Anda di halaman 1dari 5

ASIMETRIS: p-ISSN 2721 – 8724 e-ISSN 2722 – 0214

Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains ASIMETRIS VOL 1 (2) OKTOBER 2020: 77 – 81
http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm

PERBEDAAN NILAI UJIAN NASIONAL DAN NILAI UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN
MATEMATIKA TAHUN AJARAN 2018/2019

Oja Jannatul Jannah1, Novianti2, Wiwin Apriani3


1,2,3ProgramStudi Pendidikan Matematika Universitas Almuslim, Indonesia
Alamat email: ojajannatul04@gmail.com1, novianti@umuslim.ac.id2, wiwina10@gmail.com3

ABSTRAK. Nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah menjadi acuan tersendiri bagi wali siswa dalam memlilih sekolah untuk
anaknya menempuh pendidikan, karena keunggulan sekolah juga dapat dinilai dari hasil ujian akhir yang diperoleh. Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perbedaan nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah pada SMAN 2 Peusangan
dan MAN 5 Bireuen pada mata pelajaran matematika kelas XII. Metode dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif,
pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, dan analisis data dengan menggunakan software SPSS versi 17. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMAN 2 Peusangan sebanyak 235 siswa dan yang menjadi sampel sejumlah 150
siswa, sedangkan populasi dalam penelitian di MAN 5 Bireuen sebanyak 103 siswa dan yang menjadi sampel sejumlah 52
siswa. Hasil perhitungan dengan uji t, SMAN 2 Peusangan memperoleh nilai t hitung > ttabel atau 77,751 > 1,65251 pada signifikan
5% sehingga H0 ditolak dan H1 diterima Sedangkan untuk MAN 5 Bireuen juga memperoleh nilai thitung > ttabel atau 46,984 >
1,65993 pada signifikan 5% sehingga H 0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara
signifikan (nyata) dari nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah di SMAN 2 Peusangan dan MAN 5 Bireuen.

Kata Kunci: Ujian Nasional; Ujian Sekolah; Matematika

I. PENDAHULUAN terdapat proses pembelajaran untuk mencapai


Pendidikan merupakan faktor yang sangat pendidikan nasional.
penting bagi perkembangan suatu bangsa, Pemerintah pusat mempunyai wewenang
karena pendidikan sangat menentukan kualitas dalam mengatur penyelenggaraan pendidikan
sumber daya manusia. Menurut Khairunnisa nasional melalui standar-standar yang disepakati
(2013) pendidikan adalah usaha sadar dan bersama, seperti yang tercantum dalam
terencana untuk mewujudkan suasana belajar Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015
dan proses pembelajaran agar peserta didik tentang perubahan kedua atas peraturan
secara aktif mengembangkan potensi dirinya pemerintah No. 19 Tahun 2005 mengenai
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Standar Nasional Pendidikan. Adapun standar-
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, standar itu berupa penyusunan kurikulum secara
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan nasional, sistem akreditasi dan evaluasi nasional,
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut Asrijanty (2019) evaluasi terhadap
Selanjutnya, Firmantyo & Alsa (2016) sekolah pada dasarnya merupakan kegiatan
menyatakan bahwa pendidikan memiliki peran yang dilakukan untuk menjamin mutu sekolah
yang strategis dalam meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan tugasnya mendidik sisiwa.
sumber daya manusia untuk berfikir, merasa, Sistem pemerataan pendidikan secara nasional
dan berprilaku. Seiring berkembangnya ilmu dan pemerataan kualitas pendidikan diberbagai
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat daerah. Ujian merupakan suatu alat untuk
dari waktu ke waktu sehingga mengakibatkan mengukur ketercapaian siswa, apakah siswa
adanya persaingan dalam berbagai bidang mampu atau tidak dalam menerima pelajaran
kehidupan. Salah satu diantaranya yaitu pada yang telah mereka pelajari. Ujian Nasional
bidang pendidikan. Menghadapi persaingan adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
tersebut diperlukan adanya peningkatan mutu kompetensi siswa secara nasional untuk jenjang
pendidikan disekolah. Sekolah merupakan suatu pendidikan dasar dan menengah. Ujian Sekolah
lembaga pendidikan formal yang didalamnya adalah kegiatan pengukuran dan penilaian

Oja Jannatul Jannah, Novianti, dan Wiwin Apriani Page 77


ASIMETRIS: p-ISSN 2721 – 8724 e-ISSN 2722 – 0214
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains ASIMETRIS VOL 1 (2) OKTOBER 2020: 77 – 81
http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm

kompetensi siswa secara standarisasi nilai yang Daya Manusia yang produktif. Sekolah
sudah ditetapkan disekolah. Menengah Atas (SMA) merupakan lembaga
Kebijakan pemerintah mengeluarkan pendidikan yang berada dibawah Kementerian
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Pendidikan Nasional, sedangkan Madrasah
Standar Nasional Pendidikan menjadikan Ujian Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan
Nasional dan Ujian Sekolah sebagai indikator formal dibawah pengelolaan Kementerian
penentu dalam kelulusan siswa. Mulyasa (2013) Agama. Keunggulan dari kedua sekolah tersebut
menjelaskan bahwa melalui Nilai Ujian Nasional menjadi pertimbangan bagi para orang tua untuk
(NUN), Pemerintah memiliki kepentingan untuk menjadikan anaknya bagian dari sekolah terbaik.
mengetahui kemampuan lulusan pendidikan dari Berdasarkan uraian yang telah
berbagai jenis dan jenjang pendidikan dalam dikemukakan, maka peneliti ingin menjelaskan
bidang kajian tertentu, sebagai indikator perolehan hasil Ujian Nasional dan hasil Ujian
keberhasilan sistem pendidikan. Ujian Nasional Sekolah pada mata pelajaran matematika di
juga dapat mengetahui kemampuan siswa SMAN 2 Peusangan dan MAN 5 Bireuen.
terhadap mata pelajaran matematika, bahasa, Apakah sekolah formal berbasis negeri ini
ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya, serta mampu mendapatkan nilai yang baik dan
dapat membandingkan mutu pendidikan antar memuaskan, serta mengetahui sekolah mana
wilayah, kabupaten atau kota, bahkan antar yang mendapat hasil terbaik. Oleh karena itu
sekolah. Dwiatmoko et al (2015) menyatakan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
bahwa melalui penerapan Ujian Nasional, dengan judul “Perbedaan Nilai Ujian Nasional
pemerintah mengharapkan hasilnya dapat dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika di
dipergunakan sebagai salah satu pertimbangan SMAN 2 Peusangan dan MAN 5 Bireuen Tahun
untuk pemetaan mutu sekolah, dasar seleksi Ajaran 2018/2019”.
masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan
kelulusan peserta didik dari sekolah, pembinaan II. METODE PENELITIAN
dan pemberian bantuan kepada satuan Sehubungan dengan masalah dan tujuan
pendidikan untuk meningkatkan mutu yang ditetapkan, penelitian ini menggunakan
pendidikan. Setiap sekolah tentunya memiliki pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang
kualitas yang berbeda, baik itu yang bertaraf memungkinkan dilakukan pencatatan dan
Negeri dan Swasta maupun yang berbasis analisis data hasil penelitian menggunakan
agama dan non agama. perhitungan statistik. Menurut Sugiyono (2013)
Perbedaannya juga terlihat dari banyaknya metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
jam pelajaran yang didapatkan siswa, sebagai metode penelitian yang berlandaskan
perbedaan-perbedaan ini tentunya akan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti
mempengaruhi hasil dari kedua ujian tersebut pada populasi atau sampetertentu, Teknik
terutama pada mata pelajaran matematika yang pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
ada di tingkat SMA/MA pada jurusan IPA. Nilai secara random, pengumpulan data
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah juga menjadi menggunakan instrumen penelitian, analisis data
acuan tersendiri bagi wali siswa dalam memilih bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
sekolah untuk anaknya menempuh pendidikan, menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
karena keunggulan sekolah juga dapat dinilai Penelitian yang objek utamanya adalah berupa
dari hasil Ujian Akhir yang diperoleh. Pendidikan data dari nilai hasil Ujian Nasional dan Ujian
menengah atas merupakan jenjang yang mampu Sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
memberikan nilai untuk menyumbang Sumber Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Oja Jannatul Jannah, Novianti, dan Wiwin Apriani Page 78


ASIMETRIS: p-ISSN 2721 – 8724 e-ISSN 2722 – 0214
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains ASIMETRIS VOL 1 (2) OKTOBER 2020: 77 – 81
http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm

Negeri, yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri 2 dokumen baik dokumen tertulis, gambar,
Peusangan dan Madrasah Aliyah Negeri 5 maupun elektronik. Metode dokumentasi ini
Bireuen. Sekolah tersebut juga memliki akreditasi digunakan untuk memperoleh data-data
yang sama. diantaranya:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang a. Nilai Ujian Nasional, dan
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai b. Nilai Ujian Sekolah
kualitas dan karakterisktik tertentu yang Langkah selanjutnya menentukan berapa
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan besar perbedaan hasil nilai Ujian Nasional dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, nilai Ujian Sekolah pada mata pelajaran
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Matematika menggunakan rumus uji-t. Menurut
seluruh siswa kelas XII SMAN 2 Peusangan Riduwan (2015) uji hipotesis dilakukan setelah uji
yang berjumlah 235 siswa dan MAN 5 Bireuen prasyarat untuk melihat perbandingan variabel
yang berjumlah 103 siswa. dari rata-rata kedua sampel. Dalam penelitian ini
Pengambilan sampel dipilih secara uji hipotesis menggunakan software SPSS versi
random sampling. Menurut Riduwan (dalam 17 denga uji independent sample test.
Khairani dan Ismah, 2016), random sampling a. H0: µ1 = µ2
ialah cara pengambilan sampel dari anggota b. H1: µ1 ≠ µ2
populasi dengan menggunakan acak tanpa Dimana:
memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi H0 = Tidak terdapat perbedaan antara nilai
tersebut. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah.
terdiri dari dua kelompok yaitu: H1 = Terdapat perbedaan antara nilai Ujian
a. Kelompok A, yaitu kelompok siswa yang Nasional dan Ujian Sekolah pada mata
berada di sekolah SMAN 2 Peusangan pelajaran matematika.
yang memperoleh nilai Ujian Nasional dan
nilai Ujian Sekolah pada mata pelajaran III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
matematika. Sampel terpilih sebagai Berdasarkan hasil penelitian yang di
kelompok A adalah siswa kelas XII IPA SMAN 2 Peusangan dan MAN 5 Bireuen,
yang terdiri dari kelas XII IPA1, XII IPA2, analisis data dilakukan berdasarkan penjelasan
XII IPA3, XII IPA4, dan XII IPA5 yang di BAB III yang bertujuan untuk mengetahui
berjumlah 150 siswa. sejauh mana perbedaan nilai Ujian Nasional dan
b. Kelompok B, yaitu kelompok siswa nilai Ujian sekolah mata pelajaran matematika
sekolah MAN 5 Bireuen yang memperoleh siswa kelas XII di SMAN 2 Peusangan dan MAN
nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah 5 Bireuen. Hasil nilai ujian Nasional dan Ujian
pada mata pelajaran matematika. Sampel Sekolah pada SMAN dan MAN menunjukkan
yang terpilih sebagai kelompok B adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada mata
siswa kelas XII IPA yang terdiri dari kelas pelajaran matematika, hal ini dapat dilihat dari
XII IPA1 dan XII IPA 2 yang berjumlah 52 analisis data SMAN 2 Peusangan sehingga
siswa. diperoleh rata-rata nilai Ujian Nasional sebesar
Teknik yang digunakan dalam 31,73 dan rata-rata Ujian Sekolah sebesar 86,91
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu begitu juga yang didapatkan oleh MAN 5
teknik dokumentasi. Menurut Sukmadinata Bireuen, rata-rata nilai Ujian Nasional sebesar
(dalam Nazihah, 2016), teknik dokumentasi 29,90 dan rata-rata nilai Ujian Sekolah sebesar
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan 82,96.
menghimpun dan menganalisis dokumen-

Oja Jannatul Jannah, Novianti, dan Wiwin Apriani Page 79


ASIMETRIS: p-ISSN 2721 – 8724 e-ISSN 2722 – 0214
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains ASIMETRIS VOL 1 (2) OKTOBER 2020: 77 – 81
http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm

Selanjutnya, hasil uji normalitas diperoleh secara signifikan (nyata) ada perbedaan antara
nilai yang signifikansi lebih besar dari 0,05 nilai Ujian Sekolah dan nilai Ujian Nasional
sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel data bidang studi matematika di MAN 5 Bireuen.
dari masing-masing variabel bersdistribusi
normal. Sedangkan hasil uji homogenitas, IV. SIMPULAN
diperoleh tingkat signifikansi atau probabilitas Berdasarkan hasil penelitian tentang
untuk nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah perbedaan nilai Ujian Nasional dan Ujian
SMAN 2 Peusangan yaitu sebesar 0,244. Nilai Sekolah pada mata pelajaran matematika siswa
signifikan 0,244 lebih besar dari 0,05 sehingga SMAN 2 Peusangan dan MAN 5 Bireuen,
dapat disimpulkan bahwa pengujian data nilai terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah mempunyai Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah.
varians yang sama (homogen), begitu juga Berdasarkan uji t (independent sample t test)
dengan nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian dengan menggunakan SPSS versi 17, SMAN 2
Sekolah MAN 5 Bireuen diperoleh nilai Peusangan memperoleh nilai thitung > ttabel atau
Signifikansi atau probabilitas sebesar 0,139. Nilai 77,751 > 1,65251 pada signifikan 5% sehingga
0,139 juga lebih besar dari 0,05 sehingga nilai H0 ditolak dan H1 diterima. Begitu juga di MAN 5
Ujian Nasional dan nilai Ujian Sekolah MAN 5 Bireuen juga memperoleh nilai thitung > ttabel atau
Bireuen juga mempunyai varians yang sama. 46,984 > 1,65993 pada signifikan 5% sehingga
Pengujian hipotesis dilakukan untuk H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat
membuktikan apakah perbedaan yang diperoleh perbedaan nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian
berdasarkan nilai rata-rata tersebut berarti Sekolah pada mata pelajaran matematika di
signifikan (nyata) atau tidak maka perlu dilakukan SMAN 2 Peusangan dan MAN 5 Bireuen
pengujian hipotesis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis uji t. Setelah dilakukan DAFTAR PUSTAKA
pengujian diperoleh hasil bahwa nilai signifikan Asrijanty. (2019). Hubungan Akreditasi Sekolah,
(1-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, dengan demikian Hasil Ujian Nasional, dan Indeks Integritas
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang Ujian Nasional. Jurnal Pendidikan dan
signifikan (nyata) antara nilai Ujian Sekolah Kebudayan, 4 (1). (Online),
dengan nilai Ujian Nasional di SMAN 2 (https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.
Peusangan. Jika dilihat dengan menggunakan php/jpnk/article/download/732/481/),
nilai t diperoleh nilai t hitung sebesar 77,751 dan diakses 16 Juni 2020
t tabel sebesar 1,65251 yang berarti bahwa
secara signifikan (nyata) ada perbedaan antara Dwiatmoko, A. (2015). Analisis Statistis Data Nilai
nilai Ujian Sekolah dan nilai Ujian Nasional di Ujian Nasional dan Nilai Sekolah Menengah
SMAN 2 Peusangan. Atas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Begitu pula pada MAN 5 Bireuen, Ilmiah Widya Teknik, 14 (2). (Online),
diperoleh nilai signifikan (1-tailed) sebesar 0,000 (https://repository.usd.ac.id/4029/1/2274_an
< 0,05, yang berarti bahwa terdapat yang alisis_statistis_data_nilai_ujian_nasi.pdf),
signifikan (nyata) perbedaan antara nilai Ujian diakses 18 Juni 2020
Sekolah dan nilai Ujian Nasional. Jika dilihat
dengan menggunakan nilai t diperoleh nilai t Firmantyo, T & Alsa, A. (2016). Integritas
hitung sebesar 46,984 dan t tabel sebesar Akademik dan Kecemasan Akademik
1,65993 yang berarti bahwa t hitung lebih besar Dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada
dari pada t tabel (46,984 > 1,65993) sehingga

Oja Jannatul Jannah, Novianti, dan Wiwin Apriani Page 80


ASIMETRIS: p-ISSN 2721 – 8724 e-ISSN 2722 – 0214
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains ASIMETRIS VOL 1 (2) OKTOBER 2020: 77 – 81
http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm

Siswa. Jurnal Penelitian Psikologi,1 (1), 1- 2015%20Standar%20Nasional%20Pendidi


11. kan.pdf), diakses 16 Juni 2020
Khairani, A., L & Ismah. (2016). Pengaruh Model Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian.
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe Bandung: Alfabeta
Tandur Diintegrasikan Dengan Kartu
Tangram Terhadap Hasil Belajar Sugiyono, (2010). Metode penelitian pendidikan.
Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Bandung: Alfabeta
Matematika & Matematika, 2 (1). (Online),
(https://jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc/article/ Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
download/1642/1394), diakses 16 Juni 2020 Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta

Khairunnisa. (2013). “Pengelompokan Sekolah


Dasar Berdasarkan Rata-Rata Nilai Ujian
Akhir Sekolah Berstandar Nasional Di
Setiap SD/MI di Kota Yogyakarta Dengan
Menggunakan Metode Hierrarkhi
Clustering”, Naskah Seminar Kerja
Praktek, FMIPA, UII Yogyakarta, (Online),
(http://www.academia.edu/4881770/pengel
ompokan_sekolah_dasar_berdasarkan_rat
arata_nilai_ujian_akhir_sekolah_berstanda
r_nasional_di_setiap_sd_mi_di_kota_yogy
akarta_dengan_metode_hierrarkhi_clusteri
ng, diakses 15 Juni 2020

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan


Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nazihah, A. (2016). Perbandingan Nilai Ujian
Nasional dan Nilai Ujian Sekolah pada
Mata Pelajaran Ekonomi Antara Nilai
Siswa di MAN 11 Jakarta dan SMAN 66
Jakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Jakarta. Jakarta
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015,
(Online),
(https://www.kopertis7.go.id/uploadperatur
an/5.%20PP%20No%2013%20Tahun%20

Oja Jannatul Jannah, Novianti, dan Wiwin Apriani Page 81

Anda mungkin juga menyukai