Kompetensi Dasar : 3.4. Memahami berbagai metode penelitian sosial yang sederhana untuk
mengenali gejala sosial di masyarakat
Guru Mapel : Drs. Safiudin R
PENELITIAN SOSIAL
1 . Pengertian penelitian social Penelitian atau research dlm b inggris berasal dari kata
re(kembali) dan to search(mencari).Dapat disimpulkan secara etimologi penelitian berarti cara
mencari kembali data di lapangan utk memberikan gambaran dan penjelasan terhadap
permasalahan social.Selanjutnya data temuan akan dianalisis utk mendapatkan solusi
a. Proses penalaran deduktif Proses penalaran ini bertujuan menguji teori melalui
penyelidikan variable yang telah diukur dgn uji statistic. Menurut R.Burke Johnson proses
penalaran ini terdiri atas tahapan berikut.
1. Menyusun hipotesis berdasar teori maupun literature
2. Mengumpulkan data utk menguji hipotesis
3. Membuat keputusan utk menerima atau menolak hipotesis
b. Proses penalaran induktif Proses penalaran ini berupaya menghubungkan data data di
lapangan dari satu gejala social yg terjadi di berbagai tempat (bersifat khusus) kemudian
membentuknya menjadi suatu bentuk pemahaman umum tentang gejala social tsb. Proses
ini menekankan penjelasan dlm bentuk narasi yg logis utk membentuk sebuah teori.
Menurut R.Burke Johnson proses ini dilakukan melaui 3 tahap yaitu
1. Mengamati lapangan
2. Mencari pola dari objek yg diamati
3. Membuat generalisasi tentang kondisi yg terjadi
Penelitian sosial berguna untuk mencari akar permasalahan dan solusi dari gejala sosial yang terjadi
dalam masyarakat. Selain itu penelitian sosial juga dapat menjadi modal utama dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data menggunakan
metode survei. Kelebihan metode ini adalah data dapat mewakili keadaan seluruh populasi,
dan selama survei seorang peneliti juga dapat melakukan metode yang lainnya.
Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi,
kelebihan teknik wawancara adalah data yang di dapat bersifat mendalam dan menyeluruh.
Selain menggunakan teknik wawancara dan observasi, bisa juga menggunakan teknik
dokumentasi, teknik ini digunakan sebagai penunjang data yang sebelumnya.
a. Teknik Survei Survei adalah teknik mengumpulkan data kepada banyak orang di waktu
yang sama, alat yang di gunakan pada teknik survei yaitu kueisioner atau angket sebagai
pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan tertulis, nantinya pertanyaan tersebut
akan di berikan kepada responden baik secara acak atau terencana.
Angket di bagi ke beberapa macam, yaitu
Angket terbuka, angket tertutup, dan angket gabungan.
Angket terbuka adalah angket yang jawabannya di isi sendiri sesuai dengan responden,
Angket tertutup adalah angket yang jawabannya di berikan pilihan, sedangkan Angket
gabungan adalah angket yang terdapat pilihan tetapi responden dapat menjelaskan
kenapa memilih jawaban tersebut, ataupun menjawab selain yang ada di pilihan
jawabannya.
• Kelemahan
• Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum
sehingga menghapus keunikan tiap responden.
• Survei yang fleksibel membutuhkan desain administrasi stabil sepanjang
pengumpulan data.
• Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon
(bebas respon bias).
• Mungkin sulit bagi responden mengingat informasi atau mengatakan
kebenaran tentang pertanyaan kontroversial.
• Berbeda dengan direct observation, penelitian survei sulit mengontrol “konteks”.
Syarat Menyusun Kuesioner yang Baik
• Pertanyaan dibuat dengan bahasa yang jelas dan tidak ambigu
• Menggunakan tata bahasa yang benar sesuai ejaan bahasa Indonesia
• Isi pertanyaan selalu fokus dengan permasalahan yang diteliti
• Kalimat pertanyaan sederhana dan tidak bertele – tele
• Setiap kalimat harus mengandung 1 inti pertanyaan tidak lebih.
Pada era modem observasi non partisipasi daput dilakukan melalui CCTV d. Teknik
Dokumentasi Teknik lain dalam mengumpulkan data di lapangan adalah
dokumentasi. Secara umum, bentuk informasi pada teknik dokumentasi yaitu
sumber tertulis, rekaman suara, foto, dan rekaman video.
1) Kelebihan dan Kekurangan Teknik Dokumentasi Kelebihan teknik dokumentasi
sebagai berikut
a) Memberikan gambaran berbagai informasi masa lalu yang terekam
b) Menyajikan hubungan informasi yang terjadi pada masa lalu dengan
keadaan masa kini.
c) Informasi mudah dipertanggungjawabkan karena telah terarsip dan
tercatat Kekurangan teknik dokumentasi sebagai berikut
Kuantitatif :
1. Random sampling Dibedakan lagi menjadi 4 bagian yaitu:
- Simple random sampling Teknik ini dapat dilakukan apabila semua anggota populasi
memiliki kualitas yg sama sehingga peluang terpilih juga sama untuk dipilih menjadi
Teknik ini dapat dilakukan dalam beberapa cara misalnya menggunakan undian
tanpa melihat status, strata dan karakteristik.
- Stratified random sampling Teknik ini dapat dilakukan jika didalam suatu populasi
terdapat tingkatan tertentu. Setiap tingkatan akan diambil sampel secara acak
- Cluster random sampling Teknik yg digunakan apabila suatu populasi terdapat
kelompok kecil. Sehingga sampel pada teknik ini adalah kelompok bukan individu.
- Systematic random sampling Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel dengan
menentukan bilangan ke-n dalam populasi.
Selanjutnya sampel (responden) diambil dri kelipatan bilangan ke-n tersebut.
Keuntungan dari teknik ini adalah dapat diterapkan dengan cepat dan mudah.
Sedangkan kelemahannya adalah kurang mewakili populasi.
4. Interpretasi Data Penelitian Sosial Interpretasi data merupakan upaya menafsirkan data yang
diperoleh menjadi sebuah argumentasi dan simpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Data
yang diperoleh dari lapangan kemudian diolah dengan cara disederhanakan sehingga mudah dibaca
dan dipahami. Setelah itu data diinterpretasi, yaitu dicari makna dari data, baik yang berupa angka,
symbol, ataupun narasi. Penulisan interpretasi data hendaknya menggunakan bahasa sederhana
yang mudah dipahami oleh pembaca atau pihak lain yang memiliki kepentingan. Laporan tidak
boleh menunjukkan data mentah. Pengolahan data disesuaikan dengan prosedur penelitian yang
telah ditentukan.
5. Manfaat Laporan Penelitian Penulisan laporan penelitian harus didasari dengan rasa tanggung
jawab, ketelitian, dan kecermatan. Sikap-sikap tersebut diperlukan untuk meminimalisasikan
kesalahan penulisan data yang dapat merugikan peneliti dan juga pembaca. Berikut ini adalah
manfaat dari laporan penelitian yang ditulis dengan baik dan sesuai dengan aturan-aturan
sebelumnya:
a) Bagi peneliti, dapat dijadikan bukti bahwa peneliti telah memperoleh hasil dan menjadi bukti
pertanggungjawaban peneliyi, baik kepada pribadi maupun orang lain.
b) Bagi para ilmuwan, laporan penelitian dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan.
c) Bagi pemerintah, birokrat dan pengambil kebijakan, laporan penelitian berfungsi sebagai
landasan/dasar dalam membuat dan menentukan kebijakan.
d) Bagi peneliti lain, dapat memberi referensi atau informasi tentang pendeketan proses atau
metode yang digunakan, serta memberikan kesempatan kepada peneliti lain apabila ingin
melakukan penelitian sejenis.
e) Bagi masyarakat, laporan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai kebutuhan masyarakat,
memberi masukan dan strategi pemecahan masalah dalam masyarakat, dan memberikan informasi
terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya D. Teknik penulisan laporan
penelitian social
1. penulisan laporan penelitian
a. penggunaan bahasa penulisan Menggunakan kosakata bahasa Indonesia sesuai PUEBI
b. teknik pengetikan Standar pengetikan laporan penelitian sesuai kesepakatan instansi. Secara
umum uraian diketik dgn jarak 2 spasi. Font times new roman ukuran 12
c. penulisan nomer halaman Di bagian pendahuluan menggunakan angka romawi. Nomor halaman
yang mengawali bab ditulis dgn angka ARAB
d. teknik penulisan kutipan Penulisan kutipan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kutipan langsung dan
tidak langsung. Kutipan langsung menggunakan pendapat tokoh tanpa diubah
kalimatnya,kutipan tidak langsung mengutip inti pemikiran tokoh dgn bahasa sendiri
e. Penulisan Catatan Kaki (Footnote) Catatan kaki digunakan untuk menjelaskan sumber kutipan
atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.Syarat-syarat penulisannya adalah
sebagai berikut :
1. Nama pengarang tidak boleh dibalik dan menggunakan gelar akademik,diikuti judul
buku,kota,tahun terbit,dan halaman.
2. Jika di footnote kedua,dst merujuk pada sumber yang sama serta masih 1
halaman,gunakan Ibid. Ibid menunjukkan penggunaan sumber kutipan yang sama.
Penulisannya diperlukan jika kutipan terstruktur langsung tanpa dilewati kutipan dari sumber
lain.
3. Op.cit.(opere citato) : sumber kutipan yang sama dan ditulis jika suatu kutipan didahului
oleh sumber kutipan dari buku lain pada halaman berbeda.
4. Loc cit ( loco citato ) : sumber kutipan sama dengan yang mendahuluinya,di halaman yang
sama,tapi sudah diselingi sumber kutipan lain.
f. Pencantuman Tabel dan Gambar Cara pencantumannya adalah sebagai berikut :
1. Tabel diberi nomor dengan angka Arab sesuai nomor bab tempat tabel dicantumkan dan
diikuti nomor urut tabel dengan menggunakan angka Arab.
2. Tabel diberi judul diatasnya dengan jarak satu spasi.
3. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai nomor urut gambar di tiap bab.Nomor
bab depan urutan gambar dengan Angka Arab.
4. Gambar diberi judul dibawahnya dengan jarak satu spasi.
5. Tabel dan gambar disajikan di lembar yang lebih luas,disesuaikan luas halaman materi.
6. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain/internet harus dicantumkan sumbernya.
g. Penulisan Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi daftar referensi atau buku yang digunakan
dalam penulisan laporan penelitian. Penulisan daftar pustaka harus sesuai ketentuan. Nama
pengarang dalam penulisan daftar pustaka harus disusun secara urut berdasarkan abjad huruf
awal nama keluarga. Tujuan utama penulisan daftar pustaka adalah mengidentifikasikan karya
ilmiah itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
D. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Penulisan laporan penelitian secara tepat dapat menghasilkan laporan penelitian yang rapi
dan sistematis
Mengomunikasikan Hasil Penelitian Sosial.
Presentasi merupakan kegiatan mengomunikasikan materi agar memperoleh tanggapan
dari pihak-pihak terkait. Melalui presentasi, peneliti mendapat timbal balik yang dapat
digunakan untuk memperbaiki hasil penelitian sebelum dipublikasikan.
1. Persiapan Presentasi.
Sebelum mempresentasikan hasil penelitiannya, peneliti
hendaknya melakukan persiapan secara maksimal. Persiapan tidak hanya materi, tetapi
juga persiapan mental saat melakukan presentasi.
a. Persiapan Mental dan Fisik. Persiapan mental berkaitan dengan kemampuan
mengolah emosi, keberhasilan mengolah emosi diri mampu mengatasi perasaan cemas
dan gugup ketika akan melakukan presentasi. Persiapan ini bisasanya lebih kearah
bagaimana kita lebih percaya diri dan jangan terlalu banyak memikirkan hal negatif
yang belum tentu terjadi hari itu. Kemudian yang terkait fisik, persiapan fisik juga
sangat penting, kesehatan fisik harus Anda jaga, jangan sampai Anda kelelahan, karena
jika Anda kelelahan ini bisa sangat menggangu pembawaan presentasi anda nantinya.
b. Mengenali Audiens. Persiapan dapat dimulai dengan mengenali audience yang
akan menyimak presentasi Anda, misalnya ketika anda telah memutuskan untuk ikut
dalam kompetisi tersebut, tentunya anda telah mengetahui tema dan siapa saya yang
akan hadir untuk mendengarkan presentasi tersebut. Jika target audience telah
ditemukan maka susunlah materi dengan penyesuaian tersebut dan ciptakan suasana
yang sesuai dengan tema kompetisi tersebut.
Oleh karena itu penyaji perlu membaca buku-buku agar materi yang disampaikan
lengkap dan jelas dan nyambung sesuai fokus penelitian.
Mempersiapkan alat pendukung Alat pendukung meruakan salah satu faktor
keberhasilan presentasi. Fungsinya:
1. Menarik perhatian audiens
2. Menunjukkan kesan profesional
3. Membantu penyaji menyampaikan materi
4. Mempermudah pembahasan yang perlu diperinci/dipraktekkan
5. Membuat presentasi lebih menarik Contoh alat pendukung: Komputer, Laptop,
Proyektor, Mikrofon, Laser pointer, dll. Praktik Penyajian Praktik Penyajian adalah sesi
dimana penyaji latihan presentasi.
Hal ini memberi manfaat:
1. Meningkatkan Kepercayaan diri penyaji
2. Mengenali kekurangan dan perbedaan mengenai materi yang disampaikan
3. Belajar mengolah kalimat yang bagus/sesuai untuk disampaikan pada audiens
2. PELAKSANAAN PRESENTASI
Dalam melaksanakan presentasi ada beberapa syarat & langkah – langkah yang harus
diperhatikan oleh penyaji, yaitu:
SYARAT PELAKSANAAN PRESENTASI
1. Seluruh pihak hendaknya menyadari manfaat & tujuan pelaksanaan presentasi
sehingga pola komunikasi kondusif
2. Presentasi berfungsi untuk memberi masukan konstruktif pada penyaji & tidak
mencari kesalahan penyaji.
3. Penyaji hendaknya memperhatikan audience agar tercipta komunikasi 2 arah.
4. Penyaji hendaknya memberikan hand out / ringkasan pada seluruh peserta.
5. Hendaknya ada Moderator untuk memimpin acara, dan seorang notulis untuk
mencatat kegiatan presentasi.
LANGKAH-LANGKAH PRESENTASI
1. Mempersiapkan tim penyaji : Moderator & Notulis.
2. Moderator membuka acara dengan salam & mengarahkan kegiatan presentasi.
3. Penyaji menyampaikan materi secara ringkas, jelas & padat selama +/- 30 menit.
4. Moderator membuka 2-3 sesi tanya jawab / diskusi yang tiap sesinya berisi 3
orang peserta untuk bertanya / memberi masukan.
5. Penyaji memberi tanggapan terhadap pertanyaan / masukan tsb.
6. Notulis mencatat berlangsungnya kegiatan prsentasi.
7. Setelah presentasi, moderator mempersilahkan penyaji u/ menyampaikan kesimpulan
& saran.
8. Mdoderator menutup presentasi dengan mengucapkan salam & terima kasih.