10 - Karman Nusi - Tugas Review Jurnal - Mahasiswa PMM
10 - Karman Nusi - Tugas Review Jurnal - Mahasiswa PMM
Sumber Jurnal:
https://scholar.google.com/scholar?as_ylo=2017&q=Lepidoptera+Biodiversity+Index&hl=en&a
s_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3Dfk7bFat2QCsJ
Mengapa penelitian ini Alasan dilakukan penelitian ini yaitu, urbanisasi di kota-kota dengan
dilakukan (Latar cepat memunculkan medan yang sangat terfragmentasi dan konkret,
Belakang) sementara sangat sedikit tempat yang diciptakan kembali sebagai
ruang hijau untuk melindungi keanekaragaman hayati flora dan fauna
lokal. Sebagai poikilotherms, kupu-kupu bereaksi kuat terhadap
perubahan lingkungan ini dengan penurunan keragaman populasi
mereka dan oleh karena itu dianggap sebagai bagian penting dari
keanekaragaman hayati, karena mereka menerima respons yang cukup
baik dari publik dan pengambil keputusan.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan pentingnya patch
(template) hijau dalam infrastruktur perkotaan di kota-kota untuk mendukung
beragam kupu-kupu.
Alat Mengukur Analisis data dilakukan dalam dua tahap. Untuk mengukur terlebih
Variabel Dependen dahulu keanekaragaman kumpulan kupu-kupu di enam wilayah studi
yang berbeda dan musim yang berbeda, indeks keanekaragamannya,
yaitu Indeks Keanekaragaman Simpson n (1 –D), indeks Shannon–
Wiener (H), Shannon J atau Indeks kemerataan dan keragaman beta
diterapkan menggunakan Microsoft Excel 2010.
Langkah-langkah Setiap lokasi diambil sampelnya sekali dalam sebulan dan tiga kali
Terapi (METODE) dalam satu musim. Transek bertingkat acak dipilih tergantung pada
area masing masing situs. Di semua lokasi pengambilan sampel, tiga
transek acak masing-masing 1000 m dipilih dan setiap transek dicakup
dalam 1 jam, tetapi pada slot waktu yang berbeda antara pukul 10:00
dan 12:00 siang, 12:00 siang dan 2 : 00 sore, dan 2 : 00 dan 4 : 00 sore.
Di tempat-tempat di mana transek 1000 m tidak memungkinkan
karena topografi, transek 500 m dipilih dan ditutup dua kali dalam 1
jam. Dalam metode 'Pollard Walk', individu dicatat pada kedua sisi
jalan yang menempuh jarak 5 m. Transek tertutup berjalan dengan
kecepatan tetap selama spesies kupu-kupu dicatat. 'Aturan' 5 m dipilih
sehingga area pengamatan akan konsisten di seluruh lokasi. Selama
Berjalan, berhenti sejenak untuk dokumentasi dan identifikasi yang
tepat. Foto semua kupu-kupu diambil menggunakan kamera (Canon
IXUS 170). Identifikasi mereka dilakukan selama kegiatan
penerbangan, makan, berjemur dan kawin menggunakan pemandu
lapangan. Kupu-kupu tidak dikumpulkan tetapi hanya difoto untuk
identifikasi. Pengambilan sampel di lapangan dilakukan antara April
2015 dan Maret 2016, serta April 2016 dan Maret 2017 dari jam 1000
hingga 1600.
Hasil Penelitian Hasil Penelitian menunjukan beberapa data yang didapatkan dan
di deskripsikan sebagai berikut:
Kesimpulan Penelitian Perencanaan lingkungan yang sukses dan perlindungan kota yang
sedang berkembang sebagian besar bergantung pada perhitungan
matematis indeks keanekaragaman hayati yang mengukur
keanekaragaman ekologi. Keanekaragaman hayati telah diakui sebagai
salah satu komponen kunci kelestarian lingkungan, menunjukkan
bahwa lanskap kota subtropis dapat menyediakan habitat yang cocok
bagi banyak spesies kupu-kupu. Delhi adalah ibu kota India dan
karenanya, harus memenuhi tekanan globalisasi yang meningkat dari
infrastruktur yang lebih baik bersama dengan keanekaragaman hayati
lokalnya. Lembaga konservasi lokal dapat memainkan peran penting
dengan bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan
mempromosikan penanaman larva spesies kupu-kupu di sepanjang
trotoar pinggir jalan. Dengan meningkatnya kesadaran warga.