Anda di halaman 1dari 2

A.

1.
2. Antimikroba yang Menghambat Metabolisme Sel Mikroba, Antimikroba yang Menghambat
Sintesis Dinding Sel Mikroba, Antimikroba yang Menghambat Sintesis Protein Sel Mikroba,
Antimikroba yang Menghambat Sintesis Asam Nukleat Sel Mikroba, dan Antimikroba yang
Mengganggu Keutuhan Membran Sel Mikroba
3. Fenol dan turunannya, Alkohol, Halogen (Flour, Clor,Brom,dan Yodium), Logam berat dan
persenyawaannya, Detergen, Senyawa Ammonium Kuartener, Aldehid, Gas Kemosterilisator
4. Pada hewan ternak:
• Penisilin
• Sulfonamide potensial (pada kuda)

5. Sulfonamid, trimetoprims, asam p-aminosalisilat (PAS), dan sulfon yang menimbulkan efek
bakteriostatik
6. Bakterisidal berkemampuan untuk membunuh atau memusnahkan bakteri. Bakteriasid adalah
sifat antibiotik yang dapat membunuh bakteri dan bersifat menetap (irreversible).
7. Vancomycin
8. Human immunodeficiency virus (HIV).
9. fogging, abatisasi,pengawasan kualitas lingkungan, dan pembersihan sa- rang nyamuk (PSN).
10. Sistem pencernaan, area kelamin, penglihatan, sistem pernapasan
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. kondisi yang terjadi bila kuman atau mikroorganisme seperti bakteria, virus, jamur, dan parasit
berubah sehingga memiliki kemampuan untuk membuat obat-obat untuk mengobati infeksi
menjadi tidak efektif dan penyebab resistensi Terlalu berlebihan menggunakan antibiotik dalam
upaya mengatasi sebuah infeksi atau penyakit

B.
1. Uji Mikrobiologi yang Tercantum pada Farmakope Indonesia edisi V
• Uji secara Mikrobiologi
<51> Uji Batas Mikroba
<61> Uji Efektivitas Pengawet
<71> Uji Sterilitas
• Uji dan Penetapan secara Biologi
<91> Penetapan Aktivitas Vitamin B12
<121> Penetapan Kadar Kalsium Pantotenat
<131> Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi
2. Uji Efektivitas Pengawet yaitu zat yang ditambahkan pada sediaan obat untuk melindungi sediaan
terhadap kontaminasi mikroba.
MIKROBA UJI DAN MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. Candida albicans (ATCC No. 10231), media yang digunakan Sabouraud Dextrose Agar dan
Sabouraud Dextrose Broth
b. Aspergillus niger (ATCC No.16404), media yang digunakan Soybean-Casein Digest Broth (TSB) ;
Soybean-Casein Digest Agar (TSA)
c. Escherichia coli (ATCC No. 8739), media yang digunakan Soybean- Casein Digest Broth (TSB) ;
Soybean-Casein Digest Agar (TSA)
d. Pseudomonas aeruginosa (ATCC No. 9027) media yang digunakan Soybean-Casein Digest Broth
(TSB) ; Soybean-Casein Digest Agar (TSA)
e. Staphylococcus aureus (ATCC No. 6538), media yang digunakan Soybean-Casein Digest Broth
(TSB) ; Soybean-Casein Digest Agar (TSA)
3.
4.
5. Penyebab: bakteri Mycobacterium tuberculosis. bakteri yang menyebar di udara melalui semburan air
liur dari batuk atau bersin pengidap TB
Gejala: batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu, dahak berwarna seperti karat atau batuk
darah, kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang disertai dengan demam,
keringat malam hari, dan kelelahan, timbul gejala sesak napas
Penularan : Penyakit ini dapat terjadi melalui orang yang telah mengidap TBC. Kemudian, batuk atau
bersin menyemburkan air liur yang telah terkontaminasi dan terhirup oleh orang sehat yang kekebalan
tubuhnya lemah terhadap penyakit tuberkulosis. Walaupun biasanya menyerang paru-paru, penyakit ini
dapat memberi dampak juga pada tubuh lainnya, seperti sistem saraf pusat, jantung, kelenjar getah
bening, dan lainnya.
6. Penyebab:
Gejala:
Penularan :

7.
8.
9.
10.

Anda mungkin juga menyukai