OLEH
KELOMPOK II
1.Hen Billy H. Libing 12.Yulia Lundau
2.Kheke Patricia 13.Mahligai Hede Data
3.Yurike Lekik 14.Magani Fina
4.Sri Dharma Putri 15.Dorotha Ytu
5.Filomina Mane 16.Putri A.Mantero
6.viola Rosari Go’o 17.Putri B. Wadu
7.Clara Aoetpah 18.Putriasa G.Feoh
8. Afrido Palanga 19.Reti P. Syariffudin
9.Maria P.Elu 20.Sabarita Sabubayang
10.Selvi Djega 21.Maria olivan D.Meo
11.Fhebi Ga 22.Chatrin Adam
PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHUUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
,meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan, karena
obat dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kualitas kesehatan.
Akses terhadap obat terutama obat essensial merupakan salah satu hak asasi
manusia. Semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutu
agar memberikan manfaar bagi kesehatan (Kemenkes, 2012).
Pelayanan farmasi merupakan pelayanan penunjang sekaligus merupakan
revenue center utama. Hal tersebut mengingat bahwa lebih dari 90% pelayanan
kesehatan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi (obat-obatan, bahan
kimia, bahan radiologi, bahan habis pakai alat kesehatan, alat kedokteran dan gas
medik), dan 50% dari seluruh pasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan
perbekalan farmasi. Untuk itu, jika masalah perbekalan farmasi tidak dikelola
secara cermat dan penuh tanggung jawab maka dapat diprediksi bahwa
pendapatan rumah sakit/puskesmas/apotek akan mengalami penurunan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kesiapsiagaan, Tanggap darurat dan
Rehabilitas-Konstruksi ?
2. Bagaimana Kegiatan Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan ?
3. Apa saja yang terdapat pada Rehabilitas dan Konstruksi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kesiapsiagaan, Tanggap darurat dan
Rehabilitas-Konstruksi.
2. Untuk mengetahui Kegiatan Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan.
3. Untuk mengetahui Rehabilitas dan Konstruksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesiapsiagaan, Tanggap darurat dan Rehabilitas-Konstruksi
Krisis Kesehatan merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit, pengungsian, dan/atau
adanya potensi bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang
membutuhkan respon cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan tidak
memadai. Biasanya krisis kesehatan ini sering terjadi pada daerah atau wilayah yang
terkena musibah, misalnya saja bencana alam. Sehingga dalam krisis kesehatan ini
perlu adanya penanggulangan, sehingga dapat terjadi pengurangan risiko kesehatan.
Dalam mengantisipasi krisis kesehatan ini, ada beberapa kondisi yang perlu dipahami
bersama, yakni :
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
Krisis Kesehatan melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna
dan berdaya guna
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana.
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kesehatan adalah perbaikan dan pemulihan semua
aspek pelayanan publik di bidang kesehatan sampai tingkat yang memadai pada
wilayah pascakrisis, dan selanjutnya membangun kembali semua prasarana dan
sarana, kelembagaan bidang kesehatan pada wilayah pascakrisis kesehatan, baik
pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan pelayanan kesehatan, meningkatnya status kesehatan
masyarakat, dan bangkitnya peran serta masyarakat
Rekonstruksi Kesehatan adalah pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana, kelembagaan bidang kesehatan pada wilayah pascakrisis kesehatan, baik
pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan pelayanan kesehatan, meningkatnya status kesehatan
masyarakat, dan bangkitnya peran serta masyarakat
2.2 Kegiatan Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan ditunjukan untuk mendukung upaya pelay
anan kesehatan.pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan rangkain kegiat
an yang meliputi:
a) perencanaan kebutuhan
pada umumnya sebelum merencanakan obat dan perbekalan kesehatan yang dibutu
kan pada tahap tanggap darurat,rapid health assessment diperlukan untuk mendapa
tkan data tentang:
ketersedian obat dan perbekalan kesehatan
sumber daya manusia
kondisi gudang penyimpanan
fasilitas dan infrastruktur
pendanaaa
b) penyedian obat dan perbekalan kesehatan
Penyediaan obat dalam situasi bencana merupakan salah satu unsur penunjang
yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan pada saat bencana. Oleh karena
itu diperlukan adanya persediaan obat dan perbekalan Kesehatan sebagai
penyangga bila terjadi bencana mulai dari tingkat kabupaten, provinsi sampai
pusat.
bahan pertimbangan dalam penyediaan kebutuhan obat kesehatan berdasarkan hasi
l rapid health assement:
jenis bencana
berdasarkan jenis bencana yang terjadi ,diharapkan kabupaten atau kota su
dah dapat memperkirakan jumlah dan jenis obat dan perbekalan kesehatan
yang harus disiapkan.
Jika kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan pada tahap tanggap darurat t
idak tersedia pada paket bencana maka dilakukan penyediaan obat dan perb
ekalan kesehatan sesuai kebutuhan.
Luas bencana dan jumlah korban
Verdasarkan luas bencana dan jumlah korban sesuai dengan hasil rapid He
alth Assament ditetapkan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
Krisis Kesehatan melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna. Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,
yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kesehatan adalah perbaikan dan
pemulihan semua aspek pelayanan publik di bidang kesehatan sampai tingkat yang
memadai pada wilayah pascakrisis, dan selanjutnya membangun kembali semua
prasarana dan sarana, kelembagaan bidang kesehatan pada wilayah pascakrisis kesehatan,
baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan pelayanan kesehatan, meningkatnya status kesehatan
masyarakat, dan bangkitnya peran serta masyarakat.
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan ditunjukan untuk mendukung upaya p
elayanan kesehatan.pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan rangkain kegi
atan yang meliputi perencanaa kebutuhan, penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan,
penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan di daerah bencana, pendistibusian obat dan
perbekalan kesehatan di daerah bencana, dan pencatatan dan pelaporan. Agar obat sisa
bantuan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, maka diperlulakan langkah-langkah
penatalaksanaan sebagai berikut yaitu investarisasi, penarikan kembali obat dan
perbekalan kesehatan, dan evalusi.
DAFTAR PUSTAKA
Kepmenkes RI NO 059/MENKES/SK/2011.
PEDOMANPENGELOLAANOBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN PADA
PENANGGULANGAN BENCANA