Anda di halaman 1dari 6

Nama : zachrianty suaiba

Nim : 432419019
Tugas mata kuliah : biokimia analitik
Sub Topik
a. Kegunaan dan kelebihan kromatografi sebagai metode analisis senyawa
biomolekul
b. Dasar teori dan kegunaan gel filtrasi dan kromatografi kolom
c. Dasar teori dan kegunaan kromatografi partisi ( kromatografi kertas dan
kromatografi lapis tipis
d.Dasar teori dan kegunaan kromatografi pertukaran ion
e. Dasar teori dan kegunaan kromatografi gas

A. ) Kegunaan dan kelebihan kromatografi sebagai metode analisis senyawa


biomolekul

Kelebihan dan Kelamahan Metode Kromotografi


1) Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2) Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan yang tinggi.
3) Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4) Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga
analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.
5) Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam
yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Kelemahan:
1) Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
2) Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran
dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan
pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon
atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3) Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif
terhadap fase diam dan zat terlarut.
B.) Dasar teori dan kegunaan gel filtrasi dan kromatografi kolom
Pengertian Kromatografi Kolom Kromstografi kolom merupakan teknik
pemisahan dua senyawa atau lebih dalam suatu campuran berdasarkan adsorpsi
antara fase diam (adsorben) dan fase gerak (pelarut yang cocok). Komponen akan
dipisahkan antara dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan
menahan komponen campuran sedangkan fase gerak melarutkan zat komponen
campuran. Perlu diperhatikan bahwa komponen senyawa yang berbeda memilki
koefisien partisi yang berbeda antara fase gerak dan diam. Senyawa yang
berinteraksi lemah dengan fase diam akan bergerak lebih cepat dari system
kromatografi. Senyawa yang berinteraksi kuat dengan fase diam akan bergerak
sangat lambat. Pada kromatografi kolom, fase gerak dibiarkan mengalir melalui
kolom karena aliran yang disebabkan oleh gaya berat atau didorong dengan
tekanan. Senyawa yang terpisah bergerak melalui kolom dengan laju yang
berbeda, memisah, dan dikumpulkan berupa fraksi ketika keluar dari alas
kolom.Kromatografi kolom atau column chromatography adalah teknik
kromatografi yang paling sering digunakan dalam sebuah penelitian. Biasanya,
column chromatography sering digunakan dalam pemurnian biomolekul.
Komponen campuran dari sebuah biomolekul yang akan dipisahkan akan
ditempatkan pada sebuah kolom (berbentuk seperti tabung) pada bagian bawah
(Sandy, L. 1987).
Pengertian Kromatografi Filtrasi Gel Kromatografi filtrasi gel merupakan suatu
proses pemisahan protein berdasarkan perbedaan ukuran molekul dari suatu
protein. Proses pemisahan menggunakan matriks gel berpori yang ditempatkan di
dalam kolom dan dikelilingi oleh pelarut. Sampel yang mengandung campuran
molekul besar dan kecil dilewatkan ke dalam kolom. Molekul protein yang lebih
kecil dapat masuk ke dalam pori-pori butiran sehingga tertahan selama aliran ke
bawah kolom. Sedangkan,molekul protein yang besar tidak dapat masuk ke dalam
pori-pori butiran dan melewati kolom lebih cepat. Molekul protein yang termasuk
kedalam ukuran sedang akan mengalir ke bawah, kecepatannya sesuai
dengankemampuannya menembus butiran (Lehninger,1982). Proses pemisahan
protein ini menggunakan gel yaitu dekstran (polimer gula yang larut dalam air)
dan mengalami reaksi ikatan silang (cross linkage) sehingga dekstran menjadi
tidak larut dalam air, tetapi masih dapat menyerap molekul air dalam molekulnya.
Matriks memiliki daya serap yang bergantung pada jumlah ikatan silang yang
terbentuk di dalamnya. Matriks atau gel dekstran disebut juga sebagai sefadeks.
Contoh sefadeks salah satunya yaitu sefadeks G-50. Huruf dan nomor
menunjukkan bahwa safadeks tersebut dapat dikembangkan (Swelling) dengan air
atau larutan penyangga dengan besar pengembangnya 50 kali.
C) Dasar teori dan kegunaan kromatografi partisi ( kromatografi kertas dan
kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis merupakan jenis kromatografi yang dapat digunakan
untuk menganalisis senyawa secara kualitatif maupun kuantitatif. Lapisan yang
memisahkan terdiri atas bahan berbutir (fase diam) ditempatkan pada penyangga
berupa pelat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah
berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita, setelah pelat/lapisan ditaruh
dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase
gerak). Pemisahan terjadi setelah perambatan kapiler (pengembangan),
selanjutnya senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan/dideteksi. Deteksi
dilakukan dengan menggunakan sinar UV (Maria Aloisia Uron. 2017).Teknik ini
dikembangkan tahun 1938 Ismailoff dan Schraiber. Adsorbent dilapiskan pada
lempeng kaca yang bertindak sebagai penunjang fase diam. Fase bergerak akan
menyerap sepanjang fase diam dan terbentuklah kromatogram. Ini di kenal juga
sebagai kromatografi kolom terbuka. Metode ini sederhana, cepat dalam
pemisahan dan sensitif. Kecepatan pemisahan tinggi dan mudah untuk
memperoleh kembali senyawa-senyawa yang terpisahkan.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) pertama kali dikembangkan oleh Izmailoff dan
Schraiber pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar , yang
fase diamnya berupa lapisan seragam (uniform) pada permukaan bidng datar yang
didukung oleh lempeng kaca, plat aluminium, atau plat plastik (Lehninger, A. L.
1982.).KLT merupakan salah satu metode isolasi yang terjadi berdasarkan
perbedaan daya serap (adsorpsi) dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-
komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen. Oleh karena
daya serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama, maka komponen
bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga hal inilah yang menyebabkan
pemisahan (Lehninger, A. L. 1982.).Pada proses adsorpsi senyawa kimia dapat
terpisah-pisah disebabkan oleh daya serap adsorban terhadap tiap-tiap komponen
kimia tidak sama. Sedangkan partisi adalah kelarutan tiap-tiap komponen kimia
dalam cairan pengelusi (eluen) tidak sama dimana arah gerakan eluen disebabkan
oleh gaya sentrifugal sehingga komponen kimia dapat bergerak dengan kecepatan
yang berbeda-beda.
D.) Dasar teori dan kegunaan kromatografi pertukaran ion
Kromatografi pertukaran ion adalah proses pemurnian senyawa spesifik di
dalam larutan campuran atau proses substitusi satu jenis senyawa ionik dengan
yang lain terjadi pada permukaan fase diam. Pada fase diam merupakan suatu
matriks yang kuat (rigid), yang permukaannya mempunyai muatan, dapat berupa
muatan positif maupun negatif. Mekanisme pemisahan berdasarkan pada daya
tarik elektrostatik. Pertukaran ion adalah salah satu metode yang efektif untuk
pemisahan secara kuantitatif. Pemisahannya berdasarkan prinsip yang sama sekali
berbeda dan hanya diterapkan pada senyawa yang berion. Dua seri paralel dari
prosedur yang ada, terfokus pada pertukaran anion dan kation. Istilah penukar ion
secara umum diartikan orang sebagai pertukaran dari ion-ion yang bertanda
muatan (listrik) sama, antara suatu larutan dan suatu bahan yang padat serta
sangat tak dapat larut, dimana larutan itu bersentuhan. Zat padat itu (penukaran
ion) harus mengandung ion-ion miliknya sendiri. Dan agar pertukaran dapat
berlangsung dengan cukup cepat dan ekstensif, zat padat itu harus mempunyai
struktur molekuler yang terbuka dan permeabel, sehingga ion-ion dan molekul-
molekul pelarut dapat bergerak keluar masuk dengan bebas. Penukar kation terdiri
dari suatu anion polimerik dan kation-kation aktif, sementara suatu penukar anion
adalah suatu kation polimerik dengan anion-anion aktif.Kromatografi pertukaran
ion atau ion-exchange chromatography adalah teknik pemisahan komponen
campuran dengan mendasarkan pada interaksi elektrostatis antara komponen
campuran dengan stasioner yang berbentuk matriks. Matriks mempunyai beban
ion yang berlawanan dengan muatan ion pada komponen campuran yang akan
dipisahkan tersebut sehingga akan terjadi ikatan ionik. Metode ini banyak
digunakan dalam memisahkan molekul protein (terutama enzim). Molekul lain
yang umumnya dapat dimurnikan dengan kromatografi pertukaran ion ini antara
lain senyawa alkohol, alkaloid, asam amino dan nikotin. Kromatografi penukar
ion dilakukan dengan fasa diam yang mempunyai gugus fungsi bermuatan(Maria
Aloisia Uron. 2017).
Kegunaan Kromatografi Pertukaran Ion
Sampel cair yang mengandung ion atau logam ini bisa diketahui atau dianalisis
dengan menggunakan teknik kromatografi ion (ion chromatography). Dengan
menggunakan teknik kromatografi ion, anda bisa memastikan ion-ion atau logam
secara kualitatif ataupun kuantitatif dari sampel. Dalam waktu yang singkat, ion-
ion positif (kation) seperti : Na+, NH4+, K+, Mg2+, Ca2+, Ag+, Cu2+, Fe2+ dan
sejumlah kation lainnya atau ion-ion negatif (anion) seperti : F-, PO43-, Cl-, NO2-
, Br-, SO42-, CN-, I-, IO3-, dan sejumlah jenis anion lainnya dapat diketahui
secara pasti kepekatan perjumlahnya. Bahkan lebih dari itu, berbagai jenis ion
(anion atau kation) dalam sampel, dapat ditentukan secara serentak (simultaneous)
dalam satu kromatogram (one chromatogram run).
Pada umumnya, anion dan kation dapat diketahui dan dipisahkan dengan
menggunakan teknik pemisahan. Atau dengan kata lain, untuk sekali injek sampel
saja ke dalam sistem kromatografi ion, berbagai-bagai puncak kromatogram
(chromatogram peaks) dari anion atau kation akan muncul. Inilah salah satu yang
menjadikan teknik ini lebih populer, bukan saja sensitivitas dan selektivitasnya,
tetapi juga waktu analisisnya yang relatif singkat dan juga hasilnya yang
maksimal.
Teknik kromatografi ion merupakan salah satu subset dari kromatografi,
khususnya kromatografi cair (LC=liquid chromatography). Teknik ini dapat
menentukan kepekatan spesies ion-ion (anion atau kation) dengan
memisahkannya berdasarkan pada interaksinya dengan Resin yang ada dalam
kolom pemisah dan mobile phase yang digunakan. Spesies ion-ion ini kemudian
dapat dipisahkan (separated) dalam kolom tersebut berdasarkan pada jenis, ukuran
dan afiniti elektronnya.
Campuran anion dan kation dalam suatu sampel dapat diketahui dan jumlah ion-
ion tersebut dapat ditentukan dalam waktu yang relatif singkat (relatively short
time). Suatu ion dalam sampel dengan kepekatan yang sangat rendah, masih bisa
diukur dengan teknik ini. Disebabkan itulah, teknik kromatografi ion menjadi
pilihan bagi peneliti dalam mengetahui ion yang ada dalam sampel cair, karena
teknik ini mempunyai kemampuan menentukan kepekatan ion atau logam pada
level ppt (parts per trillion). Ia juga mudah digunakan serta tidak rumit dalam
pengendalian peralatan ini.
E.) Dasar teori dan kegunaan kromatografi gas
Teori Kromatografi Gas Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran
menjadi komponenkomponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak
yang melewati suatu lapisan serapan (adsorben) yang diam.kromatografi gas fase
gerak dan fase diamnya diantaranya : Fase gerak adalah gas dan zat terlarut
terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas
bergerak Fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah
menguap) yang terikat pada zat padat penunjangnya Kromatografi gas termasuk
dalam salah satu alat analisis (analisis kualitatif dan analisis kuantitatif),
kromatografi gas dijajarkan sebagai cara analisis yang dapat digunakan untuk
menganalisis senyawa-senyawa organik. Telah diketahui bahwa ada dua jenis
kromatografi gas, yaitu kromatografi gas padat (KGP), dan kromatografi gas cair
(KGC). Dalam kedua hal ini sebagai fasa bergerak adalah gas (hingga keduanya
disebut kromatografi gas), tetapi fasa diamnya berbeda. Meskipun kedua cara
tersebut mempunyai banyak persamaan. Perbedaan antara keduanya hanya tentang
cara kerja. Pada kromatografi gas padat (KGP) terdapat adsorbsi dan pada
kromatografi gas cair (KGC) terdapat partisi (larutan). Kromatografi gas padat
(KGP) digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan gas. Metode ini
awalnya kurang berkembang. Penemuan jenis-jenis padatan baru sebagai hasil
riset memperluas penggunaan metode ini. Kelemahan metode ini mirip dengan
kromatografi cair padat,sedangkan kromatografi gas cair sering disebut oleh para
pakar kimia organik sebagai kromatografi fasa uap. Pertama kali dikenalkan oleh
James dan Martin pada tahun Metode ini paling banyak digunakan karena efisien,
serba guna, cepat dan peka. Cuplikan dengan ukuran beberapa mikrogram sampel
dengan ukuran 10 gram masih dapat dideteksi. Komponen cuplikan harus
mempunyai tekanan beberapa torr pada suhu kolom. Kromatografi gas atau gas
chromatography adalah teknik kromatografi yang sangat sederhana, sensitif, dan
juga sangat cepat untuk memisahkan komponen yang memiliki molekul sangat
kecil. Stasioner yang ada pada kromatografi gas adalah sebuah kolom yang berisi
cairan dengan kandungan gas sebagai He (Helium) atau N2 (Nitrogen) yang
diserap ke permukaan padatan.dalam bidang lingkungan kromatografi gas dapat
digunakan untuk melakukan pengukuran konsentrasi benzena,toluen,dan xylen
(BTX). Pengukuran BTX dilakukan untuk mengetahui konsentrasi BTX pada
breathing zone pekerja. Sampel udara diambil dengan menggunakan alat personal
sampler pump yang telah dikalibrasi terlebih dahulu. Analisis BTX dilakukan
dengan mendesorbsi filter menggunakan karbon disulfida kemudian dianalisis
menggunakan kromatografi gas He sebagai gas pembawa (Maria Aloisia Uron.
2017).
Kegunaan Karmotografi gas
Kromatografi gas telah digunakan pada sejumlah besar senyawa-senyawa dalam
berbagai bidang. Dalam senyawa organic dan anorganik, senyawa logam, karena
persyaratan yang digunakan adalah tekanan uap yang cocok pada suhu saat analisa
dilakukan. Berikut beberapa kegunaan kromatografi gas pada bidang-bidangmya
adalah :
1)Polusi udara Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya
pemisahan yang digabungkan dengan daya sensitivitas dan pemilihan detector
GLC menjadi alat yang ideal untuk menentukan banyak senyawa yang terdapat
dalam udara yang kotor, KGC dipakai untuk menetukan Alkil-Alkil Timbal,
Hidrokarbon, aldehid, keton SO , H S, dan beberapa oksida dari nitrogen dll.
2)Klinik Di klinik kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-
senyawa dalam klinik seperti : asam-asam amino, karbohidrat, CO , dan O dalam
darah, asamasam lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid,
barbiturate, dan vitamin
3)Bahan-bahan pelapis Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah
dipirolisa, karet dan resin-resin sintesis.
4)Minyak atsiri Digunakan untuk pengujian kualitas terhadap minyak permen,
jeruk sitrat, dll.
5)Bahan makanan Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom, untuk mempelajari
pemalsuan atau pencampuran, kontaminasi dan pembungkusan dengan plastic
pada bahan makanan, juga dapat dipakai untuk menguji jus, aspirin, kopi dll.
6)Sisa-sisa peptisida KGC dengan detector yang sensitive dapat menentukan atau
pengontrolan sisa-sisa peptisida yang diantaranya senyawa yang mengandung
halogen, belerang, nitrogen, dan fosfor.
7)Perminyakan Kromatografi gas dapat digunakan untuk memisahkan dan
mengidentifikasi hasil-hasil dari gas-gas hidrokarbon yang ringan.
8)Bidang farmasi dan obat-obatan Kromatografi gas digunakan dalam
pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil baru dalam pengamatan metabolisme
dalam zatzatalir biologi
9)Bidang kimia/ penelitian Digunakan untuk menentukan lama reaksi pada
pengujian kemurnian hasil

Anda mungkin juga menyukai