Anda di halaman 1dari 2

A.

Perbedaan ilmu sosiologi dan sosiologi hukum


Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang rasional dan empiris berusia
relatif lebih muda ketibang ilmu sosial lainnya. Auguste Comte, tokoh intelektual
Perancis dalam bukunya ”Course de philosophie positive” (1838) mencetuskan istilah
sosiologi yang saat itu memiliki konotasi fisika sosial. Hukum tiga tahap yang
dielaborasikan Comte menegaskan bahwa sosiologi atau fisika sosial adalah ilmu
yang berada pada tahap positif. Positif artinya rasional, empiris, dan bisa diteliti
dengan hukum-hukum ilmiah seperti pada ilmu alam. Berada di tahap positif artinya
meninggalkan unsur teologis dan metafisis. Dengan demikiran sejarah perkembangan
sosiologi modern pada awal mula ditemukannya adalah ilmu pengetahuan yang
positif. Metodologinya mengikuti hukum-hukum dalam ilmu alam oleh karena itu
dinamakan fisika sosial.

B. Definisi Sosiologi, Hukum, dan Sosiologi Hukum Menurut Para Pakar:

Definisi Sosiologi Menurut Para Pakar:[1]

1. Piritim Sorokin

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :

1)   Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala social
(misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum
dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dsb.)

2)   Hubungan dan pengaruh timbale balik antara gejala social dengan gejala-gejala
non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dsb.

3)   Cirri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

1. Roucek dan Warren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam


kelompok-kelompok.

1. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur social
dan proses-proses social, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Definisi Hukum Menurut Para Pakar:


1. Mochtar Kusumaatmadja

Hukum adalah keseluruhan azas-azas dan kaedah-kaedah yang mengatur


kehidupan masyarakat, termasuk didalamnya lembaga dan proses untuk mewujudkan
hukum itu kedalam kenyataan.

1. Roscoe Pound, memaknai hukum dari dua sudut pandang, yakni:


1. Hukum dalam arti sebagai tata hukum (hubungan antara manusia dengan
individu lainnya, dan tingkah laku para individu yang mempengaruhi individu
lainnya, atau tata sosial, atau tata ekonomi).

2. Hukum dalam arti selaku kumpulan dasar-dasar kewenangan dari putusan-


putusan pengadilan dan tindakan administratif (harapan-harapan atau tuntutan-
tuntutan oleh manusia sebagai individu ataupun kelompok-kelompok manusia
yang mempengaruhi hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka).

Hukum bagi Rescoe Pound adalah sebagai “Realitas Sosial” dan negara didirikan
demi kepentingan umum ; hukum adalah sarana utamanya.

1. Karl von Savigny Aliran Historis:

All law is originally formed by custom and popular feeling, that is, by silently
operating forces. Law is rooted in a people’s history: the roots are fed by the
consciousness, the faith and the customs of the people (Keseluruhan hukum
sungguh-sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu
melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah
manusia, dimana akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan kebiasaan
warga negara.

Anda mungkin juga menyukai