Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ADVOKASI KLIEN

DOSEN PENGAMPU:
NS.Mike AsmariaS.Kep,M.Kep

DISUSUN OLEH
Nama kelompok 3 :
1. Miftahul jannati (21334156)
2. Shintya yenisa (21334126)
3. Vina rahcmawati (21334145)
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Advokat Klien”,
dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam
penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan dan doa.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah
kami ini, di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

Padang,17 September 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

BAB I............................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4

1.1.LATAR BELAKANG..............................................................................................................................5

1.2 Rumuan masalah...............................................................................................................................6

1.3. Tujuan Umum...................................................................................................................................6

1.3. Manfaat...........................................................................................................................................6

BAB II...........................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................7

2.1 Pengertian advokasi klien..................................................................................................................7

2.2 Tujuan advokasi klien........................................................................................................................7

2.3 Langkah-langkah kebijakan membentuk lingkaran inti......................................................................8

2.4 PERSYARATAN MATERI ADVOKASI....................................................................................................8

BAB III........................................................................................................................................................10

PENUTUP...................................................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................10

3.2 Kritik dan saran................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bulan Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tela mengumumkan
bahwa perkembangan Covid-19 sudah menjadi emergency kesehatan masyarakat di
seluruh dunia dan membutuhkan kepedulian Internasioal. Bahkan WHO telah
menyatakan bahwa Covid-19 memiliki risiko tinggi dapat menyebar ke pelbagai negara
di seluruh dunia. Pada bulan Maret 2020, WHO telah membuat penilaian bahwa Covid
19 dikategorikan sebagai pandemi. Dalam hal ini, WHO dan otoritas kesehatan publik
di seluruh dunia telah bertindak untuk mengendalikan wabah Covid-19 (WHO, 2020).
Siklus penyebaran Covid-19, dimulai dari Wuhan China kemudian menyebar ke seluruh
dunia, termasuk juga ke Indonesia. Perkembangan di Indonesia, sampai akhir bulan
April 2020 berdasarkan paparan Covid-19. Juru bicara pemerintah untuk penanganan
virus corona, yakni dr.Achmad Yurianto, hingga kemarin tanggal 28 April 2020 terdapat
penambahan 260 kasus baru Covid-19. Kini menurut Yuri, terdapat 9.771 kasus Covid-19
di Indonesia. Berdasarkan data yang dipaparkan dr.Achmad Yurianto,DKI Jakarta masih
merupakan daerah dengan jumlah penularan tertinggi. Ada 4.092 kasus pasien positif
Covid-19 di Ibu Kota. Selain itu, ada sejumlah daerah lain yang mencatat jumlah kasus
penularan tinggi, seperti Jawa Barat (1.009 kasus), Jawa Timur (872 kasus), dan Jawa
Tengah (711 kasus) (Kompas.com, 2020).
Penanganan secara medis untuk wabah Covid-19 ini telah dimulai sejak awal. Oleh
karena itu, untuk penanganan medis wabah Covid-19 pihak pemerintahan sudah sangat
sigap dan siap dari jauh-jauh hari. Akan tetapi, disisi lain yang harus dikhawatirkan justru
dampak psikologis masyarakat atas adanya sebaran pandemik Corona Virus Disease
(Covid-19) yang melanda dunia sekarang ini. Informasi-informasi tentang pemberitaan
mengenai meningkatnya jumlah penderita Covid-19 dari hari perhari, dapat berdampak
serius berupa timbulnya perasaan tertekan, stres dan cemas di kalangan masyarakat.
Hal ini pernah di sebutkan oleh dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas
Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, yakni Rini Setyowati. Rini
Setyowati menanggapi bahwa perkembangan penyebaran covid-19 yang awalnya
berasal dari Wuhan Cina dan sekejap telah meluas akhir-akhir ini ke pelbagai dunia
termasuk Indonesia. Paling tidak, di masyarakat luas dapat menimbulkan dampak
psikologis berupa kecemasan, stress dan perasaan tertekan dengan pemberitaan
mengenai meningkatnya jumlah penderita Covid-19. Pemberitaan yang kurang tepat
atau simpang siur, secara psikologis bisa memicu stress yang dapat mempengaruhi
terhadap hormon stress. Hal ini akan menyebabkan sistem imun manusia bisa menurun
dan akhirnya rentan tertular Covid-19. Rini Setyowati juga mengingatkan bahwa covid19
yang sebarannya terus meluas termasuk di Indonesia, bukan hanya berdampak pada
gejala penyakit fisik saja.
Tetapi, juga patut diwaspadai berdampak pada kejiwaan atau psikologisnya, baik pada
penderita maupun terhadap masyarakat luas (galamedianews.com, 2020). Peneliti telah
menemukan beberapa temuan kasus di Kota Bandung, misalnya dampak psikologis yang
diterima oleh pasien atau keluarga pasien yang di diagnosis positif Covid-19. Mereka
mengalami rasa cemas, tertekan, kekhawatiran secara berlebihan karena identitasnya
atau privasinya bocor atau dibocorkan kepada publik sehingga berdampak sebagaian
dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya. Temuan kasus ini jika terus kejadiannya seperti
begitu maka reaksi psikologis masyarakat yang melihat kenyataan tersebut
kemungkinan akan menjadi tidak jujur saat merasakan gejala-gejala pandemik Covid-19
menyerang dirinya atau salah satu anggota keluarga.
1.1.LATAR BELAKANG
Konsep advokasi terus berkembang di bidang kesehatan termasuk dalam dunia
keperawatan. Advokasi ini sudah dirintis sejak zaman Florence Nigthtingale, meskipun
belum terkonsep langsung seperti perkembangan advokasi saat ini(Gyamfi & Breya,
2016). Advokasi pasien merupakan esensi intrinsik dari etika keperawatan
professional.Kebutuhan pasien merupakan kunci advokasi dalam keperawatan. Advokasi
menjadi inti dari komitmen profesional keperawatan terhadap perlindungan hak azazi
pasien, perlindungan pasien terhadap bahaya, dan asuhan keperawatan yang
berkualitas (Liske, 2014). Sehingga advokasi menjadi salah satu peran penting perawat.
Perawat sebagai advokator dapat didefinisikan sebagai peran perawat-klien untuk
melindungi hak dan kepentingan klien sesuai dengan kebutuhan klien (Charles, 2017).
Perawat mempunyai peran besar dalam mendorong dan melindungi kepentingan klien
dengan memberikan informasi yang dibutuhkan klien untuk mengambil suatu
keputusan(Motamed-jahromi et al., 2012 ; Med,2015). Hal ini merupakan salah satu
wujud advokasi pasien.1 Advokasi pasien adalah proses dimana perawat mengadvokasi,
mendukung dan mempromosikan kepentingan klien(Kible, 2012).Menurut (Rosiek &
Leksowski, 2013)ada tiga dasar advokasi pasien dalam konteks hubungan perawat dan
klien yaitu hak azazi manusia, etik, dan empati. Pertama, hak azazi pasien dan etik akan
saling melengkapi. Kedua, etik keperawatan merupakan moral hidup seorang perawat
(Rusthoven & Bioethics, 2014). Etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku,apa yang seharusnya
dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain (Graber & Rizzo, 2016). Ketiga, empati
termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik
dan mencoba menyelesaikan masalah. Empati dan peduli dalam hubungan perawat-
pasien menunjukkan perhatian khusus perawat terhadap kebutuhan klien(Gelhaus,
2013; Rusthoven & Bioethics, 2014).
Saat ini pasien lebih aktif dalam sistem pelayanan kesehatan karena adanya peningkatan
kesadaran akan keselamatan pasien yang dipengaruhi oleh semakin tingginya tingkat
pendidikan, semakin mudahnya akses internet, serta peningkatan teknologi dalam
bidang kesehatan. Karena hal tersebut, otonomi dan hak-hak pasien terabaikan akibat
terbatasnya pengetahuan pasien tentang obat- obatan, prosedur tindakan medis dan
perawatan serta perkembangan penyakit yang dialami (Laney, 2013). Oleh sebab itu
perlu ditingkatkan interaksi antara perawat dan pasien guna berjalannya peran advokasi
perawat. Peran advokasi perawat akan berjalan jika terjalin interaksi yang baik antara
perawat dan pasien.
1.2 Rumuan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan advokasi klien?
2. Apa tujuan advokasi klien?
3. Apa langkah-langkah membentuk linkaran inti?
4. Apa persyaratan materi advokasi?
1.3. Tujuan Umum
Memenuhi tugas dari mata kuliahTujuan Khusus
1. Untuk mengetahui penegrtian umum dan pentingnya advokasi dalam kesehatan
masyarakat
2. Untuk memahami unsur dasar advokasi
3. Untuk mengetahui pendekatan utama advokasi
4. Untuk mengetahui mekanisme dan moetode advokasi
5.Untuk memahami indikator advokasi
1.3. Manfaat

Dengan adanya makalah ini diharapkan kita memahami tentang advokasi klien untuk
mendukung perubahan perilaku individu dan masyarakat menjadi penting.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian advokasi klien
Advokasi kasus merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang pekerja sosial
untuk membantu klien agar mampu menjangkau sumber atau pelayanan sosial yang
telah menjadi haknya. Karenanya, advokasi ini sering disebut pula sebagai advoaksi klien
(client advocacy).
Advokasi berperan sebagai analisis kebijakan, yakni melakukan reformasi sosial. Wujud
peran ini adalah dengan melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat,
melakukan evaluasi tentang respon pemerintah terhadap masalah yang timbul,
mengajukan opsi-opsi, serta memantau penerapan kebijakan. Advokasi diartikan
sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.
2.2 Tujuan advokasi klien
Tujuan utama advokasi adalah untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan
publik oleh pejabat publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
dengan mobilisasi dimaksudkan agar motivasi individu dapat diubah menjadi tindakan
kolektif. Tujuan advokasi kesehatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah kebijakan
publik berwawasan kesehatan, untuk meningkatkan opini masyarakat dalam
mendukung kesehatan, dan terpecahkannya masalah kesehatan secara bersama dan
terintegrasi dengan pembangunan kesehatan didaerah melalui kemitraan dan adanya
dukungan Oleh karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi promosi kesehatan untuk
mendukung perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting. Istilah
advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan
masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi
dan misi Promosi Kesehatan secara
efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :
1).Advocacy,
2).Social support
3).Empowerment.
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa terutama bagi kelompok kami
sendiri dapat memahami tentang advokasi dalam promosi kesehatan untuk mendukung
perubahan perilaku individu maupun masyarakat menja
2.3 Langkah-langkah membentuk lingkaran inti.

 Memilih isu strategis.

 Merancang Sasaran & Strategi.

 Mengolah Data dan Mengemas Informasi.

 Menggalang sekutu dan Pendukung.

 Mengajukan Rancangan Tanding.

 Mempengaruhi Pembuat Kebijakan.

 Membentuk Pendapat Umum.


Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil
kebijakan ( policy makers ) atau pembuat keputusan (decision makers ) baik di institusi
pemerintah maupun swasta.Dalam advokasi peran komunikasi sangat penting, sehingga
komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi
efektif.Kiat- kiatnya antara lain sebagai berikut :

 Jelas ( clear )

 Benar ( correct )

 Konkret ( concrete )

 Lengkap ( complete )

 Ringkas ( concise )

 Meyakinkan ( Convince )

 Konstekstual ( contexual ) ▫ Berani ( courage )

 Hati –hati ( coutious )

 Sopan ( courteous )
2.4 PERSYARATAN MATERI ADVOKASI
1. Dapat dipercaya
2. Mungkin untuk dilaksanakan
3. Sesuai dengan masalah
4. Harus segera dilaksanakan
5. Menjadi prioritas utama
Program yang ditawarkan harus dapat meyakinkan, karena didukung dengan data dari
sumber yang dapat dipercaya (al.Hasil Riset/ Penelitian) . Isu atau permasalahan yang
diangkat memang ditemukan di lapangan dan penting serta mendesak untuk segera
diselesaikan
Mungkin untuk dilaksanakan program pelayanan secara teknis, politik, maupun ekonomi
dimungkinkan atau layak dilaksanakan karena sumber daya yang tersedia mencukupi,
tidak akan membawa dampak politis pada masyarakat serta tersedia dana yang
memadai untuk mengatasinya
Sesuai dengan masalah program yang diajukan paling tidak mencakup dua kriteria yaitu
(1) bahwa menyelesaikan masalah akan mensejahterakan masyarakat dan,
(2) pengelola program lintas sektor sepakat untuk memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat banyak. Harus segera dilaksanakan
Program yang ditawarkan mempunyai urgensi tinggi karena apabila isu/masalah tidak
segera diselesaikan akan menimbulkan masalah yang lebih besar.menjadi prioritas
utama
Program harus mempunyai prioritas tinggi didukung analisis yang cermat dengan
argumentasi yang tepat karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi dasar yang penting dalam
membrikan asuhan keperawatan kepada pasien. Peran perawat sebagai advokat pasien
menuntut perawat untuk dapat mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan
kepercayaan yang dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien,
perilaku profesional, dan hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman
dan pendidikan yang cukup sangat diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang
diperlukan sebagai syarat untuk menjadi advokat pasien.
3.2 Kritik dan saran
1. Bagi perawat
Mengaplikasikan teori ini dalam tatanan pemberian pelayana kesehatan kepada
masyarakat, dan melaksanakan peran perawat sebagai advokat utama klien dan
penghubung antar profesi kesehatan demi kepentingan pasien
2. Bagi mahasiswa
Melakukan peneltian terkait tentang advokasi, karena masih banyak hal yang bias
dieksplor dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/q23mevjz-makalah-advokasi-keperawatan.html
https://redlineindonesia.org/dasar-advokasi/
https://www.pusat2.litbang.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Metode-advokasi-
rekomendasi-kebijakan.pdf
https://dotedu.id/langkah-langkah-advokasi-kebijakan/

Anda mungkin juga menyukai