Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya kami diberi kemudahan dalam penyusunan makalah
sehingga kami dapat menyelesaikan nya.
Tugas ini kami susun dengan sepenuh hati dan pikiran, tetapi meskipun
demikian kami pun menghadapi beberapa kendala. Namun, dengan penuh
kesabaran dan ketekunan, juga disertai dukungan dari berbagai pihak, akhirnya
tugas ini dapat terselesaikan secara tepat waktu.
Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Dalibas, S.E.,
Akt., selaku dosen mata kuliah yang telah membimbing dalam upaya tercapainya
penyelesaian tugas ini Selain itu, kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa
tugas yang kami buat masih jauh dari sempurna. Mengingat atas kemampuan yang
kami miliki, kami merasa masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran
dari berbagai pihak kami harapkan demi penyempurnaan makalah kami.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat pada umumnya bagi
pembaca dan khususnya bagi diri kami pribadi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang...................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3. Tujuan................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Penentuan Harga Tranfer..........................................................................................6
2.2 Metode Penentuan Harga Transfer......................................................................7
2.3 Penentuan Harga Jasa Korporat........................................................................13
2.4 Administrasi Harga Transfer..............................................................................15
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................18
3.2 Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Definisi Harga Transfer
2. Untuk mengetahui Metode Penentuan Harga Transfer
3. Untuk mengetahui Penentuan Harga Jasa Korporat
4. Untuk mengetahui Administrasi Harga Transfer
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penentuan Harga Tranfer
Pengertian Harga Transfer
6
Seringkali isu perpajakan menjadi dasar melakukan kebijakan transfer pricing.
Kebijakan transfer pricing dari manajemen perusahaan untuk menentukan harga
transfer baik barang, jasa, harta tak berwujud maupun transaksi finansial lainnya
yang dilakukan dengan lawan transaksi didalam maupun luar negeri.
Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara
lain :
7
1. Penentuan harga transfer berdasarkan biaya (Cost - based transfer pricing)
Menurut Suandy (2016) metode ini dianggap dapat mengukur kinerja divisi
atau unit dalam satu grup perusahaan serta sekaligus dapat merefleksikan
keuntungan setiap produk dan menstimulasi divisi untuk bekerja per basis
kompetensi. Apabila ada suatu pasar yang sempurna, metode transfer pricing
atas dasar harga pasar inilah merupakan ukuran yang paling memadai karena
sifatnya yang independen. Namun keterbatasan informasi pasar yang
terkadang menjadi kendala dalam mengunakan transfer pricing yang
berdasarkan harga pasar.
8
pengendalian keuntungan dan pemberian otoritas kepada unit dalam grup
secara memadai menghendaki adanya transfer pricing berdasarkan negosiasi,
dengan asumsi kedudukan divisi-divisi tersebut berada dalam posisi tawar
menawar (bergaining position) yang sama. Kelemahannya adalah negosiasi
ini memakan banyak waktu, mengulang pemeriksaan dan revisi transfer
pricing.
9
Situasi Ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasn cita-cita
jika kondisi dibawah ini :
1. Orang-orang yang Kompeten. Idealnya, para manajer harus
memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat tanggung jawab mereka,
sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negoisasi
dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.
2. Atmosfer yang baik Para manajer harus menjadika profitabilitas,
sebagaimana diukur dalam laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita
yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja
mereka. Mereka harus memandang bahwa harga transfer tersebut harus
adil.
3. Kebebasan Memperoleh Sumber Daya Alternatif dalam memperoleh
sumber daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk
memilih alternatif yang paling baik untuk mereka. Manajer pembelian
harus bebas untuk membeli dari pihak luar, dan manajer penjualan harus
bebas untuk menjual ke pihak luar. Dalam keadan seperti ini, kebijakan
harga transfer tersebut akan memberikan hak kepada setiap manajer pusat
laba untuk berurusan baik dengan pihak didalam maupun diluar
perusahaan sesuai dengan penilai mereka masing-masing. Kemudian pasar
akan membentuk sautu harga transfer. Keputusan untuk berurusan dengan
pihak di dalam atau diluar perusahaan juga dibuat oleh pasar.Jika pembeli
tidak mendapatkan harga yang memuaskan dari sumber didalam
perusahaan, mereka bebas untuk membeli dari luar.
4. Informasi Penuh Para manejer harus mengetahui semua alternatif yang ada
serta biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif
tersebut.
5. Negoisasi Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk
melakukan negoisasi kontrak antar unit usaha. Jika semua kondisi diatas
10
terpenuhi maka sistem harga trasnfer berdasrkan harga pasar dapat
menghasilkan keselarasan cita-cita dan tidak membutuhkan administrasi
pusat.
11
adalah persaingan internal yang terkadang-kadang muncul dalam
perusahaan yang divisional.
12
4) Mungkin terdapat konflik antara kepentingan dari unit produksi dengan
kepentingan perusahaan.
5) Metode ini mirip dengan penentuan harga “ ambil atau bayar (take or pay)
Pembagian Laba
Sistem pembagian laba dapat digunakan untuk memastikan keselarasan
antara kepentingan unit usaha dan perusahaan, sistem tersebut beroprasi
dengan cara sebagai berikut:
• Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya
variabel standar
• Setelah prouk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi
kontribusi yang dihasilkan, yang merupakan harga penjualan
dikurangi biaya variabel produksi dan pemasaran
13
5) fakta bahwa konflik diantara unit bisnis akan berkurang dalam sistem
tersebut dapat terlihat sebagai kelemahan.
1) untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dinama unit
penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara
parsial.
2) untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan
digunakan atau tidak.
14
mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan
jasa ini sama sekali. Dalam situasi ini, para manejer unit usaha
menngendalikan baik jumlah maupun efisiensi dari jsa pusat. Pada kondisi
ini,kelompok pusat tersebut merupakan pusat laba. Harga transfernya harus
berdasarkan pada pertimbangan yang sama dengan pertimbangan yang
mengendalikan harga transfer yang lain.
Negosiasi
Unit-unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan
dalam melakukan negoisasi harga tersebut. Di sebagian kecil perusahaan
kamtpr pusat menginformasikan kepada unit-unit usaha bahwa unit usaha
tersebut bebas bertransaksi satu sama lain atau dengan perusahaan luar yang
15
ditemui, dengan persyaratan bahwa jika impas, maka bisnis terssebut harus
tetap didalam perusahaan. Jika hal ini dilaksanakan dan terdapat sumber luar
dan pasar luar, maka tidak ada lagi prosedur administrati yang harus dipenuhi.
Harga ditentukan dipasar luar, dan jika unit usaha tidak dapat menyetujui
harga tersebut, maka unit bisnis tersebut dengan mudah membeli atau menjual
ke pihak luar. Tetapi, di banyak perusahaan, unit-unit usaha harus saling
bertransaksi satu sama lain. Jika unit usaha tersebut tidak memiliki ancaman
dari pesaing lain yang dapat dijadika kekuatan tawar menawar dalam proses
negoisasi, maka staf kantor pusat haris menetapkan peraturan yang mengatur
penentuan harga dan perolehan sumber daya dari produk dalm perusahaan
Para manajer lini tidak boleh banyak menghabiskan waktu mereka untuk
melakukan negoisasi harga transfer. Oleh karena itu, aturan tersebut harus
mengatur sedemikian rupa sipaya penentuan harga transfer tidak semata-mata
ditentukan oleh keahlian individu dalam bernegoisasi. Tanpa adanya
peraturan-peraturan semacam ini, manajer yang paling keras kepala sekalipun
akan melakukan negoisasi dengan harga yang paling pantas.
16
Klasifikasi Produk
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas :
1) meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior ingin
mengendalikan perolehan sumber daya manusia.
2) meliputi seluruh produk lain.
Perolehan sumber daya manusia untuk kelas I dapat diubah hanya dengan
izin dari manajemen pusat. Peroleh sumber daya untuk produk kelas II
ditentukan oleh unit-unit usaha yang terlibat. Unit-unit pembelian dan
penjualan dapat dengan bebas bertransaksi dengan pihak dalam ataupun pihak
luar perusahaan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transfer pricing adalah strategi dan taktik bisnis yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan dengan upaya penentuan harga yang ditetapkan
dalam perdagangan secara internal. Prenentuan harga transfer harus
membantu pencapaian tujuan perusahaan, mudah dipahami, dan memberikan
informasi yang relevan.
3.2 Saran
Harga transfer adalah nilai yang diberikan atas suatu transfer barang
atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari dua pihak yang
bertransaksi merupakan pusat laba. Harga transfer adalah nilai yang
diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang
setidaknya salah satu dari dua pihak yang bertransaksi merupakan pusat laba
18
19
DaftarPustaka
Kurnia, D. (2021). AKUNTANSI MANAJEMEN. Pasuruan: Qiara Media.
Sputri, D., Farid, M., & Carolina, A. (2014). HARGA TRANSFER. Yogykarta: SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI !A!ASAN KELUARGA PAHLAAN NEGARA.
20