untuk mengurangi dampak pertambangan batubara
sebagai berikut:
a. Penghentian penggunaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara, dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap penguasaha aktivitas
pertambangan ilegal yang selama ini semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak
kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya
b. Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan
sumber daya alam tambang batubara
c. Penghentian pertambangan batubara ilegal secara total, pemerintah harus melakukan
penghentian pertambangan batubara ilegal secara tegas tanpa padang bulu dan transparan.
d. Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan semua usaha
pertambangan batubara.
e. Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan komitmen untuk
kelestarian lingkungan hidup.
f. Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan menjamin
serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan pihak pemerintah harus
mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses
reklamasi berjalan dengan baik dan menampakkan hasil.

Anda mungkin juga menyukai