BAB I
PENYAJIAN DATA
BAB II
PENGOLAHAN DATA
3
Gambar 2.1
Pembuatan Block Model
3. Selanjutnya adalah select model dimana dalam langkah ini kita akan menamai
block model yang nanti akan di buat.
4. Setelah memberikan nama selanjutnya adalah klick applay yang ada di bagian
bawah kanan.
4
Gambar 2.2
Langkah Pembuatan Nama Block Model
Gambar 2.3
Creating Block Model
Gambar 2.4
Model Confirmation
7. Langkah selanjutnya adalah munculkan block model yang sudah dibuat dengan
mengklick Block_Model pada status bar bagian bawah, selanjutnya drop down
block_model lalu pilih Display. Kemudian muncul tampilan window draw
block_model lalu pilih Applay.
Gambar 2.5
Block Model
II.2 Constraint
6
Gambar 2.6
Pembuatan Constraint
Gambar 2.7
Tampilan Awal Edit Constraint File
7
2. Selanjutnya pada constraint type kita masukan DTM, selanjutnya DTM File
kita masukan data DTM yang telah kita simpan dengan proses pertama yaitu
dengan memilih t_pasir_besi_dtm (Applay), selanjutnya klik Add.
Gambar 2.8
Enter Constraint
Gambar 2.9
Cara Untuk Membuat Nama Pada Data Constraint
8
Gambar 2.10
Hasil Constraint
II.3 Composite
Sebelum kita melakukan composite langkah pertama yang kita harus lakukan
adalah Attributes. Attributes erupakan kandungan data atau informasi dalam tiap-
tiap block cell, misalnya data assay Fe kita masukkan sebagai attribute, karena
data tersebut akan digunakan dalam estimasi yang dimana estimasi ini adalah
langkah berikut setalah langkah composite.
1. Klik blok model pada menu tool bar selanjutnya pilih attributes dan pilih lagi
new.
9
Gambar 2.11
Pembuatan Attributes
2. Selanjutnya adalah kita akan memasukan attribute name dan type dll seperti
gambar dibawah ini. Yang kita masukan pada kolom attribute name adalah
litologi, Fe, dan constraint_pasir_besi. Selanjutnya pada kolom type adalah
character, real dan character. Setelah itu pada kolom decimals kita masukin
angka 2 setelah itu klik applay.
Gambar 2.12
Window Block Attributes
10
Setelah membuat attributes langkah yang kita lakukan adalah membuat composite.
Langkah – langkah untuk membuat composite adalah sebagai berikut :
1. Klik database yang ada pada menu bar di atas lalu pilih composite lalu pilih
lagi downhole.
Gambar 2.13
Pembuatan Composite Downhole
2. Selanjutnya pada tampilan composite downhole kita pilih location kita masukin
composite, setelah itu pada table name kita masukin assay. Pada kolom field
name kita masukin Fe setelah itu klik applay.
Gambar 2.14
Composite Downhole
11
3. Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini, pada kolom table kita
masukan geology selanjutnya pada kolom field kita masukin litologi dan pada
kolom specification kita masukin pasir besi setelah itu klik applay.
Gambar 2.15
Define the Geology Zones
4. Selanjutnya adalah pilih blok model yang ada pada menu bar di atas lalu pilih
estimation lalu pilih juga assign value.
Gambar 2.16
Pembuatan Assign Value
12
5. Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini, pada kolom attribute name
kita masukan constrain_pasir_besi dan pada kolom value kita masukan pasir
besi lalu klik applay.
Gambar 2.17
Window Attribute Value
6. Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini yang kita lakukan adalah pada
constraint type kita masukan constraint setelah itu pada kolom contsrain file
kita masukan file constrain yang sudah kita simpan yaitu constrain_pasir_besi
lalu klik open. Setelah itu klik add dan applay.
Gambar 2.18
Window Enter Cosntraint
13
7. Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini pada kolom location kita
masukan composite. Setelah itu pada kolom attribute to fill kita masukan fe
dan description feld kita masukan angka 1 lalu klik applay.
Gambar 2.19
Data Source Spesification
II.4 Estimasi
II.4.1 Estimasi Metode Inverse Distance Weighting (IDW)
Pada metode ini pada estimasi titik tidak bergantung pada ukuran block serta
hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikan efek pengelompokkan data
sehingga data dengan jarak yang sama namun mempunyai pola sebaran yang
berbeda masih akan memberikan hasil yang sama.
Gambar 2.20
Pembuatan Estimasi Metode IDW
2. Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini yang kita lakukan adalah
mengisi data – data sesuai dengan kolom yang ada. Pada kolom attribute to fil
kita masukan litologi, constraint_pasir_besi dan Fe selanjutnya pada
description field kita masukan angka 1,2 dan 3 seteklah itu klik applay. Setelah
itu muncul tampilan search parameters lalu klik applay.
Gambar 2.21
Data Source Spesification
3. Setelah itu muncul window inverse distance parameters, pada kolom report file
name kita masukan block_model_id lalu klik applay.
15
Gambar 2.22
Inverse Distance Parameters
Gambar 2.23
Hasil Report Volume Estimasi IDW
Gambar 2.24
Pembuatan Nearest Neighbour
2. Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini yang kita lakukan adalah
mengisi data – data sesuai dengan kolom yang ada. Pada kolom attribute to fil
kita masukan litologi, constraint_pasir_besi dan Fe selanjutnya pada
description field kita masukan angka 1,2 dan 3 seteklah itu klik applay. Setelah
itu muncul tampilan search parameters lalu klik applay.
Gambar 2.25
Window Data Source Specification
17
3. Setelah itu muncul tampilan seperti ini kita masukan data sesuai pada kolom
yang mau kita masukan, pada kolom maximum search radius kita masukan 400
(jarak antar titik bor), pada kolom report file name kita masukan yang kita
inginkan (contoh = nnp_report), pada kolom format kita masukan sesai yang
diminta entah itu dalam format pdf, jpg, table, dll (contoh = pdf) selanjutnya
klik applay.
Gambar 2.25
Window Nearest Neighbour Search Specification
Gambar 2.26
Hasil Report Volume Metode Estimasi (NNP)
18
Kriging memberikan lebih banyak bobot pada contoh dengan jarak terdekat
dibandingkan dengan contoh dengan jarak lebih jauh, kemenerusan dan anisotropi
merupakan pertimbangan yang penting dalam kriging, bentuk geometri dari data
dan karakter variabel yang diestimasi serta besar dari blok juga ditaksir.
1. Klik blok model pada menu bar diatas lalu pilih estommation kemudian pilih
lagi ordinary kriging lalu klik apply.
Gambar 2.27
Pembuatan Estimasi Metode OK
2. Selanjutnya muncul tampilan seperti dibawah ini pada kolom yang tertera kita
masukan Fe kemudian klik applay. Selanjutnya muncul window estimation
attributes langsung saja klik applay.
19
Gambar 2.28
Window Select Attribute To Models
3. Selanjutnya muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian kita isi data pada
kolom yang ada. Pada kolom location kita masukan composite kemudian klik
applay. Kemudian muncul window searh parameters langsung saja klik applay.
Gambar 2.29
Window Data Source Specification
Gambar 2.30
Window Kriging Parameters
Gambar 2.31
Hasil Report Volume Estimasi Metode OK
1. Klik blok model pada menu bar kemudian pilih display lalu pilih lagi colour
model by attribute.
Gambar 2.32
Pembuatan Warna Pada Blok Model
2. Muncul window Block Colours, pada kolom Attribute to colour by pilih : fe,
pada kolom Ranges for colour selection isi range :
0.00;10.00,10.00;12.00,12.00;14.00,14.00;16.00 kemudian klik Apply.
Gambar 2.33
Pewarnaan Blok Model
Gambar 2.34
Hasil Perwarnaan Blok Model
23
BAB III
HASIL
Gambar 3.35
Hasil Report Volume Estimasi Metode Inverse Distance Weighting (IDW)
Gambar 3.36
Hasil Report Volume Metode Estimasi Nearest Neighbour Point (NNP)
24
Sumber :
Gambar 2.37
Hasil Report Volume Estimasi Metode Ordinary Kriging (OK)