Anda di halaman 1dari 10

PEMAKAIAN EUFEMISME DALAM SURAT KABAR SOLOPOS

Fifit Puspitasari, Sumarwati, Edy Suryanto


Universitas Sebelas Maret
Surel: fifitpuspita@student.uns.ac.id

Abstrak : Ada banyak strategi dalam penggunaan bahasa untuk tujuan tertentu salah satunya
dengan eufemisme dan itu dijumpai juga di koran Solopos utamanya pada topik politik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bentuk pemakaian eufemisme
dalam surat kabar harian Solopos edisi April 2018; (2) fungsi pemakaian eufemisme dalam berita
surat kabar harian Solopos edisi April 2018; (3) relevansinya terhadap materi pembelajaran teks
anekdot di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber data berasal dari
teks berita pada berita di surat kabar Solopos. Teknik sampling penelitian ini menggunakan
purposive sampling dan menggunakan teknik analisis mengalir atau flow model of analyse dalam
menganalisis data. Hasil penelitian ini adalah: (1) Ditemukan 8 macam bentuk eufemisme yakni,
eufemisme berupa kata serapan, eufemisme berupa istilah asing, eufemisme berupa metafora,
eufemisme berupa ekspresi figuratif, eufemisme berupa akronim, eufemisme berupa singkatan,
eufemisme berupa satu kata untuk kata yang lain, dan eufemisme berupa parafrase. (2) Fungsi
pemakaian eufemisme pada surat kabar harian Solopos bulan April 2018 adalah untuk kesopanan,
menyamarkan makna, tidak menyinggung atau menimbulkan konflik, mengurangi rasa malu,
menyebutkan gelar pendidikan, menyebutkan istilah keagamaan, dan untuk merahasiakan sesuatu.

Kata kunci: Eufemisme, surat kabar, bentuk eufemisme, fungsi eufemisme,

USAGE OF EUFEMISM IN SOLOPOS NEWSPAPERS

Abstrack: There are many strategies in the use of language for specific purposes by euphemisms
and it found also in the newspaper Solopos primarily on the topic of politics. The purpose of this
study is to describe and explain: (1) the form of the use of euphemisms in the daily newspaper
Solopos Edition April 2018, (2) the function of the use of euphemisms in the news daily newspaper
Solopos Edition April 2018, (3) its relevance text learning material against anecdote at the high
school. This research is qualitative research with the source data comes from the text of the news
on the news in the newspaper Solopos. This research uses sampling purposive sampling and
analysis techniques using a flowing or flow model of analyzing in analyzing the data. The results
of this research are (1) Found 8 forms a euphemism that is, a euphemism in the form of loan
words, euphemism be unfamiliar terms, a euphemism in the form of metaphor, euphemism be
figurative expressions, euphemisms in the form of an acronym, abbreviation, in the form of
euphemism in the form of one word for another word, and euphemisms in the form of
paraphrasing; (2) the function of the use of euphemisms in the daily newspaper Solopos April
2018 is for politeness, obscure meaning, not to offend or cause conflict, reducing shame,
mentioning the title of education, mentioning religious terms, and to keep secret things.

Keywords: Euphemism, newspaper, the form of euphemism, the functions of euphemism

PENDAHULUAN individu satu dengan yang lainnya.


Bahasa dalam fungsinya sebagai Komunikasi langsung adalah tatap muka,
alat komunikasi baik secara langsung sedangkan komunikasi tidak langsung
maupun tidak langsung, berperan penting adalah melalui media cetak maupun media
bagi manusia dalam melaksanakan elektronik seperti surat kabar, radio,
berbagai aktivitasnya sebagai makhluk televisi, majalah, dan lain sebagainya.
sosial yang membutuhkan interaksi antara Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 139
keterikatan dengan aturan-aturan tertentu. (abbreviations) yaitu pemendekan kata-
Aturan tersebut biasanya berkaitan dengan kata menjadi beberapa huruf. Menurut
pemaknaan tersurat maupun tersirat dari Wijana dan Rohmadi (2008: 61),
penutur kepada lawan tuturnya. Fungsi penyingkatan adalah proses pemendekan
aturan itu adalah untuk menjaga nilai rasa, bentuk yang dianggap panjang atau terlalu
kesopanan, dan agar supaya memberikan panjang dengan menggabungkan huruf
tanggapan yang positif bagi lawan tutur. awal menjadi bentuk baru yang lebih
Hal itu ditegaskan Fitriani dalam pendek sehingga mudah diucapkan. Kedua,
Christmatara (2016: 1) menyatakan suatu eufemisme berupa kata serapan, Sutarman
masyarakat bahasa biasanya memiliki (2013: 76) menjelaskan bahwa kata
parameter-parameter tertentu yang serapan adalah istilah yang sering muncul
digunakan untuk mengukur kesopanan sebagai padanan “kata serapan” adalah
etika seseorang, termasuk cara “adopsi”. Istilah “serapan” maupun
mengungkapkan ungkapan yang berkaitan “adopsi” pada hakikatnya mengacu pada
dengan hal-hal yang tabu. Dalam hal yang sama yaitu menyerap atau
menyatakan hal yang mengandung mengambil kata atau istilah dari bahasa
ungkapan-ungkapan tabu itulah kemudian asing maupun bahasa daerah guna
masyarakat mengenal penghalusan istilah memperkaya perbendaharaan kata. Ketiga,
atau ungkapan-ungkapan agar lebih „enak‟ eufemisme berupa istilah asing, istilah
disampaikan kepada mitra tutur. Secara asing merupakan penggunaan bahasa asing
bahasa, penghalusan istilah ini disebut pada tingkat satuan kata, frasa, maupun
dengan eufimisme. klausa dalam konteks kalimat ataupun
Eufemisme sering disebut dengan wacana yang menggunakan bahasa
penghalusan penggunaan istilah atau kata. Indonesia, baik secara lisan maupun
Menurut Leech dalam Christmatara (2016: tertulis Sutarman (2013:78). Keempat,
1), eufemisme adalah salah satu cara yang eufemisme berupa metafora, menurut Mc
dipakai untuk menyebutkan sesuatu yang Arthur dalam Prihatin (2005: 3) metafora
dirasakan kurang enak, agar terdengar adalah gaya bahasa yang membandingkan
lebih enak atau menjadi sebenarnya. dua benda dengan mengatakan satu sama
Pemakaian eufemisme membuat dengan yang lainnya. Kelima, Eufemisme
masyarakat kemudian menggunakannya berupa Perifrase. Perifrase atau perifrasis
sebagai kata yang tabu ataupun kasar. adalah mengungkap kembali makna suatu
Senada dengan hal itu, Kridalaksana dalam teks secara tertulis maupun lisan dengan
Irawati (2016: 2) menjelaskan bahwa mempergunakan kata-kata atau kalimat
eufemisme adalah pemakaian kata atau yang lebih panjang dari teks aslinya
bentuk lain untuk menghindari bentuk Sutarman (2013:85). Keenam, eufemisme
larangan atau tabu. Menurut Sutarman berupa satu kata untuk menggantikan kata
dalam Irawati (2016: 2), eufemisme yang lain. Satu kata untuk menggantikan
mempunyai banyak bentuk ungkapan, satu kata yang lain adalah bentuk
seperti singkatan, kata serapan, istilah ungkapan yang menggantikan satu kata
asing, metafora, perphrasis. Kemudian dengan kata yang lain Rubby dan
Rubby dan Dadarnila dalam Setiawaty dan Dadarnila dalam Setiawaty dan Budi
Budi (2018 : 89) menambahkan 3 bentuk (2018: 95). Ketujuh, eufemisme berupa
eufemisme yaitu ekspresi figuratif, satu ekspresi figuratif. Ekspresi figuratif
kata untuk menggantikan kata yang (figurative expressions) yaitu bentuk
lainnya, dan akronim. eufemisme yang bersifat perlambangan
Dari uraian di atas peneliti atau pengkiasan. Kedelapan, eufemisme
menganalisis 8 bentuk eufemisme yang berupa akronim. Akronim (acronym) yaitu
ada di surat kabar Solopos. Pertama, penyingkatan beberapa kata menjadi satu.
eufemisme berupa singkatan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 140
Bentuk bentuk itu dapat dilihat dan media cetak misalnya surat kabar.
seperti contoh sederhana berikut ini: Surat kabar adalah salah satu media cetak
(1) Tiga PSK di bawah umur yang memuat banyak sekali informasi pada
diboyong oleh petugas penyidik masing-masing rubriknya. Surat kabar
(Solopos, 1 Januari 2015). menyediakan kabar yang berfokus pada
(2) Entah game apa yang sedang informasi-informasi yang hangat, aktual,
dimainkan oleh para petinggi dan dekat dengan masyarakat biasanya
Negeri ini. banyak menggunakan bahasa yang
(3) Tim SAR menemukan jenazah disesuaikan dengan kesantunan bahasa dan
laki-laki yang hanyut di sungai nilai rasa masyarakat.
kemarin sore. Dari contoh-contoh yang telah
dipaparkan dapat ditilik bahwa eufemisme
Pada contoh (1) kata PSK memiliki tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi
merupakan bentuk eufemisme yang tertentu dalam penggunaannya. Pada
merupakan kependekan dari Pekerja Seks dasarnya penggunaan eufemisme bersifat
Komersial. Kata PSK dianggap lebih halus positif agar tidak menyinggung perasaan
dan sopan didengar, dibandingkan dengan orang lain. Eufemisme jelas bermanfaat
kata pelacur, karena selama ini masyarakat memuluskan komunikasi antara lain
seringkali menyebut seseorang yang menjaga perasaan, menunjukkan kesopan-
bekerja dengan menjajakan seks disebut an, memberikan penghormatan, dan
dengan pelacur atau wanita tuna susila. penghargaan. Begitu pula hal-hal yang
Contoh (2) merupakan contoh dari dianggap kotor atau tidak enak dikatakan
eufemisme yang menggunakan istilah bisa dibicarakan dengan mudah dan enak.
asing. Kata game mempunyai padanan Akan tetapi, pada saat ini penggunaan
kata dalam bahasa Indonesia, yaitu barang eufemisme cenderung dipakai untuk
atau sesuatu yang dimainkan, permainan, menjaga perasaan dan kepentingan pribadi
ataupun bermain, Kata game dalam maupun kelompok (Hermaliza, 2010).
kalimat ini digunakan untuk memperhalus Seiring perkembangan zaman,
konteks agar tidak terlalu frontal. sangat mudah bagi masyarakat untuk dapat
Contoh (3) adalah contoh mengakses dan mendapatkan informasi
penggunaan eufemisme menggunakan dari media massa baik cetak maupun
metafora. Keraf (2002: 98) menjelaskan elektronik. Oleh karena itu, setiap media
bahwa metafora adalah perubahan makna massa harus memerhatikan utamanya dari
karena persamaan antara dua subjek. Pada segi kebahasaan agar dapat diterima oleh
kalimat di atas kata jenazah digunakan semua kalangan dengan beda jenjang usia
sebagai kata ganti kata mayat, karena kata dengan menggunakan bahasa yang sopan,
jenazah dianggap lebih halus dan tidak berterima, dan diperhalus (eufemisme).
menyinggung pihak-pihak tertentu. Penggunaan eufemisme dalam media
Pengunanan eufemisme seiring massa atau surat kabar juga akan sangat
waktu mengalami perkembangan tidak membantu pembaca untuk mengurangi
hanya dalam bahasa verbal (mulut ke salah presepsi, kesan kasar maupun konten
mulut), namun media massa pun kini juga yang wajib untuk disamarkan atau disensor
terpengaruh adanya eufemisme ini. Media sehingga selain menjadi penyedia
massa adalah wadah atau tempat bagi informasi, media massa juga dapat
seseorang atau kelompok untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran
menyampaikan sebuah informasi secara bahasa.
langsung maupun tidak langsung kepada Berdasarkan beberapa alasan,
orang lain menggunakan media atau peneliti memilih salah satu surat kabar
perangkat. Media massa dibagi menjadi untuk dijadikan sumber data dalam
dua, yaitu media elektronik misalnya radio penelitian ini, yaitu harian Solopos edisi

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 141
April 2018. Surat kabar harian Solopos Penelitian ini dilaksanakan pada
adalah salah satu surat kabar harian tahun 2018. Sumber data yang digunakan
terpercaya di kota Surakarta. Alasan dalam penelitian ini adalah informan dan
pemilihan surat kabar menjadi bahan dokumen. Informan dalam penelitian ini
sumber data pada penelitian yang adalah pembaca berita Solopos dan ahli
dilakukan oleh peneliti adalah selain koran bahasa. Dokumen yang digunakan sebagai
ini dekat dengan lingkungan peneliti sumber data dalam penelitian ini adalah
menuntut ilmu, juga dikarenakan banyak teks berita surat kabar Solopos Edisi bulan
masyarakat di daerah Surakarta dan sekitar April tahun 2018. Pemilihan surat kabar
Solo Raya yang lebih mengenal surat kabar edisi bulan April 2018 didasarkan pada
ini daripada surat kabar lainnya. Muatan alasan karena di edisi ini terdapat banyak
beritanya cukup variatif dan dekat dengan berita yang topik pembahasannya sedikit
masyarakat juga menjadi pelengkap dasar banyak dapat memicu pertentangan
pertimbangan peneliti memilih koran pendapat sehingga kemudian banyak
Solopos sebagai sumber data. Selain itu, dijumpai pemakaian eufemisme. Topik
dalam kurikulum 2013 revisi terbaru pembahasaan itu antara lain mengenai
pemerintah mencanangkan untuk politik, persiapan pemilu, mengenai isu
mengangkat kembali adanya muatan lokal, sosial, trageds, dan lain sebagainya.
pemilihan surat kabar Solopos yang dekat Teknik pengambilan sampel yang
dan berbasis budaya Solo dan sekitarnya digunakan dalam penelitian ini adalah
yang kebahasaannya sopan, halus, dan teknik purposive sampling, yaitu berupa
fleksibel juga menjadi salah satu teks berita pada surat kabar Solopos edisi
pertimbangan pemilihan surat kabar bulan April 2018 sebanyak 8 eksemplar
Solopos untuk digunakan menjadi bahan yang kemudian pada masing-masing
penelitian. eksemplar dipilih 5 berita yang paling
Tujuan dari penelitian ini adalah banyak mengandung eufemisme, jadi
untuk mengidentifikasi kata atau frasa terpilihlah 40 berita dari 8 eksemplar
yang terdapat dalam surat kabar harian Koran yang sudah dipilih. Teknik
Solopos sebagai bentuk eufemisme. pengumpulan data yang digunakan dalam
Setelah itu, juga tersebut ditelaah tujuan penelitian ini adalah teknik analisis
dari penggunaan eufemisme. Peneliti dokumen dan teknik wawancara. Setelah
dalam melakukan penelitian ini berfokus berita yang mengandung paling banyak
pada berita di halaman berita utama. eufemisme terkumpul kemudian data
Khususnya pada berita-berita yang dikelompokkan berdasarkan bentuk dan
mengandung eufemisme. fungsinya. Pada Koran Solopos edisi April
2018 yang telah dianalisis ditemukan 152
METODE PENELITIAN eufemisme yang kemudian dikelompokkan
Penelitian ini merupakan menjadi 8 bentuk dan 7 fungsi. Untuk
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian menguji keabsahan/ validitas data dalam
ini menggunakan pendekatan analisis isi. penelitian ini menggunakan triangulasi
Analisis isi (content analysis) adalah salah teori dan triangulasi peneliti, sedangkan
satu teknik penelitian yang mencoba Analisis data dilakukan dengan analisis
memberikan penjelasan secara mendalam interaktif yang meliputi pengumpulan data,
terhadap isi suatu informasi tertulis atau reduksi data, penyajian data, dan penarikan
tercetak dalam media massa (Wijaya, kesimpulan.
2016:34). Peneliti mencatat, mencermati,
dan memahami dengan teliti data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mengandung eufemisme dalam teks berita
pada surat kabar Solopos bulan April tahun Bentuk Eufemisme yang Terdapat
2018. dalam Surat Kabar Solopos

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 142
Berdasarkan hasil analisis di atas, buah. Contoh penggunaan eufemisme
dapat diketahui bahwa terdapat 8 (delapan) berupa metafora adalah seperti berikut ini.
bentuk eufemisme yang terdapat dalam “Dia menambahkan hal seperti itu
teks berita surat kabar Solopos edisi April wajar karena rakyat tidak mampu
2018. Bentuk-bentuk eufemisme yang sudah seharusnya mendapat bantuan
digunakan meliputi kata serapan, istilah dari kepala negara”.
asing, metafora, ekspresi figuratif, Kata kepala negara dalam data di
akronim, singkatan, satu kata untuk kata atas merupakan satu metafora yang
yang lain, dan parafrase. memiliki arti seorang pimpinan negara
atau seorang Presiden.
Eufemisme Berupa Kata Serapan
Pada penelitian ini ditemukan Eufemisme Berupa Ekspresi
bentuk eufemisme kata serapan sebanyak Pada penelitian ini ditemukan
11 buah. Contoh penggunaan eufemisme eufemisme berupa ekspresi figuratif
dengan kata serapan seperti pada kalimat sebanyak 28 eufemisme. Contoh
berikut ini. penggunaan eufemisme berupa ekspresi
“Dalam melaksanakan program figuratif seperti pada kalimat
tersebut, inovasi juga terus “Sinyal KPK akan menjerat
dilakukan, khususnya dalam Novanto dengan UU Tindak Pidana
memberikan edukasi kepada Pencucian Uang (TPPU) terlihat
masyarakat mengenai pentingnya dalam tuntutan jaksa”.
program pemerintah bagi mereka”.
Frasa pencucian uang dalam
Kata edukasi merupakan kata konteks data di atas bukan berarti mencuci
serapan dari kata asing bahasa Inggris uang menggunakan sabun namun diartikan
yaitu education. Kata education dalam sebagai suatu upaya atau perbuatan untuk
bahasa Indonesia diartikan sebagai menyembunyikan atau menyamarkan asal-
pendidikan yang kemudian diserap usul uang hasil tindakan pidana melalui
menjadi kata edukasi yang memiliki berbagai transaksi keuangan agar uang
makna pendidikan, pengajaran, ataupun tersebut seolah-olah berasal dari kegiatan
pembelajaran. yang legal.

Eufemisme Berupa Istilah Asing Eufemisme Berupa Akronim


Pada penelitian ini ditemukan Pada penelitian ini ditemukan
bentuk eufemisme berupa istilah asing eufemisme berupa akronim sebanyak 13
sebanyak 17. Contoh penggunaan eufemisme. Contoh penggunaan
eufemisme berupa istilah asing dapat eufemisme berupa akronim seperti pada
dilihat pada contoh berikut ini. kalimat
“Menilik survey sejumlah “Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol.
lembaga, elektabilitas Prabowo Agung Budi Maryono menyatakan
bila head to head dengan Jokowi ketiga pria yang meninggal di
cenderung stagnan atau menurun”. Bandung tersebut diduga meminum
Kata head to head adalah salah satu miras yang sama dengan yang
istilah dalam bahasa Inggris yang bila diminum belasan orang di
diartikan memiliki makna kepala per Cicalengka”.
kepala atau secara kontekstual bisa Kata miras merupakan akronim dari
diartikan dengan „dibandingkan‟. minuman keras. Minuman keras adalah
salah satu jenis minuman yang
Eufemisme Berupa Metafora memabukkan.
Pada penelitian ini ditemukan
eufemisme berupa metafora sebanyak 5

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 143
Eufemisme Berupa Singkatan dunia. Frasa nyawa korban tidak tertolong
Pada penelitian ini ditemukan lebih sopan digunakan daripada langsung
eufemisme berupa singkatan sebanyak 9 dituliskan meninggal.
eufemisme. Contoh penggunaan
eufemisme berupa singkatan seperti pada Berdasarkan hasil analisis di atas
kalimat berikut ini. dapat diketahui ada 8 penggunaan
“Suroto sudah mengirim surat eufemisme. Berdasarkan jumlahnya, maka
kepada Kementerian Luar Negeri bentuk eufemisme untuk satu kata untuk
supaya memberikan pendampingan menggantikan kata yang lain adalah bentuk
hukum kepada TKW asal Tirtajaya eufemisme yang paling banyak digunakan
tersebut”. atau paling cenderung digunakan dalam
TKW adalah sebutan bagi warga surat kabar Solopos bulan April 2018
negara Indonesia yang berjenis kelamin sebesar 61 eufemisme atau 40,13%.
perempuan yang bekerja di luar negeri Sedangkan yang paling sedikit digunakan
dalam jangka waktu tertentu dan menerima adalah bentuk eufemisme berupa metafora
upah. dengan jumlah 5 eufemisme atau sebesar
3,28%. Berikut merupakan tabel frekuensi
Eufemisme Berupa Satu Kata digunakan eufemisme yang peneliti temukan dalam
untuk Mengganti Suatu Kata yang Lain. surat kabar Solopos edisi April 2018.
Jumlah eufemisme berupa satu kata
untuk kaya yang lain dalam penelitian ini Tabel 1 Bentuk Eufemisme pada Surat
sebanyak 61 eufemisme. Bentuk ini Kabar Solopos Edisi April 2018
merupakan bentuk yang paling banyak Bentuk Jumlah %
ditemui dalam penelitian yang telah Kata serapan 11 7,23
dilakukan oleh peneliti. Contoh Istilah asing 17 11,18
Metafora 5 3,28
penggunaan eufemisme berupa satu kata Ekspresi figuratif 28 18,42
digunakan untuk mengganti kata lain Akronim 13 8,55
seperti pada kalimat Singkatan 9 5,92
“Didit meninggal pada Selasa Parafrase 8 5,26
(3/4) pukul 09.00 WIB di RSUD Satu kata untuk 61 40,13
dr. Moewardi Solo. Hingga menggantikan kata yang
lain
meninggal, Didit tidak pernah
mendapatkan perawatan di ruang
ICU karena kondisinya tidak Penelitian mengenai bentuk
menunjukkan kritis”. eufemisme juga pernah dilakukan oleh Nur
Kata meninggal digunakan untuk Farida (2014: 155) dalam penelitiaannya
menggantikan kata mati atau tewas. yang berjudul “Penggunaan Eufemisme
dalam Tajuk Rencana Koran Kompas”.
Penelitian ini menyatakan hasil analisis
Eufemisme Berupa Perifrase Atau
data yang dilakukan oleh peneliti
Perifrasis
Pada penelitian ini ditemukan menunjukkan bahwa ditemukan 6 bentuk
eufemisme berupa parafrase sebanyak 8 eufemisme dalam tajuk rencana koran
eufemisme. Contoh penggunaan Kompas. Bentuk-bentuk eufemisme yang
eufemisme berupa parafrase seperti pada ditemukan dalam penelitian ini adalah (1)
kalimat ekspresi figuratif, (2) flipansi, (3)
“Nyawa korban tidak tertolong sirlomkusi, (4) akronim, (5) satu kata
setelah sempat mendapat untuk menggantikan kata yang lain, dan
penanganan medis di RSUD (6) hiperbola. Kemudian dari segi fungsi,
Pelabuhanratu”. penggunaan gaya bahasa eufemisme dalam
Frasa nyawa korban tidak tajuk rencana koran Kompas ini pada
tertolong menggantikan kata meninggal umumnya berfungsi untuk (1) sapaan dan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 144
penamaan, (2) menyatakan cara-cara sebagai pintu yang membuka
eufemisme digunakan, dan (3) untuk peluang terjadinya kongkalikong
menyatakan situasi. Dalam penelitiannya antara eksekutif dan legislatif,”
diperoleh hasil bentuk eufemisme yang ujar Agus.”
paling banyak digunakan adalah bentuk Kata kongkalikong pada data di atas
eufemisme dengan bentuk flipansi merupakan salah satu kata dalam Bahasa
sedangkan dalam penelitian yang peneliti Indonesia yang merupakan salah satu
lakukan bentuk eufemisme yang paling ekspresi figuratif untuk menyebutkan
banyak ditemukan dalah bentuk satu kata bersekongkol. Kata kongkalikong pada
untuk menggantikan kata yang lain. data di atas digunakan untuk fungsi
menyamarkan makna.
Tujuan Eufemisme dalam Surat Kabar
Harian Solopos Eufemisme Berfungsi agar Tidak
Berdasarkan hasil analisis teks Menyinggung atau Menimbulkan Konflik
berita yang ada dalam surat kabar Solopos Pada penelitian ini ditemukan
dapat diketahui fungsi eufemisme eufemisme yang berfungsi agar tidak
sebanyak 8 fungsi yang meliputi fungsi menyinggung atau menimbulkan konflik
kesopanan, menyamarkan makna, tidak berjumlah 2 eufemisme. Contoh dari
menyinggung atau menimbulkan konflik, penggunaan eufemisme untuk fungsi agar
mengurangi rasa malu, merahasiakan tidak menyinggung atau menimbulkan
sesuatu, menyebutkan istilah agama, dan konflik adalah sebagai berikut.
menyebutkan gelar pendidikan. “Dia mengatakan manusia yang
tidak mau mengikuti ajaran-ajaran
Fungsi Eufemisme untuk Kesopanan Allah, tapi mengikuti hawa nafsu
Pada penelitian ini ditemukan disebut hizbusyaiton.”
eufemisme yang berfungsi untuk Kata hizbusyaiton merupakan salah
kesopanan berjumlah 89 eufemisme. satu kata dalam bahasa arab yang apabila
Contoh dari penggunaan eufemisme untuk disesuaikan dengan konteks di atas berarti
fungsi kesopanan adalah sebagai berikut. partai setan atau kelompok setan. Kata
“Hakim memvonis mantan Ketua hizbusyaiton dalam data tersebut
Partai Nasdem Brebes itu hukuman digunakan untuk menyamarkan makna
tujuh tahun penjara.” agar tidak menyinggung suatu kelompok.
Kata mantan merupakan salah satu
kata nomina yang memiliki persamaan Eufemisme Berfungsi Mengurangi Rasa
makna dengan bekas. Pada konteks data di Malu
atas kata mantan lebih halus daripada Pada penelitian ini ditemukan
menggunakan kata bekas. eufemisme yang berfungsi mengurangi
berjumlah 2 eufemisme. Contoh dari
Eufemisme untuk Menyamarkan Makna penggunaan eufemisme untuk fungsi
Pada penelitian ini ditemukan mengurangi rasa malu adalah sebagai
eufemisme yang berfungsi untuk berikut.
menyamarkan makna berjumlah 53 “ Dalam kasus ini, dua penjual
eufemisme. Contoh dari penggunaan miras JS dan HM sudah ditetapkan
eufemisme untuk fungsi menyamarkan sebagai tersangka.”
makna adalah sebagai berikut. Kata JS menggantikan nama pelaku
“Kasus ini kembali menunjukkan karena melakukan perbuatan yang
bagaimana korupsi dilakukan melanggar hukum. Kata JS digunakan
secara ,assal dengan untuk mengurangi rasa malu bagi yang
memanfaatkan pelaksanaan fungsi bersangkutan karena kata JS lebih luas
dan kewenangan legislatifm maknanya dan ada berbagai nama yang
dapat disingkat dengan JS.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 145
Eufemisme Berfungsi Merahasiakan RSUD dr. Moewardi beberapa
Sesuatu waktu terakhir. Namun, ternyata
Pada penelitian ini ditemukan Tuhan berkehendak lain. ....... ”
eufemisme yang berfungsi merahasiakan Singkatan dr. lazim digunakan
sesuatu berjumlah 2 eufemisme. Contoh untuk menuliskan gelar seseorang yang
dari penggunaan eufemisme untuk fungsi telah menempuh pendidikan kedokteran
merahasiakan sesuatu adalah sebagai dan telah melalukan pendidikan profesi
berikut. dokter. Gelar ini biasanya dituliskan di
“Kami tidak sepakat beliau depan nama orang yang menerima gelar.
mendapatkan JC ya, jadi ya kan Berdasarkan hasil analisis di atas
terungkap di peradilan mengenai dapat diketahui fungsi penggunaan
kesalahan beliau.” eufemisme. Berdasarkan jumlahnya, maka
Kata JC pada data di atas adalah fungsi eufemisme untuk kesopanan adalah
kepanjangan dari Justice Collaborator. JC fungsi eufemisme yang paling banyak
adalah salah satu istilah dalam bidang digunakan atau paling cenderung
hukum yang dimaknai sebagai seorang digunakan dalam surat kabar Solopos
pelaku tindak pidana tertentu, tetapi bukan bulan April 2018 sebesar 89 eufemisme
pelaku utama yang mengakui perbuatannya atau 58,55%. Sedangkan yang paling
dan bersedia menjadi saksi dalam proses sedikit digunakan adalah fungsi eufemisme
peradilan. Jadi kata JC dalam data ini untuk merahasiakan sesuatu dan
digunakan untuk fungsi merahasiakan menyebutkan istilah agama dengan jumlah
sesuatu yang berkaitan dengan suatu 1 eufemisme atau sebesar 0,65%. Berikut
perkara hukum yang menjerat seseorang. merupakan tabel frekuensi eufimisme yang
peneliti temukan dalam surat kabar
Eufemisme Berfungsi Menyebutkan Solopos edisi April 2018.
Istilah Keagamaan
Pada penelitian ini ditemukan Tabel 2 Fungsi Eufemisme pada Surat
eufemisme yang berfungsi menyebutkan Kabar Solopos Edisi April 2018
istilah keagamaan berjumlah 1 eufemisme. Fungsi Jumlah %
Contoh dari penggunaan eufemisme untuk Kesopanan atau memperhalus 89 58,55
fungsi menyebutkan istilah keagamaan makna
Menyamarkan makna 53 34,86
adalah sebagai berikut. Menyebutkan gelar pendidikan 4 2,63
“Misa pemberkatan dan pelepasan Tidak menyinggung atau 2 1,31
jenazah bakal dilakukan pukul menimbulkan konflik
10.00 WIB. “ Mengurangi rasa malu 2 1,31
Misa adalah salah satu perayaan Merahasiakan sesuatu 1 0,65
ibadat dalam agama Kristen maupun Menyebutkan istilah keagamaan 1 0,65
Katolik dengan cara mengucapkan puji-
pujian mengharap kehadirat dan berkat Penelitian serupa pun pernah
dari Tuhan. dilakukan oleh Diyan Nia Irawati (2016: 9)
dalam penelitiannya yang berjudul
Eufemisme Berfungsi Menyebutkan “Analisis Eufemisme pada Berita Utama
Gelar Pendidikan Surat Kabar Solopos Edisi Bulan Januari
Pada penelitian ini ditemukan 2015”. Penelitian ini menyatakan hasil
eufemisme yang berfungsi menyebutkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti
gelar pendidikan berjumlah 4 eufemisme. disimpulkan beberapa hal, Pertama,
Contoh dari penggunaan eufemisme untuk bentuk eufemisme diklasifikan menjadi 5
fungsi menyebutkan gelar pendidikan yakni (1) penggunaan singkatan, (2)
adalah sebagai berikut. penggunaan kata serapan, (3) penggunaan
“Perlu kami sampaikan bahwa istilah asing, (4) penggunaan metafora, (5)
Bapak Didit telah dirawat di penggunaan perifrasis. Hampir setengah

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 146
dari data yang ditemukan adalah Solopos, Jawa pos, dan Kompas
pemakaian bentuk penggunaan metafora. Edisi Agustus-Oktober 2015.
Kedua, Manfaat penggunaan eufemisme Skripsi tidak dipublikasi-kan
diklasifikasikan menjadi 5 yakni, (1) Universitas Sebelas Maret:
kesopanan dan kenyamanan, (2) Surakarta.
menyamarkan makna, (3) mengurangi rasa Departemen Pendidikan Nasional.(2008).
malu, (4) melaksanakan perintah agama. Panduan Pengembangan Materi
Dari penelitian yang dilakukan di atas Pembelajaran. Direktorat Jendral
ditemukan bahwa penggunaan eufemisme Manajemen Pendidikan Dasar dan
yang paling dominan pada penggunaan Menengah: Direktorat Pembinaan
faktor kesopanan dan kenyamanan dengan Sekolah Menengah Atas.
frekuensi pemakaian 49,5%. Hampir Farida, N. (2014). Penggunaan
setengah dari data yang ditemukan adalah Eufemisme dalam Tajuk Rencana
pemakaian bentuk penggunaan faktor Koran Kompas. Artikel
menyamarkan makna. Sedangkan, pada dipublikasikan. Universitas Riau.
penelitian yang dilakukan oleh peneliti Hermaliza. (2010). “Eufemisme dalam
fungsi eufemisme yang paling banyak Pesan Politik”. Makalah
digunakan adalah untuk kesopanan. dipublikasikan: Universitas Islam
Riau.
SIMPULAN Irawati, D. N. (2016). “Analisis
Hasil temuan penelitian tentang Eufemisme pada Berita Utama
eufemisme pada teks berita dalam surat Surat Kabar Solopos Edisi Bulan
kabar Solopos ditemukan 8 macam Januari 2015”. Skripsi tidak
bentuk eufemisme yakni, berupa dipublikasikan: Universitas
singkatan, akronim, istilah asing, kata Muhammadiyah Surakarta.
serapan, eufemisme berupa metafora, Kurniawati, H. (2011). Eufemisme dan
satu kata untuk kata yang lainnya, dan Disfemisme dalam Spiegel Online.
parafrase. Dari delapan (8) bentuk yang Jurnal LITERA, 10 (1).
ditemukan, bentuk yang paling dominan Nazh, A. S. (2013). Penggunaan Bahasa
dipakai adalah bentuk satu kata untuk Figuratif dan Nilai Pendidikan
menggantikan kata yang lainnya yaitu dalam Novel Ibuk Karya Iwan
sebanyak 61 eufemisme. Selain itu Setyawan serta Relevansinya
ditemukan 7 fungsi penggunaan Terhadap Materi Pembelajaran
eufemisme yakni, untuk fungsi Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa
kesopanan, menyamarkan makna, Kelas VIII SMP. Skripsi tidak
menyebutkan istilah keagamaan, dipublikasikan. Universitas
merahasiakan sesuatu, menyebutkan Sebelas Maret: Surakarta.
gelar pendidikan, untuk tidak Setiawaty, R. & Wahyudi, B. (2018).
menyinggung atau menimbulkan konflik, “Bentuk dan Fungsi Eufemisme
dan untuk mengurangi rasa malu. Dari 7 dalam Komentar Akun Facebook
(tujuh) fungsi eufemisme yang Presiden Joko Widodo Sebagai
ditemukan dalam data surat kabar Bahan Ajar Bahasa Indonesia”.
Solopos fungsi yang paling banyak The 7th University Research
digunakan adalah fungsi kesopanan yaitu Colloqium 2018.
sebanyak 89 buah. STIKES PKU Muhammadiyah:
Surakarta
REFERENSI Sutarman. (2013). Tabu Bahasa dan
Eufemisme. Surakarta: Yuma
Christmatara, C. (2016). Eufemisme pada Pustaka.
Bidang Kriminal dalam Koran

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 147
Wijana, I. D. P. & Rohmadi, M. (2008).
Semantik: Teori dan Analisis.
Yuma Pustaka: Surakarta
Wijaya, W. S. C. (2016). Deiksis pada
Berita Halaman Utama Surat
Kabar Kompas dan Relevansinya
dengan Materi Pembelajaran
Menulis Berita di Sekolah
Menengah Atas. Skripsi
dipublikasikan. Universitas
Sebelas Maret: Surakarta.
Winkel, W. S. (2007). Psikologi
Pengajaran. Jakarta: Gramedia
Widiasarana.
Zöllner, N. (1997). Der Euphemismus im
Alltäglichen und Politischen
Sprachgebrauch des Englischen
Frankfurt am Main: Peter Lang
GmbH.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019, ISSN 2302-6405 148

Anda mungkin juga menyukai