PERILAKU KEKERASAN
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN JIWA
OLEH :
202110461011063
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada
diri sendiri maupun orang lain. Sering di sebut juga gaduh gelisah atau
amuk di mana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan
gerakan motorik yang tidak terkontrol (Yosep, 2007).
b. Rentang Respon Adaptof dan Mal Adaptif
Respon Adaptif Respon Maladaptif
c. Etiologi
1) Faktor Predisposisi
a) Psikologis
Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau perilaku
kekerasan,contohnya: pada masa anak-anak yang mendapat
perilaku kekerasan cenderung saat dewasa menjadi pelaku
perilaku kekerasan.
b) Perilaku
Kekerasan didapat pada saat setiap melakukan sesuatu maka
kekerasan yang diterima sehingga secara tidak langsung hal
tersebut akan diadopsi dan dijadikan perilaku yang wajar.
c) Sosial Budaya
Budaya yang pasif – agresif dan kontrol sosial yang tidak pasti
terhadap pelaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah
kekerasan adalah hal yang wajar.
d) Bioneurologis
Beberapa berpendapat bahwa kerusaka pada sistem limbik,
lobus frontal, lobus temporal, dan ketidakseimbangan
neurotransmitter ikut menyumbang terjadi perilaku kekerasan
2) Faktor Presipitasi
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali
berkaitan dengan (Yosep, 2009):
a) Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol
solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola,
geng sekolah, perkelahian masal dan sebagainya.
b) Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi
sosial ekonomi.
c) Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga
serta tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah
cenderung melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
d) Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan
ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang dewasa.
e) Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan
obat dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya
pada saat menghadapi rasa frustasi.
f) Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan
pekerjaan, perubahan tahap perkembangan, atau perubahan
tahap perkembangan keluarga.
3) Mekanisme Koping
Mekanisme yang umum digunakan adalah mekanisme
pertahanan ego seperti displacement, sublimasi, proyeksi, represif,
denial, dan reaksi formasi.
Perilaku kekerasan biasanya diawali dengan situasi berduka
yang berkepanjangan dari seseorang karena ditinggal oleh orang
yang dianggap sangat berpengaruh dalam hidupnya. Bila kondisi
tersebut tidak teratasi, maka dapat menyebabkan seseorang rendah
diri (Harga diri rendah), sehingga sulit untuk bergaul dengan orang
lain. Bila ketidakmampuan bergaul dengan orang lain ini tidak
diatasi akan memunculkan halusinasi berupa suara-suara atau
bayangan yang meminta klien untuk melakukan tindak kekerasan.
Hal tersebut dapat berdampak pada keselamatan dirinya dan orang
lain (resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan).
Selain diakibatkan oleh berduka yang berkepanjangan,
dukungan keluarga yang kurang baik dalam menghadapi kondisi
klien dapat mempengaruhi perkembangan klien (koping keluarga
tidak efektif). Hal ini tentunya menyebabkan klien sering keluar
masuk RS atau menimbulkan kekambuhan karena dukungan
keluarga tidak maksimal (regimen teurapeutik inefektif).
d. Masalah keperawatan
Perilaku kekerasan
1) Data Mayor :
Data Subjektif
- Mengancam, mengumpat, bicara keras dan kasar
Data Objektif
- Agitasi, meninju, membanting dan melempar
2) Data Minor :
Data Subjektif
- Mengatakan ada yang mengejek dan mengancam, mendengar
suara yang menjelekkan, merasa orang lain mengancam dirinya
Data Objektif :
- Menjau dari orang lain, katatonia
d. Pohon Masalah
effect
Perilaku Kekerasan/amuk
Core problem
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perilaku kekerasan
b. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
c. Perubahan persepsi sensori: halusinasi
d. Harga diri rendah kronis
e. Isolasi social
3. Perencanaan Keperawatan
No Pasien Keluarga
. SPIP SPIk
1. Identifikasi penyebab, Tanda & Diskusikan masalah yang dirasakan
Gejala PK yang dilakukan, keluarga dalam merawat pasien
akibat PK
2. Jelaskan cara mengontrol PK: Jelaskan pengertian PK, tanda dan
Fisik, Obat, Verbal, Spiritualgejala, dan proses terjadinya PK
(Gunakan BOOKLET)
3. Latih cara mengontrol PK jelaskan cara merawat PK
Secara Fisik: Tarik Nafas
Dalam dan pukul kasur dan
bantal
4 Masukkan pada jadwal kegiatan Latih Satu cara merawat PK dengan
untuk latihan fisik melakukan kegiatan fisik: tarik nafas
dalam dan pukul kasur sdan bantal
Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan beri pujian
SPIIP SPIIk
1. Evaluasi kegiatan Ltihan Fisik. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
Beri Pujian merawat, melatih pasien fisik. Beri
pujian
2. Latih Cara mengontrol PK Jelaskan 6 Benar Minum oBat
dengan obat (Jelaskan 6 Benar
minum obat : Jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontiunitas
minum obat)
3. Masukkan ke dalam jadwal Latih cara memberikan/membimbing
kegiatan untuk latihan fisik minum obat
minum obat
4. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian
SPIIIP SPIIIk
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik Evaluasi kegiatan keluarga dalam
& obat. Beri pujian merawat/melatih pasien fisik dan
memberikan obat. Beri pujian
Aziz R, dkk, 2003 ,Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr.
Amino Gonohutomo,
Balitbang. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor
Keliat Budi Ana, 1999, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta :
EGC,
Keliat Budi Ana, 1999, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC,
Stuart GW, Sundeen, 1995, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th
ed.). St.Louis Mosby Year Book,
Townsend C. Mary , 1998, Diagnosa Keperawatan Psikiatri, Edisi 3, Penerbit
Buku Kedokteran,EGC;Jakarta.