Anda di halaman 1dari 4

Karya Ilmiah Sederhana “Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan”

BAB 1 “ PENDAHULUAN”

1.1 Latar Belakang

      Kendaraan bermotor kini merupakan hal yang sangat lazim kita saksikan berkeliaran di
sepanjang jalan raya. Mulai dari kendaraan roda dua sampai roda empat, mulai dari
kendaraan umum sampai kendaraan pribadi. Tentunya kendaraan bermotor ini mengeluarkan
asap yang mengandung CO2, yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat
mengganggu proses pernapasan bagi manusia. Di samping itu, asap kendaraan bermotor juga
dapat menyebabkan polusi udara yang sangat mencemari dan merusak lingkungan.
Banyaknya penggunaan kendaraan bermotor dengan mengesampingkan perhatian
terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti pada akhirnya akan
merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.” Para ahli lingkungan telah
menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global
akibat polusi dari asap kendaraan bermotor yang telah berkembang pesat ini.” (Bapedal,
1998).

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?


2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di
lingkungan?
3. Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabkan polusi udara?

1.3 Perumusan Masalah

Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan? Dalam masalah asap kendaran bermotor, manusia seharusnya menanggulangi
dengan cara melakukan penanaman 1000 pohon atau Reboisasi

1.4 Tujuan

Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini yaitu:


1. Menjelaskan seberapa besar dampak asap kendaraan bermotor terhadap pemanasan
global
2. Memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak asap kendaraan
bermotor
3. Menghimbau masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor
  
BAB 2 “PEMBAHASAN”

2.1 Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?


Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas
udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh
penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi
dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga,
illegal logging, dan kebakaran hutan.

2.2 Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di
lingkungan?
Asap kendaraan bermotor mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan
oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan
kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata,
saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon
monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb
(karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan
air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan
menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan
fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi
pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas
materi.
5. Nitrogen Monoksida (NO). Zat ini elemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas
sehingga paru mudah terserang infeksi.
Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabkan polusi udara? Sebuah
sumber menyatakan bahwa konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi
udara mencapai 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar antara 10-15%.
Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan/ladang
dan lain-lain.
Hal yang sama secara lebih jelas dikutip dalam berita berikut: “Penyebab paling
signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor yang menyumbang andil
sebesar ±70 persen. Hal ini berkorelasi langsung dengan perbandingan antara jumlah
kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data
Komisi Kepolisian Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI Jakarta
(tidak termasuk kendaraan milik TNI dan Polri) pada bulan Juni 2009 adalah 9.993.867
kendaraan, sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta pada bulan Maret 2009 adalah
8.513.385 jiwa. Perbandingan data tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor di DKI
Jakarta lebih banyak daripada penduduknya. Pertumbuhan jumlah kendaraan di DKI Jakarta
juga sangat tinggi, yaitu mencapai 10,9 persen per tahun. Angka-angka tersebut menjadi
sangat signifikan karena ketersediaan prasarana jalan di DKI Jakarta ternyata belum
memenuhi ketentuan ideal.Panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar 7.650 kilometer
dengan luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26 persen dari luas wilayahnya. Padahal,
perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah adalah 14 persen.
Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah dipahami apabila
kemacetan makin sulit diatasi dan pencemaran udara semakin meningkat.”
(kabarindonesia.com tahun 2010)

2.3 Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan?
Sudah semestinya masyarakat dan pemerintah perlu menetapkan dan melaksanakan
langkah-langkah perbaikan yang tepat. Langkah-langkah yang tidak tepat atau tidak sesuai
dengan aspirasi masyarakat perlu diidentifikasi dan kemudian dihindari untuk mencegah
resistansi (perlawanan) dari masyarakat agar upaya perbaikan yang ditempuh tidak menjadi
kontraproduktif.
Dalam kenyataan, kita bisa melihat sendiri dengan sejelas-jelasnya banyak kendaraan
bermotor di negara kita yang bebas berlalu lalang di jalan umum dengan mengeluarkan asap
hitam pekat dan suara yang memekakkan telinga. Itulah salah satu contoh pahit penegakan
hukum di Indonesia.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penanganan polusi membutuhkan
keterlibatan seluruh masyarakat. Pelaksanaan kebijakan apapun tentu tidak akan
mendatangkan hasil maksimal apabila hanya mengandalkan peran Pemerintah. Oleh karena
itu, partisipasi masyarakat dan sinergi antara Pemerintah dan masyarakat dalam perbaikan
lingkungan juga perlu digalakkan.
Pada dasarnya, banyak warga Jakarta yang telah memahami persoalan kota mereka dan
telah berinisiatif untuk ikut memperbaikinya. Gerakan “bike to work” (bersepeda ke tempat
kerja) adalah salah satu contoh bentuk kepedulian warga Jakarta untuk mengurangi emisi
kendaraan bermotor. Upaya kecil lainnya adalah program ‘one man one tree’ (satu orang satu
pohon) yang merupakan bentuk kecil dari penghijauan guna mengurangi polusi udara.

BAB 3 “PENUTUP”

3.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang bisa penulis peroleh adalah:


1. Asap kendaraan bermotor merupakan penyebab utama pencemaran udara dengan
kontribusi sebesar 60-70% disbanding penyebab lainnya.
2. Asap kendaraan bermotor mengandung zat-zat yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan, antara lain karbon dioksida, karbon monoksida, oksida belerang, oksida
nitrogen, dan nitrogen monoksida.
3. Upaya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan mencanangkan beberapa
pasal belum berjalan dengan baik sehingga semakin menyebabkan kesemerawutan
pencemaran udara.
4. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi asap kendaraan bermotor antara
lain program “bike to work”, serta “one man one tree” sebagai salah satu cara untuk
mengurangi dampak dari asap tersebut.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah:


1. Masyarakat harus mengurangi angka kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor.
2. Perlunya ketegasan dalam penegakan hukum dan tindak lanjut terhadap staf pemerintah
yang lalai dalam menegakan hukum tersebut.
3. Harus lebih banyak organisasi atau lembaga yang mengadakan seminar mengenai bahaya
asap kendaraan bermotor terhadap kelestarian lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Inurfitriana, I. 2010. Dampak polusi udara bagi kesehatan. Pontianak : WordPress

Marayoga, T. 2010. Polusi udara di Jakarta. Jakarta : Kabari Indonesia

Achmad, A. 2010. Bahayanya asap kendaraan bermotor. Jakarta : Mulangtinande.net1

Anda mungkin juga menyukai