Anda di halaman 1dari 6

Nama : Safinatul Jannah

Kelas / Prodi : 5C / Akuntansi Syariah


NIM : 195221012
Dosen Pengampu : Fahri Ali Ahzar, SE., M.Si
Mata Kuliah : Auditing

PENGERTIAN AUDITING

A. Pengertian Auditing
Definisi auditing pada umumnya yang banyak digunakan adalah definisi audit
yang berasal dari ASOBAC (A Statement basic of auditing concepts) yang
mendefinisikan auditing sebagai suatu proses sitematika untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukit audit secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai
tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Selain definisi diatas, Konrath mengidentifikasikan sebagai suatu proses
sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi
tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat
keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah diterapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik Auditing adalah pemeriksaan
(examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain
dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara
wajar, dalam suatu hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau
organisasi tersebut. Auditing juga didefinisi secara umum adalah pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan juga sistematis oleh pihak yang melakukan, bersifat
independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen dan disertai
dengan catatan-catatan pembukuan dan buku pendukung.

B. Perbedaan Auditing dan Akuntansi


Auditing mempunyai sifat analisis, karena akuntan publik memulai
pemeriksaannya dari angka-angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokkan dengan
neraca saldo (trial balance), buku besar (general ledger), buku harian (special journal),
bukti-bukti pembukuan (documents) dan sub buku besar (sub ledger). Sedangkan
Accounting mempunyai sifat konstruktif, karena disusun mulai dari bukti-bukti
pembukuan, buku harian, buku besar dan sub buku besar, neraca saldo sampai menjadi
laporan keuangan.
Akuntansi (accounting) dilakukan oleh pegawai perusahaan (bagian akuntansi)
dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan sedangkan auditing dilakukan
oleh akuntan publik (khususnya financial audit) dengan berpedoman pada Standar
Profesional Akuntan Publik.
Perbedaan-perbedaan diatas dapat dirangkum pada bagan berikut:
Unsur
Akuntansi Auditing
Perbedaan
Metode Mengumpulkan dan mengolah data Mengumpulkan dan mengevaluasi
keuangan melalui bukti mengenai informasi dalam
pengidentifikasian, mengukur,
laporan keuangan serta
mencatat, mengklasifikasikan, dan
mengikhtisarkannya menjadi memverifikasi kewajaran
laporan keuangan penyajiannya
Tujuan Mengkomunikasikan informasi Meningkatkan kredibilitas laporan
keuangan yang relevan dan reliable keuangan yang dibuat manajemen
untuk pengambilan keputusan
Sifat Konstruktif Analisis dan ivestigasi
Kriteria Standar Akuntansi Keuangan Standar auditing
(Pedoman (SAK)
)
Hasil Laporan keuangan Laporan auditor (opini)
Tanggung Manajemen bertanggungjawab atas Auditor bertanggungjawab atas
Jawab laporan keuangan yang dibuat pernyatan pendapat yang diberikan

C. Jenis Audit
Secara umum, audit dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu jenis audit
berdasarkan pemeriksaan dan jenis audit berdasarkan luas pemeriksaan.
1. Jenis audit menurut pemeriksaan terdiri dari :
a. Audit Laporan Keuangan, yaitu pemeriksaan yang mencakup proses
pengumpulan dan evaluasi bukti laporan, dimana proses audit keuangan dilakukan
oleh pihak eksternal.
b. Audit Operasional, yaitu Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen, untuk mengethaui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
c. Audit Ketaatan, Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
perusahaan sudah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan
komisaris) maupun pihak eksternal.
d. Audit Kinerja, yaitu pemeriksaan terhadap instansi pemerintah dalam menentukan
sisi ekonomis, efektivitas, dan efisiensi (3E). Audit ini juga memperhatikan
manfaat kegiatan suatu instansi bagi masyarakat dan biayanya.
e. Computer Audit yaitu pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang
memproses data akuntansinya dengan menggunakan Electronic Data Processing
(EDP) System.
2. Jenis audit berdasarkan luas pemeriksaan terdiri dari:
a. Audit Umum, yaitu pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan standar profesional
akuntan publik dengan memperhatikan standar kode etik akuntan publik.
b. Audit Khusus, yaitu pemeriksaan yang diminta oleh suatu perusahaan untuk ruang
lingkup tertentu saja. Misalnya, perusahaan ingin mengaudit divisi keuangan saja
untuk memeriksa laporan pengeluaran kas perusahaan.

D. Profesi Akuntan di Indonesia dan Negara Lain


1. Di Indonesia
a. Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi,
mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi,
serta melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi.
b. Akuntan Publik (Public Accountant) adalah akuntan yang telah mendapatkan izin
dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas
laporan keuangan, audit kinerja, dan audit khusus serta jasa dalam bidang non
atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang
berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Akuntan publik juga dikenal
sebagai akuntan eksternal yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-
jasanya atas dasar pembayaran tertentu, mereka bekerja bebas dan umumnya
mendirikan suatu kantor akuntan.
c. Akuntan Manajemen/Perusahaan adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan sistem
akuntansi, penyusunan laporan akuntansi kepada pihak intern maupun ekstern
perusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah perpajakan dan
melakukan pemeriksaan intern.
d.  Akuntan Pemerintah (Government Accountant) adalah akuntan yang bekerja pada
badan atau lembaga pemerintah seperti di kantor Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), Direktorat Jenderal
Pajak, dan lain-lain.
e. Konsultan SIA/ SIM, dan lain-lain. Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa
dilakukan oleh akuntan di luar pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi
mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah
perusahaan.
2. Di Negara Lain
a. Certified Public Accountant (CPA) adalah gelar bagi akuntan yang telah lulus
Uniform Certified Public Accountant Examination dan telah menempuh
pendidikan di beberapa negara dan persyaratan pengalaman untuk sertifikasi
sebagai CPA.  Fungsi utama CPA adalah memenuhi semua hal yang berhubungan
dengan akuntan publik dan layanan jaminan. CPA juga dapat digunakan oleh
perusahaan swasta, dalam fungsi keuangan seperti sebagai Chief Financial
Officer (CFO) atau manajer keuangan.  Banyak anggota CPA berfungsi sebagai
konsultan bisnis, masuk dalam industri kecil, menengah atau bahkan dalam pajak
dan departemen audit.
b. Chartered Financial Analyst (CFA) adalah gelar profesi yang menunjukkan
kompetensi dan integritas dalam bidang portfolio management dan investment
analysis. Dalam perjalanan waktu, CFA telah menjadi gelar profesi yang diakui
secara internasional, dan menjadi kriteria profesional, yang dipakai oleh dunia
usaha dan kalangan investor, untuk para ahli yang berkecimpung di dalam bidang
investasi. Para pemegang CFA sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang antara
lain dalam manajemen investasi, perusahaan konsultan, investment bankers,
asuransi, dana pensiun, perbankan dan institusi keuangan lainnya.
c. Certified Internal Auditor (CIA) adalah sebutan profesional utama yang
ditawarkan oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA). Peruntukan CIA
adalah diakui secara global, sertifikasi bagi auditor internal dan merupakan
standar individu yang dapat menunjukan kompetensi dan profesionalisme
dibidang audit internal. Kualifikasi CIA dimaksudkan untuk menunjukan
pengetahuan profesional dari profesi audit internal.
d. Certified General Accountant (CGA) adalah sebutan untuk profesional yang
masuk dalam keanggotaan CGA Association of Canada (CGA-Canada) atau
asosiasi CGA negeri lainnya. Seorang CGA adalah akuntan profesional yang
sangat memiliki keahlian di bidang keuangan, perpajakan, strategi bisnis, audit,
manajemen dan kepemimpinan bisnis.
e. Chartered Accountant (CA) adalah lembaga profesional pertama yang dibentuk
oleh para akuntan. CA bekerja disemua bidang bisnis dan keuangan.

Referensi:
Afriani, Dita Awalia. 2011. “Profesi Akuntansi (Lokal & Internasional),”
https://dhefriani27.wordpress.com/2011/10/06/profesi-akuntansi-lokal-internasional-5/. Diakses
pada 1 September 2021.
Fitria, Diana. 2010. “Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Auditor Dalam
Bidang Auditing (Studi Empiris Pada KAP Di Pekanbaru).” Skripsi. Pekanbaru: Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial.
Sari, Rida Perwita, Sri Hastuti, dan Dyah Ratnawati. 2020. Pemeriksaan Akuntansi
Berbasis International Standarts On Auditing (ISA). Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Tambun, Rosmaida. 2020. Handout Auditing. Jakarta: PT Rel Karir Pembelajar.

Anda mungkin juga menyukai