Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TUGAS RUTIN 1

Diajukan Sebagai Tugas Rutin 1 PKN

Juwita Pardede
4203141020
Pendidikan Biologi Bilingual 2020

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
AUGUSTUS 2021
1

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia memang terkenal dengan keberagamaan budaya baik


dari segi suku, ras, bahasa, tari-tarian dan lainnya. Hal ini bukan jadi penghalang
pemersatu bangsa,namun keberagamaan ini membuat Indonesia menjadi unik. Saat
ini kalangan muda sangat diharapkan dalam pelestarian budaya Indonesia,menjadi
manusia yang unik. Kalangan muda saat ini khusus para mahasiswa sudah sangat
disibukkan oleh kegiatan yang menyita waktu banyak dalam keseharian mereka.
Mereka sangat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi hingga
sampai terdikte kehidupannya oleh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi ini, padahal pada hakikatnya baiknya manusialah yang mampu
menguasai diri mereka dalam perkembangan zaman ini, yang berartian manusia yang
mampu membatasi setiap kegiatan mereka hingga mampu menyeimbangkan
kehidupan bersama teknologi dan kehidupan bersama sesamanya khususnya
derajatnya sebagai masyarakat Indonesia.

Jika kita flashback ke zaman perjuangan kemerdekaan ,betapa sulitnya merebut


kemerdekaan Indonesia,bagaimana pengorbanan pahlawan hingga mengorbankan
pikiran,waktu,tenaga hingga nyawanya sekalipun demi Indonesia merdeka, pada saat
Indonesia merdeka pun mereka harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dengan menjunjung agar mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain bahwa
Indonesia merdeka. Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno mengungkapkan bahwa
“Bangsa Yang besar, adalah Bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya”.
Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa meneladani semangat dan
nilai kepahlawanan dengan menjadikan pahlawan sebagai panutan.maksud disini
bukan tunggu ada perang kita melawan negara lain,melainkan kita menerapkan jiwa-
jiwa dan sikap kepahlawanan yang kita aplikasikan penerapannya dalam kehidupan
kita sehari-hari.

Kampus merupakan wadah yang mempunyai peranan penting dalam


pembentukan karakter yang berkualitas dan bermoral. Kampus juga mempunyai
peranan penting untuk memberikan pemahaman dan dalam pembentengan kehidupan
mahasiswa dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat
yang
memiliki dampak negatif untuk mahasiswa di kehidupan sehari-harinya. Hendaknya
juga mampu mengembangkan aspek-aspek nilai moral dan keagamaan dalam rangka
pembentukan sikap dan perilaku generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur
(berakhlak mulia), sehingga mampu menjadi rakyat yang beradab serta bermartabat.

Sikap seseorang terhadap sesuatu obyek umumnya dipengaruhi oleh nilai-


nilai yang dianut dan melatarbelakangi seseorang tersebut sebagai pengalaman
hidupnya. Orang yang telah tertanam nilai-nilai tertentu dalam mental atau
kepribadiannya, tentunya dalam menghadapi dan merespon sesuatu tersebut akan
menjadi nilai-nilai yang diyakininya menjadi pedoman dalam bersikap. Darmiyati
(1995: 52), mengatakan bahwa tindakan seseorang selain dipengaruhi keyakinan
pribadi (behavior belief) juga di pengaruhi oleh keyakinan kelompok (group belief).
Seseorang akan cenderung melakukan tindakan tertentu jika orang tersebut yakin
bahwa tindakannya itu akan disetujui oleh kelompoknya atau lingkungan sosialnya.
Sebaliknya apabila ia yakin bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukungnya,
maka ia tidak bermaksud melakukan tindakan tersebut. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa lingkungan sosial secara timbal balik akan mempengaruhi sikap
dan perilaku seseorang. Interaksi antara situasi lingkungan dengan sikap, dengan
berbagai faktor di dalam maupun di luar diri individu akan membentuk suatu proses
yang kompleks yang akhirnya menentukan bentuk perilaku seseorang tersebut.

2
3

PEMBAHASAN

Sebagai mahasiswa Indonesia lantas bagaimana membentuk karakter sebagai


mahasiswa yang memiliki kepribadian indonesia,membangun rasa kebangsaan, dan
mencintai tanah air Indonesia. Bukan hanya itu sebagai mahasiswa hendaknya tahu
bahwa dia merupakan warga negara Indonesia, berasal dari mana, serta bagaimana
menjadi warga negara Indonesia yang baik. Disisi lain mahasiswa merupakan
manusia terdidik baik akademis maupun attitude. Berikut ini tingkah laku dan
kebiasaan,atau aktivitas kita sebagai bangsa Indonesia yang menunjukkan ciri-ciri
sebagai bangsa Indonesia contohnya ialah sikap gotong royong,sikap gotong royong
sangat penting dalam hubungan antar masyarakat Indonesia tanpa membeda-bedakan
satu dengan lainnya mampu membantu. Terkadang sesama masyarakat Indonesia
sangat sulit membantu sesamanya dengan alasan sibuk atau tidak mau tahu.
Contohnya ialah ada dua orang mahasiswa yang sedang menjalankan pendidikan di
luar negeri,mereka berdua bertempat tinggal yang sama,kuliah di kampus yang sama,
siapa sangka meskipun di kehidupan sehari-hari bersama-sama ternyata mereka
berdua tidak saling membantu satu sama lain, membantu diarti lain bukan hanya soal
materi melainkan apresiasi atas setiap yang dilakukan temannya atau pencapaian
sesorang diantara keduanya sangat sulit untuk diucapkan, ini dikarenakan masih
adanya sikap egois dalam diri, padahal pengapresian satu sama lain merupakan suatu
tindakan membangun, siapa sangka setiap orang sangat senang pencapaiannya
diapresiasi oleh orang lain dan lebih menyedihkan apabila balik ke tanah air seakan
semuanya tidak terjadi apa-apa, tidak saling bertukar kabar, tidak saling bertanya atas
apa yang terjadi di kehidupan sekarang dan apa yang akan direncanakan ke
depannya.

Sikap gotong royong ini memiliki arti unik, unik bukan berarti aneh tetapi hal
yang luar biasa membuat getaran positif ke setiap insan yang membuka pemikiran
orang-orang untuk ikut ambil andil dalam tujuan yang ingin dicapai. Apabila tujuan
itu dicapai maka suatu program rencana itu dapat dinikmati banyak orang dan
membanggakan segala pihak. Sebagai seorang mahasiswa hendaklah memiliki jiwa
gotong royong yang membangun bangsa tercinta ini untuk dikenal hingga manca
negara mengenai terobosan-terobosan baru dalam pencapainnya.
Tanpa kalian sadari di lingkungan pergaulan mahasiswa sekarang mulai kurang
jiwa nasionalismenya yaitu bela negara. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
sikap bela negara berkurang, karena di lingkungan mereka kurang perhatian fokus
atas bela negara, sehingga mereka sendiri juga tidak memperdulikan akan hal
tersebut karena sibuk akan kegiatan mereka. Beberapa konten kreator youtube sering
melakukan sosial eksperimen mengenai seberapa tahu anak Indonesia mengenai
negaranya sendiri, 8 dari 10 orang tidak memiliki pengetahuan mengenai hal
tersebut, dimana pada saat itu konten kreator itu menanyakan foto presiden ke-3
Indonesia,yaitu bapak B.J Habibie, tetapi mirisnya disaat konten kreator itu
menanyakan gambar hero dalam salah satu aplikasi game mobile legend 9 dari 10
anak bisa menjawab dengan benar. Kurangnya pengetahuan dan pengaplikasian diri
mengenai negeranya sendiri yang sekarang bukanlah hal prioritasnya sebagai rakyat
negara Indonesia.

Lantas bagaimana agar jiwa nasionalisme tersebut dapat tumbuh di diri anak
muda sekarang? Berikut adalah tahap-tahap sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Tahap
persiapan merupakan langkah awal yang penting dalam pelaksanaan sosialisasi yang
didalamnya terdapat penyusunan rencana agar dapat menghasilkan hasil yang terbaik
terutama dalam implementasi penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
masyarakat. Proses pelaksanaan sosialisasi dilakukan oleh dua pihak yaitu pihak
yang melakukan sosialisasi dan pihak yang disosialisasikan. Proses sosialisasi
dilakukan oleh anggota atau masyarakat, baik secara sadar maupun tidak langsung,
individu yang disosialisasikan seperti ayah, ibu, saudara laki-laki dan orang-orang
yang sejajar dengan mereka yang disosialisasikan seperti teman sebaya, teman
sekelas, dan sebagainya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, baik dalam tahap
perencanaan maupun pelaksanaan harus ada perbaikan atau evaluasi dalam apa yang
dilaksanakan. Karena dari awal hingga akhir tentunya diperlukan evaluasi. Dalam
sosialisasi ini para agen harus saling memahami untuk menyatukan community
development dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat,
sehingga segala sesuatu yang diinginkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
Meskipun dalam pelaksanaan sosialisasi masih banyak hal yang perlu ditingkatkan,

4
misalnya kurangnya tenaga sosialisasi di masyarakat, yang mengakibatkan proses
sosialisasi tidak berjalan. Hal ini menjadi alasan, mengingat perkembangan zaman
dan teknologi yang semakin canggih, membuat nilai-nilai pancasila yang semakin
bertambah hilang ditelan zaman, luntur dari masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi
dianggap sebagai cara yang tepat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila
yang telah hilang dalam jati diri masyarakat, karena sesuai dengan tujuan
mengembangkan potensi masyarakat tanpa ada paksaan dari pihak luar, memiliki
manfaat yang adil. ruang lingkup yang luas yang mencakup seluruh rakyat Indonesia
tanpa ada paksaan. Rasa nasionalisme masyarakat Indonesia sudah mulai memudar
dan dengan ini diharapkan masyarakat Indonesia lebih meningkatkan diri, saling
mendorong secara pribadi untuk mencintai nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme
yang telah ada sejak Indonesia didirikan. masyarakat di Indonesia dari yang muda
sampai yang tua untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme terhadap negara
Indonesia, karena kita sebagai warga negara Indonesia adalah calon penerus
perjuangan dan pembangunan bangsa di masa depan. akan datang. Selain itu, kepada
masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama meningkatkan nasionalisme di
kalangan masyarakat Indonesia.

5
6

REFERENSI

havira, alifa.2014.ciri-ciri bela negara

(online),(http://www.pidas81.org/perlukahwamil/) di akses pada 29 November 2016

Salim,2006,bela negara.Jakarta:Gramedia Timbul

Anda mungkin juga menyukai