Anda di halaman 1dari 2

Fototaksis

Percobaan pertama yaitu tentang uji fototaksi, perlakuan ini dilakukan selama 3 menit dengan 3 kali
pengulangan. Jumlah total keseluruhan sampel lalat buah sebanyak 3 ekor. Setelah 3 menit pertama, 3
ekor lalat buah berada di tabung yang disinari lampu senter, dan tidak ada lalat buah berada di tabung
yang tertutup kertas karbon. Setelah 3 menit kedua, 2 ckor lalat buah berada di tabung yang disinari
lampu senter, sedangkan 1 ekor lalat buah berada di tabung yang tertutup kertas karbon. Setelah 3
menit ketiga, 3 ekor lalat buah berada di tabung yang disinari lampu senter, tidak ada lalat buah berada
di tabung yang tertutup kertas karbon. Tujuan pembalikan botol adalah untuk menguji kebenaran atau
fakta tentang perilaku hewan,tersebut, serta keakuratan perlakuan Tabung diletakkan Secara horisontal
agar dalam täbung tersebut, faktór yang nmémpengārūhi adalah cahaya saja. Jika tabung diletakkan
secara vertikal, maka gaya gravitasi akan ikut mempengaruhi respon lalat buah. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa lalat buah memberikan respon positif karena mayoritas mendekati sumber
rangsangan berupa sinar lampu senter. Berarti lalat buah tersebut menunjukkan fototaksis positif.
Berdasarkan teori Drosophila melanogaster menyukai daerah cahaya karena hewan tersebut bukanlah
jenis nocturnal serta secara umum hewan ini melakukan perkawinan di siang hari serta tidur pada
malam hari (Campbell, 2004:135).

Kemotaksis

Percobaan kedua yaitu tentang uji kemotaksis. Pada percobaan ini menggunakan Sumber rangsangan
berupa tape singkong. Perlakuan dilakukan selama 9menit dengan3 mtnit tintuk setiap pengulangaf.
Jumlah total keseluruhan sampel lalat buah sebanyak 3 ekor. Setelah 3 menit pertama, 3 ekor lalat buah
mendekati tape. Setelah 3 menit kedua, 2 ekor lalat buah mendekati tape, sedangkan 1 ekor lalat buah
menjauhi tape. Setelah 3 menit ketiga, 3 ekor lalat buah mendekati tape, dan tidak ada lalat buah yang
menjauhi tape. Jadi dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa lalat buah tadi mengalami gerakan
kemotaksis positif karena mereka mendekati sumber rangsangan berupa tape. Berdasarkan teori,
tingkah laku orientasi Drosophila melanogaster ini menunjukkan bahwa perilaku hewan ini memang
sangatlah mendasar bahwa pada setiap individu lalat buah memiliki suatu insting untuk mencari makan,
minum, cahaya, hubungan lawan jenis, interaksi dengan anggota kelompoknya/menghindari predator.
Tingkah laku Drosophila melanogaster merespon langsung terhadap rangsangan sehingga disebut
perilaku orientasi dimana hewan akan memutar tubuhnya mendekati atau menjauhi arah sumber
rangsang (Isnaeni, 2006:114).

Geotaksis

Pada percobaan terakhir yaitu tentang uji geotaksis. Dalam hal ini menggunakan sumber rangsangan
berupa gaya gravitasi bumi. Perlakuan ini dilakukan selama 3 menit dengan 3 kali pengulangan. Jumlah
total keseluruhan sampel lalat buah sebanyak 3 ekor. Setelah 3 menit pertama, 2 ekor lalat buah berada
di tabung yang di bawah, sedangkan 1 ekor lalat buah berada di tabung yang di atas. Setelah 3 menit
kedua, 2 ekor lalat buah berada di tabung yang di bawah, sedangkan 1 ekor lalat buah berada di tabung
yang di atas. Setelah 3 menit ketiga, 3 ekor lalat buah berada di tabung yang di bawah, dan tidak ada
lalat buah berada di tabung yang di atas. Tujuan pembalikan botol adalah untuk menguji kebenaran atau
fakta tentang perilaku hewan tersebut , serta keakuratan perlakuan. Pada peristiwa tingkah laku
orientasi ini dapat disimpulkan bahwa lalat buah melakukan respon geotaksis positif, karena lalat buah
tadi mayoritas mendekati sumber rangsangan berupa gaya gravitasi bumi, hal ini bertujuan untuk
menghemat energi yang digunakan lalat untuk terbang. Berdasarkan teori, lalat buah memiliki 2 sayap
dan semua hewan yang terbang membutuhkan energi serta keadaan istirahat dengan bertengger.
Apabila hewan tersebut terbang secara terus-menerus maka akan merasa kelelahan akbiatnya lalat
buah akan menurunkan kecepatan dan ketinggian terbang mengikuti gaya gravitasi bumi untuk
mengurangi penggunaan energi secara berlebihan (Mader, 1995).

Anda mungkin juga menyukai