Anda di halaman 1dari 11

PPh Orang Pribadi

120 Menit
A

Soal Nomor 1

Tuan Hendra WP OP dengan usaha dagang elektronik, TV, Tape, Radio, dsb. Merk usaha/toko
#Gemebyar# mempunyai seorang isteri dan tanggung keluarga sebagai berikut :

No. Nama Tgl. Lahir Hubungan Keterangan


Keluarga
1. Leni 11-14-1953 Isteri Kasir toko
#Gemebyar#
2. Anton 23-06-1978 Anak Kandung Mahasiswa
3. Andri 14-09-1980 Anak Kandung Mahasiswa
4. Ana 02-11-1999 Anak Kandung -------
5. Lina 08-01-1979 Isteri Anton Karyawati PT.
Boneka
6. Linda 07-11-1934 Mertua Pensiunan PNS
7. Imah 26-05-1983 ------- Pramuwisma

Penghasilan Bruto Tuan Hendra dari usaha dagang tahun 2017 sebesar Rp. 4.900.000.000. Dari
pembukuan Tuan Hendra, ternyata dalam pos biaya, sebagai pengurang penghasilan bruto,
terdapat pengeluaran untuk membayar :
COGS Rp 3.500.000.000
Beban Gaji Rp 500.000.000. Gaji Leni Rp 100.000.000 ( Kasir)
Beban Operasional Rp 100.000.000.
Beban Administasi Rp 200.000.000.

Catatan: didalam Beban Gaji termasuk Beban Gaji Leni ( Istri Tn Hendra senilai Rp 100.000.000,
PPh 21 Rp 2.050.000.)

Pertanyaan :

Berapa Pajak yang harus dibayar Thn 2017 Tn Hendra dengan asumsi NPWP Digabung dengan
istrinya dan Tn Hendra menggunakan Pembukuan.

Jawab”
WPOP Pembukuan
Penjualan 4,900.000.000.
COGS 3,500.000.000.
Gross Profit 1.400.000.000.
Biaya Gaji 500.000.000
B Operasional 100.000.000.
B Admin 200.000.000.
Total Biaya 800.000.000
EBT 600.000.000.
Penghasilan istri 100.000.000.
Jumlah P Neto 700.000.000.

PTKP 54.000.000.
54.000.000.
4.500.000.
2anak 9.000.000. 121.500.000.
PKP 578.500.000.
PPh WP OP=
5% x 50juta= 2,500.000.
15%x 200 jt= 30.000.000.
25% x 250jt= 62.500.000.
30%x78,5 juta= 23.550.000.
Jumlah 118.550.000.
PPh 21 Ibu Leni 2.050.000.
PPh teurtang OP 116.500.000.

PTKP
Anak lahir 1 Jan 2018- Hitung PTKP tahun 2018
2 Jan 2018 dst 2019

Soal Nomor 2

Tuan Harjanto seorang pengusaha dibidang perdagangan eceran pakaian jadi merk usaha/toko
#Abadi# dengan dua buah cabangnya, yaitu di Cirebon dan Bogor.
Untuk penghitungan penghasilan netonya Tuan Harjanto diperkenankan mempergunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto dan wajib menyelenggarakan pencatatan. Besarnya Norma
Penghitung untuk jenis usaha tersebut adalah sebagai berikut :

% Penghasilan Neto
No. 10 Ibu Kota Ibu Kota Daerah
Kode Jenis Usaha
Urut Propinsi Prop. Lainnya
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
111 6233 Perdagangan eceran 10 9 8
pakaian jadi

Pada tahun 2018 penerimaan penjualan seluruhnya berjumlah terdiri atas :


Jakarta = Rp.2.300.000.000,00
Cirebon = Rp.1.150.000.000,00
Bogor = Rp.1.100.000.000,00
Jumlah biaya/ pengeluaran, untuk :
Jakarta = Rp.1.150.000.000,00
Cirebon = Rp. 725.000.000,00
Bogor = Rp. 830.000.000,00

Tuan Harjanto, status kawin, mempunyai seorang isteri dan menanggung sepenuhnya seorang
adik ipar. Tahun pajak 2017 menderita kerugian sebesar Rp. 15.000.000,00.

Pertanyaan :
1. Hitung PPh terutang dari Tuan Harjanto untuk tahun 2018.
2. Hitung berdarkan Norma dan Pembukuan

Norma = ..tanpa kompensasi kerugian

Pembukuan:
Penjualan 4.550.M
Biaya 2.705 M
Laba 1.845 M
Komp Rugi 15 jt
P neto 1.830 M
PTKP 58,5 Jt
PKP 1.771,5M

WP OP=
5% x 50 juta= 2,5 juta
15% x 200 juta= 30 juta
25%x 250 juta= 62,5 jt
30% x 1.271,5M= 381.450.000.
Total Rp 476.450.000.

Norma
Jakarta = Rp.2.300.000.000,00x 10%= 230.000.000.
Cirebon = Rp.1.150.000.000,00x 8% = 92.000.000.
Bogor = Rp.1.100.000.000,00 x 8%= 88.000.000.
P Neto 410.000.000.
PTKP 58.500.000.
PKP 351.500.000,
PPh WP OP
5%x 50 juta= 2.500.000.
15% x 200 juta= 30.000.000.
25%x 101.500.000= 25.375.000.
Jumlah 57.875.000.
Nomor Nomor 3

Tuan Fauzani, soerang Wajib Pajak Orang Pribadi yang bergerak di bidang industri mebel,
memiliki aktiva tetap/harta berwujud, antara lain sebagai berikut :
 Sebuah unit bangunan kantor/pabrik permanen diperoleh bulan Januari 1996, dengan harga
perolehannya sebesar Rp. 1.000.000.000,00 termasuk harga tanah Rp. 200.000.000,00
 Tiga unit mesin pabrik, diperoleh bulan April 1996, maka manfaat ekonomis masing-masing
unit 14 tahun, dengan total harga perolehannya Rp. 500.000.000,00
 Empat unit kendaraan truk, diperolehannya bulan Mei 1996 masa manfaat ekonomis masing-
masing unit 8 tahun, dengan total harga perolehannya Rp. 400.000.000,00

Berdasarkan Kep.Menkeu Nomor Kep. 82/KMK.04/1995 perihal pengelompokkan jenis-jenis harga


berwujud untuk kepentingan penyusutan :
 Mesin pabrik termasuk jenis harta berwujud kelompok 3
 Kendaraan truk termasuk jenis harta berwujud kelompok 2

Satu unit kendaraan truk yang harga perolehannya Rp. 120.000.000,00 pada tanggal 28 April 1999
mengalami kecelakaan dan terbakar, dan mendapatkan penggantian asuransi sebesar Rp.
40.000.000,00 yang diterima dalam tahun 1999.
Untuk kepentingan penyusutan fiskal harta berwujud bukan bangunan Wajib Pajak menggunakan
metode saldo menurun.

Pertanyaan

Hitung besarnya penyusutan fiskal untuk tahun pajak 1999, apabila Wajib Pajak untuk harga
berwujud bukan bangunan menggunakan metode saldo menurun serta hitung besarnya
keuntungan/kerugian fiskal berkenaan dengan terbakarnya satu buah truk tersebut di atas.

Soal Nomor 4

Tuan Baskoro, seorang pengusaha, pemilik pabrik keramik #Dulalif# mempunyai dua orang isteri.
Keduanya adalah pengusaha. Isteri pertama dagang batik, isteri kedua dagang barang antik. Tuan
Baskoro menanggung :
 Seorang anak kandung, dari isteri pertama, masih kuliah
 Seorang anak tiri dari isteri kedua, siswa SMU
 Soerang anak asuh, siswa SMTP
Penghasilan neto Tuan Baskoro dan isteri-isterinya dalam tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tuan Baskoro
 dari usaha pabrik keramik, penghasilan neto Rp. 450.000.000,00
 lain-lain : Deviden dari PT. Bombom Rp. 20.000.000,00
Kentungan penjualan truk usaha Rp. 12.500.000,00
Isteri pertama, dagang batik, penghasilan neto Rp. 75.000.000,00
Isteri kedua, dagang barang antik, penghasilan neto Rp. 175.000.000,00
Penghasilan berupa deviden tersebut belum termasuk pajak penghasilan.
Pemotong Pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan yang berlaku.
SPT Tahunan PPh Baskoro disampaikan ke KPP tanggal 20 Januari 2018. Asumsi: NPWP
digabung.

Pertanyaan :

a. Berapa besarnya PPh terutang Tuan Baskoro untuk tahun pajak 2017.
b. Berapa besarnya PPh 25 Tuan Baskoro untuk tahun pajak 2018.
P Neto
Baskoro 450,000,000,
Penjualan truk 12.500.000.
Dagang batik, istri 1 75.000.000.
Dagang antik, istri 2 175.000.000.
Jumlah 712.5000.000.
PTKP 54 jt
54 jt
4,5 jt
9 jt 121.500..000
PKP 591.000.000.
PPh OP
5% x 50 jt= 2.500.000.
15%x200 jr= 30.000.000.
25%x250 jt= 62.500.000
30%x91 jt= 27.300.000.

WP OP thn 2017 = Rp 122.300.000.

PPh final =10% x 20.000.000= 2juta, (dev bombom)

SOAL WP OP
Bpk Abu memiliki merk usaha “Kriukan” produknya Chiki.
Dengan jumlah omset selama thn 2018 Rp 3.600.000.000. (PP 23) Final
Bpk Abu juga sebagai dosen di Usakti dgn Honor ( P Neto) selama 2018 Rp
25 jt. Di potong PPh 21 Rp 500.000. ( No bukti 12345678 tgl 31 Des 2018)
Istri Bpk Abu, Ny Ani bekerja sebagai dokter di RS JIWA dengan gaji Rp
500 jt ( P Neto) dipotong PPh 21 Rp 50 Jt. ( No bukti Potong 021234567 31
Des 2018)
Praktek Dokter mendapatkan Penghasilan Per tahun Rp 520.000.000.
Bpk Abu thn 2018 mendapatkan penghasilan Pasive Income dari:
 Bunga Deposito Bank CKA Rp 100.000.000. (Final 20%)
 Sewa Tanah dan Bangunan Rp 30.000.000.(final 10%)
 Keuntungan Penjualan Tanah Rp 600.000.000. (Harga Jual
1.000.000.000) ( Final 2,5% x H Jual)
 Keuntungan Penjualan Mesin Chiki Rp 50.000.000. ( Capital Gain,
Non Final)
 Pendapatkan Royalti Menulis Buku Rp 10.000.0000. ( PPh 23, Non
Final) dari Penerbit PT MITRA ( No Bukti Potong: 23456789) 20/3
 Mendapat Dividen dr PT TELKOM Rp 25.000.000.( 10%Final)
 Sewa Mesin Rp 15.000.000.( PPh 23, 2%, Non Final) ke PT AA (no
bukti potong 123222111 tgl 7/8)
 Penjualan Saham di Bursa Efek Nilai Penjualan Rp 1.000.000.000.
(final 0,1%)
 Bunga Obligasi thn 2018 Rp 500.000.000 (15% Final)
 Warisan Rp 500 juta ( Bukan OBjek Pajak)
 Mendapat Klaim asuransi kesehatan Rp 150 juta(Bukan Objek
Pajak)

Bpk Abu bestatus menikah dengan dua anak dengan mertua yang sudah
pensiun mendapat uang pensiun.

Harta di Akhir tahun 2018


 Mobil at cost 200 juta, thn 2017
 Bangunan at cot 2 M, thn 2015
 Motor at cost 10 juta thn 2016
 Tanah 250 jt thn 2010
 Tabungan 50 jt perthn 2018
 Deposito 150 jt thn 2018
 Obligasi 5 M thn 2018
 Saham PT ABC tbk 500 jt thn 2017

Utang ke Bank BCA per 2018 Rp 500 juta

Susunan Keluarga, Dono (anak), Mimi (anak), Marya (Mertua


Pensiuan PNS )

Kewajiban Perpajakan Istri menjadi satu dengan Bpk Abu ( ber NPWP
bersama).

Diminta:
Hitunglah PPh WP OP Terutang dengan menggunakan ketentuan
perpajakan yang berlaku dan Masukan ke Dalam SPT 1770 dan Buat
Kertas Kerja ?

Noted : Bpk Abu menggunakan PP 23 /2018. Norma Perhitungan Sbg


Dokter 50 %

Final UKM:
Usaha Chiki Jan sd Jun ( Asumsi Rp 1,8M)= 1,8 Mx 1 %= 18.000.000. PP 46
Jul sd Des 1,8 M x 0,5 %= 9.000.000. PP 23
Jumlah 27,000.000.

Bunga Deposito= 20% x 100 juta= 20.000.000.


Sewa T dan B= 10% x 30 juta 3.000.000.
Keuntungan Penjualan T= 2,5%x 1M= 25.0000.000.
Deviden 25 juta x 10%= 2.500.000.
Jumlah PPh Final 77.500.000.

Penghasilan Non Final:


Bapak Abu
Honor Dosen Usakti 25.000.000.
Jual Mesin , Capital Gain 50.000.000.
Royalti Buku 10.000.000.
Sewa Mesin 15.000.000.

Istri( Ani )
Dokter 500.000.000.
Praktek Dokter= 50%x 520.000.000.= 260.000.000.

860.000.000.
PTKP: K/I/2 54 juta
54 juta
4,5 juta
2 tanggungan 9 juta 121.500.000.
PKP 738.500.000.
PPh WP OP = 5% x 50 juta= 2.500.000.
15% x 200 jt= 30.000.000.
25%x 250 jt= 62.500.000.
30% x 238,5.jt= 71.550.000.
Jumlah 166.550.000.
Kredit Pajak
PPh 21, 500.000 (Abu)
PPh 21 50.000.000 (istri)
PPh 23 1.500.000. (royalty )
PPh 23 300.000. (sewa mesin)
52.300.000.
Pajak yang masih harus dibayar 114.250.000.

Soal Pisah Harta/ NPWP DIPISAH

Bukti Potong 1721-A1 dari PT Sahabat Karib (Tuan X):

Penghasilan Neto Setahun   160.000.000

PTKP (K/3):    

– untuk WP sendiri 54.000.000  

– status kawin   4.500.000  

– tanggungan 3 orang 13.500.000 +  

      72.000.000 –

Penghasilan Kena Pajak     88.000.000

PPh 21 Terutang (Pasal 17):    

– 5%   x 50.000.000   2.500.000  

– 15% x 38.000.000    5.700.000+  

       8.200.000
Bukti Potong 1721-A1 dari PT Teman Sejawat (Nyonya Y):

Penghasilan Neto Setahun   120.000.000

PTKP (TK/0) untuk WP sendiri     54.000.000 –

Penghasilan Kena Pajak     66.000.000

PPh 21 Terutang (Pasal 17):    

– 5%   x 50.000.000  2.500.000  

– 15% x 16.000.000  2.400.000 +  

        4.900.000

Penghasilan Neto Tn. X   160.000.000

Penghasilan Neto Ny. Y   120.000.000 +

Penghasilan Neto Gabungan   280.000.000

PTKP (K/I/3):    

– untuk WP sendiri 54.000.000  

– status kawin   4.500.000  

– istri 54.000.000  

– tanggungan 3 orang 13.500.000+  


    126.000.000–

Penghasilan Kena Pajak   154.000.000

PPh Terutang (Pasal 17):    

– 5%   x   50.000.000   2.500.000  

– 15% x 104.000.000 15.600.000+  

      18.100.000

Proporsi PPh Terutang:

Tuan X = 160.000.000 x 18.100.000

    280.000.000    

      10.343.857    

8.200.000.
dipotong PPh 21

KB 2.143.857

         

Nyonya = 120.000.000 x 18.100.000


Y

    280.000.000    
        7.757.143    

(4.900.000)
sudah dipotong

KB 2.657.143

Keduanya harus melunasi PPh yang kurang dibayar dan melaporkan


SPT Tahunannya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai