Anda di halaman 1dari 48

MATERI REFERENSI

ARITMIA JANTUNG
DAFTAR ISI

Bagian Isi Halaman


Daftar isi 2
Apa itu Aritmia Jantung? 4-7
Apa itu Aritmia?
Apa itu Sinkop 8
Jalur Perawatan - Rujukan dan Diagnosis Awal 10
Jalur Perawatan - Diagnosis Tingkat Selanjutnya 11
Jalur Perawatan Aritmia
Jalur Perawatan - Alat Diagnostik 12
Jalur Perawatan - Terapi PPM/ICD/CRT 13-15
Poin Utama pada Interpretasi EKG 17
Ritme Sinus Normal 18
Bradikardia Sinus 19
Sinus Takikardia 20
Aritmia Sinus 21
Henti/Jeda Sinus 22
Ritme Sinus dengan PAC (Kontraksi Atrium Prematur) 23
Takikardia Atrium 24
Debar Atrium 25
Fibrilasi Atrium 26
Ritme Fungsional 27
Takikardia Supraventrikular Ritme Fungsional yang Dipercepat (svt) 28
Interpretasi EKG
Ritme Sinus dengan PVC (Kontraksi Ventrikular Prematur) 29
Ritme Ventrikular 30
Takikardia Ventrikular 31
VT (Debar Ventrikular) Cepat 32
VT Polimorfik (Torsade) 33
Fibrilasi Ventrikular 34
Ritme Sinus dengan Blok AV Tingkat Pertama 35
Ritme Sinus dengan Blok AV Tingkat Kedua - Tipe I (Wenckebach) 36
Ritme Sinus dengan Blok AV Tingkat Kedua - Tipe II 37
Ritme Sinus dengan blok AV Tingkat Ketiga (Blok Jantung Menyeluruh) 38
Ritme Sinus dengan BBB (Blok Cabang Bundel) 39
Fibrilasi Atrium dengan BBB (Blok Cabang Bundel) 40
2018 ACC/AHA/HRS Panduan Implan Alat Pacu Jantung - Disfungsi Nodus Sinus 42
2018 ACC/AHA/HRS Panduan Implan Alat Pacu Jantung - Blok Atrioventrikular 43
Panduan Implan
2017 ACC/AHA/HRS Panduan Implan ICD - Pencegahan Primer & Sekunder 44
2017 ACC/AHA/HRS Panduan Terapi Resinkronisasi Jantung 45
APA ITU ARITMIA?
ARITMIA JANTUNG
ARITMIA JANTUNG
APAKAH ITU?

1 Nodus Sinus

2 Bilik Atas (Atrium)

3 Nodus AV

4 Katup Jantung Kiri

5 Katup Jantung Kanan

6 Bilik Bawah (Ventrikel)

2 4
3
4
4
1. Nodus sinus (Nodus SA)
4 2. Nodus atrioventrikular (Nodus AV)
4 3. Bundel His
4. Jaringan Purkinje

APA ITU ARITMIA JANTUNG?


Istilah "aritmia" merujuk pada seluruh perubahan dari urutan normal impuls listrik. Impuls listrik dapat terjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak
menentu – menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak menentu
BRADIKARDIA
APAKAH ITU?

Bradikardia

Nodus sinus mengirimkan


impuls terlalu lambat

Denyut Jantung Normal

Bradikardia

APA ITU BRADIKARDIA? APA YANG MENYEBABKAN HAL TERSEBUT? GEJALA


Bradikardia merupakan kondisi saat jantung berdetak terlalu lambat. • Penyakit jantung bawaan • Pusing dan sinkop/pingsan
Jantung yang sehat berdetak dari 60 hingga 100 kali per menit, • Penyakit atau penyembuhan jantung tertentu • Kekurangan energi kronis
memompa sekitar 285 liter darah setiap jamnya. Saat pasien • Proses penuaan alami • Sesak napas
mengalami bradikardia, jantung berdetak kurang dari 60 kali per menit. • Jaringan luka dari serangan jantung
Gejala ini membantu menilai keparahan
Pada saat itu, jantung tidak dapat memompa darah yang kaya oksigen • Sindrom sinus sakit, juga disebut sebagai disfungsi nodus
kondisi jantung dan menentukan
dengan cukup selama aktivitas normal maupun saat berolahraga. sinus
perawatan yang tepat untuk pasien.
Sebagai hasilnya, pasien dapat merasa pusing, lelah, napas pendek, • Blok jantung (impuls listrik yang bergerak dari bilik atas ke
atau pingsan. bilik bawah jantung tersumbat atau tidak teratur)
TAKIKARDIA
APAKAH ITU?

Denyut Jantung Normal

Impuls abnormal

Takikardia

APA ITU TAKIKARDIA? APA ITU HENTI JANTUNG MENDADAK ?


Takikardia merupakan kondisi yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat. Olahraga, Henti Jantung Mendadak (SCA) adalah masalah listrik pada jantung yang memicu ritme
stress, atau ketakutan dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, tetapi ini adalah jantung yang cepat dan berbahaya (fibrilasi ventrikel). Ritme jantung yang cepat dan
respons yang normal. Dengan takikardia, jantung berdetak lebih dari 100 detak per menit tidak teratur ini menyebabkan jantung bergetar dan tidak berkontraksi atau memompa.
dan dapat berdetak secepat 400 detak per menit tanpa alasan yang jelas. Pada saat ini, Ketika jantung berhenti memompa darah, oksigen tidak dapat didistribusikan ke tubuh
jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke tubuh dan otak. dan otak. Jika tidak segera ditangani, SCA dapat berakibat fatal.
Ada jenis ritme jantung cepat yang terjadi di bilik atas (atrium) atau bilik bawah (ventrikel) Henti jantung mendadak tidak sama dengan serangan jantung, meskipun keduanya
jantung. sering disalahartikan. Serangan jantung adalah masalah sirkulasi; penyumbatan pada
• Debar atrium dan fibrilasi atrium dimulai di bilik atas jantung pembuluh darah yang menyuplai darah ke otot jantung, yang dapat merusak bagian
• Takikardia ventrikular dan fibrilasi ventrikular dimulai di bilik bawah jantung jantung secara permanen.
GAGAL JANTUNG
APAKAH ITU?

JANTUNG YANG SEHAT GAGAL JANTUNG

Bilik membesar untuk


menampung cairan
yang meningkat

Dinding dapat menebal


untuk menampung beban
yang meningkat

APA ITU GAGAL JANTUNG ? GEJALA GAGAL JANTUNG


Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung melemah dan tidak dapat Gagal jantung adalah kondisi progresif, yang berarti kondisinya akan memburuk secara bertahap.
memompa darah secara efisien. Pada jantung yang sehat, setiap bilik Awalnya, pasien mungkin tidak mengalami gejala apa pun, tetapi seiring waktu, kemampuan jantung
berkontraksi terkoordinasi; bilik atas (atrium) jantung berkontraksi terlebih pasien untuk memompa akan terus melemah dan pasien dapat mengalami beberapa atau semua
dahulu, kemudian bilik bawah (ventrikel) berkontraksi. Kontraksi terkoordinasi ini gejala berikut:
mensirkulasikan darah antara paru-paru dan jantung dan seluruh tubuh. Jika • Kekurangan energi kronis • Kaki dan lengan membengkak
jantung tidak berdetak dalam detakan terkoordinasi, maka tubuh tidak akan • Kesulitan tidur karena masalah pernapasan • Sesak napas
menerima jumlah darah yang cukup untuk berfungsi dengan benar. • Kebingungan dan/atau ingatan terganggu • Perut lunak/bengkak dan nafsu makan menurun
• Frekuensi buang air kecil meningkat saat malam hari • Batuk dengan dahak berbusa
SINKOP - HILANGNYA KESADARAN SECARA TIBA-TIBA
APAKAH ITU?

SINKOP REFLEKS

Campuran

HIPOPERFUSI SINKOP
OTAK GLOBAL/
RENDAH BP JANTUNG

SINKOP
OH SEKUNDER

APA ITU SINKOP ? KOMPONEN SINKOP: PERTANYAAN TERKAIT SINKOP


Sinkop adalah kehilangan kesadaran secara tiba-tiba yang • Kehilangan kesadaran sementara dan tiba-tiba • Apakah pasien kehilangan kesadaran secara menyeluruh?
terjadi saat tekanan darah turun dan tidak ada cukup • Kehilangan keseimbangan tubuh • Apakah pasien segera sembuh?
oksigen menuju otak. Kehilangan kesadaran ini biasanya • Sementara (biasanya <1-2 menit) • Apakah pasien kehilangan kontrol motorik?
disebut "pingsan". Seringkali, sinkop terjadi secara singkat • Pemulihan spontan • Apakah sinkop terjadi secara singkat?
dan kesadaran akan kembali setelah beberapa menit,
Jika ya, SINKOP
meskipun mungkin terdapat kebingungan sejenak.
JALUR DAN ALAT PERAWATAN
ARITMIA JANTUNG
RUJUAN DAN DIAGNOSIS AWAL
JALUR DAN ALAT PERAWATAN

1 KETAHUI
GEJALANYA
2 DIAGNOSIS AWAL H&P
DAN 12-EKG SADAPAN
3 RUJUK PASIEN UNTUK
MELAKUKAN ECHO
DAN HOLTER

Hubungi
_______________
SALURAN

Grup WhatsApp
_______________
Situs Web
www.hrsonline.org
DIAGNOSIS TINGKAT SELANJUTNYA
JALUR DAN ALAT PERAWATAN

4 PEMANTAUAN HOLTER 5 EKOKARDIOGRAM 6 DIAGNOSTIK


LEBIH LANJUT
ALAT DIAGNOSTIK
ALAT DAN JALU PERAWATAN – ALAT DIAGNOSTIK

12–EKG (Elektrokardiogram) Sadapan EKG Olahraga (Uji Stress) Monitor jantung yang dapat
dimasukkan

Meja miring

Manset tekanan darah

Pemantauan holter atau kejadian Ekokardiografi Uji meja miring


ALAT PEMACU JANTUNG PERMANEN (PPM)
JALUR DAN ALAT PERAWATAN – TERAPI BRADIKARDIA

MERAWAT BRADIKARDIA BAGIMANA CARA KERJA ALAT PACU JANTUNG?


Cara perawatan bradikardia bergantung pada penyebabnya. Bradikardia dapat disebabkan Alat pacu jantung dirancang untuk menirukan pacu jantung natural, nodus sinus.
oleh tiroid yang tidak aktif (hipotiroid), ketidakseimbangan elektrolit, atau obat yang mungkin Alat pacu jantung memiliki dua tujuan utama:
diminum pasien untuk kondisi tertentu. Merawat masalah ini dengan obat baru, atau
Memacu: mengirimkan impuls listrik ke jantung melalui sadapan pacu saat ritme
menyesuaikan dosis obat yang saat ini diminum pasien dapat mengembalikan detak jantung
jantung terlalu lambat atau terganggu. Impuls listrik ini memulai detak jantung.
normal.
Mengindra: "mengindra" (memantau) aktivitas listrik alami jantung. Saat alat pacu
Jika merawat masalah ini secara medis tidak berpengaruh, atau jika kerusakan pada sistem
jantung mengindra detak jantung alami, alat tidak akan mengirimkan denyut pacu.
listrik jantung menyebabkan jantung pasien berdetak terlalu lambat, maka pasien dapat
menggunakan alat pacu jantung.
DEFIBRILATOR KARDIOVERTER YANG DAPAT DIIMPLAN (ICD)
JALUR DAN ALAT PERAWATAN – TERAPI TAKIKARDIA

MERAWAT TAKIKARDIA BAGAIMANA CARA KERJA ICD?


Cara paling efektif untuk menangani takikardia dan SCA adalah dengan defibrilasi. Sistem defibrilator yang dapat diimplan berisi:
Defibrilasi melibatkan penghantaran kejut listrik pada jantung Anda untuk • Generator denyut yang memantau jantung secara terus menerus dan secara otomatis
mengembalikan detak jantung yang normal. memberikan terapi untuk mengoreksi ritme jantung yang cepat
Terdapat dua jenis utama defibrilasi: • Sadapan tipis terinsulasi lunak dengan ukuran yang hampir sama dengan mi spaghetti.
• Defibrilator eksternal otomatis (AED): perangkat portabel yang mengukur aktivitas Sadapan menghantarkan impuls listrik dari defibrilator ke jantung dan mengirimkan
listrik jantung. Perangkat ini digunakan oleh tim respons gawat darurat atau informasi aktivitas alami jantung ke perangkat jantung.
masyarakat umum untuk memberi kejut pada jantung. Dewasa ini, defibrilator yang dapat diimplan adalah perangkat yang sangat kecil, kira-kira
• Defibrilator yang dapat diimplan (ICD): perangkat jantung yang diimplan di bawah seukuran kotak pematik api. Sepanjang hari, defibrilator ini mengasimilasi informasi dari
kulit. Perangkat jantung in mengirimkan terapi untuk merawat ritme jantung yang cepat elektrode tentang ritme jantung. Jika ada deviasi dari ritme normal, deviasi ini disimpan dan
dan tidak teratur. diberikan kepada dokter agar dokter dapat membuat penyesuaian program jika diperlukan.
TERAPI RESINKRONISASI JANTUNG (CRT)
JALUR DAN ALAT PERAWATAN – TERAPI GAGAL JANTUNG

MERAWAT GAGAL JANTUNG BAGAIMANA CARA KERJA CRT?


Gagal jantung adalah kondisi progresif. Dokter dapat meresepkan berbagai opsi Perangkat CRT adalah perangkat yang diimplan di bawah kulit, biasanya tepat di bawah tulang
perawatan yang dapat memperlambat progres penyakit, menguatkan jantung, selangka. Perangkat mengirimkan terapi untuk mengkoordinasi tindakan pompa jantung dan
dan memperbaiki kualitas hidup. Beberapa perawatan ini termasuk pemberian merawat ritme jantung yang cepat, tidak beraturan, atau lambat bergantung pada jenis
obat, perubahan gaya hidup, olahraga, dan terapi perangkat, atau kombinasi dari perangkat CRT. Perangkat ini juga dapat digunakan sebagai perangkat gagal jantung, perangkat
hal ini. Dokter dapat menentukan opsi mana yang tepat untuk pasien. biventrikular, perangkat CRT tiga sadapan, CRT-P (alat pacu jantung), atau CRT-D (defibrilator).
INTERPRETASI EKG
ARITMIA JANTUNG
POIN UTAMA PADA INTERPRETASI EKG
INTERPRETASI EKG

▪ Konduksi jantung menyebabkan denyut mekanis jantung, yang dibuat oleh adanya impuls listrik yang
berjalan di seluruh sistem konduksi.
▪ Gelombang tertentu yang muncul pada EKG berkaitan ke depolarisasi/repolarisasi mekanis dan listrik di
area tertentu pada jantung.
• Gelombang P (depolarisasi atrium), QRS (depolarisasi ventrikular), gelombang T (repolarisasi ventrikular)
▪ Waktu antar gelombang adalah karakteristik yang penting dalam menentukan ritme jantung normal
(diukur dalam milidetik).
1. Interval PR: Normalnya adalah 120 – 200md
2. Interval QRS: Normalnya adalah 60 – 100md
▪ Memahami dan mempraktikkan 3 langkah dasar akan membantu mengidentifikasi semua ritme
pelacakan EKG dengan cepat dan akurat:
1. Hitung LAJU
2. Tentukan KETERATURAN atau ketidakteraturan
3. Analisis RITME dengan menjelaskan hubungan antara gelombang P dan kompleks QRS
RITME SINUS NORMAL
INTERPRETASI EKG

Laju 60-100 bpm


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal
Lebar QRS Normal
BRADIKARDIA SINUS
INTERPRETASI EKG

Laju Kurang dari 60 bpm


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal, diperpanjang secara bertahap dengan penurunan HR
Lebar QRS Normal
SINUS TAKIKARDIA
INTERPRETASI EKG

Laju Lebih dari 100 bpm, Permulaan bertahap


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal, diperpendek secara bertahap dengan peningkatan HR
Lebar QRS Normal
ARITMIA SINUS
INTERPRETASI EKG

Laju 60-100 bpm


Keteraturan P-P Tidak teratur
Keteraturan R-R Tidak teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal
Lebar QRS Normal
HENTI/JEDA SINUS
INTERPRETASI EKG

Interval P-P

Laju Bervariasi
Keteraturan P-P Tidak teratur
Keteraturan R-R Tidak teratur
Gelombang P Ada, kecuali saat jeda
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal
Lebar QRS Normal
RITME SINUS DENGAN PAC (KONTRAKSI ATRIUM PREMATUR)
INTERPRETASI EKG

Interval P-P Interval P-P

Interval P-P

Laju Bergantung pada laju sinus dasar


Keteraturan P-P Tidak teratur
Keteraturan R-R Tidak teratur
Gelombang P Ada, dapat dengan morfologi berbeda selama PAC
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal, bervariasi selama PAC
Lebar QRS Normal
TAKIKARDIA ATRIUM
INTERPRETASI EKG

Laju 100-180 bpm, Permulaan tiba-tiba


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Morfologi akan berbeda dari sinus gelombang P
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Interval fokus ektopik akan berbeda dari sinus PR
Lebar QRS Normal, namun dapat menjadi kompleks menyimpang (melebar)
DEBAR ATRIUM
INTERPRETASI EKG

Laju Atrium Laju Atrium biasanya 250-350 bpm


Laju Ventrikel Laju Ventrikular akan bervariasi dengan konduksi
Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Biasanya regular, tetapi dapat bervariasi
Gelombang P Morfologi gelombang P "Gigi Hiu"
Rasio P:QRS Bervariasi, dapat dalam 1:1, 2:1, 3:1, 4:1, dll.
Interval PR Bervariasi
Lebar QRS Normal
FIBRILASI ATRIUM
INTERPRETASI EKG

Laju Bervariasi, respons ventrikular dapat cepat atau lambat


Keteraturan P-P Aktivitas atrium tidak beraturan
Keteraturan R-R Dapat tidak teratur
Gelombang P Gelombang P yang tidak terlihat
Rasio P:QRS Tidak ada
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Normal, namun dapat menjadi kompleks menyimpang (melebar)
RITME FUNGSIONAL
INTERPRETASI EKG

Laju 40-60 bpm


Keteraturan P-P Tidak ada, atau Regular jika antegrad atau retrograd
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Bervariasi (tidak ada, antegrad, atau retrograd)
Rasio P:QRS Tidak ada, atau 1:1 jika antegrad atau retrograd
Interval PR Tidak ada, pendek, atau retrograd
Lebar QRS Normal
TAKIKARDIA SUPRAVENTRIKULAR RITME FUNGSIONAL YANG DIPERCEPAT (SVT)
INTERPRETASI EKG

Laju 60-100 bpm (Ritme Fungsional yang Dipercepat)


Lebih dari 100 bpm (Takikardia Supraventrikular)
Keteraturan P-P Tidak ada, atau Regular jika antegrad atau retrograd
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Bervariasi (tidak ada, antegrad, atau retrograd)
Rasio P:QRS Tidak ada, atau 1:1 jika antegrad atau retrograd
Interval PR Tidak ada, pendek, atau retrograd
Lebar QRS Normal
RITME SINUS DENGAN PVC (KONTRAKSI VENTRIKULAR PREMATUR)
INTERPRETASI EKG

Jeda pengganti

Laju Bergantung pada laju sinus dasar


Keteraturan P-P Tidak teratur
Keteraturan R-R Tidak teratur
Gelombang P Tidak ada gelombang P dengan PVC
Rasio P:QRS Tidak ada gelombang P dengan PVC
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Kompleks luas (≥ 0,12 d).
RITME VENTRIKULAR
INTERPRETASI EKG

Laju 20-40 bpm


Keteraturan P-P Tidak ada
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Tidak ada
Rasio P:QRS Tidak ada
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Kompleks luas (≥ 0,12 d).
TAKIKARDIA VENTRIKULAR
INTERPRETASI EKG

Laju 100-200 bpm


Keteraturan P-P Bervariasi
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Laju atrium terpisah
Rasio P:QRS Bervariasi
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Kompleks luas (≥ 0,12 d).
VT (DEBAR VENTRIKULAR) CEPAT
INTERPRETASI EKG

Laju 200-300 bpm


Keteraturan P-P Tidak ada
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Tidak ada
Rasio P:QRS Tidak ada
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Kompleks luas (≥ 0,12 d).
VT POLIMORFIK (TORSADE)
INTERPRETASI EKG

Laju 200-250 bpm


Keteraturan P-P Tidak ada
Keteraturan R-R Tidak teratur
Gelombang P Tidak ada
Rasio P:QRS Tidak ada
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Bervariasi dengan kompleks luas
FIBRILASI VENTRIKULAR
INTERPRETASI EKG

Laju Tidak tentu


Keteraturan P-P Tidak ada
Keteraturan R-R Ritme yang Tidak Beraturan
Gelombang P Tidak ada
Rasio P:QRS Tidak ada
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Tidak ada
RITME SINUS DENGAN BLOK AV TINGKAT PERTAMA
INTERPRETASI EKG

Laju Bergantung pada ritme dasar


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Ada, Normal
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Diperpanjang, > 0,20 d
Lebar QRS Normal
RITME SINUS DENGAN BLOK AV TINGKAT KEDUA - TIPE I (WENCKEBACH)
INTERPRETASI EKG

Denyut yang
terlompati

Laju Bergantung pada ritme dasar


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Dapat tidak teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS Bervariasi; 2:1, 3:2, 4:3, dll.
Interval PR Bervariasi, diperpanjang secara bertahap hingga terlepas
Lebar QRS Normal
RITME SINUS DENGAN BLOK AV TINGKAT KEDUA - TIPE II
INTERPRETASI EKG

Denyut yang Denyut yang


terlompati terlompati

Laju Bergantung pada ritme dasar


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Dapat tidak teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS Bervariasi; 2:1, 3:2, 4:3, dll.
Interval PR Normal untuk denyut yang terkonduksi
Lebar QRS Normal
RITME SINUS DENGAN BLOK AV TINGKAT KETIGA (BLOK JANTUNG MENYELURUH)
INTERPRETASI EKG

Laju ventrikel

Gelombang P Gelombang P
ada di sini! ada di sini!

Laju atrium
Laju Atrium Laju atrium adalah ritme dasar (misalnya, Sinus, Fibrilasi Atrium, dll.)
Laju Ventrikel Laju ventrikular berasal dari ritme pelepasan terpisah
Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS Bervariasi, terpisah
Interval PR Bervariasi, Tidak ada pola
Lebar QRS Normal (Ritme pelepasan fungsional), Lebar (Ritme pelepasan ventrikular)
RITME SINUS DENGAN BBB (BLOK CABANG BUNDEL)
INTERPRETASI EKG

Laju Bergantung pada ritme sinus dasar


Keteraturan P-P Teratur
Keteraturan R-R Teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS 1:1, terkait
Interval PR Normal
Lebar QRS Lebar (> 0,12 md)
FIBRILASI ATRIUM DENGAN BBB (BLOK CABANG BUNDEL)
INTERPRETASI EKG

Laju Bergantung pada Fibrilasi Atrium dasar, laju Ventrikular dapat melaju cepat atau lambat.
Keteraturan P-P Aktivitas atrium tidak beraturan
Keteraturan R-R Dapat tidak teratur
Gelombang P Ada
Rasio P:QRS Tidak ada
Interval PR Tidak ada
Lebar QRS Lebar (> 0,12 md)
PANDUAN IMPLAN
ARITMIA JANTUNG
2018 ACC/AHA/HRS PANDUAN IMPLAN ALAT PACU JANTUNG
REKOMENDASI – DISFUNGSI NODUS SINUS

Rekomendasi untuk Pacu Permanen untuk Terapi/Pengelolaan Bradikardia Kronis yang Disebabkan oleh SND
Studi yang dirujuk, yang mendukung rekomendasi ini diringkas di Tambahan Data Online 24 dan 25.
COR LOE Rekomendasi
1. Pada pasien dengan gejala yang disebabkan langsung oleh SND, pacu permanen
I C-LD diindikasikan untuk meningkatkan laju jantung dan memperbaiki gejala (S5.4.4-1,
S5.4.4-2).
2. Pada pasien yang mengalami bradikardia sinus simptomatik yang disebabkan oleh
pengelolaan dan terapi yang dijelaskan oleh panduan, yang mana tidak ada perawatan
I C-EO alternatif dan perawatan berkelanjutan diperlukan secara klinis, disarankan
menggunakan pacu permanen untuk meningkatkan denyut jantung dan memperbaiki
gejala.
3. Untuk pasien dengan sindrom taki-bradi dan gejala yang disebabkan oleh bradikardia,
IIa C-EO pacu permanen diperlukan untuk meningkatkan denyut jantung dan mengurangi
gejala yang disebabkan oleh hipoperfusi.
4. Pada pasien dengan ketidakmampuan kronotopik simptomatik, pacu permanen
IIa C-EO dengan pemrograman responsif laju diperlukan untuk meningkatkan denyut jantung
dan memperbaiki gejala.
5. Pada pasien dengan gejala yang mungkin disebabkan oleh SND, pemberian
IIb C-LD
theophylline dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan denyut jantung,
memperbaiki gejala, dan membantu menentukan potensi efek pacu permanen
(S5.4.4-3, S5.4.4-4).
2018 ACC/AHA/HRS PANDUAN IMPLAN ALAT PACU JANTUNG
REKOMENDASI – BLOK ATRIOVENTRIKULAR

Rekomendasi untuk Pacu Permanen untuk Terapi/Pengelolaan Bradikardia Kronis yang


Disebabkan oleh Blok Atrioventrikular
Studi yang dirujuk, yang mendukung rekomendasi ini diringkas di Tambahan Data Online 34, 39, dan 40.
COR LOE Rekomendasi COR LOE Rekomendasi
1. Pada pasien dengan blok atrioventrikular Mobitz tipe II tingkat dua, 5. Pada pasien dengan kardiomiopati infiltratif, seperti sarkoidosis atau
blok atrioventrikular tingkat tinggi, atau blok atrioventrikular tingkat amiloidosis, dan blok atrioventrikular Mobitz tipe II tingkat dua, blok
I B-NR
tiga tidak disebabkan oleh fisiologi atau reversibel, pacu permanen atrioventrikular tingkat tinggi, atau blok atrioventrikular tingkat tiga,
IIa B-NR
disarankan terlepas dari gejala yang muncul (S6.4.4-1-S6.4.4-7). disarankan menggunakan pacu permanen, dengan kemampuan
defibrilator tambahan jika diperlukan dan ekspetasi kelangsungan
2. Pada pasien dengan penyakit neuromuskular yang terkait dengan
hidup lebih dari 1 tahun (S6.4.4-25-S6.4.4-30).
kelainan konduksi, termasuk distrofi otot (misalnya, distrofi miotonik
tipe 1) atau sindrom Kearns-Sayre, yang memiliki bukti blok 6. Pada pasien dengan mutasi gen lamin A/C, termasuk distrofi otot dan
atrioventrikular tingkat dua, blok atrioventrikular tingkat tiga, atau tungkai-korset Emery Dreifuss, dengan interval PR lebih besar dari
I B-NR
interval HV sebesar 70 md atau lebih, terlepas dari gejala, disarankan IIa B-NR 240 md dan LBBB, disarankan menggunakan pacu permanen, dengan
menggunakan pacu permanen, dengan kemampuan defibrilator kemampuan defibrilator tambahan jika diperlukan dan ekspetasi
tambahan jika diperlukan dan ekspektasi kelangsungan hidup lebih kelangsungan hidup lebih dari 1 tahun (S6.4.4-31-S6.4.4-33).
dari 1 tahun (S6.4.4-8-S6.4.4-15).
7. Pada pasien dengan blok atrioventrikular Mobitz tipe I tingkat
3. Pada pasien dengan AF permanen dan bradikardia simptomatik, satu atau dua (Wenckebach) dengan gejala yang jelas disebabkan oleh
IIa C-LD
I C-LD disarankan menggunakan pacu permanen (S6.4.4-2, S6.4.4-16, blok atrioventrikular, pacu permanen disarankan untuk digunakan
S6.4.4-17). (S6.4.4-34-S6.4.4-37).
4. Pada pasien yang mengalami blok atrioventrikular simptomatik yang 8. Pada pasien dengan penyakit neuromuskular, seperti distrofi
disebabkan oleh pengelolaan dan terapi yang dijelaskan oleh panduan, miotonik tipe 1, dengan interval PR lebih besar dari 240 md, durasi
yang mana tidak ada perawatan alternatif dan perawatan QRS yang lebih besar dari 120 md, atau blok fasikular,
I C-LD
berkelanjutan diperlukan secara klinis, disarankan menggunakan pacu IIb C-LD dapat mempertimbangkan untuk menggunakan pacu permanen,
permanen untuk meningkatkan denyut jantung dan memperbaiki dengan kemampuan defibrilator tambahan jika diperlukan dan
gejala (S6.4.4-18-S6.4.4-24). ekspetasi kelangsungan hidup lebih dari 1 tahun (S6.4.4-9-S6.4.4-13,
S6.4.4-15).
2017 ACC/AHA/HRS PANDUAN UNTUK DEFIBRILATOR YANG DAPAT DIIMPLAN
REKOMENDASI
Rekomendasi untuk Pencegahan Primer SCD pada Pasien dengan Penyakit Jantung Iskemi
Pencegahan Primer SCD Rujukan yang mendukung rekomendasi ini diringkas di Tambahan Data Online 21.
COR LOE Rekomendasi
LVEF ≤ 30%
≥ 40 hari Pasca Ml Kelas NYHA: I 1. Pada pasien dengan LVEF sebesar 35% atau kurang dikarenakan oleh penyakit
jantung iskemi yang mana setidaknya 40 hari pasca MI dan setidaknya 90 hari pasca
Iskemi revaskularisasi, dan dengan kelas NYHA II atau III HF terlepas dari GDMT,
MI ≥ 90 hari I A
Pasien direkomendasikan menggunakan ICD jika ekspetasi kelangsungan hidup adalah lebih
pasca LVEF ≤ 35% ICD Terindikasi dari 1 tahun (1, 2).
revaskularisasi Kelas NYHA: KELAS I,
II - III TINGKAT BUKTI A 2. Pada pasien dengan LVEF sebesar 30% atau kurang dikarenakan oleh penyakit
jantung iskemi yang mana setidaknya 40 hari pasca MI dan setidaknya 90 hari pasca
I A revaskularisasi, dan dengan kelas NYHA I HF terlepas dari GDMT, direkomendasikan
menggunakan ICD jika ekspetasi kelangsungan hidup adalah lebih dari 1 tahun (2, 3).
Non-iskemi LVEF ≤ 35%
Pasien Kelas NYHA: II - III 3. ICD transvena memberikan nilai tinggi pada pencegahan primer untuk SCD,
Pernyataan Nilai:
terutama saat risiko kematian pasien karena VA dianggap tinggi dan risiko kematian
Nilai Tinggi nonaritmia (untuk jantung atau non-jantung) dianggap rendah berdasarkan beban
(LOE: B-R) komorbiditi dan status fungsional pasien (4).
VT/VF ICD Terindikasi
Iskemi LVEF 4. Pada pasien dengan NSVT karena Ml sebelumnya, LVEF sebesar 40% atau kurang
MI NSVT yang diinduksi KELAS I,
Pasien ≤ 40% I B-R dan VT atau VF yang diinduksi berkelanjutan pada studi eletrofisiologi, disarankan
berkelanjutan di EPS TINGKAT BUKTI B-R
menggunakan ICD jika ekspetasi kelangsungan hidup lebih dari 1 tahun (5).
5. Pada pasien yang tidak dirawat inap dengan gejala NYHA kelas IV merupakan
IIa B-NR kandidat untuk transplantasi jantung atau LVAD, disarakan menggunakan ICD jika
ekspetasi kelangsungan hidup lebih dari 1 tahun (6-9).
III: Tidak 6. ICD tidak diindikasikan untuk pasien NYHA kelas IV dengan obat refrakter HF yang
Ada C-EO juga bukan kandidat untuk transplantasi jantung, LVAD, atau defibrilator CRT yang
Manfaat menggabungkan kemampuan pacu dan defibrilasi.
Pencegahan Sekunder SCD
ICD Terindikasi
Penyintas SCA karena VT/VF atau mengalami VT yang tidak stabil secara KELAS I, COR LOE Rekomendasi
hemodinamik (LOE: B-R) atau VT stabil* (LOE: B-NR) TINGKAT BUKTI B-R
DAN B-NR 1. Pada pasien dengan NICM, HF dengan gejala NYHA kelas II-III, dan LVEF sebesar 35%
I A atau kurang, terlepas dari GDMT, disarakan menggunakan ICD jika ekspetasi
kelangsungan hidup lebih dari 1 tahun (1-6).
Sinkop yang tidak dapat dijelaskan yang ICD Terindikasi
Iskemi memiliki VT monomorfik yang diinduksi
Pasien KELAS I, TINGKAT
berkelanjutan di EPS BUKTI B-NR
2017 ACC/AHA/HRS PANDUAN TERAPI RESINKRONISASI JANTUNG
REKOMENDASI

SARAN UNTUK MELAKUKAN CRT PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG


Kelas I - tingkat bukti A
QRS > 150 md
CRT-D/CRT-P*
LBBB
Ritme Sinus QRS Kelas I - tingkat bukti B
130-149 md CRT-D/CRT-P*

HF Simptomatik EF ≤ 35%

Kelas IIa - tingkat bukti B


QRS > 150 md
CRT-D/CRT-P*
Non-LBBB
QRS Kelas IIb - tingkat bukti B
130-149 md CRT-D/CRT-P*

AF Permanen Strategi untuk


memastikan
penangkapan BiV Kelas IIa - tingkat bukti B
NYHA III/IV± EF ≤ 35% QRS ≥ 130 md
atau pasien CRT-D/CRT-P
diharapkan
± Gunakan
kembali ke SR
pertimbangan pada HF tingkat akhir

Kebutuhan Pacu

HF yang Memburuk Kelas IIb - tingkat bukti B


Upgrade semua NYHA EF < 40% QRS apa pun
& Pacu V. % Tinggi CRT-D/CRT-P

Indikasi
De Novo+ Kelas I - tingkat bukti A
semua NYHA EF < 40% QRS apa pun V. Pacu & Blok AV
CRT-D/CRT-P
Tingkat Tinggi
+ Termasuk pasien AF
INFORMASI TAMBAHAN
ARITMIA JANTUNG
CATATAN TAMBAHAN
CATATAN

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…….
MATERI REFERENSI
ARITMIA JANTUNG

Anda mungkin juga menyukai