Anda di halaman 1dari 17

Kisi-kisi PTS PPKN

Nama : Inesya Nur Tsabita


Absen : 18
Kelas : VIII-E (8E)

3.1 Menelaah pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
1. Menentukan dasar hukum pancasila yang sesuai dengan sejarah yang disajikan
2. Menentukan dasar hukum pancasila yang sesuai dengan gambar yang disajikan
Jawab: Berikut ini adalah dasar hukum Pancasila
a. TAP MPRS NO. XX TAHUN 1966
Pancasila : “Sumber dari segala sumber hukum”

b. INPRES NO 12 TAHUN 1988


Dalam melaksanakan Intruksi Presiden R.I. No 01 Tahun 1967, supaya sila-2 dalam Panitia Sila
dibajka/diujapkan dengan tata urutan dan rumusan

c. Tap MPR No. III/MPR/2000


d. UU No. 10 Tahun 2004

e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


f. Keppres No. 24 Tahun 2016

3. Menentukan fungsi dan peranan pancasila sesuai dengan peraturan tersebut


4. Menentukan fungsi dan peranan pancasila sesuai dengan cerita sejarah tersebut
5. Menentukan fungsi dan peranan pancasila sesuai dengan kutipan berita tersebut
Jawab:
Fungsi dan peranan Pancasila :
a. Pancasila sebagai landasan
Untuk mengatur penyelenggaraan negara atau mengatur pemerintahan negara
b. Pancasila Sebagai Sumber dari segala sumber hukum negara
Yang mengatur segala hukum yang berlaku di Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan
bersumber dari Pancasila. Setiap hukum tidak boleh bertentangan dengan Pancasila
c. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
d. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa.
Nilai – nilai pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan melekat
pada sikap dan perilaku diri pribadi bangsa Indonesia menjadi ciri khas yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain
e. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.
Setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing, yang disebut volksgeist (jiwa
rakyat/jiwa bangsa). Sejak zaman dulu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah
dikenal dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
f. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
Nilai – nilai dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita, keyakinan, dan kepercayaan
yang mempersatukan bangsa dan dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam
seluruh gerak aktivitas bangsa tersebut
g. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
Pancasila mengharuskan bangsanya meyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan
dihadapi, terutama globalisasi dan era keterbukaan dunia serta bertahan dalam jiwa dan
budaya bangsa Indonesia dalam ikatan NKRI.
h. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.
Menurut Asal nya yaitu:
Agama, Ideologi (kebudayaan dan norma), Renungan
i. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.
Pancasila sebagai kristalisasi nilai – nilai hidup yang luhur dalam masyarakat Indonesia
dan diyakini kebenarannya dan diterapkan di masyarakat Indonesia. Petunjuk arah semua
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari harus dijiwai agar hidup kita dapat
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin
j. Pancasila Sebagai Asas Dalam Kehidupan Berbangsa.
Asas adalah dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat). Pancasila
menjadi satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contohnya :
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas.
- Pasal 2 Asas Ormas tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

k. Pancasila Sebagai Cita – Cita.


Cita-cita bangsa Indonesia terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
l. Pancasila Sebagai Moral Pembangunan.
Nilai – nilai Pancasila dijadikan kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan
dari pembangunan nasional baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi

6. Menentukan bentuk ideologi sesuai dengan wacana tersebut


Jawab: Macam-macam ideologi :
a. Ideologi Liberal.
Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum,
liberal mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi
para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan
agama.
Contoh negara : Amerika
b. Ideologi Komunisme.
Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi
yang bertujuan menciptakan masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi
berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi sehingga tidak adanya kelas sosial, uang, dan
negara.
Contoh negara : Tiongkok
c. Ideologi Fundamentalisme Keagamaan.
Fundamentalisme keagamaan adalah paham politik yang menjadikan agama sebagai
ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini menjadikan agama sebagai basis ideologinya dan
agama dipakai sebagai pusat pemerintahannya dan pemimpin tertinggi negara tersebut
haruslah seorang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan hukum-hukumnya juga
diambil dari kitab suci. Dan dasar negara sendiri memakai ideologi agama.
Contoh negara : Arab Saudi
d. Ideologi Campuran – Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan
pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila
harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara.
Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-
cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.
Contoh negara: Indonesia

7. Menentukan pengamalan butir-butir pancasila sesuai dengan kutipan berita tersebut


8. Menentukan pengamalan butir-butir pancasila sesuai dengan kutipan siaran pers tersebut
9. menentukan pengamalan butir-butir pancasila sesuai dengan kutipan berita tersebut
10. Menentukan pengamalan butir-butir pancasila sesuai dengan kutipan berita tersebu
11. Menentukan pengamalan butir-butir pancasila sesuai dengan kutipan berita tersebut
Jawab: Isi pengamalan Butir-butir Pancasila :
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-3
“Persatuan Indonesia"
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4
“Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
- Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum. Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
- Suka kerja keras.

3.2 Menelaah makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sera peraturan perundang-undangan lainnya dalam sistem hukum nasional.

12. Menentukan bentuk hukum sesuai dengan peraturan tersebut


13. Menentukan bentuk hukum sesuai dengan kutipan berita tersebut
14. Menentukan contoh hukum dasar tertulis
15. Menentukan contoh hukum dasar tidak tertulis
Jawab: Hukum menurut bentuknya :
- Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah Ketentuan dalam wujud tertulis yang terbuat oleh lembaga yang
berwenang.
Contohnya :
 UUD 1945
 Peraturan Daerah (Perda)
 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)
 KUHPdt (Kitab Undang_Undang Hukum Perdata)

- Hukum Tidak Tertulis


Hukum tidak tertulis adalah Norma ataupun peraturan tidak tertulis yang sudah dipakai
oleh warga dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya :
 Hukum adat berjenang, Aceh (teguran-denda-hukuman)
 Hukum adat warisan,Bali (warisan 100% laki-laki - 2010 diubah)
 Hukum Adat Mahar, Maluku (Suku Naulu, mahar pernikahan berupa kepala)

16. Menentukan UUD yang berlaku sesuai dengan cerita sejarah tersebut
17. Menentukan UUD yang berlaku sesuai dengan cerita sejarah tersebut
18. Menentukan perbandingan sebelum dan sesudah amandeman UUD 1945 Negara
Republik Indonesia
19. Menentukan perbandingan sebelum dan sesudah amandeman UUD 1945 Negara
Republik Indonesia
Jawab : Sejarah Perjalanan Undang-Undang Dasar
Sepanjang sejarahnya, UUD 1945 telah mengalami 4 (empat) kali amandemen atau
perubahan dalam kurun waktu dari tahun 1999 hingga 2002 yang dilakukan dalam Sidang
Umum maupun Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Berikut ini rangkaian
pelaksanaan amandemen UUD 1945:
- Amandemen Pertama UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Umum MPR 14-21 Oktober
1999
- Amandemen Kedua UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 7-18 Agustus
2000
- Amandemen Ketiga UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 1-9 November
2001
- Amandemen Keempat UUD 1945 dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 1-11 Agustus
2002
Selanjutnya, ada Perbandingan Sebelum dan Sesudah Amandemen UUD 1945 Negara Republik
Indonesia
20. Menentukan kedudukan UUD 1945
21. Menentukan kedudukan UUD 1945
Jawab :
- Kedudukan UUD 1945 sebagai (Norma) Hukum
 Bersifat Mengikat
Mengikat setiap Lembaga Negara / Masyarakat dan setiap WNI dan Penduduk di Republik
Indonesia
 Berisi Norma – Norma
Sebagai dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaran negara harus dilaksanakan dan
ditaati
- Kedudukan UUD 1945 Sebagai Hukum Dasar
 Sumber Hukum Tertulis Tertinggi
Setiap produk hukum (UU, PP, Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan Pemerintah
berlandaskan UUD 1945
 Sebagai Alat control
Mengecek kembali apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai dengan ketentuan UUD 1945.

22. Menentukan fungsi UUD 1945


Jawab: Berikut ini adalah fungsi UUD 1945
- Fungsi Pengendali
Mengendalikan (mengontrol) peraturan yang ada dibawahnya supaya sesuai dengan norma
hukum UUD 1945
- Fungsi Pengatur
Menyusun, membatasi, mengatur, pelaksanaan kekuasaan negara yang dijalankan oleh lembaga
negara agar tidak bertindak sewenang-wenang
- Fungsi Penentu
Menjamin hak dan kewajiban negara, aparat negara dan warga negara Indonesia.

23. Menentukan sifat UUD 1945


Jawab :
- Suatu hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun
mengikat bagi setiap warga negara
- Memuat norma-norma, aturan_aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus
dilaksanakan secara konstitusional
- Bersifat singkat dan supel, serta memuat aturan – aturan
- Peraturan hukum positif yang tertinggi. disamping itu sebagai alat kontrol terhadap
norma-norma hukum positif yang lebih rendah dalam hierarkhi tertib hukum Indonesia

24. Menentukan sikap positif terhadap pelaksanaan UUD 1945 sesuai dengan kutipan berita
tersebut
25. Menentukan sikap positif terhadap pelaksanaan UUD 1945 di lingkungan sekolah sesuai
dengan pernyataan berita tersebut
Jawab : Sikap Positif Terhadap Pelaksanaan UUD 1945 sebagai Tata Negara:
- Menyadari manfaat UUD 1945
- Mengkritisi penyelenggaran negara yang tidak sesuai dengan UUD 1945
- Mematuhi aturan dasar hasil perubahan UUD 1945
- Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan UUD 1945
- Menghargai upaya yang dilakukan oleh para mahasiswa dan para politisi yang dengan
gigih memperjuangkan reformasi tatanan kehidupan bernegara yang sesuai dengan UUD
1945
Contoh Sikap Positif Terhadap UUD 1945 Hasil Amandemen pada diri sendiri :
 Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain
 Mematuhi dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku
 Tidak main hakim sendirim
 Berpendirian tidak berat sebelah
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Contoh Sikap Positif Terhadap UUD 1945 Hasil Amandemen di lingkungan keluarga :
 Taat dan patuh terhadap orang tua
 Ada keterbukaan terhadap permasalahan yang dihadapi
 Memiliki etika terhadap permasalahan yang dihadapi
 Melaksanakan apa yang telah menjadi keputusan keluarga
 Memiliki sifat sportif
Contoh Sikap Positif Terhadap UUD 1945 Hasil Amandemen di lingkungan sekolah :
 Taat dan patuh terhadap tata tertib
 Melaksanakan progam kegiatan osis
 Setiap siswa sadar mengembangkan sikap rasional
 Melaksanakan hasil keputusan bersama
 Jika terjadi pelanggaran tata tertib bersedia menerima sanksi
Contoh Sikap Positif Terhadap UUD 1945 Hasil Amandemen pada di masyarakat:
 Menjunjung tinggi norma-norma pergaulan
 Mengikuti kegiatan yang ada dalam karang taruna
 Mendukung kerja sama dalam pembangunan wilayah setempat
 Menjalin persatuan dan kerukunan warga melalui berbagai kegiatan
 Sadar pada ketentuan yang menjadi keputusan bersama.
Contoh Sikap Positif Terhadap UUD 1945 Hasil Amandemen dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara:
 Sanggup melaksanakan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekwen
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan bangsa dan negara
 Menyadari kedudukannya sebagai warga negara yang baik
 Menyadari kedudukan yang sama dalam hukum, politik, sosial, budaya dan ekonomi
 Siap sedia membela negara sesuai dengan undang-undang

26. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
27. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
28. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
29. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
30. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
31. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
32. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
33. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
34. Menentukan makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dari alinea satu sampai
alinea empat
Jawab :
- Makna Alinea 1 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
 Dalil Objektif : Bahwa penjajahan diatas dunia tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan dan kemerdekaan merupakan hak asasi semua bangsa di dunia
 Dalil Subjektif yaitu aspirasi bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
 Penghormatan dan penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya hak
untuk merdeka
- Makna alinea 2 pembukaan uud negara republik indonesia
 Bahwa perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai pada tingkat yang
menentukan
 Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan
 Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi masih harus diisi
dengan mewujudkan cita-cita negara yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
- Makna alinea 3 pembukaan uud negara republik indonesia
 Motivasi spiritual yang luhur dan mengilhami Proklamasi Kemerdekaan (sejak dari
Piagam Jakarta) menunjukkan pula ketaqwaan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang
Maha Esa
 Pernyataan kemerdekaan yang terperinci
 Keinginan untuk mecapai kehidupan yang berkesinambungan antara material dan
spiritual,dunia dan akhirat
- Makna alinea 4 pembukaan uud negara republik indonesia
 Adanya pemerintahan negara
 Adanya susunan kemerdeaan Indonesia dan UUD Negara Indonesia
 Adanya azas politik negara Berkedaulatan Rakyat
 Adanya cita-cita dan tujuan negara yaitu melindungi , memajukan, mencerdaskan,
ketertiban
 Adanya susunan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Adanya susunan dasar negara
35. Menentukan pokok-pokok pikiran pada Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
dari alinea satu sampai alinea empat
36. Menentukan pokok-pokok pikiran pada Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
dari alinea satu sampai alinea empat
37. Menentukan pokok-pokok pikiran pada Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
dari alinea satu sampai alinea empat
38. Menentukan pokok-pokok pikiran pada Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
dari alinea satu sampai alinea empat
39. Menentukan pokok-pokok pikiran pada Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
dari alinea satu sampai alinea empat
Jawab:
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.

40. Menentukan hubungan proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan UUD Negara


Republik Indonesia 1945
Jawab :
Ada beberapa hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945, yaitu:
1. Penetapan dan pengesahan UUD 1945 (yang memuat Pembukaan UUD 1945) merupakan
tindak lanjut dari proklamasi kemerdekaan.
2. Pembukaan UUD 1945 menjelaskan mengenai kemerdekaan sebagai hak setiap bangsa serta
penjajahan sebagai hal yang harus dihapus karena bertentangan dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.
3. Pembukaan UUD 1945 memberi penjelasan mengenai kemerdekaan sebagai hal yang akan
diwujudkan dalam negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
4. Pembukaan UUD 1945 menegaskan mengenai kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Pembukaan UUD 1945 menegaskan mengenai kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilandasi
dan didorong keinginan luhur untuk hidup bebas (merdeka).
6. Pembukaan UUD 1945 adalah wujud pertanggungjawaban terhadap proklamasi kemerdekaan
yang dilakukan melalui penetapan dasar negara, tujuan negara, undang-undang dasar, dan bentuk
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai