3.1. Sampling
Alat :
a) Pengebat
b) Kapas Alkohol
c) Plester
d) Vacumtainer/spuit
e) Tabung biru ( anti coagulan : Na.Citrat untuk pemeriksaan hemostasis )
f) Tabung ungu ( Anti coagulan : Litium Heparin untuk pemeriksaan faal
jantung )
g) Tabung merah ( Anti coagulan : Clot activator )
Cara kerja :
a. Pengambilan darah vena
Sebelum kontak dengan pasien gunakan terlebih dahulu APD ( sarung
tangan, masker ) lalu perkenalkan diri dan identifikasi nama dan
tanggal lahir pasien.
Siapkan alat dan bahan.
Tempelkan barcot pada masing- masing tabung sesuai permintaan
dokter.
Pasang pengebat pada lengan tangan pasien 3 jari di atas siku dan
minta pasien mengepal tangannya.
Raba vena dan lengan.
11
Usapkan kapas alcohol pada lengan dengan gerakan melingkar.
Tusuk vena dengan vacumtainer lalu masukkan masing-masing tabung
holder tabung secara bergantian.
Tarik tabung dari holder kemudian buka pengebat.
Letakkan kapas kering di atas tusukan kemudian tarik vakumtainer.
Tekan bekan tusukan dengan kapas kering hingga darah tidak mengalir
kembali dan tutup bekas tusukan menggunakan plester.
Masalah :
Sebagian pasien tidak mau di ambil darahnya.
12
Mahasiswa belum mahir dalam mengambil darah arteri.
Solusi :
Mahasiswa meyakinkan kembali agar pasien mau di ambil darahnya
Mahasiswa harus lebih giat belajar teknik pengambilan darah arteri.
Prosedur pengolahan sampel urine, feses, cairan pleura, cairan otak, cairan ascites,
cairan sperma dan darah.
13
Specimen collection ketik nomor registrasi, scanner 2x draw received
Specimen handling, scanner 2x draw received
Specimen handling, scanner 1x proses
1. Sampel untuk hemostasis
a. Cek barkot dan sesuaikan dengan bon permintaan
b. Sampel tidak boleh ada bekuan, jika ada pengambilan sampel di ulang
c. Masukkan dat ke list computer dengan cara klik spesiment collection
scanner 1x received dan proses
d. Sampel di centrifuge pada 3000 rpm selama 10-15 menit
e. Sampel tidak boleh lisis, jika lisis maka ulang pengambilan sampel
f. Distribusikan sampel ke ruangan hemostasis.
2. Sampel untuk mikrobiologi
a. Cek barkot dan sesuaikan dengan bon permintaan
b. Masukkan data ke list computer dengan cara klik specimen collection
ketik no,or registrasi kemudian di draw dan received.
c. Pilih specimen handling scanner 1x received dan proses
d. Distribusikan sampel ke ruangan mikrobiologi
3. Sampel untuk darah rutin (hematologi)
a. Cek barkot dan sesuaikan dengan bon permintaan
b. Masukkan data ke list computer dengan cara klik specimen collection
scanner 1x received dan proses
c. Distribusikan sampel ke ruangan hematologi
4. Pemgiriman sampel dari ruangan melalui pneumatic tube
a. Setelah sampel diambil beserta bon permintaan, masukkam dalam tabung
pneumatic. Tutup dengan rapat.
b. Letakkan tabung pada saluran pipa
c. Kirim ke stasiun yang dibutuhkan sesuai dengan kode stasiun masing-
masing
d. Tekan tombol enter
14
5. Pengirimn hasil laboratorium melalui pneumatic tube
a. Semua hasil yang dikirim ke ruangan masukkan ke dalam buku ekspedisi
ruangan
b. Masukkam kertas hasil ke dalam tabung pneumatic
c. Masukkan tabung ke dalam saluran pipa
d. Ketik kode sesuai dengan stasiun yang ingin di tuju
e. Tekan tombol enter
Masalah :
1. Proses pengiriman alat tube ke ruangan agak lama, sehingga bon, sampel
dan hasil sering terlambat .
2. Scan untuk tabung sampel pada computer terkadang sering mengalami
masalah, sehingga analis harus menceklis secara manual dan
membutuhkan waktu yang lama.
3. Terkadang ada analis yang memberhentikan alat sentrifuge padahal alat
tersebut belum mencapai waktu antara 10-15 menit, sehinggan
serum/plasma dengan darah belum terpisah secara sempurna. Kemudian di
putar kembali, hal ini menyebabkan banyak waktu terbuang dalam
mengolah sampel dan kemungkinan menyebabkan sampel hemolisa.
Solusi/Saran :
1. Hendaknya para operatorperlu lebih memperhtikan alat pengiriman tube
dan scanner pada computer pengolahan sampel secara berkala.
2. Sebaiknya alat sentrifuge dibiarkan saja bekerja 10-15 menit agar
plasma/serum dan darah sampel telah terpisah secara sempurna dan tidak
terjadi hemolisa.
3.3.Parasitologi
15
Cara Kerja :
1. Sediakan 1 control positif berwarna kuning jernih dan 1 control
negative berwarna kuning jernih
2. Masukkan kode sampel ke alat cobas U411, dengan cara :
Klik sampel entry, masukkan kode sampel (tahun, bulan, tanggal)
Klik A-Z , klik tanda panah atas lalu klik OK
Klik tanda (V) 2x, lalu klik tanda (X)
Klik worklist
3. Celupkan stik indicator kedalam masing-masing control sesuai urutan
4. Letakkan satu persatu indicator yang telah di celupkan sesuai dengan
urutan pada worklist pada alat cobas U411
5. Tunggu hingga hasil keluar.
Untuk control positif, semua hasil harus positif dan normal
Untuk control negative, semua hasil harus negative dan abnormal
Cara kerja :
1. Urutkan sampel dari nomor ID dari yang kecil ke besar
2. Catat nomor ID sampel, nama sampel, dan warnanya pada buku urine
rutin. Setiap sampel dengan tanggal yang tidak sama dengan tanggal
hari di periksa, harap dicatat tanggalnya dibuku tersebut.
3. Tuangkan urine pada tabung yang telah diberi nomor ID masing-
masing kurang lebih 12 ml
4. Masukkan data sampel ke computer dengan cara :
16
Analisys – procces sampel – analyzer – cobas U411 – klik kanan,
today – klik nomor sampel – ketik nomor sampel – ceklis pada
bagian received – procces all.
5. Masukkan nomor sampel kea lat cobas U411
Sampel entry – masukkan nomor sampel – klik A-Z – klik tanda
panah atas – klik UK, ceklis – klik tanda (x) – worklist.
6. Celupkan indicator ke sampel urine sesuai urutan pada worklist dan
letakkan pada alat cobas U411
7. Tunggu hasil keluar, pada kertas hasil, tulis nama sampel dan warna
sampel. Centrifuge sampel pada 1500 rpm selama 15 menit
8. Buang cairan atas, lalu ambil sedimen dan letakkan pada objek glass
yang telah di buat nomor ID. Tutup dengan menggunakan deck glass,
dan periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x – 40x.
NB : Baca hasil dari alat cobas U411, apabila protein, glukosa dan
bilirubin ada yang positif maka dilakukan pengujian kembali secara
manual, buatlah nama pasien pada kertas tadi.
Uji Protein
a. Ambil 3 ml urine (secukupnya)
b. Panaskan dalam waterbath selama 5 menit
c. Lihat kekeruhan
d. Jika ada kekeruhan, tambahkan asam acetat 6% 3 tetes
e. Baca hasil dan tulis pada hasil kertas tersebut.
Interpresentasi hasil :
(-) : Tidak terjadi kekeruhan
( +1 ) : Kekeruhan sedikit tanpa butir-butir
17
( +2 ) : Kekeruhan jelas dengan butir-butir
( +3 ) : Kekeruhan diikuti dengan keeping-keping
( +4 ) : Menggumpal
Uji Glukosa
a. Ambil 2,5 ml larutn benedic tambahkan 4 tetes urine
b. Panaskan dalam waterbath selama 5 menit
c. Lihat hasil atau perubahan warna yang terjadi
Interpresentasi hasil :
( - ) : Biru jernih/sedikit kehijauan agak keruh
( +1 ) : Hijau dengan endapan kuning
( +2 ) : Kuning
( +3 ) : Orange
( +4 ) : Merah Bata
Uji Billirubin
a. Amsil urine 3 cc dan masukkan ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan iodium tincture 15 sebanyak 0,5 cc menggunakan spuit
melalui dinding tabung, lihat apakah terbentuk cincin warna hijau.
Interpresentasi hasil :
( - ) : Tidak ada terbentuk cincin berwarna hijau
( + ) : Ada terbentuk cincin berwarna hijau
18
Bahan : Feses
Reagensia : Eosin 1%
Cara Kerja :
Buat nomor ID pada objek glass
Ambil feses secukupnya
Tambahkan eosin 1% satu tetes
Homogenkan dengan tangkai pengaduk
Tutup dengan deck glass
Baca dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x
Interpresentasi hasil :
a) Telur cacing
b) Eritrosit
c) Leukosit
d) Yeast
e) Darah
Masalah :
Berbedanya hasil protein, glukosa, dan billirubin antara alat
otomatis dengan manual.
Solusi :
Hendaknya lebih berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam
memproses sampel agar kecocokan hasil antara alat otomatis
dan manual tidak begitu timpang.
3.4. Hematologi
19
Proses identifikasi sampel
Cara kerja :
a. Sampel diambil dari keranjang hematologi pada distribusi sampel
b. Lakukan proses data sampel dengan cara klik proses sampel, analyzer
XN-1000, klik kanan, tanggal/scanner.
Cara kerja :
a. Susun sampel pada rak, arakhan barcode pada scanner agar dapat
terbaca
b. Alat bekerja secara otomatis dan hasilnya otomatis terhubung dengan
computer
c. Pada alat computer klik sampler – cbc diff – sampel – star
d. Tunggu hasil keluar untuk memprint hasil, caranya klik result –
analyzer – XN-1000 – klik nomor – blok semua parameter
pemeriksaan hematologi – validasi ( klik kanan )
e. Setelah itu verifikasi dengan cara klik nomor – blok semua parameter
pemeriksaan hematologi – verify ( klik kanan )
f. Lalu klik autolisation – klik nomor – blok semua darah lengkap – klik
kanan autolis – print.
20
b. Kemudian ambil objek glass yang lain, doronglah darah tersebut
dengan sudut 45º sehingga membentuk hapusan darah yang terbentuk
lidah api, tunggu kering
c. Beri tanda pada SAD supaya tidak tertukar
d. Tuang methanol sebanyak 1-2 tetes dimulai dari ujung lidah api,
tunggu selama 3-5 menit ( sampai kering )
e. Lakukan pewarnaan dengan giemsa ( 1:3 = 1 giemsa dan 3 buffer )
f. Tunggu selama 10-15 menit, cuci dengan air mengalir, angkat,
tiriskan dan keringkan
g. Baca pada mikroskop.
Masalah :
Sampel darah pada tabung hematologi sering tidak mencukupi untuk
pemeriksaan laju endap darah, sehingga LED tidak dilakukan padahal dokter
membutuhkan hasil pemeriksaan.
Mahasiswa/mahasiswi belum mahir membuat SAD.
21
Solusi :
Sebaiknya sampel darah dari ruangan sampling diambil sesuai porsi
pemeriksaan yang dilakukan ( tambahkan volume darahnya ). Mahasiswa
mahasiswi lebih giat lagi belajar untuk membuat SAD.
3.5. Hemostasis
Alat : Coatron A6 (Robitic), Clinipet 25µl dan 100 µl, Dimex JR,
Cardiac Rider, Tabung, Pintip.
Reagensia : Buffer, Latex, Reagent
Sampel : Drah Heparin dan Plasma Sitrat
Cara kerja :
a. Coatron A6 ( Pemeriksaan PT/APTT/TT/Fibrinogen )
1. Sampel yang sudah dip roses dimasukkan kea lat coatron A6
( dengan tutup tabung dibuka ) dan diletakkan di rak yang ada di
dalam coatron A6
2. Tekan rak kea rah kanan sampai bunyi klik setelah scan barcode
3. Dorong kembali kea rah kiri
4. Tutup alat dan proses PT/APTT/TT/Fibrinogen
5. Tekan enter maka alat akan bekerja dengan sendirinya
6. Di tunggu hingga hasil keluar dan masukkan result ke computer
22
Nilai normal :
a) PT = 11-18 detik
b) APTT = 24-42 detik
c) TT = 11-18 detik
c. Pemeriksaan D-Dimer
1. Siapkan alat dan bahan, nyalakan alat Dimex JR
2. Letakkan single buffer pada salah satu nomor pada alat dalam
keadaan 000
3. Masukkan 25µl plasma citrate ke dalam single cuvet
4. Tambahkan 100µl buffer
5. Klik “timer” inkubasi selama 120 detik
6. Pindahkan cuvet tersebut pada posisi optic dan tekan tombol
“optic”
7. Segera homogenkan reagen latex hingga muncul “aktif” pada alat
8. Pipet 50µl latex yang dihomogenkan tadi dan campur kedalam
cuvet, homogenkan dengan clinipet hingga bunyi “tit”
9. Tunggu dan catat hasilnya. Nol-kan alat : Enter – test – enter –
timer
23
Nilai normal : < 500 ng/ml
Masalah :
Ketika menganalisa D-Dimer menggunakan alat JR pada reinject yang
terakhir, ketika menghomogenkan sampel dengan menggunakan pintip. Jika
terdapat sampel yang terikut atau tertinggal pada pintip maka hasil kurang
akurat yakni meninggi.
Solusi :
Hendaknya berhati-hati ketika melakukan analisa sampel, khususnya D-
Dimer.
Pemeriksaan Elektrolit
24
Pemeriksaan Analisa Gas Darah
Alat : Gem 3500
Sampel : Darah Arteri Heparin
Cara Kerja :
a. Homogenkan darah pada spuit
b. Buang sedikit darah yang ada pada spuit
c. Buka sampel applicator, masukkan sampel
d. Tunggu sampai layar berubah menjadi “Remove Sampel”
e. Setalah sampel di remove , tuliskan id patient
f. Tunggu sampai hasil muncul pada layar dalam waktu 3-5 menit
g. Klik print , maka hasil akan keluar dalam bentuk print out
h. Nilai rujukan : pH (7,35-4,5)
PCO2 (38-42)
PO2 (85 – 100)
HCO3 saturasi O2 (95-100) (22-26)
CO2 total (19-25)
Pemeriksaan kimia
Alat : Architect plus
Sampel : Serum
Cara Kerja :
a. Hidupkan alat
b. Letakkan tabung yang berisi serum pada rak
c. Llalu jalankan pada alat
d. Tunggu alat melakukan pemeriksaan
pemeriksaan kimia antara lain :
a. Kolestrol
b. Trigliserida
c. HDL
25
d. LDL
e. SGOT
f. SGPT
g. Karbohidrat
h. Fungsi hati
i. Fungsi ginjal
Pemeriksaan Lactat
Alat : Cobas accutrend plus
Cara Kerja :
a. Hidupkan alat
b. Masukkan stik pada alat
c. Teteskan darah arteri heparin pada stik
d. Lalu hasil akan keluar
Pemeriksaan HBA1C
Alat : Indiko
Bahan : Darah edta 5 μL
Reagen : Pretreatment HBA1C 500 μL
Cara Kerja :
26
a. Pilih f2
b. Lalu klik sampel , Pilih new
c. Scan barcode
d. Pilih no rak
e. Pilih parameterr , HBA1C NSGP
f. Pilih F1
g. Lalu start
h. Tunggu proses pemeriksaan selama 12 menit
i. Maka hasil akan keluar
3.7. Immunologi
Pemeriksaan manual yaitu :
- CRP
- ASTO
- Widal
- TPHA
- VDRL
- Narkoba
- Malaria
- HIV 3 Metode
- Dengue Ns1
- Dengue Igg/IgM
- Planotest
- Tubex
- RF
27
Pemeriksaan CRP (protein jantung)
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Letakkan serum sebanyak 50 μL
- Tambahkan terpisah reagen CRP 50 μL / 1 tetes
- Homogenkan dengan batang pengaduk
- Rotator selama 2 menit
- Lihat aglutinasi
- Baca hasil (+) = aglutinasi , (-) = tidak aglutinasi
Pemeriksaan ASTO
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Letakkan serum sebanyak 50 μL
- Tambahkan terpisah reagen ASTO 50 μL / 1 tetes
- Homogenkan dengan batang pengaduk
- Rotator selama 2 menit
- Lihat aglutinasi
- Baca hasil (+) = aglutinasi , (-) = tidak aglutinasi
Pemeriksaan Widal
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Masukkan sampel yang dibutuhkan sebanyak 40 μL
- Tambahkan 1 tetes Reagen widal pada masing-masing slide sesuai dengan
reagennya masing-masing
- Homogenkann
- Rotator selama 2 menit
- Baca hasil (+) = aglutinasi , (-) = tidak aglutinasi
28
TPHA/Sipilis
Bahan : serum
Cara kerja :
- Masukkan diluen 190 μL dalam sumur 1
- Tambahkan sampel 10 μL
- Homogenkan dengan clinipet sebanyak 5-10 x
- Dari sumur 1 ambil 25 μL yang sudah di homogenkan
- Masukkan kedalam sumur 2 dan sumur 3
- Pada sumur 2 tambahkan 75 μL control cell , homogenkan
- Pada sumur 3 tambahkan 75 μL test cell , homogenkan
- Inkubasi pada suhu kamar selama 40-60 menit
- Lihat hasil : (+) jika terbentuk cincin bening pada sumur 3
(-) jika terbentuk titik di bagian tengah sumur 3
VDRL
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Pipet serum sebanyak 20 μL
- Tambahkan terpisah reagen 20 μL
- Homogenkan
- Rotator selama 8 menit
- Lihat aglutinasi
- Baca hasil (+) = aglutinasi , (-) = tidak aglutinasi
Narkoba
Sampel : Urin
Cara kerja :
- Tulis Id pasien pada kit
- Masukkan 4 tetes urin pada sumur kit
- Tunggu 5 menit
29
- Baca hasil : (+) tidak terbentuk garis pada masing-masing parameter
(-) terbentuk garis pada masing-masing parameter
Malaria
Sampel : darah edta
Cara kerja :
- Masukkan sampel sebanyak 5 μL + 3 tetes buffer pada kit
- Baca hasil selama 10 menit (+) = terbentuk garis , (-) = tidak terbentuk
garis
HIV 3 Metode
Sampel : Serum
Cara kerja :
- SD HIV-1/3.30
a. serum 10 μL + 4 tetes buffer
b. baca hasil 10-20 menit
- Fokus
a. serum 35 μL + 1 tetes buffer
b. baca hasil 5-15 menit
- Vikia
a. serum 75 μL + 2 tetes buffer
b. baca hasil 30-60 menit
apabila pada tahap 1 positif , maka lanjut ke tahap 2 dan 3
Dengue Ns1
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Letakkan serum sebanyak 100 μL pada kit
- Baca hasil 10-15 menit (+) = terbentuk 2 garis , (-) = terbentuk 1 garis
Dengue Igg/IgM
30
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Letakkan serum sebanyak 5 μL + 2 tetes buffer pada sumur kit
- Baca hasil 10 menit (+) = terbentuk garis pada sumur , (-) = tidak
terbentuk
Planotest
Sampel : Urin
Cara kerja :
- Teteskan urin sebanyak 4 tetes pada sumur alat rapid test
- Baca hasil 3 menit (+) = terbentuk 2 garis , (-) = terbentuk 1 garis
Tubex
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Pipet serum sebanyak 45 μL , masukkan kedalam sumue
- Tambahkan 45 μL brown reagent , homogenkan
- Campur 5-10 x , inkubasi elama 2 menit
- Tambahkan blue reagent 90 μL , homogenkan dengan cara plat dimirigkan
45°
- Inkubasi selama 2 menit
- Naikkan ke skala warna , lalu bandingkan
RF (reumatic faktor)
Sampel : Serum
Cara kerja :
- Pipet sampel 50 μL + 50 μL reagen latex RF
- Homogenkan dengan batang pengaduk
- Rotator selama 2 menit
31
- Baca hasil (+) Aglutinasi (-) tidak aglutinasi
3.8. Mikrobiologi
Penanaman pada media Bactec 9050
Cara kerja :
- Sampel dimasukkan kedalam botol kultur bactec
- Tekan tombol power pada alat 2 x
- Buka pintu alat
- Tekan tombol botol , lihat posisi yang ditunjukkan alat
- inkubasi selama 1 x 24 jam
- jika ada (+) , lampu pada alat akan berkedip merah, kemudian tekan
tanda (+)
- kemudian ambil bactec sesuai yang ditunjukkan alat
Pewarnaan gram
Cara kerja :
- Dengan menggunakan spuit , ambil setetes darah dari media bactec,
teteskan pada objek glass, kemudian gunakan ujung slide lain buat
sudut 45°,buat sediaan lidah api, keringkan kemudian fiksasi
- Tetesi dengan gentian violet selama 1 menit , bilas dengan air
mengalir kemudian tetesi dengan lugol selama 1 menit, bilas dengan
air mengalir, keringkan, kemudian amati dibawah mikroskop dengan
pembesaran 10x dan 100x.
32
Pewarnaan BTA
Sampel : Sputum
Alat : Objek glass, ose cincin, lidi, bunsen, penjepit.
Cara kerja :
- Ambil sputum dengan lidi, buat sediaan kurang lebih 2-3 cm
keringkan dan fiksasi.
- Tetesi dengan carbol fuchsin, panaskan jangan sampai mendidih,
bilas dengan air mengalir.
- Tetesi dengan asam alkohol selama 10-30 detik, bilas dengan air
mrngalir
- Tetesi dengan methylene blue dan bilas dengan air mengalir
- Amati pada mikroskop dengan pembesaran 100x
3.9. Flowsitometri
Jenis pemeriksaan :
CD4
ANA
Toxoplasma
Procalcitonin (PCT)
NSE
Nama alat :
Auto analyzer
Bd pacs calibur
PCR (polymerase clain reaction)
33
a. Pengambilan darah vena
a) Siapkan alat dan bahan, ikatkan torniquet pada lengan pasien
b) Bersihkan area kulit yang ditusuk dengan kapas alkohol
c) Tusukkan spuit sejajar dengan pembuluh darah vena
d) Jika darah sudah terlihat masuk kedalam spuit, tarik secara perlahan
e) Kemudian lepaskan torniquet dan lepaskan jarum dari lengan pasien
f) Usap lengan pasien dengan kapas alkohol lalu tutup bekas tusukan dengan
plaster
g) Darah yang ada dalam spuit kemudian dimasukkan kedalam tabung
h) Jika tabung mengandung zat aditif, kocok tabung dengan membolak balikkan
secara perlahan agar tercampur
i) Beri label pada tabung dan sampel siap dikirim
34