Anda di halaman 1dari 16

TEORI ANTRIAN

Definisi Teori Antrian

Antrian terjadi pada kondisi apabila obyek-obyek menuju suatu area untuk dilayani, namun
kemudian menghadapi keterlambatan disebabkan oleh karena mekanisme pelayanan mengalami
kesibukan. Antrian timbul karena adanya ketidakseimbangan antara yang dilayani dengan
pelayanannya. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan
(kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak dapat
segera memperoleh pelayanan

disebabkan kesibukan layanan.

Contoh antrian :

 Antrian pada pelayanan kasir supermarket

 Antrian membeli bahan bakar

 Antrian pada lampu merah (orang menyebrang maupun kendaraan)

 Antrian pesawat akan mendarat di suatu bandara

 Antrian pelayanan dokter, dan lain-lain.

Sifat fundamental problema antrian mencakup suatu imbangan antara waktu menunggu dan
waktu pelayanan (service), terlihat pada grafik di bawah ini :
Sejarah Teori Antrian

Berada pada antrian yang panjang dengan waktu terlalu lama untuk memperoleh giliran
pelayanan sangatlah menjengkelkan. Rata-rata lamanya waktu menunggu (waiting time)
sangattergantung kepada rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services) . Teori tentang
antrian ditemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang
bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang
melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang
berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon
secara otomatis. Dalam waktu-waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani
para penelepon secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran mungkin
cukup lama. Persoalan aslinya Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan
(delay) dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian
dilanjutkan untuk menghitung kesibukan beberapa operator. Pada periode ini Erlang
menerbitkan bukunya

yang terkenal berjudul Solution Of Some Problems In The Theory Of Probabilities Of


Significance In Automatic Telephone Exhange. Baru setelah perang dunia kedua, hasil
penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian

(Supranto, 1987).
Pengertian Antrian

Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang
memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Umumnya, sistem
antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda-beda di mana teori antrian dan
simulasi sering diterapkan secara luas.

Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut:

1. Sistem pelayanan komersial

2. Sistem pelayanan bisnis – industri

3. Sistem pelayanan transportasi

4. Sistem pelayanan sosial

Proses pada Antrian

1. Proses Stochastic atau Proses Discrete-State atau Continuous State

2. Proses Markov

3. Proses Birth-Death

4. Proses Poisson

Komponen dasar proses antrian


1. Kedatangan (sumber)
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, panggilan
telepon untuk dilayani, dan lain-lain. Unsur ini sering dinamakan proses input.
Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling
population

dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan variabel acak.


Yang termasuk input antara lain distribusi jumlah kedatangan per satuan waktu,
jumlah antrian yang dimungkinkan, maksimal panjang antrian, maksimal jumlah
pelanggan. Menurut Levin, dkk (2002), variabel acak adalah suatu variabel yang
nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dari percobaan acak. Variabel acak dapat
berupa diskrit
atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkan memiliki beberapa nilai
saja, maka ia merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bila nilainya
dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, ia dikenal sebagai variabel
acak kontinu.
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat
dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang
akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas
(finite) bisa juga tidak terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa
yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui
jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk setor,
menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte).

Pola kedatangan bisa teratur, bisa juga acak (random). Kedatangan yang teratur
sering dijumpai pada proses pembuatan/pengemasan produk yang sudah
distandardisasi. Pada proses semacam ini, kedatangan produk untuk diproses
pada bagian selanjutnya biasanya sudah ditentukan waktunya, misalnya setiap
1 menit. Sedangkan pola kedatangan yang sifatnya acak (random) banyak
dijumpai misalnyakedatangan nasabah di bank. Pola kedatangan yang sifatnya
acak dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua
cara yaitu kedatangan per satuan waktu dan distribusi waktu antar kedatangan.
Jika kedatangan diasumsikan terjadi dengan kecepatan rata-rata yang konstan
dan bebassatu sama lain disebut distribusi probabilitas Poisson.
Ciri distribusi poisson:
1. rata-rata jumlah kedatangan setiap interval bisa diestimasi dari data sebelumnya
2. bila interval waktu diperkecil misalnya dari 10 menit menjadi 5 menit,
makapernyataan berlaku
a. probabilitas bahwa seorang pasien datang merupakan angka yang

sangat kecil dan konstan untuk setiap interval


b. probabilitas bahwa 2 atau lebih pasien akan datang dalam waktu

interval sangat kecil sehingga probabilitas untuk 2 atau lebih


dikatakan nol (0).
c. Jumlah pasien yang datang pada interval waktu bersifat independent
d. Jumlah pasien yang datang pada satu interval tidak tergantung

pada interval yang lain.

2. Pelayan (Pusat layanan (service center))


Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan
atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap-tiap fasilitas pelayanan kadang
disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997).

3. Antrian

Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan.
Jika tak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan
fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991). Batasan panjang antrian bisa terbatas
(limited) bisa juga tidak terbatas (unlimited)..
4. Disiplin antrian
Beberapa disiplin antrian diantaranya FIFO, LIFO, random, seleksi prioritas.
Karakteristik elemen dalam menganalisa sistem antrian:
1. Proses kedatangan (Arrival Process). Jika waktu kedatangan job t1, t2, ... tj,
variabel random dinyatakan sebagai waktu interarrival. Ini secara umum
diasumsikan sebagai waktu interval dari urutan yang tidak tergantung dan
terdistribusi secara identik (IID) oleh variabel random.
2. Distribusi waktu layanan (Service Time Distribution). Waktu layanan adalah
waktu yang dipakai pada server. Ini juga mengasumsikan suatu variabel random
IID. Distribusi yang banyak digunakan adalah eksponensial, Erlang,
hipereksponensial dan distribusi umum yang dapat diaplikasikan untuk semua
layanan distribusi waktu.
3. Jumlah Server, adalah jumlah server yang melayani sistem antrian. Ini
diasumsikan identik ketika server itu menjadi bagian dari suatu sistem antrian.
Jika server tersebut tidak identik, biasanya dikelompokkan berdasarkan
kesamaannya masing-masing. Dalam kasus ini berarti setiap kelompok
merupakan sistem antrian tersendiri.
4. Kapasitas Sistem. Menyatakan jumlah maksimum job yang dapat berada dalam
antrian, atau menunjukkan area yang tersedia dalam jaringan dan tentu akan
menghindari waktu tunggu yang lama. Dalam sebagian besar sistem, nilai ini
terbatas. Namun jika nilai ini sangat besar, maka ini dapat diasumsikan sebagi
nilai yang tidak terbatas.
5. Besar Populasi adalah total jumlah job yang dapat datang ke server. Pada
kebanyakan sistem nyata, nilai besar populasi ini terbatas, agar lebih mudah
dianalisadibandingkan nilai yang tidak terbatas .
6. Tertib Layanan. Parameter ini menjelaskan bagaimana perlakuan terhadap order
job yang dilayani tersebut. Biasanya menggunakan metode First Come First
Served (FCFS), Last Come First Serverd (LCFS), Last Come First Served with
Preempt and Resume (LCFSPR), Round Robin (RR) dengan ukuran pasti waktu
quantum, Processor Sharing (PS). Sistem dengan delay yang tetap seperti
sambungan satelit, disebut server tidak terbatas (Infinite Server) atau pusat
delay (delay center). Kadangkala tertib layanan ini berdasarkan waktu layanan
seperti : Shortest Processing Time first (SPT), Shortest Remaining Processing
Time first (SRPT), Shortest Expected Processing Time first (SEPT), Shortest
Expected Remaining Processing Time first (SERPT).

Disiplin Antrian
Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri.
Menurut Siagian (1987), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan,
yaitu:
1. First-Come First-Served (FCFS) atau First-In First-Out

(FIFO) artinya, lebih dulu datang (sampai), lebih dulu


dilayani (keluar).
Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop.
2. Last-Come First-Served (LCFS) atau Last-In First-Out

(LIFO) Artinya yang tiba terakhir yang lebih dulu


keluar.
Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.
3. Service In Random Order (SIRO)
Artinya panggilan didasarkan pada peluang secara random, tidak soal siapa yang
lebih dulu tiba.
4. Priority Service (PS)

Artinya prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai


prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas
lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba
dalam garis tunggu Kejadian seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa
hal,
Untuk entitas yang meninggalkan antrian sebelum dilayani digunakan
istilah pengingkaran (reneging). Pengingkaran dapat bergantung pada panjang
garis tun ggu atau lama waktu tunggu. Istilah penolakan (balking) dipak
Macam Bentuk Antrian
1. Antrian tunggal, server tunggal (Single Channel Single Phase)
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau
ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.

2. Antrian tunggal, server banyak (Single Channel Multi Phase)


Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan
secara berurutan (dalam phase-phase). Sebagai contoh : pencucian mobil.
Server seri
server paralel

3. Antrian banyak, server tunggal (Multi Channel Single Phase)


Sistem Multi Channel Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih
fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah
antrian pada teller sebuah bank.

ntri

Fa
silitas
pelayanan
4. Antrian banyak, server banyak (Multi Channel Multi Phase)
Sistem Multi Channel Multi Phase ditumjukkan dalam Gambar.
Sebagai contoh, registrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien
di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran.
Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada tiap tahapnya.
server seri :

server paralel
Model-model Antrian
Pada pengelompokkan model-model antrian yang berbeda akan digunakan suatu notasi yang disebut
dengan Notasi Kendal. Notasi ini sering digunakan karena beberapa alasan. Diantaranya, karena notasi
tersebut merupakan alat yang efisien untuk mengidentifikasi tidak hanya model-model antrian, tetapi
juga asumsi-asumsi yang harus dipenuhi.

Format umum model (a/b/c):(d/e/f)


di mana :
a = distribusi pertibaan/pola kedatangan (arrival distribution), yaitu jumlah pertibaan pertambahan
waktu.
b = distribusi waktu pelayanan/pola pelayanan, yaitu selang waktu antara satuan-satuan yang
dilayani (atau keberangkatan).
c = jumlah saluran pelayanan paralel (jumlah pelayan) dalam sistem.
d = disiplin pelayanan.
e = jumlah maksimum yang diperkenankan berada dalam sistem (kapasitas fasilitaspelayanan
ditambah penampungan).
f = besarnya populasi masukan.

Keterangan:
1. Untuk huruf a dan b, dapat digunakan kode-kode berikut sebagai pengganti:
M = Distribusi pertibaan Poisson atau distribusi pelayanan eksponensial; juga sama dengan
distribusi waktu antara pertibaan eksponensial atau distribusi satuan
yang dilayani Poisson, atau waktu antar kedatangannya berdistribusi eksponensial
D = berdistribusi deterministik
G = waktu antar kedatangan berdistribusi yang lain (pola secara umum)
2. Untuk huruf c, digunakan bilangan bulat positif yang menyatakan jumlah pelayanan paralel.
3. Untuk huruf d, dipakai kode-kode pengganti :
FIFO atau FCFS : First In First Out atau First Come First Served. LIFO
atau LCFS : Last In First Out atau Last Come First Served. SIRO :
Service In Random Order.
G D : General Service Disciplint.
4. Untuk huruf e dan f, dipergunakan kode N (untuk menyatakan jumlah terbatas) atau ∞(tak
berhingga satuan – satuan dalam sistem antrian dan populasi masukan). Sebagai ilustrasi
pertimbangkan model (M/M/1):(FIFO/∞ /∞ )
model ini menyatakan pola kedatangan berdistribusi secara Poisson, waktu pelayanan
berdistribusi secara eksponensial, jumlah pelayanan adalah satu, disiplin antrian adalah
FIFO, tidak berhingga jumlah langganan boleh masuk dalam sistem antrian, dan ukuran
(besarnya) populasi masukan adalah tak berhingga.
Untuk selanjutnya model (M/M/1):(FIFO/∞ /∞ ) seringkali hanya dituliskan dalam bentuk
(M/M/1).

1
3
Peran distribusi Poisson dan Eksponensial pada Antrian

Suatu proses kelahiran-kematian adalah suatu proses markov yang transisi dari state k hanya dapat
terjadi dari state k-1 dan k+1. Dapat digambarkan bahwa transisi dari k ke k+1 adalah kelahiran,
sedangkan arah berlawanannya yaitu dari k ke k-1 adalah kematian. Hal ini dapat dianggap sebagai
kedatangan dan kepergian dari suatu antrian dengan queue kedatangan dan kepergian masing-
masing adalah proses poisson.

Pola kedatangan poisson :


 Dalam sistem antrian, customers datang untuk memperoleh layanan
 Customers datang secara acak

Asumsi-asumsi dalam kedatangan poisson :


 Peluang sebuah customer (disebut job) datang dalam selang waktu yang sangat singkat ∆t
dapat dinyatakan dengan P = λ∆t, dimana λ adalah konstan.
 Hanya ada dua kemungkinan yang terjadi di dalam selang ∆t yaitu datang satu jobatau
tidak ada kedatangan.
 Di dalam selang ∆t, baik ada atau tidak ada kedatangan, tidak tergantung pada
kedatangan dalam selang waktu lainnya.

Contoh proses poisson:


Jika rata-rata kedatangan  = 72 setiap jam, berapakah peluang dari x = 4 kedatangan
dan t = 3 menit. Gunakan proses poisson.!
Jawab :
Diketahui  = 72 kedatangan setiap jam atau 72/jam maka 1 jam atau 60 menit adalah
3 1 1
unit waktunya. Berarti 3 menit adalah  unit waktu maka t = dan x = 4
60 20 20
et (t)x

P(x) 

x!

e72(1/20) (72 *(1 / 20))4
P(x) 
4!

= 0.191 atau 19.1 %

1
4
SISTEM ANTRIAN M/M/1

Adalah suatu sistem antrian yang pola kedatangannya dan pola pelayanannya
berdistribusi eksponensial dengan jumlah pelayan satu, kapasitas fasilitasnya tak hingga
dan disiplin pelayanannya FIFO. M/M/1 adalah model antrian dengan satu server, yang
dapat digunakan sebagai pendekatan untuk berbagai system yang sederhana.
Ilustrasi :

Model antrian ini dalam notasi Kendal secara lengkap adalah (M/M/1):(GD/~/~)
dimana:
Notasi M (Markov) : Distribusi Poisson (interarrival)
M : Distribusi Poisson/ Eksponensial

1 : Single Server
GD (General Disciplin) : FCFS (First Come First Service) / FIFO

~ : Antrian tak terhingga

Dalam topik ini akan dibahas permasalahan antrian yang didasarkan pada asumsi berikut:
1) Satu pelayanan dan satu tahap.
2) jumlah kedatangan per unit waktu digambarkan oleh proses Poisson dengan λ =
rata-rata kecepatan kedatangan
3) waktu pelayanan eksponensial dengan μ = rata-rata kecepatan pelayanan
4) disiplin antrian adalah First Come First Served (aturan antrian pertama datang-
pertama dilayani) seluruh kedatangan dalam barisan hingga dilayani.
5) dimungkinkan panjang barisan yang tak terhingga.
6) populasi yang dilayani tidak terbatas

7) rata-rata kedatangan lebih kecil dari rata-rata waktu pelayanan

1
5
Kasus contoh sederhana yang seringkali dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sebuah kantor pos dengan seorang petugas saja.
2. Sebuah pom bensin dengan satu pelayan.
3. Sebuah supermarket dengan seorang kasir.

1
6

Anda mungkin juga menyukai