Penilai :
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
ACARA KE 1
Penggunaan Bahan Kimia Sebagai Anti Mikroba
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali Adapun bahan yang digunakan pada
ini di antara lain : praktikum kali ini diantara lain :
1. Pisau 1. Buah Apel
2. Saringan 2. Air
3. Blender 3. Sodium Benzoat
4. Gelas Jar 4. Larutan Fisiologis 0,85 % Steril
5. Neraca Analitik 5. Media PCA
6. Hot Plate 6. Alumunium Foil
7. Tabung Reaksi 7. Alkohol 70 %
8. Mikropipet 8. Tisu
9. Breaker Glass 9. Kapas.
10. Cawan Petri
11. Bunsen
12. Colony counter
13. Inkubator
14. Gelas Ukur
15. Spatula
16. Rak Tabung Reaksi
17. Termometer
18. Spared
19. Laminar Air Flow
20. Blender
PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Skema Kerja
Apel 100 g
B. Fungsi Perlakuan
Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah buah apel. Hal pertama yang harus
dilakukan untuk mndapat sari apel adalah mencuci buah apel agar kotorannya hilang.Selanjutnya
apel di kupas dan di potong lebih kecil sehingga mempermudah proses penghalusan. Lalu ambil
100 gr apel dengan 500 ml air untuk di blender. Hasil yang didapat lalu disaring. Setelah
itu,campurkan senyawa sodium benzoate dengan sari buah apel yang sudah diukur volumnya
terlebih dahulu. Proses perlakuan pasteurisasi dilakukan selama 2 menit pada suhu 70°C.
Langkah selanjutnya adalah proses palting sampel dan penambahan media.masukan PCA
kedalam cawan petri yang dimana sebelumnya telah dilakukan pengenceran bertahap terhadap
sari buah dengan larutan fisiologis. 1 ml dicampurkan dengan 9 ml larutan fisiologis serta
dihomogenisasi dengan vorteks. Setelah itu, 1 ml suspensi pengenceran 10-1 diambil dan
dimasukan kedalam tabung reaksi ke-2 yang berisi larutan fisiologis 9 ml.Langkah yang sama
dilakukan sampai diperoleh suspensi 10-3. Tujuan dari pengenceran sari buah terlebih dahulu
adalah agar jumlah mikroba berukang dan juga mempermudah perhitungan mikroba.Suspensi
pada setiap pengenceran kemudian ditambahkan dengan media PCA sebanyak 12-15 ml dan
dihomogenkan. Setelah media mulai padat,lalu cawan petri diinkubasi selama 24 – 48 jam pada
suhu 30 °C. Setelah diinkubasi, setiap sampel diamati dan dihitung total bakteri yang tumbuh
dengan coulony counter.
0% (kontrol)
0,05%
Sari nanas Pasterurisasi
0,1 %
0,2%
0% (kontrol)
0,05%
Sari nanas tanpa pasteurisasi
0,1%
0,2%
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah buah apel.Buah apel adalah buah yang
cenderung asam.Lalu sampel dilakukan pasteruisasi dan tidak.Senyawa yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah natrium benzoate senyawa ini diharapkan cocok pada buah apel.
Senyawa ini relatif bekerja pada pangan yang mempunyai pH 2,5-4,5.
Pada penambahan senyawa asam benzoate yang sama yang tidak dilakukan pasteurisasi
terlihat bahwa jumlah mikroba yang lebih banyak daripada sampel yang diberi perlakuan
pasteurisasi.Pasteurisasi sangat penting untuk dekonteminasi mikroba.Pemanasan pasteurisasi
pada suhu 70-90 °C dapat menyebabkan kerusakan pada mikroba.
Pada hasil percobaan dapat dilihat dari hasil yang dipasteurisasi maupun tidak jumlah koloni
terbesar pada sampel + 0,05% sodium benzoat pengenceran 10-1.Pada sampel pasteurisasi yang
dilihat pada inkubasi 24 jam dan 48 jam ada 235 koloni.Selain itu pada sampel yang tidak di
pasteurisasi terdapat 11 pada inkubasi 24 jam dan 15 pada inkubasi 48 jam.Pada sampel yang
ditambahkan asam benzoate terlihat bahwa hasilnya lebih sedikit mikroba karena peranan dari
asam benzoate adalah senyawa ini dapat merusak bagian-bagian dari mikroba,yang dimana
senyawa ini merusak membrane sel mikroba sehingga mikroba mati.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah penambahan senyawa asam benzoate
cenderung efektif terhadap jumlah mikroba.Senyawa asam benzoate adalah senyawa yang dapat
merusak dan membunuh mikroba.Jika konsentrasi penambahan asam benzoate semakin tinggi
maka jumlah mikroba akan semakin rendah.Selain itu juga pasteurisasi juga menunjang
penurunan pada jumlah mikroba karena proses pemanasan pada pasteurisasi dengan suhu suhu
70-90 °C dapat merusak dan membunuh mikroba.
DAFTAR PUSTAKA
Herawati, H. (2008). Penentuan umur simpan pada produk pangan. Jurnal Litbang
Pertanian, 27(4), 124-130.
Moral. U, P. Nagar, ShivaniMaan, dan K. Kaur. 2017. A Growth of Different Types of Microorga-
nism.Intristic,and Extrinstic Factors of Microorganism and Their Affects in Foods: A Revie-
w. Interntional Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 6(1):290-298.
Listiandiani, K. (2011). Identifikasi Kapang endofit ES1, ES2, ES3, dan ES4 dari Broussonetia
papyrifera vent. dan Pengujian Aktivitas Antimikroba. Skripsi. Departemen Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetaahuan Alam, Universitas Indonesia. Depok.
Rorong, J, A. 2013. Analisis Asam Benzoat dengan Perbedaan Preparasi Pada Kulit dan Daun Kayu
Manis (Cinnamonum burmanii). Journal of Chemistry Progress. 6(2): 81-85.
Khurniyati. I. M dan T. Estiasih. 2015. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Kondisi Pas-
teurisasi ( Suhu dan Waktu ) Terhadap Karakteristik Minuman Sari Apel Berbagai Varietas
: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2):523-529
Ulya. M, N. F. Aronika, dan K. Hidayat. 2020. Pengaruh Penambahan Natrium Benzoat Terhadap
Mutu Minuman Herbal Cabe Jamu Cair. Journal of Science and Technology ( Rekayasa ).
13(1):77-81.
( )
Jumlah =
= 235 × 101
= 2350 CFU/ml
= 2,35 × 103 CFU/ml
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = TBUD
10-2 = 33 (termasuk dalam range)
10-3 = 9 (tidak termasuk dalam range)
Karena hanya 1 yang termasuk dalam range maka hanya nilai itu yang dapat dihitung.
( )
Jumlah =
= 33 × 102
= 3300 CFU/ml
= 3,3 × 103 CFU/ml
3. Tanpa Pasteurisasi + 0,1% Sodium Benzoat (A3)
A. Inkubasi 24 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 62 (termasuk dalam range)
10-2 = 23 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 22 (tidak termasuk dalam range)
Karena hanya 1 yang termasuk dalam range maka hanya nilai itu yang dapat dihitung.
( )
Jumlah =
= 62 × 101
= 620 CFU/ml
= 6,2 × 102 CFU/ml
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 72 (termasuk dalam range)
10-2 = 49 (termasuk dalam range)
10-3 = 47 (termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran termasuk dalam range, maka untuk perhitungan diambil
dua tingkat pengenceran terendah.
( ) ( )
Jumlah =
=
= 2.810 CFU/ml
= 2,81 × 103 CFU/ml
4. Tanpa Pasteurisasi + 0,2% Sodium Benzoat (A4)
A. Inkubasi 24 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 23 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 16 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 2 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range, maka untuk perhitungan diambil dua
nilai tertinggi
( ) ( )
Jumlah =
=
= 915 CFU/ml
= 9,15 × 102 CFU/ml
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 49 (termasuk dalam range)
10-2 = 42 (termasuk dalam range)
10-3 = 26 (termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran termasuk dalam range, maka untuk perhitungan diambil
dua tingkat pengenceran terendah.
( ) ( )
Jumlah =
=
= 2345 CFU/ml
= 2,35 × 103 CFU/ml
5. Pasteurisasi + 0% Sodium Benzoat (Kontrol) (B1)
A. Inkubasi 24 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 0 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 0 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 0 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range (0), maka tidak ada mikroba yang
dapat dihitung
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 7 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 1 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 0 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range, maka untuk perhitungan diambil dua
nilai tertinggi
( ) ( )
Jumlah =
=
= 85 CFU/ml
= 8,5 × 101 CFU/ml
6. Pasteurisasi + 0,05% Sodium Benzoat (B2)
A. Inkubasi 24 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 11 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 1 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 1 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range, maka untuk perhitungan diambil dua
nilai tertinggi
( ) ( )
Jumlah =
=
= 105 CFU/ml
= 1,05 × 102 CFU/ml
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 15 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 4 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 2 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range, maka untuk perhitungan diambil dua
nilai tertinggi
( ) ( )
Jumlah =
=
= 275 CFU/ml
= 2,75 × 102 CFU/ml
7. Pasteurisasi + 0,1% Sodium Benzoat (B3)
A. Inkubasi 24 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 0 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 0 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 0 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range (0), maka tidak ada mikroba yang
dihitung
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = TBUD
10-2 = 8 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 4 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range, maka untuk perhitungan diambil dua
nilai tertinggi
( ) ( )
Jumlah =
=
= 2400 CFU/ml
= 2,4 × 103 CFU/ml
8. Pasteurisasi + 0,2% Sodium Benzoat (B4)
A. Inkubasi 24 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = 0 (tidak termasuk dalam range)
10-2 = 0 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 0 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range (0), maka tidak ada mikroba yang
dapat dihitung
B. Inkubasi 48 jam
Range = 25-250 koloni
Tingkat pengenceran :
10-1 = TBUD
10-2 = 3 (tidak termasuk dalam range)
10-3 = 0 (tidak termasuk dalam range)
Karena nilai tingkat pengenceran kurang dari range, maka untuk perhitungan diambil nilai
tertinggi
( )
Jumlah =
= 3 × 102
= 300 CFU/ml
= 3 × 102 CFU/m
b. Lampiran Dokumentasi
NO Gambar Keterangan
1
Pengecilan Ukuran
2
Penghalusan
3
Penyaringan
NO Gambar Keterangan
4
Pengukuran Volume Sari Buah ,
Penuangan Sari Buah Kedalam Jar
Steril, Pencampuran Dengan Sodium
Benzoat
5
Sterilisasi Sari Buah Suhu 70°C dan
2 menit untuk perlakuan B
6
Pengenceran Bertingkat 10-1,10-2, dan
10-3.
7
Plating Sari Buah Kedalam Cawan
Petri dan Penuangan media PCA 12-
15 ml
8
Perhitungan Total Mikroba
menggunakan Coulony Counter