Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PUSKESMAS KALIRUNGKUT, SURABAYA

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI DALAM KONTEKS KELUARGA

Tanggal pengkajian : 21 Juni 2015


Waktu pengkajian : 11.00 WIB
Tempat pengkajian : Rumah Tn. M.N.
Alamat : Kedung Asem IX/39 RT 05 RW 07 Kelurahan Kedung Baruk
Pengkaji : Farida Fitriana

1. Pengkajian Keluarga
1) Data Umum
1.1 Identitas
Nama : By. A.C.P.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 09 November 2014
Umur : 7 bulan
Anak ke :1
1.2 Susunan Keluarga
No Nama Umur JK Status Agama Pendidikan Pekerjaan Status Potensi Keluarga
Kesehatan
1. Tn. M.N. 31 thn L KK Islam SMA Swasta Baik Bekerja produktif
(pegawai
farmasi)
2. Ny. R 28 thn P Istri Islam SMA Swasta Baik Bekerja produktif
(pegawai
toko)
3. An. A.C.P 7 bln L Anak Islam Belum Belum Baik Tugas pertumbuhan
Sekolah bekerja dan perkembangan
bayi.
1.3 Genogram

Keterangan
 Laki-laki

 Perempuan

 Bayi laki-laki

 Menikah

 Punya anak

 Tinggal serumah

 Pengasuh bayi (adik dari nenek bayi)

 Keluarga yang dikaji

1. Tipe keluarga : The Extended family, seperti nuclear family (bapak, ibu,
anak) disertai paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan, sepupu, dan saudara
nenek. Total penghuni 10 orang yang terbagi dalam 3 Kepala Keluarga (KK)
2. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
3. Agama : Islam
4. Status sosial ekonomi : tergolong cukup (±4 juta/ bulan)
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
2.1 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga dalam tahap menghadapi masa menjadi orang tua. Tahap perkembangan
keluarga sampai saat ini belum terpenuhi secara optimal, dimana keluarga tidak
memberikan ASI eksklusif, dan pengasuhan anak diberikan secara dominan pada
pengasuh, yaitu adik dari nenek bayi yang tinggal serumah dengan keluarga. Tugas ibu
sebagai pengasuh anak sepenuhnya hanya dilakukan saat hari libur.
2.2 Status kesehatan masing – masing anggota keluarga sekarang dan atau yang lalu
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular ataupun menurun
2.3 Karakteristik lingkungan rumah
- Luas rumah 6x15 m, memiliki 2 lantai, terdiri dari 4 kamar, ukuran masing – masing
3x3 m, 1 dapur, 2 ruang keluarga, 3 kamar mandi, dan 2 wc. Status rumah: rumah
keluarga.
- Kebersihan rumah cukup.
- Pencahayaan dan sirkulasi udara (ventilasi dan jendela) rumah cukup. Setiap kamar ada
ventilasi dan jendela.
- Air yang digunakan untuk memasak, mandi, minum, mencuci menggunakan air
PDAM.
- Pembuangan sampah di tempat sampah rumah lalu dibuang di tempat penampungan
akhir sampah umum, selanjutnya secara berkala diambil oleh petugas kebersihan.
- Pembuangan limbah di salurkan di selokan. Kondisi selokan mengalir.
- Pembuangan tinja di wc.
- Keluarga tidak memiliki binatang peliharaan.
2.4 Kegiatan sosial di masyarakat
- Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitar baik, namun keluarga tidak aktif
dalam kegiatan sosial masyarakat (seperti PKK, dan pengajian) karena sibuk bekerja.
2.5 Fasilitas keluarga yang menunjang kesehatan
- Keluarga memiliki 2 buah sepeda motor.
- Keluarga belum memiliki asuransi kesehatan (BPJS).
- Bayi memiliki buku KIA.
- Orangtua bayi terbiasa menggunakan internet untuk mencari informasi kesehatan.
3) Struktur Keluarga
3.1 Struktur peran masing – masing anggota keluarga
- Tn M.N sebagai kepala keluarga, berperan sebagai pencari nafkah dan bertindak sebagai
pengambil keputusan.
- Ny R sebagai istri, berperan sebagai pencari nafkah
- By. A sebagai anak pertama, masih dalam tahap tumbuh kembang bayi usia 7 bulan.
3.2 Nilai dan norma dalam keluarga
- Pengambilan keputusan secara umum oleh Tn.M.N selaku kepala keluarga, namun tetap
memperhatikan nasihat dari bapak Ny.R (kakek bayi).
- Keluarga biasanya memeriksakan diri ke Klinik 100 (RS) jika ada anggota keluarga
yang sakit.
- Tidak ada tradisi/ mitos tertentu dalam keluarga dalam hal pengasuhan bayi.
- Menurut Ny. M (pengasuh bayi) kebersihan rumah dan keharmonisan keluarga sangat
penting sehingga harus dijaga bersama – sama.
3.3 Pola komunikasi antar anggota keluarga
- Masalah yang timbul dalam keluarga selalu diselesaikan dengan komunikasi yang baik.
- Komunikasi sehari – hari menggunakan bahasa Jawa.

4) Fungsi – Fungsi dalam Keluarga


4.1 Fungsi afektif
Hubungan antar keluarga (khususnya orangtua dengan anak) kurang erat, orang tua bayi
belum dapat mengasuh anak dengan baik karena sibuk bekerja dari pagi hingga sore.
4.2 Fungsi ekonomis
Tn.M.N dan Ny.R mencari nafkah dan penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Keluarga Tn. M.N. termasuk dalam Keluarga Sejahtera (KS).
4.3 Fungsi sosial
Keluarga Tn.M.N. belum membiasakan diri untuk ikut dalam kegiatan di kampung
seperti pengajian dan kegiatan RT lainnya dengan alasan Tn.M.N dan Ny.R sibuk
bekerja.
Tn.M.N dan Ny.R termasuk aktif dalam jejaring sosial dunia maya untuk urusan
pekerjaan dan mencari informasi.
4.4 Fungsi pendidikan
Tn.M.N. telah lulus SMA dan Ny. R telah lulus SMA, mereka berniat menyekolahkan
anaknya sampai perguruan tinggi.
4.5 Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn.M.N termasuk keluarga yang cukup, mudah bergaul dengan tetangga dan
ramah.
4.6 Fungsi Religius
Keluarga Tn.M.N belum memasukkan pendidikan agama anak pada pemberian
stimulasi.
4.7 Fungsi rekreasi
Keluarga Tn.M.N lebih menggunakan waktu senggang untuk tidur daripada keluar
rumah.
4.8 Fungsi reproduksi
Tn. M.N. dan Ny. R jarang melakukan hubungan seks karena keduanya sibuk bekerja.
Ny. R mengikuti KB suntik 3 bulan sejak 40 hari pasca persalinan.
Terkait dengan pekerjaan Rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah,
mencuci pakaian dilakukan oleh anggota keluarga lain (ibu dan saudara ibu Ny.R). Ny.R
hampir tidak pernah melakukan pekerjaan Rumah Tangga selain menemani suami,
mencuci botol, dan menemani tidur anak.
4.9 Fungsi kesehatan
- Nutrisi
Tn.M.N dan keluarganya selalu berusaha mengkonsumsi menu seimbang. Untuk makan
siang Tn MN dan Ny.R lebih sering beli di tempat kerja. Komposisi makanan yang
dikonsumsi meliputi sumber tenaga (nasi), sumber pembangun (ikan, daging, telur), dan
pengatur (sayur, buah). Tidak ada gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
- Istirahat
Tn.M.N. dan Ny.R tidak pernah tidur siang, kecuali saat libur. Tidur malam ±10
jam/hari.
4.10 Fungsi Pola Asuh
Asuhan yang diberikan pada bayi “A” sehari-hari dilakukan oleh Ny. M (adik dari nenek
bayi). Ny. M berusia 35 tahun dengan tingkat pendidikan SMP. Sehari-hari Ny. M
mengasuh bayi “A”, mulai dari memandikan bayi, memberi makan, hingga menidurkan
bayi. Ny. M menyuapi bayi dengan alat makan yang belum dicuci lagi sebelum dipakai,
dan belum tahu cara cuci tangan yang benar dan waktu yang diharuskan mencuci tangan.

5) Analisis Gender Menurut Harvard

Keterangan:
= Kerja produktif

= Kerja reproduktif

Hasil analisis:
 Terdapat perbedaan beban kerja antara suami dan istri, dimana istri bekerja mencari nafkah, dan
kurang optimal dalam kerja reproduktif, khususnya mengasuh anak.
 Kerja reproduktif (dalam hal pengasuhan anak) didominasi oleh pengasuh. Orangtua memiliki
banyak waktu mengasuh anak hanya saat libur.
 Baik suami maupun istri belum menjalankan kerja komunitas di masyarakat karena sibuk
bekerja.

6) Stress dan Kopping Keluarga


6.1 Kemampuan dalam menangani masalah
- Segala permasalahan yang timbul dalam keluarga diselesaikan dengan komunikasi yang
baik.
- Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke puskesmas atau RS.
- Setiap masalah yang ada selalu dibicarakan bersama di rumah dan saling membantu
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
6.2 Penyelesaian masalah keluarga
- Setelah keluarga membicarakan masalahnya kemudian menentukan penyelesaian dan
pengambil keputusan pertama untuk mencari jalan keluarnya adalah Tn.M.N selaku
KK, namun tetap memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Tn. K (bapak dari
Ny.R).

2. Pengkajian Bayi
1) Data Subjektif
1.1 Keluhan Utama
Bersin dan pilek jika pagi dan dingin, menjelang siang pilek mereda.
1.2 Riwayat Obstetri
- Antenatal
ANC rutin di BPM Ny.T dan dikatakan normal. Keluhan yang dialami selama
kehamilan awal hingga 7 bulan sering flu karena alergi dingin. Mual, muntah, dan
nafsu makan menurun pada awal kehamilan (sampai UK 3 bulan). Pada akhir
kehamilan, tekanan darah ibu naik. Ibu tidak pernah minum vitamin dan tablet Fe
yang diberikan bidan karena malas dan takut minum obat. Ibu sudah mendapat
imunisasi TT saat hamil. Selama hamil ibu tetap bekerja (8-9 jam/ hari), ibu cuti saat
1 bulan menjelang persalinan.
- Natal
Lahir melalui operasi caesar karena tekanan darah tinggi, ketuban pecah sebelum
waktunya, dan denyut jantung bayi tidak normal. Operasi di RS Bersalin Siti Aminah
tanggal 09 November 2014, UK 9 bulan. BB: 2400 gr, PB: 48 cm.
- Postnatal
Bayi masuk inkubator selama ±1 hari di RS karena Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR). Tidak dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) karena BBLR dan penyulit
ibu. Bayi minum ASI sejak lahir sampai usia 7 hari, kemudian bayi sudah tidak
diberi ASI karena puting susu ibu masuk kedalam dan ASI sedikit keluar, dan bayi
mendapat susu formula sampai sekarang.
1.3 Riwayat kesehatan
- Anak : Tidak pernah mengalami sakit berat sejak lahir.
Status imunisasi: Telah mendapatkan imunisasi Hepatitis B ke-0, BCG, DPT-
HB 3x, dan Polio 4x.
- Keluarga : Tidak ada keluarga yang sakit dalam beberapa bulan ini.
1.4 Pola Fungsi kesehatan
- Nutrisi
Minum susu formula 120ccx6 botol tiap hari. Mendapat makanan bubur instan sejak
usia 6 bulan 1x/hari (tiap pagi) sebanyak 4 sendok takar. Bayi pernah diberi makan
buah (pisang), diberi bubur waktu sore, dan diberi biskuit, namun karena kesibukan
keluarga dan kurang ketelatenan pengasuh sehingga tidak diberikan lagi.
- Eliminasi
BAB ±3-4 x/hari konsistensi lunak. BAK tidak ada keluhan.
- Istirahat
Tidur siang ±4 jam, tidur malam ±10-11 jam, tidak ada keluhan.
- Hygiene
Bayi dimandikan 2x sehari, ganti popok diaper tiap BAB dan setelah mandi, ganti
baju tiap kali kotor, dan setelah mandi.
1.5 Data Psikososial
Pola asuh orangtua kurang tepat dalam memberikan nutrisi pada bayi.
Orangtua senang dengan kelahiran bayi, namun karena sibuk bekerja sehingga
orangtua merasa kedekatan dengan bayi kurang.

2) Data Objektif
a) Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : Compos mentis
- TTV:
Suhu : 36,70 C
Nadi : 120x/menit
- Pemeriksaan Antropometri:
BB (BeratBadan) : 6,5 kg (sumber: buku KIA bulan Juni 2015)
PB (Panjang Badan): 61 cm (sumber: buku KIA bulan Juni 2015)
LILA (Lingkar Lengan Atas): 13 cm
LIKA (Lingkar Kepala) : 43 cm
LIDA (Lingkar Dada) : 45 cm
IMT bayi: BB (kg) ÷ TB2 (m) = 6,5 ÷ 0,37 = 17,56 kg/m2
- Status Gizi:
BB/U : Kurang
PB/U : Sangat pendek
BB/PB : Normal
IMT : Normal
LIKA : Normal
b) Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Wajah tidak pucat
- Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
- Hidung : Mukosa hidung basah, tidak ada sekret
- Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe kanan dan kiri
- Dada : tidak ada retraksi dinding dada
- Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak kembung

3) Analisis Data
Bayi usia 7 bulan dengan BB/U (Berat Badan menurut Umur) kurang dan PB/U (Panjang
Badan menurut Umur) sangat pendek (standar WHO- Z score)

4) Penatalaksanaan (dilakukan pada pengasuh bayi)


1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bayi kepada keluarga (pengasuh bayi).
2. Menjelaskan tentang keluhan yang dialami (pilek setiap pagi) merupakan reaksi alergi
bayi terhadap suhu. Memberi KIE untuk menjaga kehangatan bayi terutama saat dingin,
keluarga bersedia.
3. Menjelaskan tentang status gizi bayi berdasarkan BB/U: kurang; PB/U: sangat pendek;
BB/PB: Normal; IMT/U: Normal, keluarga mengerti status gizi bayinya.
4. Melakukan penilaian perkembangan bayi dengan menggunakan KPSP (Kuisioner Pra
Skrining Perkembangan), hasil: perkembangan bayi normal.
5. Menjelaskan pada keluarga bayi kemungkinan penyebab gizi kurang, yaitu pola asuh
pemberian makan dan hygiene yang kurang, mengajarkan cara mencuci tangan yang
benar, keluarga mampu menerapkan cuci tangan yang benar.
6. Memberi KIE tentang pedoman gizi seimbang yang ada di buku KIA (Cara Memberi
Makan Anak dan Cara Membuat MP-ASI), dan panduan PMBA (Pemberian Makanan
Bayi dan Anak), meliputi porsi, jadwal, dan bentuk makanan yang diberikan, keluarga
dapat mengulang penjelasan.
7. Menganjurkan keluarga membawa bayi ke Posyandu setiap bulan untuk selalu dipantau
tumbuh kembangnya, dan ke Puskesmas untuk mendapat penatalaksanaan masalah gizi
kurang (termasuk PMT), keluarga menunggu hari libur ibu untuk membawa bayi ke
Puskesmas.
8. Menganjurkan keluarga untuk melakukan stimulasi pada bayi sesuai umur dengan
berpedoman Cara Merangsang Perkembangan Anak yang ada di buku KIA, keluarga
bersedia.
9. Memberi KIE tentang Perawatan Sehari-hari Balita dan Perawatan Anak Sakit dengan
berpedoman buku KIA, keluarga dapat mengulang penjelasan.
Catatan Perkembangan
Hari/ Tanggal: Rabu, 24 Juni 2015
Pukul : 20.00 WIB
Oleh : Farida Fitriana

S: tidak ada keluhan


O: tidak dilakukan
A: Bayi usia 7 bulan dengan BB/U (Berat Badan menurut Umur) kurang dan PB/U
(Panjang Badan menurut Umur) sangat pendek (standar WHO- Z score)
P: (dilakukan pada ibu kandung bayi)
1. Menjelaskan pada ibu kondisi kesehatan, status gizi, dan penilaian perkembangan bayi.
2. Menjelaskan pada keluarga bayi kemungkinan penyebab gizi kurang, yaitu pola asuh
pemberian makan dan hygiene yang kurang, mengajarkan cara mencuci tangan yang
benar, ibu mampu menerapkan cuci tangan yang benar.
3. Memberi KIE tentang pedoman gizi seimbang yang ada di buku KIA (Cara Memberi
Makan Anak dan Cara Membuat MP-ASI), dan panduan PMBA (Pemberian Makanan
Bayi dan Anak), meliputi porsi, jadwal, dan bentuk makanan yang diberikan, keluarga
dapat mengulang penjelasan.
4. Menganjurkan ibu membawa bayi ke Posyandu setiap bulan untuk selalu dipantau
tumbuh kembangnya, dan ke Puskesmas untuk mendapat penatalaksanaan masalah gizi
kurang (termasuk PMT), ibu belum tahu kapan membawa bayi ke Puskesmas.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan stimulasi pada bayi sesuai umur dengan
berpedoman Cara Merangsang Perkembangan Anak yang ada di buku KIA, ibu
bersedia.
6. Memberi KIE tentang Perawatan Sehari-hari Balita dan Perawatan Anak Sakit dengan
berpedoman buku KIA, ibu dapat mengulang penjelasan.

Surabaya, 23 Juni 2015


Mahasiswa

Farida Fitriana
NIM. 011313243024

Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Klinik,
Program Studi Pendidikan Bidan Puskesmas Kalirungkut Surabaya
FK UNAIR Surabaya

Rize Budi A., S.Keb., Bd. Sri Ningsih, Amd.Keb.


NIP 19700929 199103 2 008

Anda mungkin juga menyukai