Anda di halaman 1dari 3

PROTOKOL ISOLASI MANDIRI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku : November 2020
Halaman :1-3

PUSKESMAS Marta Rahayu, SKM


KARANGAN NIP. 196603031987032009

1. Pengertian Isolasi mandiri adalah kegiatan yang dilakukan dirumah dengan mematuhi
protokol kesehatan selama 10 hari, jika setelah 10 hari masih ada keluhan
ditambah 3 hari setelah tidak mengalami keluhan.
Isolasi mandiri dilakukan oleh:
a. pendatang/pemudik
b. pasien terkonfirmasi covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa
comorbid
c. kasus konformasi tanpa gejala
d. orang dengan kontak erat pasien covid 19
e. Pasien yang pulang dari rumah sakit dengan diagnosa Konfirmasi
positif melakukan isolasi mandiri minimal 7 hari dirumah
2. Tujuan 1. Menekan penularan covid-19 dimasyarakat
2. Menekan angka kesakitan covid-19 dengan gejala sedang dan berat
3. Kesehatan pasien dapat terpantau oleh petugas kesehatan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. ............................ Tentang
Pemantau pasien yang menjalani isolasi mandiri
4. Referensi Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 revisi ke-5
5. Prosedur A. Perencanaan Isolasi mandiri
1. Pasien masuk dalam kriteria untuk isolasi mandiri
2. Lingkungan rumah memungkinkan untuk isolasi mandiri
3. Keluarga mampu dan mendukung siolasi mandiri
4. Masyarakat dan petugas desa siap dalam membantu isolasi mandiri
B. Isolasi mandiri dengan merapkan protokol kesehatan
1. Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki
ventilasi yang baik (memiliki jendela terbuka, atau pintu terbuka).
2. Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama.
Pastikan ruangan bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki
ventilasi yang baik.
3. Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda,
dan jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 2 meter dari
pasien (tidur di tempat tidur berbeda).
4. Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idealnya satu orang yang
benar-benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau
gangguan kekebalan.
5. Pengunjung/penjenguk tidak diizinkan menjenguk pasien.
6. Hand hygiene:
a. cuci tangansegera setiap ada kontak dengan pasien atau
lingkungan pasien.
b. cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan,
sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun
tangan kelihatan kotor.
c. Jika tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan
handsanitizer, dan untuk tangan yang kelihatan kotor

1
ASUPAN PENGGUNA TENTANG
KINERJA PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :2-3

PUSKESMAS Marta Rahayu, SKM


KARANGAN NIP. 196603031987032009

menggunakan air dan sabun.


d. Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk
sekali pakai direkomendasikan. Jika tidak tersedia biasanya
menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah
basah.
7. Pasien menggunakan masker bedah jika berada di sekitar orang-
orang yang berada di rumah atau ketika mengunjungi fasyankes
untuk mencegah penularan melalui droplet.
8. Anak berusia 2 tahun ke bawah tidak dianjurkan menggunakan
masker.
9. Orang yang memberikan perawatan menggunakan masker bedah
terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien.
10. Masker tidak boleh dipegang selama digunakan. Jika masker kotor
atau basah segera ganti dengan yang baru. Buang masker dengan
cara yang benar (jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari
bagian belakang dengan memegang tali masker). Buang masker
bedah segera dan segera cuci tangan.
11. Gunakan sarung tangan dan masker bedah jika harus memberikan
perawatan mulut atau saluran nafas dan ketika kontak dengan darah,
tinja, air kencing atau cairan tubuh lainnya seperti ludah, dahak,
muntah dan lain-lain. Cuci tangan sebelum dan sesudah membuang
sarung tangan dan masker.
12. Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai.
13. Pisahkan alat makan untuk pasien (cuci dengan sabun dan air
hangat setelah dipakai agar dapat digunakan kembali).
14. Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar
mandi secara teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat
digunakan, kemudian larutan NaOCl 0.5% (setara dengan 1 bagian
larutan pemutih dan 9 bagian air).
15. Cuci pakaian, seprai, handuk, masker kain pasien menggunakan
sabun cuci rumah tangga dan air atau menggunakan mesin cuci
dengan suhu air 60-90 C dengan detergen dan keringkan.
Tempatkan pada kantong khusus dan jangan digoyang-goyang, dan
hindari kontak langsung kulit dan pakaian dengan bahan-bahan
yang terkontaminasi.
16. Menggunakan sarung tangan saat mencuci dan selalu mencuci
tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan.
17. Sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan
harus dibuang di tempat sampah di dalam ruangan pasien yang
kemudian ditutup rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius.
18. Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainya seperti
sikat gigi, alat makan-minum, handuk, pakaian dan sprei.
19. Petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan rumah, maka
selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan
2
ASUPAN PENGGUNA TENTANG
KINERJA PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :2-3

PUSKESMAS Marta Rahayu, SKM


KARANGAN NIP. 196603031987032009

penyakit melalui droplet.

C. Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:


1. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi
mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
2. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari
sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak
lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
3. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
yang mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali
negatif, dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
4. Pasien yang pulang dari rumah sakit dengan diagnosa Konfirmasi
positif sudah melakukan isolasi mandiri minimal 7 hari dirumah dan
tidak bergejala
6. Unit Terkait 1. Surveilans Puskesmas
2. Kepala Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten

Tgl. Mulai
Isi Perubahan Diberlakukan
No

Anda mungkin juga menyukai