Anda di halaman 1dari 8

Nama : Putihat Nurul Aeni

Nim : P27902120031

Kelas : 2A

Dosen Pengajar : Hani Sutianingsih,M.Keb

Mata Kuliah : Dokumentasi Kebidanan

Tangga L : 03 Agustus 2021

RESUME

PERBEDAAN DARI SOAP SOAPIE, SOAPIER DAN SOAPIED

1. SOAP
SOAP merupakan bagian dari suatu model pendokumentasian Problem Oriented Record
(POR ), model ini memusatkan data tentang klien dan didokumentasikan dan disusun
menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua data
mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain
yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien
Pendokumentasian atau catatan manjemen kebidanan dapat diterapkan dengan metode
SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah
analysis/assessment dan P adalah Planning.merupakan catatan yang bersifat sederhana,
jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses pemikiran
penatalaksanaan manajemen kebidanan.
Komponen-komponen yang ada dalam SOAP adalah sebagai berikut :
 S : Subyektif
Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan
yang berhubungan dengan diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data
dibelakang S diberi tanda “Nol” atau “X”, sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat digunakan untuk
menguatkan diagnosa yang akan dibuat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney
O : Obyektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil
laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini. Apa
yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan
ditegakkan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang dirumuskan dalam data
focus untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.
A : Assesment
Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang ditegakkan
berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa
dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi : a.
Diagnosa/masalah b. Antisipasi diagnosa/masalah c. Perlunya tindakan segera oleh bidan
atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan.
Sebagai langkah II, III dan IV Varney.
 P : Plan/ Planning Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu
atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin
atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan
tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan
yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau
proses persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam manajemen
kolaborasi atau rujukan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan
(Implentasi) dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V, VI,
dan VII Varney.
Perencanaan ini meliputi :
a. Rencana konsultasi
b. Rencana tes diagnostic/laboratorium
c. Rencana rujukan (bila diperlukan)
d. Rencana pemberian pendidikan kesehatan /konseling e. Rencana follow up/tindak
lanjut.
Penerapan Manajemen Soap Dalam Kebidanan SOAP Bentuk soap umumnya digunakan
untuk pengkajian awal pasien, dengan cara penulisannya adalah sebagi berikut
S (Subjebtif) : Segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien .
O (Objektif) : Data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh bidan atau tenaga
kesehatan lain. A (Analisis) : Kesimpulan dari objek dan subjekif.
P (Perencanaan) : Rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analiisis

2. SOAPIE
Metode SOAPIE (Subjektif, Objektif, Assessment, Planning, Implementasi, Evaluasi)
 S : Subyektif
Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan
yang berhubungan dengan diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisa di bagian data
di belakang S diberi tanda “Nol” atau “X”, sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat digunakan untuk
menguatkan diagnosa yang akan dibuat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.
O : Obyektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil
laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini. Apa
yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan
ditegakkan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang dirumuskan dalam data
focus untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.
A : Assesment
Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang ditegakkan
berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian addalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa
dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi :
a. Diagnosa/masalah
b. Antisipasi diagnosa/masalah
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan atau
rujukan. Sebagai langkah II, III dan IV Varney
P : Plan/ Planning Plan/planning/perencanaan
yaitu membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang ini untuk mengusahakan
mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan
kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien
mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses persalinannya dan harus
mendukung rencana dokter bila itu dalam manajemen kolaborasi atau rujukan. Catatan ini
menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi) dan evaluasi perencanaan
berdasarkan assessment, sebagai langkah V Varney. Perencanaan ini meliputi :
a. Rencana konsultasi
b. Rencana tes diagnostic/laboratorium
c. Rencana rujukan (bila diperlukan)
d. Rencana pemberian pendidikan kesehatan/konseling
e. Rencana follow up/tindak lanjut.
I : Intervensi/implementasi Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk
mengatasi masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini harus
disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan
pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari
proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau
disesuaikan. Catatan ini sebagai langkah VI Varney.
 E : Evaluasi Catatan ini merupakan tafsiran/ penilaian dari efek tentang tindakan yang
telah diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari
hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan
tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjaddi dasar untuk mengembangkan tindakan
alternatif sehingga dapat mencapai tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII Varney.

3. SOAPIER
S : Subyektif
Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan
yang berhubungan dengan diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data
dibelakang S diberi tanda “Nol” atau “X”, sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat digunakan untuk
menguatkan diagnosa yang akan dibuat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.
O : Obyektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil
laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini. Apa
yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan
ditegakkan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang dirumuskan dalam data
focus untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.
A : Assesment
Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang ditegakkan
berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian addalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa
dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi :
a. Diagnosa/masalah
b. Antisipasi diagnosa/masalah
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan atau
rujukan. Sebagai langkah II, III dan IV Varney
P : Plan/ Planning Plan/planning/perencanaan
yaitu membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang ini untuk mengusahakan
mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan
kesejahteraannya.
I : Intervensi/implementasi
Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan
atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali
bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan
pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini.
E : Evaluasi
Catatan ini merupakan tafsiran/penilaian dari efek tentang tindakan yang telah diambil
yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang
dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan Tindakan
R : Revisi atau perbaikan/ Reassesment
Catatan ini merupakan perubahan terhadap suatu tidakan, dimana komponen evaluasi
dapat menjadi suatu petunjuk perlunya perbaikkan dari perubahan intervensi dan tindakan
atau menunjukkan perubahan dari rencana awal atau perlu suatu kolaborasi baru atau
rujukan. Dari perubahan rencana tindakan tersebut, berdasarkan keadaan atau kondisi
pasien saat itu dapat ditegakkan diagnosa kembali (Reassesment).
Kegunaan Dan Kerugian SOAPIER Kegunaan SOAPIER
a. Terstruktur karena informasi konsisten
b. Mencakup semua proses perawatan
c. Merupakan catatan terintegrasi dengan medik
d. Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu
Kerugian
a. Menekankan pada masalah dan ketidakstabian dapat menghasilkan suatu pendekatan
secara negatif terhadap pengobatan/tindakan.
b. Sistem ini setelah digunakan apabila dapftar tidak dimulai/tidak
berkesinambungan/diperbarui terus menerus belum disetujui/tidak ada batas waktu untuk
evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati.
c. Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet.
d. Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain apabila perkembangan itu
lambat dan sering ada evaluasI

4. SOAPIED
Pendokumentasian SOAPIED SOAPIED adalah salah satu bentuk pendokumentasian
yang tidak jauh berbeda seperti SOAP, hanya saja SOAPIED terdapat tambahan, yaitu
implementasi, evaluasi dan dokumentasi. SOAPIED terdiri dari:
1. Subjektif
2. Data Objektif
3. Analysis
4. Planning
5. Implementation
6. Evaluation
7. Documentation
Documentation/dokumentasi adalah tindakan mendokumentasikan seluruh langkah
asuhan yang sudah dilakukan.Tindakan dokumentasian juga dilaksanakan oleh
SOAPIER, SOAPIE, dan SOAP.Dalam metode SOAPIED ini, langkah dokumentasi
lebih dieksplisitkan (dilihatkan), agar terlihat gambaran urutan kejadian asuhan
kebidanan yang telah diterima klien. Urutan kejadian sejak klien datang kesebuah
tempat layanan kesehatan, sampai pulang (dalam keadaan sembuh, pulang paksa
(APS) atau alasan lain) kemudian di dokumentasikan secara utuh.

Kelebihan Dan Kekurangan Pendokumentasian SOAPIED


Kelebihan Pendokumentasian SOAPIED Pada pendokumentasian SOAPIED dibuat lebih
tereksplisit, sehingga dapat benar-benar menggambarkan urutan kejadian dari pasien
datang ke RS dengan keluhan yang ada sampai saat pulang, baik karena sudah sembuh
dari sakitnya ataupun karena pulang paksa.

Kekurangan Pendokumentasian SOAPIED Pada pendokumentasian SOAPIED data-data


yang dimasukkan terbatas atau dipersingkat.

SUMBER :

https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-dokumentasi-kebidanan-soap-soapie-soapier-
soapied-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai